Anda di halaman 1dari 7

MODUL

KISAH NABI SHALEH A.S

I. KD
3.1 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Shaleh a.s
4.1 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Shaleh a.s
II. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.1.1 Menyebutkan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Shaleh a.s
3.1.2 Menjelaskan sikap berani dari kisah Nabi keteladanan Nabi Shaleh a.s
4.1.1 Menceritakan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Shaleh a.s
4.1.2 Menceritakan kisah singkat keteladanan Nabi Shaleh a.s

III. STRATEGI PEMBELAJARAN


Pendekatan :Scientific
Strategi :Cooperative Learning
Metode :Tanya Jawab, Diskusi, Drill (latihan)
IV. PETA KONSEP

Kisah Nabi Shaleh a.s

Mu’jizat Nabi Shaleh a.s Adzab Allah untuk sifat teladan


kaum Tsamud Nabi Shaleh a.s

Unta Betina keluar dari


batu

Berani dan Cerdik dan Rendah Hati


Bijaksana Pandai dan Ikhlas

V. MATERI
A. Kisah Nabi Shaleh a.s
Kaum Tsamud adalah nama umat Nabi Shaleh. Mereka mendiami
sebagian wilayah yang dulu pernah ditinggali kaum 'Ad. Kaum 'Ad telah diazab
Allah akibat kesesatan dan pengingkaran mereka terhadap utusan Allah SWT.
Mer eka pun menolak ajakan untuk beriman kepada Allah SWT, Allah SWT
berfirman, "Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah
kaum 'Ad dan menempatkan kamu di bumi...." (Q.S. Al-A'raaf [7]: 74)
Rupanya tempat tinggal kaum Tsamud sering dilewati dan disinggahi
para pedagang. Tentu saja hal tersebut menguntungkan kaum Tsamud. Mereka
pun menjadi makmur dan sejahtera.
Allah SWT juga menganugerahi mereka kecakapan ilmu memahat.
Mereka bahkan bisa memahat gunung sebagai rumah untuk mereka tinggali.
Allah SWT berfirman, "... Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan
di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat
Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi." (QS. Al-A'raaf [7]: 74)
Namun, semua keahlian dan kemakmuran itu ternyata membuat mereka menjadi
umat yang lalai. Mereka menjadi kafir dan musyrik. Mereka menyembah
berhala, serta banyak melakukan kejahatan dan kerusakan di muka bumi.
Semakin lama, kaum Tsamud semakin tersesat dan penuh dengan
kemusyrikan. Maka, Allah SWT mengutus seorang hamba pilihan-Nya untuk
memberi peringatan. Allah SWT mengutus Nabi Shaleh, seorang lelaki dari
kaum Tsamud sendiri.
Allah SWT berfirman, "Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara
mereka Shaleh. Dia berkata, 'Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada
Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia...."' (QS. Al-A'raaf [7]: 73) Nabi Shaleh
berusaha keras mengajak kaumnya agar sadar dan meninggalkan penyembahan
berhala.
"Wahai kaumku," seru Nabi Shaleh, "Apa yang bisa kalian harapkan
dari patung atau berhala-berhala ini?"
"Hai Shaleh," balas mereka, "Akankah kamu mengejek dan menghina
tuhan-tuhan berhala kami yang telah disembah oleh nenek moyang kita semua?"
"Saya tidak bermaksud mengejek, tapi mengajak dan menunjukkan
kepada kalian jalan yang benar," jawab Nabi Shaleh.
"Mengapa kamu melakukannya? Apa urusanmu?" tanya mereka,
sengit.
"Karena sesungguhnya aku ini utusan Allah untuk menyeru, mengajak
kalian agar beribadah kepada Tuhan yang satu, yaitu Allah SWT," kata Nabi
Shaleh.
Mendengar penjelasan Nabi Shaleh itu, mereka Iangsung tertawa.
Mereka mengejek dan menganggap Nabi Shaleh sudah tidak waras.
"Kamu jangan mengada-ada, hai Shaleh! Paling kamu hanya ingin
mencari keuntungan dari dakwahmu itu.” kata mereka.
"Aku berlindung dan berserah diri kepada Allah. Balasan untukku
hanya dari Allah," jawab Nabi Shaleh.
Nabi Shaleh terus berdakwah, meski kaum Tsamud semakin
memusuhinya. Kesabaran yang merupakan sifat Nabi Saleh akhirnya
membuahkan hasil. Sebagian kecil dari umatnya ada yang menjadi pengikut
beliau. Hal itu membuat mereka yang ingkar dan memusuhinya menjadi gelisah.
Kuil-kuil yang biasanya penuh, kini terlihat sepi.
"Pasti ini gara-gara orang tua gila itu!" kata mereka, geram. "Dia telah
berhasil menghasut dan memengaruhi saudara-saudara kita. ini tidak boleh kita
biarkan!"
"Betul.” sahut yang lain. "Lalu, apa yang harus kita lakukan?"
"Tidak ada cara lain, kita harus mempermalukan dia," celetuk
seseorang.
"Maksudmu apa?" tanya yang lain.
"Kita pergi ke rumahnya. Kita minta dia membuktikan diri bahwa dia
memang benar seorang nabi. Tapi, aku yakin, dia pasti hanya seorang nabi palsu.
Jadi, biarkan semua orang melihat kepalsuan dia," jawab orang itu.
"Boleh juga idemu," sahut yang lain.
