Anda di halaman 1dari 17

Presented by:

Tophan Heri Wibowo, S.Kep., Ns., MAN


NERVOUS SYSTEM

Central NS Peripheral NS

Brain Spinal cord Somatic NS Autonomic NS

Forebrain Hindbrain
Efferent nerves
Midbrain
Afferent nerves Symphathetic
Reticular
Formation
(extend to
midbrain) Parasymphahetic

Cerebrum Limbic
system Medulla
Thalamus Cerebelum

Hypothalamus Pons
SISTEM SARAF
 CNS merupakan pusat sistem saraf, dimana bagiannya
memproses informasi yang diterima oleh PNS
 CNS terdiri atas otak dan tulang belakang. Bertanggung
jawab menerima dan menginterpretasi sinyal dari PNS
dan dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar
maupun tidak sadar.
• Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS,
sedangkan saraf sensorik dan saraf motorik membentuk
PNS
SUMSUM TULANG BELAKANG
 = Medula spinalis
 Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal
mll foramen magnum, berakhir diantara
vertebra L1 dan L2
 Penghubung otak dengan seluruh
tubuh/perifer (PNS)
 Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
 Mengandung 31 psg saraf spinal
SUMSUM TULANG BELAKANG
 Serviks
 Thoraks
 Lumbal
 Sakral
 Koksigeal
 Penebalan serviks +
lumbal
 Kauda equina
 Konus medullaris
 Filum terminale
SUMSUM TULANG BELAKANG
31 pasang saraf spinal (1)
31 pasang saraf spinal (2)
Saraf kranial (1)
 Saraf kranial I: olfaktorius
 Saraf kranial II: optikus
 Saraf kranial III: okulomotorius
 Saraf kranial IV : trokhlearis
 Saraf kranial V: trigeminalis
 Saraf kranial VI: abdusens
 Saraf kranial VII: fasialis
 Saraf kranial VIII: vestibulokohlear
 Saraf kranial IX: glosofaringeal
 Saraf kranial X : vagus
 Saraf kranial XI : asesorius
 Saraf kranial XII: hipoglosus
Epidural
 Daerah epidural tersusun atas bagian dasar oleh
membran sacrococcygeal, bagian posterior dibatasi
oleh ligamentum flavum dan daerah anterior dari
lamina dan processus articularis, bagian anterior
dibatasi oleh ligamentum longitudinal posterior yang
membungkus tulang vertebra dan discus
intervertebralis
 Bagian lateral dibatasi oleh foramen intervertebralis
dan pedikel
Ruang epidural
 Ruang epidural berisi lemak dan jaringan limphatik
maupun vena epidural.
 Vena tidak memiliki katub dan berhubungan langsung
dengan vena intracranial.
 Vena juga berhubungan dengan vena thorasik dan vena
abdominal.
 Vena pada foramen intervertebralis, berlanjut pada
pelvis yaitu pada pleksus vena sacralis.
 Daerah paling luas didaerah tengah dan runcing pada
bagian lateralnya.
 Pada daerah lumbal luasnya 5-6 mm dan pada daerah
thoraks luasnya 3-5 mm.
FISIOLOGI
 Blokade neural.
Anestesi local yang ditempatkan didaerah epidural bereaksi secara
langsung pada akar nervus spinalis yang terdapat dibagian lateral dari
ruang epidural. Akar nervus tersebut dibungkus dengan lapisan dural dan
anestesi local mencapai cairan serebrospinal dengan menyerap pada dura.
0nset blok lebih lama dibandingkan dengan anestesi spinal, dan intensitas
blok sensoris dan motorik rendah.
 Kardiovaskuler.
Hipotensi akibat dari blokade simpatik mirip seperti yang digambarkan
pada anestesi spinal. Dosis yang besar dari anestesi local yang
digunakan dapat diabsorbsi secara sistemik, mengakibatkan terjadinya
depresi miokard. Epinefrin yang ditambahkan pada anestesi local dapat
diabsorbsi dan akan memberikan efek sitemik seperti takikardi dan
hipertensi.
 Anesthesia epidural mengurangi terjadinya
thrombosis vena dan embolisme pulmoner pada
pembedahan ortopedi. Kemungkinan hal ini
disebabkan oleh adanya peningkatan perfusi
keanggota gerak bagian bawah. Selain itu terdapat
kecenderungan terjadinya penurunan koagulasi,
penurunan agregasi platelet, dan perbaikan fungsi
fibrinolitik selama anestesi epidural.
 perubahan fisiologis lain serupa dengan yang
dihasilkan oleh anestesi spinal.

Anda mungkin juga menyukai