Anda di halaman 1dari 35

ASKEP

TENTANG
DM PADA
LANSIA
2

Hello!
Kelompok 9 :
1.Mohamad Fauzan
P1337420617016

2.Sheilla R.B.Huntoro
P1337420617075
3

Apa itu lansia?


4

Menua atau lansia adalah suatu


keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia.
Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup yang hanya di mulai dari
satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupan. Menua merupakan
proses alamiah, yang berarti seseorang
telah melalui tiga tahap kehidupannya,
yaitu anak, dewasa, dan tua.
5

Tiga tahap ini berbeda, baik secara


biologis, maupun psikologis. Memasuki
usia tua berarti mengalami kemunduran,
misalnya kemunduran fisik yang ditandai
dengan kulit mengendur, rambut
memutih, gigi mulai ompong,
pendengaran kurang jelas, penglihatan
semakin memburuk, gerakan-gerakan
lambat, dan postur tubuh yang tidak
proforsional (Nugroho, 2008).
6

Penyebab
terjadinya
penuaan pada
lansia
7

Banyak faktor yang


menyebabkan setiap orang
menjadi tua melalui proses
penuaan. Pada dasarnya
berbagai faktor tersebut
dapat dikelompokkan
menjadi faktor internal dan
faktor eksternal.
8

1 2 Faktor eksternal adalah


Faktor internal gaya hidup yang tidak
adalah radikal bebas, sehat, diet yang tidak
hormon yang sehat, kebiasaan hidup
menurun kadarnya, yang salah, paparan
proses glikosilasi, polusi lingkungan dan
sistem kekebalan sinar ultraviolet, stres
tubuh yang menurun dan penyebab sosial
dan juga faktor lain seperti kemiskinan
genetik.

Kedua faktor ini saling terkait dan


memainkan peran yang besar dalam
penyebab proses penuaan (Uchil Nissa,
2014).
9

Perubahan
lansia pada
sistem endokrin
10

Sekitar 50% lansia menunjukkan


intoleransi glukosa, dengan kadar
gula puasa yang normal. Penyebab
dari terjadinya intoleransi glukosa ini
adalah faktor diet, obesitas,
kurangnya olahraga, dan penuaan.
Frekuensi hipertiroid pada lansia
yaitu sebanyak 25%, sekitar 75%
dari jumlah tersebut mempunyai
gejala, dan sebagian menunjukkan
“apatheic thyrotoxicosis”
11

Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi


pada sistem endokrin akibat proses menua:
1. Kadar glukosa darah meningkat. Implikasi dari hal
ini adalah glukosa darah puasa 140 mg/dL dianggap
normal.
2. Ambang batas ginjal untuk glukosa meningkat.
Implikasi dari hal ini adalah kadar glukosa darah 2
jam PP 140-200 mg/dL dianggap normal.
3. Residu urin di dalam kandung kemih meningkat.
Implikasi dari hal ini adalah pemantauan glukosa urin
tidak dapat diandalkan.
4. Kelenjar tiroad menjadi lebih kecil, produksi T3 dan T4
sedikit menurun, dan waktu paruh T3 dan T4
meningkat. Implikasi dari hal ini adalah serum T3 dan
T4 tetap stabil.
12

Patofisiologi
penyakit
diabetes akibat
penuaan
13

Diabetes mellitus adalah “suatu


gangguan metabolik yang
melibatkan berbagai sistem fisiologi,
yang paling kritis adalah melibatkan
metabolisme glukosa.” (Stanley,
Mickey, 2006)

Terdapat dua tipe DM yang dominan


1. Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(IDDM)/ DM tipe I
2. Non-Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (NIDDM) / DM tipe II
14

1. DM tipe I, terjadi bila seseorang


tidak mampu untuk memproduksi
insulin endogen yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Tipe
diabetes ini terutama dialami oleh
orang yang lebih muda.
2. DM tipe II, bentuk penyakit yang
paling sering diantara lansia, adalah
ancaman serius terhadap kesehatan
karena beberapa alasan.
15

Pertama, komplikasi kronis yang dialami dalam


hubungannya dengan fungsi penglihatan,
sirkulasi, neurologis, dan perkemihan dapat
lebih menambah beban pada sistem tubuh
yang telah mengalami penurunan akibat
penuaan.
Kedua, sindrom hiperglikemia hipeosmolar
nonketotik, suatu komplikasi diabetes yang
dapat mengancam jiwa meliputi
hiperglikemia, peningkatan osmolalitas
serum, dan dehidras, yang terjadi lebih sering
di antara lansia (Stanley, Mickey, 2006)
Konsep
keperawatan
gerontik
17

