Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK

LANSIA

Laboratorium Keperawatan Komunitas


Prodi Keperawatan Malang
PENDAHULUAN
•Pada tahun 2010 peningkatan jml lansia
mencapai 400%
•40% biaya pengobatan untuk lansia
•40 % perawatan diisi oleh lansia
•Banyak dijumpai masalah kesehatan (multi
patologi ) dan munculnya kumpulan tanda gejala
secara bersamaan (sindroma geriatri )
•Masalah kesehatan pada umumnya adalah
disability, disfungsional, polifarmasi akibat
banyaknya penyakit
Pembinaan usia lanjut
• Sangat diperlukan untuk meningkatkan satus
kesehatan, meningkatkan mutu kehidupan dan
menanamkan pola hidup sehat.
• Salah satu pembinaan lansia adalah dengan
Asuhan Keperawatan Kelompok
• Tujuan : Meningkatkan status kesehatan dan
kemampuan untuk mandiri agar selama
mungkin tetap produktif dan berperan aktif
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN FISIOLOGIS
1. Sistem Neuromuskuloskeletal
 Pada lansia sering dijumpai masalah Instabilitas, jatuh, patah
tulang akibta perubahan cara berjalan dan keseimbangan.
 Dapat muncul gejala kelemahan fisik berat dan gagal bangkit.
Kelemahan fisik ditandai dengan penurunan BB, kelemahan,
pucat, inaktivitas, nafsu makan menurun yang diakibatkan
oleh penurunan kapasitas organ dan kerusakan cadangan
homeostasis. Gagal bangkit ditandai dengan penurunan BB,
penurunan fungsi fisik dan kognitif, kehilangan aktifitas sosial
dan penurunan nafsu makan
 Perlu dikaji kekuatan otot, perubahan posisi/gerakan
keseimbangan dan gaya berjalan/gerakan dari Tinneti, ME,
Ginter, SF, 1988
2. Fungsi Perkemihan

• Pada lansia sering dijumpai masalah


inkontinensia urine
• Yaitu ketidakmampuan menahan
keluarnya urine secara terkendali
• Dampak : dapat timbul dehidrasi akibat
takut minum, jatuh akibat urine tercecer di
lantai, malu/depresi dan timbul ulcus
• Perlu dikaji pola B A K
3. Fungsi digesti- hidrasi
– Pada lansia sering muncul masalah gangguan
BAB : Konstipasi
a. Konstipasi Slow Transit
 BAB kurang dari 2 kali/minggu
 Feses keras lebih dari sekali dalam 4 kali BAB
 Perasaan tidak selesai ketika BAB lebih dari 1 kali
dalam 4 kali BAB
 Mengejan lebih dari 1 kali dalam 4 kali BAB
b. Rectal outlet delay

– Lebih dari 10 menit menyelesaian BAB


– Menekan sekitar anus untuk membantu
pengeluaran feses
– Perlu dikaji pola BAB : frekwensi, ukuran feses,
rasa tidak nyaman
 FUNGSI HIDRASI
Pada lansia sering mengalami gangguan
cairan/dehidrasi akibat intake yang menurun,
inkontinensia urine,diare, muntah, penyakit
infeksi, pembatasan cairan yang kurang tepat
 Tanda gejala: mucosa bibir, mulut kering, mata
cekung, kelemahan otot, bingung, apatis

• Perlu dikaji pola minum dan tanda-tanda


dehidrasi
4. Fungsi Regulasi Suhu
• Pada lansia terjadi penurunan kemempuan
beradaptasi terhadap stress termal/
menurunnya kontrol thermoregulasi
• Ditandai dengan reaksi yang lambat terhadap
panas dan dingin, dibutuhkan waktu yang lama
untuk kembali ke suhu normal
HIPOTERMIA
– Bila Suhu Tubuh Kurang Dari 35 Derajad
– Kelelahan, Kelemahan
– Apatis
– Berjalan Lebih Lambat
– Bicara Tidak Jelas
– Kulit Terasa Dingin
– Keluhan Dingin
– Sianosis
HIPERTERMIA
Bila Terjadi Peningkatan Suhu 1,1 Derajat C Dari Nilai
Normal
5. FUNGSI IMMUNOLOGI
Akibat proses menua terjadi penurunan
immunitas bawaan dan didapat. Selain
itu juga faktor kurang gizi dapat
menyebabkan kadar albumin menurun
menyebabkan immuno respon vaksin
menurun
6.FUNGSI PENGLIHATAN & PENDENGARAN
 Sering terjadi gangguan penglihatan akibat
kekeruhan lensa, gangguan visus,
retinopati
 Pendengaran juga menurun akibat
penurunan persarafan
 Perlu dikaji fungsi penglihatan,
pendengaran
7. FUNGSI KARDIOVASKULER

