Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Kesehatan

Haji dan Umroh


Dosen Pembimbing: Letkol Ckm Simpen Widayati, S. Kep. Ners, M.Kes
Anggota kelompok:
 Bagus Firmansyah A. (171066) 9. Mita Dwi M. (171112)
 I Gede Made S (171073) 10. Monika Elinawati (171115)
 Inggrit Wulansari (171077) 11. Martha Dwi Gita (171104)
 Irya Sri Astutik (171082 ) 12. Nadya Sakina S. (171118)
 Kurnia Pinta D. (171091) 13. Neng Silvi Eka (171123)
 Latifatul Ilmi (171095) 14. Ni Putu Delia A. (171125)
 M. Syaifur Rizal (171101) 15. Nofi Wahyu Ning T. (171127)
 Melati Widi S. (171109)
Apa itu pelayanan kesehatan haji?

Pelayanan kesehatan haji adalah upaya kesehatan dalam


bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan pada jemaah haji pada
tahap seluruh ibadah haji pada seluruh tahap penyelenggaraan
ibadah haji. Pelayanan kesehatan yang dilakukan sebelum
keberangkatan yaitu dilakukan pemeriksaan pengobatan dan
pemeliharaan kesehatan jemaah haji yaitu melalui pendekatan
etika, moral, keilmuan, dan profesionalisme dengan menghasilkan
kualifikasi data yang tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan
kesehatan jemaah haji di Arab Saudi.
Tujuan penyelenggaran pelayanan
kesehatan haji
 Mencapai kondisi istihaah kesehataan jamaah haji
 Mengendalikan faktor resiko kesehatan haji
 Menjaga agar jamaah haji dalam kondisi sehat selama di
Indonesia, selama perjalanan, dan arab saudi.
 Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin
terbawa keluar dan / masuk oleh jamaah haji
 Memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penyelanggaraan
kesehatan haji.
Pembinaan kesehatan haji

1. Pembinaan kesehatan haji diselenggarakan secara terpadu, terencana,


terstruktur, dan terukur melalui serangkaian kegiatan promotif dan
preventif yang dimulai pada saat jemaah haji mendaftar sampai kembali
ke Indonesia.

2. Pembinaan kesehatan haji di Indonesia meliputi pembinaan masa


tunggu, pembinaan masa kbeerangkatan, dan pembinaan masa
kepulangan.

3. Pembinaan kesehatan haji yang dilaksanakan di kabupaten atau kota,


dalam perjalanan dan di embarkasi atau debarkasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan kesehatan haji
 Pelayanan kesehatan haji di puskesmas/ klinik/ Rumah sakit
Dilaksanakan mengikuti sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
 Pelayanan kesehatan haji di Perjalanan
Pelayanan kesehatan haji di perjalanan meliputi perjalanan dari
daerah asal ke asrama haji dan sebaliknya dan asrama haji ke
bandara keberangkatan dan sebaliknya.
 Pelayanan kesehatan di embarkasi atau debarkasi, meliputi:
1. Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan dalam rangka
menetapkan status kesehatan jemaah haji naik terbang atau
tidak naik terbang dan penilaian kembali istihaah kesehatan
jamaah haji.
2. Pelayanan rawat jalan atau darurat dilaksanakan dilapangan
maupun pada fasilitas pelayanan kesehatan dalam lingkup
wilayah kewenangan PPIH embarkasi atau debarkasi bidang
kesehatan.
3. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang dilaksanakan untuk
penengakan diagnosa berdasarkan indikasi medis
4. Pelayanan rujukan dijemaah haji di embarkasi atau debarkasi
perlu dirujuk karena sakit atau penegakan diagnose
5. Pelaksanaan kekarantinaan kesehatan dilaksanakan sesuai
peraturan perundang-undangan
6. Penanganan jemaah haji wafat di pesawat meliputu penetapan
penyebab wafat dan identifikasi penyebab wafat
Pelayanan kesehatan haji di Arab
Saudi
 Penanganan kegawatdaruratan atau life saving
 Rawat jalan
 Rawat inap
 Rujukan
 Evakuasi
 Safari wukuf jamaah haji sakit
 Pemulangan jamaah haji sakit
Pelayanan kesehatan haji pasca
operasional
Jemaah haji pasca rawat dari rumah sakit di arab saudi yang
dipulangkan ke indonesia pasca operasional haji dan memerlukan
perawatan dirumah sakit, dapat dirujuk kerumah sakit rujukan.
Kantor kesehatan pelabuhan berwenang dalam pengurusan rujukan
jemaah haji yang sakit. Dalam kantor kesehatan pelabuhan yang
bertanggung jawab atas penilaian kondisi kesehatan jemaah haji
yakni dokter .
Perlindungan kesehatan haji