Pengkajian

Tujuan :
1. Menentukan kemampuan klien
untuk memelihara diri sendiri.
2. Melengkapi dasar – dasar rencana
perawatan individu.
3. Membantu menghindarkan bentuk
dan penandaan klien.
4. Memberi waktu kepada klien untuk
menjawab.
18

Fisik
A. Wawancara

a. Pandangan lansia f. Kebiasaan gerak badan /


tentang kesehatan. olahraga /senam lansia.
b. Kegiatan yang mampu g. Perubahan-perubahan
di lakukan lansia. fungsi tubuh yang sangat
c. Kebiasaan lansia bermakna dirasakan.
merawat diri sendiri. h. Kebiasaan lansia dalam
d. Kekuatan fisik lansia : memelihara kesehatan
otot, sendi, dan kebiasaan dalam
penglihatan, dan minum obat.
pndengaran. i. Masalah-masalah seksual
e. Kebiasaan makan, yang telah di rasakan.
minum, istirahat/tidur,
BAB/BAK.
19

B. Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksanaan di lakukan dengan


cara inspeksi, palpilasi, perkusi,
dan auskultasi untuk mengetahui
perubahan sistem tubuh.
2. Pendekatan yang di gunakan
dalam pemeriksanaan fisik,yaitu :
Head to toe.
20

C. Psikologis

1. Bagaimana sikapnya 5. Apakah mudah dalam


terhadap proses menyesuaikan diri.
penuaan. 6. Apakah lanjut usia sering
2. Apakah dirinya merasa mengalami kegagalan.
di butuhkan atau tidak. 7. Apakah harapan pada
3. Apakah optimis dalam saat ini dan akan datang.
memandang suatu 8. Perlu di kaji juga
kehidupan. mengenai fungsi kognitif:
4. Bagaimana mengatasi daya ingat, proses pikir,
stress yang di alami. alam perasaan, orientasi,
dan kemampuan dalam
penyelesaikan masalah.
21

D. Sosial ekonomi

a. Darimana sumber f. Berapa sering lanjut usia


keuangan lanjut usia berhubungan dengan
b. Apa saja kesibukan orang lain di luar rumah.
lanjut usia dalam g. Siapa saja yang bisa
mengisi waktu luang. mengunjungi.
c. Dengan siapa dia h. Seberapa besar
tinggal. ketergantungannya.
d. Kegiatan organisasi apa i. Apakah dapat
yang di ikuti lanjut usia. menyalurkan hoby atau
e. Bagaimana pandangan keinginannya dengan
lanjut usia terhadap fasilitas yang ada.
lingkungannya.
22

E. Spiritual
1. Apakah secara teratur melakukan
ibadah sesuai dengan keyakinan
agamanya.
2. Apakah secara teratur mengikuti atau
terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan, misalnya pengajian dan
penyantunan anak yatim atau fakir
miskin.
3. Bagaimana cara lanjut usia
menyelesaikan masalah apakah dengan
berdoa.
4. Apakah lanjut usia terlihat tabah dan
tawakal.
23

Diagnosa keperawatan

NANDA, 2006 (aspek fisik dan biologis)


1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
factor biologi
2. Gangguan pola tidur berhubungan
dengan insomnia
3. Inkontinensia urin fungsional
berhubungan dengan keterbatasan
neuromuskular
4. Gangguan proses berpikir berhubungan
dengan kemunduran atau kerusakan
memori sekunder
24

5. Seksual berhubungan dengan perubahan


struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan
perubahan dalam mencapai kepuasan
seksual.
6. Kelemahan mobilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan musculoskeletal dan
neuromular.
7. Kelelahan berhubungan dengan kondisi fisik
kurang.
8. Risiko kerusakan integritas kulit.
9. Kerusakan memori berhubungan dengan
gangguan neurologis
25

NANDA, 2006 (Aspek psikososial)


1. Koping tidak efektif berhubungan dengan percaya
diri tidak adekuat dalam kemampuan koping,
dukungan social tidak adekuat yang dibentuk dari
karakteristik atau hubungan.
2. Isolasi social berhubungan dengan perubhaan
penampilan fisik, peubahan keadaan sejahtera,
perubahan status mental.
3. Gangguan harga diri berhubungan dengan
ketergantungan, perubahan peran, perubahan
citra tubuh dan fungsi seksual.
4. Cemas berhubungan dengan perubahan dalam
status peran, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, lingkungan, status ekonomi.
5. Resiko kesendirian.
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai