III B
2021/2022
A. KONSEP LANJUT USIA
1) Pengertian lanjut usia (Lansia)
Usia lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari. Menua
atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaiyu
anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis.
Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik, yang
ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompomg,
pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, Gerakan lambat dan
figure tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2008).
Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada
Bab I pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa usia 60 tahun adalah usia permulaan tua.
Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibakan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh.
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti atau
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi
dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan proses yang
terus-menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami
pada semua makhluk hidup (Nugroho Wahyudi, 2000)
B. KONSEP KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi Terapeutik
Menurut Wahjudi Nugroho (2008) Komunikasi dengan lansia adalah proses
penyampaian pesan atau gagasan dari petugas atau perawat kepada lanjut usia dan
diperoleh tanggapan dari lanjut usia sehingga diperoleh kesepakatan tentang isi
pesan komunikasi.
Komunikasi yang baik pesannya singkat, jelas, lengkap dan sederhana. Sarana
komunikasi meliputi panca indera manusia (mata, mulut, tangan dan jari) dan
buatan manusia (TV, Radio, Surat kabar). Sikap penyampaian pesan harus dalam
jarak dekat, suara jelas, tidak terlalu cepat, menggunakan kalimat pendek, wajah
berseri- berseri sambil menatap lansia, sabar, telaten, tidak terburu-buru, dada
sedikit membungkuk dan jempol tangan bersikap mempersilahkan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan agar komunikasi berjalan lancer adalah menguasai bahan atau
pesan yang akan disampaikan, menguasai bahasa setempat, tidak terburu-buru,
memiliki keyakinan, bersuara lembut, percaya diri, ramah, dan sopan. Lingkungan
yang mendukung komunikasi adalah suasana terbuka, akrab, santai, menjaga tetap
ramah, posisi menghormati, dan memahami keadaan lanjut usia. (Wahjudi
Nugroho, 2008)
https://id.scribd.com/document/437557851/Bab-i-Pendahuluan
http://eprints.umpo.ac.id/4072/3/BAB%20II.pdf
https://id.scribd.com/document/486992009/lp-gerontik-basuki
https://id.scribd.com/document/427003201/LP-Gerontik
https://id.scribd.com/presentation/472352802/fase-Komunikasi-terapeutik-pptx
https://id.scribd.com/presentation/327394329/KOMUNIKASI-TERAPEUTIK
https://id.scribd.com/document/368570120/Sikap-Komunikasi-Terapeutik-Dan-Non-
Terapeutik-2