Anda di halaman 1dari 33

Ref

erat Neuroanatomi

ANATOMI NEUROLOGI
Susunan saraf pusat dan tepi
Susunan saraf dibagi dalam sebagian utama: susunan saraf pusat yang terdiri dari otak dan
medulla spinalis, dan susunan saraf tepi, yang terdiri dari saraf kranial dan spinal serta
ganglion terkait.
Baik otak dan medulla spinalis terendam
dalam cairan, yaitu cairan erebrospinal, dan
selanjutnya dilindungi oleh tulang-tulang
cranium serta columna vertebralis.
Susunan saraf pusat terdiri dari sejumlah
besar

sel-sel

saraf

dan

prosesus-

prosesusnya, yang disokong oleh jaringan


khusus yang disebut sebagai neuroglia.
Neuron merupakan nama yang diberikan
kepada

sel-sel

saraf

dan

seluruh

prosesusnya. Prosesus yang panjang dari


suatu sel saraf disebut sebagai akson atau
serabut saraf.1
Bagian dalam susunan saraf sentral diorganisir menjadi substansia grisea dan substansia alba.
Substansia grisea terdiri dari sel-sel saraf dan bagian-bagian proksimal dari prosesus-prosesus
yang tertanam dalam neuroglia. Substansia alba terdiri dari serabut saraf yang tertanam dalam
neuroglia. Pada susunan saraf perifer, saraf kranial dan spinal, yang terdiri dari berkas serabut
saraf atau akson, menghantarkan informasi ke dan dari susunan saraf pusat. Kendatipun
dikelilingi oleh sarung-sarung fibrosa pada saat berjalan ke bagian-bagian tubuh yang
berbeda-beda, secara relatif tidak terlindungi dan pada umumnya dapat mengalami kerusakan
oleh trauma.1
Saraf perifer
Suatu saraf terdiri dari satu atau lebih berkasserat saraf (akson). Sebuah saraf berukuran
sedang, dapat mengandung beribu-ribu serat saraf, beberapa tak bermielin, dan yang
1

Ref
erat Neuroanatomi
lainnyadikelilingi oleh selubung mielin dengan berbagai ketebalan. Menurut mikrograf
elektron, membran permukaan dari sel schwann terbungkus secara spiral mengelilingi
akson, membentuklapisan multipel menutup lamelae mielin, yangmerupakan bagian dari
sel Schwann. Selubungmielin dapat dianggap sebagai lapisan dari materi perekat.2
Selubung Schwann dan mielin yang dikandungnya, diselingi setiap 1-2 mm oleh
konstriksi berbentuk cincin yang disebutnodus Ranvier. Nodi ini memainkan peranan
pantingdalam perkembangan efek rangsangan darireseptor ke medula spinalis atau
sebaliknya dengan mengadakan konduksi cepat dari impuls,melalui konduksi saltatori dari
potensial aksi.Makin tebal selubung mielin, makin cepat konduksi serat saraf. Baik serat
yang bermielin,tak bermielin atau yang bermielin sedikit, dikelilingi oleh membran
protoplasmik dari sel,Schwann. Hanya satu dari sel-sel ini yang melayani serat saraf
segmental di antara dua nodus Ranvier.2
Sel-sel Schwann dilapisi oleh selapis jaringan ikat, yaituendoneurium. Jaringan
ikatyang melapisi beberapa berkas serat saraf disebutperineurium dan jaringan ikat yang
membungkus saraf lebih besar, disebutepineurium. Lapisan jaringan ikat ini melindungi saraf
daricedera mekanis dan kontak langsung denganbahan yang merusak saraf. Jaringan ikat
membawa pembuluh darah yang memberi makan serat saraf.
Saraf perifer mengandung serat aferen sebaik eferen, bermielin sebaik tak
bermielindan somatik sebaik vegetatif atau otonom. Serat somatik menghubungkan
reseptor denganmedula spinalis, dan sel motorik kornu anteriordengan otot. Serat otonom
juga terdiri serat aferen dan eferen dan mempersarafi visera, pembuluh darah serta. kelenjar.2
Serat saraf diklasifikasikan berdasarkan ketebalan selubung mielinnya dan kecepatan
konduksinya. Radiks posterior hanya mengandung serat saraf aferen. Sernua impuls yang
berasal dari reseptor di kulit, otot, sendi, dan organ dalam, harus melalui radiks posterior
untuk memasuki medula spinalis.Serat aferen ini adalah cabang central dari sel-sel
ganglion spinalis pseudounipolar. Impuls-impuls tidak diubah atau dikirim ke neuron
ganglion spinalis.
Serat saraf yang mengirim impuls dari berbagai reseptor sensorik, bercampur baur pada saraf
perifer. Ketika saraf mencapai ganglion spinalis, serat terbagi menjadi kelompok-kelompok
menurut fungsi khususnya dan mengambil posisi pasti di dalam radiks dorsalis. Serat saraf
yang berasal dari gelendong neuromuskular dan mempunyai selubung mielin paling tebal,
mengisi bagian paling medial dari radiks. Bagian tengah radiks diisi oleh serat yang berasal
2