1. Perlindungan spesifik, merupakan upaya untuk mencegah terjadinya


atau memberatnya keadaan pada penyakit atau gangguan tertentu
pada jemaah haji.

2. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan di selenggarakan di Indonesia


dan di arab Saudi yang dilakukan dengan cara inspeksi kesehatan
lingkungan dan intervensi kesehatan lingkungan.

3. Penyelenggaraan gizi dilakukan melaui pemberian rekomendasi kepada


kementrian agama tentang standart mutu dan gizi makanan bagi
jemaah haji dan petugas selama di embarkasi.
4. Visitasi jemaah haji sakit di selenggarakan di rumah sakit Arab
saudi.

5. Penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan


kejadian luar biasa/ kedaruratan kesehatan masyarakat yang
meresakan dunia dilaksanakan selama diindonesia dan di Arab
Saudi.

6. Penanggulangan krisis kesehatan haji, diselenggarakan sebgai


upaya perlindungan terhadap jemaah haji pada saat di Indonesia
maupun di Arab saudi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
Kebijakan manajemen kesehatan haji
dan umroh
1. Meningkatkan sistem dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji
secara terpadu,menyeluruh baik lintas program maupun lintas sektor
dengan pendekatan epidemiologi.

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan haji dengan mengoptimalkan


kemampuan di puskesmas,dinas kesehatan kabupaten/kota,dinas
kesehatan provinsi,embarkasi/debarkasi haji dan di Arab Saudi.

3. Mengembangkan dan meningkatkan pembinaan kesehatan


calon/jemaah haji dengan pendekatan manajemen
risiko,profesional,terintegrasi lintas program,lintas sektor terkait dan
mengikut sertakan peran masyarakat.
4. Mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans dengan fokus penyakit
potensial wabah terutama Meningitis meningokokus,penyakit,menular baru(new
emerging diseases) dan penyakit menular yang berjangkit kembali(re emerging
diseases),sistem kewaspadaan dini dan respon KLB,bencana serta musibah
masal.
5. Mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
dalam penyelenggaraan kesehatan haji dibidang pemeriksaan dan
pembinaan,surveilans,kesehatan lingkungan ,penanggulangan KLB dan musibah
masal,sistem informasi kesehatan haji
6. Menyediakan dan meningkatkan perangkat keras dan perangkat lunak sistem
informasi manajemen kesehatan haji pada setiap jenjang administrasi
kesehatan.
7. Menyiapkan dan menuyusun daftar kebutuhan obat,alat kesehatan haji maupun
distribusinya
8. Menjalin kerjasama lintas program,sektoral,regional Asean,bilateral dengan
Pemerintah Arab Saudi maupun Internasional.
9. Meningkatkan dan memantapkan sistem rekrutmen Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji(PPIH) di Arab Saudi bidang kesehatan dan petugas yang menyertai
jemaah haji (TKHI Kloter) melalui prosedur,kriteria serta cara penyeleksian
secara berjenjang daridinas kesehatan kabupaten/kota,dinas kesehatan provinsi
Penguatan manajemen
penyelenggaraan kesehatan haji

1. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia ditujukan untuk


meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sumber
daya manusia dalam penyelenggaraan kesehatan.
2. Pengembangan sistem informasi kesehatan haji dilakukan untuk
mendukung pelaksanaan surveilans pada penyelenggaraan
kesehatan haji.
3. Koordinasi dan pengelolaan teknis penunjang penyelenggaraan
kesehatan haji di Arab saudi yang dilakukan sejak sebelum, pada
saat, dan sesudah masa operasional.

Anda mungkin juga menyukai