Anda di halaman 1dari 2

SINTIA NURELIYANTI

11 MIPA 3

•Nabi saleh

Nabi Saleh telah diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran kepada kaum Tsamud yang
berada di Al Hijr. Kaum Tsamud merupakan suatu kaum yang mayoritas warganya memiliki banyak
keahlian seperti bercocok tanam, berternak dan arsiktektur. Namun, dengan keahliannya tersebut
yang membuat kaum Tsamud menjadi sombong dan selalu merendahkan kaum yang lainnya.

Gaya hidup kaum Tsamud selalu dihiasi dengan kemaksiatan, yaitu berfoya-foya, mabuk-mabukkan,
berzina dan melakukan tindak kejahatan. Karena gaya hidup kaum Tsamud telah menyimpang dari
ajaran Allah. Maka, Allah mengutus Nabi Saleh AS untuk mengajak kembali kaum Tsamud kembali ke
jalan yang benar.

Nabi Saleh mengajak agar mereka bertakwa, Nabi Saleh berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmurnya. Karena itu, mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya, Sesungguhnya, Tuhanku amat dekat rahmat-Nya lagi memperkenankan doa hamba-
Nya, (QS Hud ayat 61).

Menolak Ajakan untuk Bertakwa Kepada Allah SWT

Mendengar seruan yang telah dikumandangkan oleh Nabi Saleh A.S, para kaum Tsamud malah
marah dan menjawab, “Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami
yang kami harapkan. Apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh
bapak-bapak kami? Sesungguhnya, kami ragu dan khawatir terhadap agama yang kamu serukan
kepada kami,.” (QS Hud ayat 62).

Dengan adanya respon tersebut, sekelompok kecil dari kaum Tsamud memang telah menerima
ajaran Nabi Saleh, namun sebagian besar orang-orang kaya dan berkedudukan tinggi tetap
bersikeras menolak. Mereka menganggap ucapan Nabi Saleh hanyalah kosong belaka.

Memohon Kepada Allah SWT

Dengan adanya penolakan dari kaum Tsamud sendiri, Nabi Saleh tidak lekas menyerah dengan
keadaan. Kemudian Nabi Saleh memohon kepada Allah untuk memberikannya suatu mukjizat agar
kaum Tsamud percaya kepadanya.

Allah memerintahkan Nabi Saleh untuk memukulkan tangannya ke atas permukaan batu yang ada di
depannya. Lalu muncullah seekor unta betina yang sangat besar dan gemuk dari Allah.

Setelah diturunkannya mukjizat tersebut, Nabi Saleh berkata : “Hai kaumku, inilah unta betina dari
Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan) kebenaran untukmu, sebab itu biarlah dia makan di bumi
Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan
kamu ditimpa azab yang dekat.” (QS Hud ayat 64).
Para kaum Tsamud melihat peristiwa tersebut langsung terperanjat. Sebagian mengakui akan
kenabiannya. Namun, kebanyakan dari mereka masih menganggap yang dilakukan Nabi Saleh adalah
permainan sihir untuk mengelabui mereka.

Nabi Saleh berpesan kepada kaumnya untuk tidak mengganggu unta betina tersebut. Dia
mengizinkan kaumnya untuk bergantian memerah dan meminum susu unta ajaib tersebut.

Namun, keberadaan unta ajaib tersebut membuat khawatir beberapa kaum Tsamud yang
menentang ajaran Nabi Saleh. Karena unta betina tersebut meminum banyak air di sumber air kaum
Tsamud.

Selain itu, banyak ternak kaum Tsamud yang kekurangan air. Hal itulah yang menjadi dasar kaum
Tsamud untuk melakukan rencana jahat, yakni membunuh unta betina tersebut.

Suatu hari, dua pemuda kaum Tsamud yang bernama Mushadda bin Muharrij dan Gudar bin Salif
berhasil membunuh unta betina tersebut dengan cara mengawasi unta saat akan minum.

Dengan cepat Mushadda memanah betis betina tersebut dan Gudar menikam pedangnya di perut
unta tersebut.

Azab Bagi Kaum Tsamud

Melihat unta yang telah dibunuh oleh kaum Tsamud membuat Nabi Saleh bersedih. Lalu, Dia
mengatakan bahwa akan datang azab bagi kaum Tsamud yang tidak kembali ke jalan yang benar

Tanda-tanda diturunkannya azab tersebut adalah pada hari pertama, saat terbangun mereka akan
menemui wajah mereka menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka akan berubah menjadi
merah. Dan pada hari ketiga, wajah mereka akan berubah menjadi hitam. Pada hari keempat,
turunlah azab Allah. Sebelum hari turunnya azab Allah, Nabi Saleh serta para pengikutnya pergi
meninggalkan daerah tersebut. Mendengar ancaman dari Nabi Saleh kaum Tsamud berencana akan
membunuh Nabi Saleh. Ketika mereka akan membunuh Nabi Saleh tiba-tiba muncullah petir yang
menggelegar dan gempa bumi yang sangat sangat dahsyat. Tiba-tiba batu-batu besar yang tidak
diketahui dari mana datangnya menimpa kepala mereka..

Anda mungkin juga menyukai