– Pada lansia sering muncul masalah hipertensi, gagal


jantung, miokard infark

8. FUNGSI ENDOKRIN
 Penyakit kencing manis juga sering timbul pada lansia
akibat penurunan fungsi pankreas
 Perlu dikaji pola makan, BB, TB
B. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Komunikasi dengan sumber-2 di masy.
Dikaji hubungan /komunikasi klp. Lansia dengan
sumber kesehatan, karang wreda, aparat
desa/kelurahan, RT, RW
2. Interaksi Sosial
Akibat penurunan fisik, lansia cenderung
mengurangi kegiatan diluar, akibatnya dapat terjadi
gangguan interaksi sosial, kurangnya kesempatan
mendapatkan informasi kesehatan
3. Perubahan peran
Terjadi degradasi peran-2 penting dalam keluarga
pada lansia akibat sudah pensiun, penurunan fisik.
Tetapi peran dalam kelompoknya justru akan
meningkat
4. Kesedihan &Stabilitas emosi
– Pada lansia biasanya sudah memasuki tahap
terakhir pada siklus perkembangan, dimana akan
mulai kehilangan pasangan/hidup sendiri sehingga
dapat muncul kesedihan dan gangguan stabilitas
emosi : labil, iritable, mudah marah, menarik diri
5.Pemeliharaan orang tua
Dikaji pola keluarga dalam mengasuh lansia:
pola nutrisi, perawatan/pengobatan bila sakit,
keikutsertaan dalam kegiatan sosial,
pemberdayaan lansia dalam keluarga
C. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP
KESEHATAN
1. Pola Nutrisi
2. Pola Istirahat tidur
3. Pola Aktifitas Fisik
4. Pola Personal Higiene
5. Pola eliminasi
6. Pola Penggunaan fasilitas kesehatan
7. Pola penggunaan/penyalahgunaan obat
8. Kemampuan tehnis prosedur perawatan
9. Agen kesehatan di masyarakat
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Kesehatan lingkungan perumahan


2. Sanitasi
3. Keamanan pemukiman
DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA
KELOMPOK LANSIA
A. Pemilikan fisiologis
1.Gangguan fungsi neuromuskuloskeletal
immobilisasi, gagal bangkit, kelemahan fisik
berat, instabilitas yang berhubungan dengan
penurunan kapasitas organ, saraf,
keseimbangan
2.Gangguan fungsi perkemihan:inkontinensia
urine yang berhubungan dengan penurunan
persarafan kandung kemih
3.Gangguan fungsi digesti: Konstipasi
yang berhubungan dengan penurunan fungsi
saluran cerna, fungsi metabolik,kurangnya
makanan berserat
4.Gangguan fungsi hidrasi : dehidrasi yang
berhubungan dengan intake yang kurang, output
berlebih
5.Resiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan
penurunan fungsi immunitas
6.Gangguan fungsi endokrin : diabetes mellitus yang
berhubungan dengan penurunan fungsi pankreas,
pola makan yang salah
7.Gangguan fungsi Kardiovaskuler : hipertensi, gagal
jantung y.b.d. penurunan fungsi jantung, sirkulasi
B. Pemilikan Psikososial
1. Komunikasi dengan sumber masyarakat tidak
efektif
2. Gangguan Interaksi sosial
3. Perubahan fungsi peran
4. Berduka/kesedihan
5. Gangguan stabilitas emosi
6. Gangguan pemeliharaan orang tua
C. Pemilikan perilaku terhadap kesehatan
1. Gangguan nutrisi : Gizi kurang/lebih
2. Gangguan pola tidur : insomnia
3. Pola aktifitas fisik yang tidak terjadwal
4. Kurangnya Kebersihan perorangan
5. Ketidakefektifan penggunaan fasilitas
kesehatan : Puskesmas/posyandu lansia
6. Ketidakmampuan prosedur ketrampilan
7. Ketidakefektifan kader kesehatan lansia
D. Pemilikan Lingkungan

