Anda di halaman 1dari 2

Nabi Saleh AS adalah nabi dan rasul kelima yang patut diimani.

Nabi Saleh berdakwah di Al-Hijr yang


saat ini dikenal sebagai Madain Shalih, yakni Kota-kota Nabi Saleh AS, antara Arab Saudi dan Suriah.
Beberapa rumah dan batu-batu diyakini sebagai peninggalan Nabi Saleh. UNESCO menetapkan
peninggalan itu sebagai warisan dunia.

Allah SWT mengutus Nabi Saleh untuk membawa kaum Tsamud kembali ke jalan yang benar. Sebelum
diangkat menjadi rasul, Saleh adalah panutan di suku Tsamud.

Kaum Tsamud terkenal memiliki ilmu batu dan bangunan yang andal. Namun, di sisi lain mereka
menyembah berhala. Hal ini sesuai dengan Surat Al-A'raf ayat 73.

"Dan [Kami telah mengutus] kepada kaum Tsamud saudara mereka Saleh. Ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang
nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan
di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, [yang karenanya] kamu
akan ditimpa siksaan yang pedih," terjemahan surat Al-A'raf ayat 73.

Unta betina yang dijelaskan dalam ayat tersebut merupakan mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada
Nabi Saleh, sebagai tanda kebesaran-Nya.

Saat menyeru ajaran Allah, Saleh meminta kaum Tsamud untuk meninggalkan berhala dan menyembah
Allah SWT. Saleh mengajak kaum Tsamud untuk bertobat.

"Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan,
apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan
sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu
serukan kepada kami," kata kaum Tsamud kepada Nabi Saleh, seperti dalam surat Hud ayat 62.

Alih-alih mendengar Nabi Saleh, kaum Tsamud justru menentangnya. Kaum Tsamud meminta Nabi Saleh
untuk mendatangkan mukjizat.

"Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika
kamu memang termasuk orang-orang yang benar," kata kaum Tsamud kepada Nabi Saleh seperti dalam
surat Asy-Syu'ara' ayat 154.

Kaum Tsamud meminta Saleh menciptakan unta betina yang hamil 10 bulan di sebuah bukit berbatu.
Nabi Saleh menyanggupi tantangan tersebut dan berdoa agar Allah menunjukkan kekuasaan-Nya.

Allah lalu membelah batu di bukit itu dan di dalamnya muncul seekor unta betina sesuai dengan
permintaan kaum Tsamud. Unta betina itu dikenal sebagai unta betina Allah.

Nabi Saleh lalu meminta agar kaum Tsamud memperhatikan unta tersebut dan membiarkannya makan
dengan leluasa. Nabi Saleh juga memperingatkan agar unta betina itu tidak diganggu karena ia mampu
memenuhi kebutuhan susu seluruh kaum Tsamud.
"Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan
ditimpa oleh azab hari yang besar," kata Nabi Saleh sesuai Surat Asy-Syu'ara ayat 156.

Mukjizat ini membuat kaum Tsamud terbagi dua. Ada kelompok yang percaya atas kebesaran Allah dan
mengikuti ajaran Nabi Saleh. Namun, ada pula kelompok yang ingkar dan menentang mukjizat itu.
Mereka yang ingkar justru semakin kafir dan mengganggu si unta betina. Unta betina Allah dianggap
mengganggu hewan ternak lain, meminum banyak air, dan berjalan dengan bebas.

Para pemimpin di kaum Tsamud lalu membuat rencana untuk membunuh unta tersebut. Seorang
bangsawan bahkan membuat sayembara dengan hadiah besar untuk membunuh unta betina.

Saat malam tiba, sembilan orang laki-laki melancarkan aksinya membunuh unta tersebut. Unta itu
dipanah dan ditikam beserta dengan anaknya yang baru lahir. Kisah pembunuhan unta terdapat dalam
surat Al-Qamar ayar 54.

Kaum Tsamud yang ingkar kembali menentang Nabi Saleh untuk mendatangkan azab setelah unta itu
dibunuh. Nabi Saleh kembali mengingatkan kaum Tsamud untuk bertobat sebelum azab benar-benar
datang.

Kaum Tsamud semakin tak senang dengan petuah Nabi Saleh. Mereka bahkan merencanakan
pembunuhan Nabi Saleh. Namun, belum sampai rencana itu. Allah memerintah Nabi Saleh dan orang
yang beriman untuk meninggalkan Al-Hijr karena azab akan segera tiba.

Azab itu muncul di hari keempat setelah pembunuhan unta. Di hari itu, petir menyambar, bumi
berguncang, dan menghancurkan kaum Tsamud. Kaum Tsamud pun binasa karena petir dan gempa
bumi.

"Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat
tinggal mereka," berikut bunyi terjemahan surat Al-A'raf ayat 78.

Dari kisah Nabi Saleh ini terdapat sejumlah hikmah yang dapat dipelajari. Pertama, Allah menunjukkan
kekuasaan-Nya melalui mukjizat unta betina kepada Nabi Saleh.

Kedua, orang-orang yang melanggar perintah Allah SWT akan mendapatkan azab yang nyata. Berhala-
berhala yang semula disembah kaum Tsamud tak dapat menolong mereka saat azab Allah datang.

Ketiga, Allah juga memberikan waktu kepada kaum Tsamud untuk bertobat mulai dari perintah Nabi
Saleh, kemunculan unta betina, lalu setelah pembunuhan unta tersebut. Namun, ketika azab datang,
tobat sudah tidak berarti di sisi Allah.

Anda mungkin juga menyukai