Anda di halaman 1dari 2

KISAH SALEH AS Dan KAUM TSAMUD

Nabi Saleh telah diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran kepada kaum Tsamud
yang berada di Al Hijr. Kaum Tsamud merupakan suatu kaum yang mayoritas warganya
memiliki banyak keahlian seperti bercocok tanam, berternak dan arsiktektur. Namun, dengan
keahliannya tersebut yang membuat kaum Tsamud menjadi sombong dan selalu
merendahkan kaum yang lainnya.
Gaya hidup kaum Tsamud selalu dihiasi dengan kemaksiatan, yaitu berfoya-foya, mabuk-
mabukkan, berzina dan melakukan tindak kejahatan. Karena gaya hidup kaum Tsamud telah
menyimpang dari ajaran Allah. Maka, Allah mengutus Nabi Saleh AS untuk mengajak
kembali kaum Tsamud kembali ke jalan yang benar.
Nabi Saleh mengajak agar mereka bertakwa, Nabi Saleh berkata: Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya. Karena itu, mohonlah ampunan-Nya, kemudian
bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya, Tuhanku amat dekat rahmat-Nya lagi
memperkenankan doa hamba-Nya, (QS Hud ayat 61).
Menolak Ajakan untuk Bertakwa Kepada Allah SWT
Mendengar seruan yang telah dikumandangkan oleh Nabi Saleh A.S,  para kaum Tsamud
malah marah dan menjawab, "Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di
antara kami yang kami harapkan. Apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang
disembah oleh bapak-bapak kami? Sesungguhnya, kami ragu dan khawatir terhadap agama
yang kamu serukan kepada kami,." (QS Hud ayat 62).
Dengan adanya respon tersebut, sekelompok kecil dari kaum Tsamud memang telah
menerima ajaran Nabi Saleh, namun sebagian besar orang-orang kaya dan berkedudukan
tinggi tetap bersikeras menolak. Mereka menganggap ucapan Nabi Saleh hanyalah kosong
belaka.
Memohon Kepada Allah SWT
Dengan adanya penolakan dari kaum Tsamud sendiri, Nabi Saleh tidak lekas menyerah
dengan keadaan. Kemudian Nabi Saleh memohon kepada Allah untuk memberikannya suatu
mukjizat agar kaum Tsamud percaya kepadanya.
Allah memerintahkan Nabi Saleh untuk memukulkan tangannya ke atas permukaan batu yang
ada di depannya. Lalu muncullah seekor unta betina yang sangat besar dan gemuk dari Allah.
Setelah diturunkannya mukjizat tersebut, Nabi Saleh berkata : "Hai kaumku, inilah unta
betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan) kebenaran untukmu, sebab itu biarlah
dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun
yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat." (QS Hud ayat 64).
Para kaum Tsamud melihat peristiwa tersebut langsung terperanjat. Sebagian mengakui akan
kenabiannya. Namun, kebanyakan dari mereka masih menganggap yang dilakukan Nabi
Saleh adalah permainan sihir untuk mengelabui mereka.
Nabi Saleh berpesan kepada kaumnya untuk tidak mengganggu unta betina tersebut. Dia
mengizinkan kaumnya untuk bergantian memerah dan meminum susu unta ajaib tersebut.
Namun, keberadaan unta ajaib tersebut membuat khawatir beberapa kaum Tsamud yang
menentang ajaran Nabi Saleh. Karena unta betina tersebut meminum banyak air di sumber air
kaum Tsamud.
Selain itu, banyak ternak kaum Tsamud yang kekurangan air. Hal itulah yang menjadi dasar
kaum Tsamud untuk melakukan rencana jahat, yakni membunuh unta betina tersebut.
Suatu hari, dua pemuda kaum Tsamud yang bernama Mushadda bin Muharrij dan Gudar bin
Salif berhasil membunuh unta betina tersebut dengan cara mengawasi unta saat akan minum.
Dengan cepat Mushadda memanah betis betina tersebut dan Gudar menikam pedangnya
di perut unta tersebut.
Azab Bagi Kaum Tsamud
Melihat unta yang telah dibunuh oleh kaum Tsamud membuat Nabi Saleh bersedih. Lalu, Dia
mengatakan bahwa akan datang azab bagi kaum Tsamud yang tidak kembali ke jalan yang
benar.
Tanda-tanda diturunkannya azab tersebut adalah pada hari pertama, saat terbangun mereka
akan menemui wajah mereka menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka akan berubah
menjadi merah. Dan pada hari ketiga, wajah mereka akan berubah menjadi hitam. Pada hari
keempat, turunlah azab Allah.
Sebelum hari turunnya azab Allah, Nabi Saleh serta para pengikutnya pergi meninggalkan
daerah tersebut. Mendengar ancaman dari Nabi Saleh kaum Tsamud berencana akan
membunuh Nabi Saleh.
Ketika mereka akan membunuh Nabi Saleh tiba-tiba muncullah petir yang menggelegar
dan gempa bumi yang sangat sangat dahsyat. Tiba-tiba batu-batu besar yang tidak diketahui
dari mana datangnya menimpa kepala

Anda mungkin juga menyukai