1. Pendapatan yang kurang


2. Sanitasi tidak memenuhi syarat
kesehatan
3. Pemukiman tidak memenuhi
syarat kesehatan
4. Resiko terhadap kecelakaan/injury
PEMILIKAN DAN KLASIFIKASI MASALAHMENURUT OMAHA
I. PEMILIKAN LINGKUNGAN 23. Pengamatan
01. Pendapatan 24. Nyeri
02. Sanitasi 25. Kesadaran
03. Pemukiman 26. Bungkus/kulit
04. Keamanan pemukiman/ tempat kerja 27. Fungsi neuromuskuloskeletal
05. yang lain 28. Respirasi
29. Sirkulasi
II. PEMILIKAN PSIKOSOSIAL 30. Digesti – hidrasi
06. Komunikasi dengan sumber masyarakat 31. Fungsi perut
07. Kontak social 32. Fingsi Genitourinaria
08. Perubahan peranan 33. Ante partum/ pospartum
09. Hubungan antar anak 34. lain – lain
10. Kegelisahan agama IV. PEMILIKAN PERILAKU YANG
11. Kesedihan BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
12. Stabilitas emosi 35. Nutrisi
13. Seksualitas manusiawi 36. Pola istirahat dan tidur
14. Memelihara keorangtuaan 37. Aktifitas fisik
15. Anak/dewasa ditelantarkan 38. Kebersihan perorangan
16. Perlakuan salah terhadap anak / orang dewasa 39. Penyalah gunaan obat
17. Pertumbuhan dan perkembangan 40. Keluarga berencana
18. lain – lain 41. Penyelia pelayanan kesehatan
42. Peraturan penulisan resep
III. PEMILIKAN FISIOLOGIS 43. Tekhnis prosedur
19. Pendengaran 44. Lain – lain
20. Penglihatan
21. Berbicara dan bahasa
22. Geligi
CONTOH KASUS : ANALISA DATA
Nama masalah : Pola Nutrisi (Gizi tidak seimbang) pada lansia di RW 04
Kelurahan Sumbersari
Faktor-faktor yang Rasional (Korelasi faktor yang Data Fokus
berhubungan berhubungan dengan masalah)

1. Pola pemberian diit Kebiasaan memberikan makanan 1. Jumlah bayi dan lansia 50 orang
yang tidak tepat yang belum terjamin kwalitasnya • 50 % ( 25 lansia) pernah dirujuk ke ahli
dapat menyebabkan kesalahan gizi karena ketidak seimbangan dalam
dalam pemenuhan nutrisi konsumsi makanan
2. Sosial ekonomi yang Penghasilan yang kurang dapat • 90 % keluarga lansia tidak tahu cara
kurang menyebabkan kurangnya pemberian makanan yang benar pada
kemampuan membeli makanan lansia
yang sesuai dengan kebutuhan • 85 % keluarga lansia memberikan
lansia makanan bebas kepada lansia
3. Kurangnya daya dukung Daya dukung masyarakat belum • 90 % lansia mempunyai keluhan
masyarakat cukup dapat menyebabkan kesehatan (nyeri sendi, hipertensi, dll)
kurangnya kesiapan mental dan • 75 % masyarakat di RW 04 bekerja
kemampuan dalam merawat sebagai buruh
lansia di rumah 2. 60 % keluarga di RW 04 mendapatkan
kartu JPS
• 70 % KK termasuk dalam keluarga Pra-
sejahtera
3. 80 % keluarga tidak memperhatikan
masalah kesehatan lansia
INTERVENSI KEPERAWATAN
A. PENCEGAHAN PRIMER
TUJUAN :
1.Mencegah masuknya stressor pada lansia
2.Mengurangi kemungkinan bertemunya stressor
3.Mempertahankan stabilitas lansia

TINDAKAN KEPERAWATAN :
1.Memberikan informasi tentang kesehatan
2.Memberikan pendidikan kesehatan
3.Memberikan motivasi kearah peningkatan/kebaikan
4.Mengajarkan kepekaan kepada lansia terhadap
adanya resiko, misal : modifikasi lingkungan
5.Mendukung kemampuan koping yang positif
6.Menggunakan stress sebagai strategi
intervensi yang positif, misal : pensiun
7.Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kader kesehatan lansia
8.Menganjurkan lansia untuk menggunakan alat
bantu, misal : alat bantu jalan
9.Motivasi lansia untuk tetap memenuhi
kebutuhan dasar
B. PENCEGAHAN SEKUNDER

TUJUAN :
1. Melindungi struktur dasar lansia
2. Mencapai stabilitas lansia
INTERVENSI :
1.Membantu memaksimalkan potensi yang ada di
dalam dan lingkungan lansia untuk stabilitas
kesehatan , misal :pola tidur, makan,aktivitas
2.Fasilitasi dan advokasi lansia dalam mendapatkan
pengobayan dan perawatan yang memadai
3.Bantu lansia untuk mendapatkan pemeriksaan
kesehatan yang lengkap
C. PENCEGAHAN TERSIER
TUJUAN :
Memelihara dan mencapai kemampuan/kebaikan
yang maksimal
INTERVENSI :
1. Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan
kemampuan fungsional lansia atau mencegah
terjadinya ketergantungan
2. Mendukung lansia dalam mencapai kemampuan
yang maksimal
3. Koordinasi dengan sumber-sumber di masyarakat
untuk konseling, rehabilitasi dan bantuan finansial
4. Menggunakan terapi modalitas/terapi kelompok
Terima Kasih Sukses Selalu

Anda mungkin juga menyukai