"Jika semua orang tahu kepalsuan Shaleh, dia tak akan pernah lagi bisa
membujuk kita semua," ujar orang itu.
Akhirnya, mereka semua pergi mendatangi rumah Nabi Saleh. Tapi,
rupanya Nabi Shaleh tidak ada di rumah.
"Hai, Shaleh! Rupanya di sini kamu," kata mereka setelah menemukan
Nabi Shaleh di dekat sebuah sumur. "Kami semua mencarimu untuk meminta
bukti kenabian dan kerasulanmu."
Nabi Shaleh terdiam sejenak. Beliau memandangi satu per satu wajah
orang-orang yang berdiri di hadapannya itu dengan sikap tenang.
"Mengapa kamu tidak menjawabnya? Tidak sanggupkah kamu? Kami
yakin, kamu pasti hanya mengaku-ngaku sebagai seorang nabi, kan?" ejek
mereka.
Dengan petunjuk dan kehendak Allah SWT, Nabi Shaleh kemudian
memukulkan tongkatnya ke sebuah batu besar. Tiba-tiba, muncul seekor unta
betina yang besar dari batu itu. Ya benar, mukjizat nabi saleh adalah dapat
mengeluarkan unta betina dari dalam batu besar.
"Apa ini yang kalian inginkan?" tanya Nabi Shaleh.
Semua orang yang mengejek, seketika terdiam tanpa kata. Mereka
mengucek-ucek mata mereka, tak percaya dengan keajaiban yang baru mereka
lihat itu.
"Bagaimana unta betina bisa tiba-tiba muncul dari batu?" bisik lelaki
yang tadi paling bersemangat mengejek Nabi Shaleh kepada temannya.
"Aku juga tidak tahu," bisik temannya itu.
"Mengapa kalian diam saja dan tidak menjawab pertanyaanku?" ujar
Nabi Shaleh. Tapi, mereka semua tetap terdiam.
"Baiklah, rawat unta betina ini dengan baik. Dia akan memberi kalian
banyak manfaat. Jangan kalian sakiti, apalagi membunuhnya. Jika kalian
melanggarnya, akan datang azab yang pedih untuk kalian!" tegas Nabi Shaleh.
Hingga beberapa lama, unta betina itu hidup damai di tengah-tengah
kaum Tsamud. Susu segar yang dihasilkan unta betina itu rupanya sangat
menyehatkan bagi kaum Tsamud.
Namun, sifat dengki dan iri masih melekat di hati kaum Tsamud.
Mereka berpikir bahwa unta betina Nabi Shaleh itu telah mengurangi jatah air
sumur untuk ternak mereka. Padahal, kenyataannya justru sebaliknya. Dengan
adanya unta Nabi Shaleh yang minum dari sumur tersebut, air sumur itu malah
semakin melimpah ruah. Bahkan air di sumur itu tetap melimpah saat musim
panas. Ya, kedengkian benar-benar telah merasuki jiwa dan akal pikiran mereka.
Mereka ingin melenyapkan unta betina Nabi Shaleh itu, tapi tak ada satu pun
dari mereka yang berani melakukannya.
"Apakah kamu berani membunuh unta itu?" tantang seorang lelaki pada
temannya.
"Saya sungguh tak berani. Kita telah menyaksikan sendiri bagaimana
Shaleh dengan tongkat saktinya mengeluarkan unta tersebut dari batu. Aku takut
terjadi apa-apa dengan kita semua jika kita membunuh unta betina itu," jawab
temannya itu.
"Ah, bilang saja bahwa kamu takut!" tegas lelaki itu.
"Ya, aku memang takut!" balas temannya. "Aku memikirkan
keselamatan kita semua jika kita membunuh unta betina itu."
Unta betina Nabi Shaleh hidup dan merumput dengan tenang di padang
rumput dekat sumur milik kaum Tsamud. Hingga kemudian, seorang janda kaya
raya membuat sayembara. Barang siapa berani membunuh unta betina Nabi
Shaleh, ia akan mendapat hadiah uang yang sangat banyak.
"Wah! Hadiah yang sangat menarik!" decak beberapa pemuda kaum
Tsamud. "Tapi, ancaman Shaleh itu juga tidak main-main. Apakah di antara kita
ada yang berani menerima tantangan sayembara itu?" Tak ada satu pun pemuda
yang menjawab. Mereka hanya saling pandang satu sama lain. Mereka sadar
bahwa mereka tak punya nyali untuk membunuh unta betina Nabi Shaleh.
Meskipun mereka tak suka dengan unta betina itu, tapi untuk membunuhnya,
mereka masih berpikir seribu kali.
Namun, dua orang lelaki yaitu Mushadda' bin Muharrij dan Gudar bin
Salif, tergiur dengan hadiah sayembara tersebut. Tanpa pikir panjang, mereka
membunuh unta betina Nabi Shaleh. Benar saja, tiga hari setelah itu, azab yang
dikatakan Nabi Shaleh terjadi. Guntur bergemuruh di langit dan bumi
bergoncang sangat dahsyat. Kaum Tsamud pun musnah terkena azab Allah
SWT. Tidak ada satu pun dari mereka yang ingkar itu selamat.
Sementara itu, mereka yang beriman dan menjadi pengikut Nabi
Shaleh, telah diselamatkan oleh Allah SWT. Sehari sebelum azab terjadi, Allah
SWT menyuruh Nabi Shaleh dan pengikutnya untuk meninggalkan AI-Hijr dan
pergi ke Ramalah, sebuah wilayah di Palestina.
"Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Shaleh dan
orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami dan (Kami
selamatkan) dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhanmu, Dia Maha kuat,
Maha perkasa." (Q.S. Hud [11]: 66)

VI. UJI KEMAMPUAN/EVALUASI


1. Rasul yang wajib kita imani ada …..
A. 5
B. 20
C. 25
2. Allah mengutus nabi Salih untuk kaum…
A. Quraisy
B. Yahudi
C. Tsamud
3. Ayah nabi salih adalah...
A. Ubaid
B. Baidi
C. Zaidi
4. Nabi salih merupakan keturunan …
A. Isa a.s
B. Ibrahim a.s
C. Nuh a.s
5. Kaum nabi salih disebut …
A. Madyan
B. Ad
C. Tsamud
6. Mukjizat nabi Salih adalah seekor hewan yang berupa …
A. Kuda
B. Domba
C. Unta
7. Mukjizat nabi soleh keluar dari
A. Rumah
B. Batu
C. Semua Salah
8. Kaum tsamud adalah kaum yang kehidupannya ..
A. Sengsara
B. Mewah dan makmur
C. Sederhana
9. Kaum tsamud adalah kaum yang pandai dalam …
A. Memahat
B. Berdagang
C. Melukis
10. Nabi salih mengajak umatnya untuk menyembah…
A. Allah
B. Patung
C. Berhala
11. Nabi salih meninggalkan kaumnya meninggalkan kota tsamud menuju
kota ….
A. Syam
B. Hijaz
C. Ramlah
12. Sifat nabi salih yang wajib kita teladani adalah …
A. Pemarah
B. Takut
C. Berani

Anda mungkin juga menyukai