Ref
erat Neuroanatomi
dari reseptor berkapsul dan meneruskan sensasi lainnya, rasa raba, getaran, tekanan dan
diskriminasi. Serat yang paling lateral adalah serat yang hampirtak bermielin dan
membawa impuls nyeri serta suhu. Serat saraf dengan selubung mielin paling tebal,
menghantarkan sensibilitas dalam (propiosepsi). Hanya beberapa dari impuls-impuls yang
datang dari otot, sendi, facia, dan jaringan lain, mencapai tingkat kesadaran; kebanyakan
melayani kontrol otomatis aktivitas motorik yang diperlukan untuk berjalan dan berdiri.
Selama melewati zona pintu masuk dari radiks posterior ke dalam medula spinalis, serat
individual terbagi menjadi sejumlah kolateral, yang menjamin hubungan sinaptik dengan
neuron lain dalam medula spinalis. Serat saraf bergabung dengan traktus yang berbeda di
dalam medula spinalis, tergantung pada modalitas sensorik yang dilayaninya. Harus
diperhatikan bahwa sernua serat yang berbeda pada saat melewati zona. pintu gerbang radiks
posterior, yang juga disebut daerah Redlich-Obersteiner, untuk sementara kehilangan
selubung mielinnya. Transisi dari serat saraf perifer ke sentral menjadi agak tiba-tiba. Sel
Schwan yang merupakanciri khas dari saraf perifer menghilang,digantikan oleh
oligodendrosit. Hilangnya mielin secara fisiologis ini pada daerah transisional, membuat
serat saraf menjadi rentan terhadap penyakit, misalnya tabes dorsalis.2

Susunan saraf otonom


Susunan saraf otonom merupakan bagian dari susunan saraf yang mengurusi persarafan
struktur involunter, seperti jantung, otot polos, dan glandula dalam tubuh. Saraf ini tersebar
diseluruh susunan saraf pusat dan perifer. Susunan otonom dapat dibagi dalam dua bagian,
simpatis dan parasimpatis, dan pada keduanya terdapat serabut-serabut aferen dan eferen.1
Aktivitas-aktivitas simpatis bagian susunan autonom tubuh adalah menyiapkan tubuh untuk
suatu keadaan darurat. Menyebabkan akselerasi denyut jantung, kontriksi pembuluhpembuluh darah tepi, serta meningkatkan tekanan darah. Menyebabkan terjadinya redistrbusi
darah, sehingga darah meninggalkan daerah-daerah pada kulit dan usus serta disediakan
untuk didistribusi ke otak, jantung dan otot skelet. Pada saat yang sama menghambat
peristaltik saluran pencernaan dan menutup spincter.1
Aktivitas parasimpatis bagian susunan saraf otonom ditujukan untuk konservasi dan retorasi
energii. Memperlambat denyut jantung, meningkatkan peristaltik saluran pencernaan,
meningkatkan aktivitas glandula, serta membuka sphincter.
3

Ref
erat Neuroanatomi

Pembagian utama susunan saraf pusat


1. Medulla spinalis
Medulla spinalis merupakan struktur putih keabu-abuan yang pada bagian superior berawal
dari foramen magnum cranium. Pada orang dewasa medulla spinalis berakhir pada bagian
inferior setingkat dengan batas bawah vertebralis lumbal pertama. Pada anak yang masih
muda relatif panjang serta berakhir pada batas atas vertebralis lumbal ketiga.1
Medulla spinalis terletak dalam vertebralis columna serta dikelilingi tiga meningen yaitu:

Duramater
Arachnoideamater
Piamater

2. Otak
Otak terletak dalam cavum cranii serta bersambung dengan medulla spinalis melalui foramen
magnum. Dikelilingi oleh 3 meningen: duramater, arachnoidea mater dan piamater dan
kesemuanya berlanjut dengan meningen yang bersamaan pada medulla spinalis.1
Secara konensional otak terbagi dalam 3 divisi utama. Secara berurutan diatas medulla
spinalis adalah :

Rhombesefalon atau otak belakang


Mielensefalon atau medulla oblongata
Metensefalon atau pons
Serebellum
Mesesefalon atau otak tengah
Procensefalon atau otak depan
Diensefalon
Telensefalon atau cerebrum

Batang otak (kumpulan medulla oblongata, pons dan otak tengah) merupakan bagian dari
otak yang tinggal setelah hemispherium cerebri dan cerebellum.3,4

Otak belakang (Rhombesefalon)

Ref
erat Neuroanatomi
Otak belakang terdiri dari medulla oblongata (myelensefalon), pons (metensefalon) dan
serebelum.
Medulla oblongata (mielensefalon)
Medulla oblongata terbentuk konus serta menghubungkan pons dibagian superior dengan
medulla spinalis dibagian inferior. Fisura mediana ditemukan pada permukaan anterior
medulla, dan pasa setiap sisi dari fisura terdapat suatu pembesaran yang disebut sebagai
piramid. Pada bagian posterior piramid terdapat olives, yang merupakan elevasi-elevasi
berbentuk oval yang ditimbulkan oleh nucleus olivarius dibawahnya. Pada bagian posterior
olives terdapat penducullus cerebellaris infeior, yang menghubungkan medulla dengan
cerebellum.
Pada permukaan posterior dari bagian inferior medulla oblongata terdapat tuberculum gracilis
dan cuneatus, yang menutupi nucleus gracilis yang terletak dibagian medial dan nucleus
cuneatus yang terletak dibagian lateral.1,3,4
Pons (Metencephalon)
Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum, dibagian inferior otak tengah dan bagian
superior medulla oblongata. Dibandingkan dengan medulla lebih besar pada ukuran
anteroposterior dan tranversa. Pons, atau jembatan, berasal dari nama sejumlah besar serabut
melintang pada aspek anterior yang menghubungkan kedua hemispherium cerebelli.1,3
Cerebellum
Cerebellum terletak di dalam fossa cranialis posterior bagian posterior pons serta medulla
oblongata.
Terdiri dari dua hemispherium yang dihubungkan oleh suatu bagian median vermis.
Cerebellum dihubungkan dengan otak oleh peduncullus cerebellaris superior melalui
peduncullus cereberallis media.
Lapisan permukaan masing-masing hemispherium cerebelli disebut sebagai cortex dan terdiri
dari substantia grisea. Cortex cerebelli terbagi-bagi dalam lipatan-lipatan, atau folia,
dipisahkan oleh fisura-fisura melintang yang tersusun rapat. Massa-massa tertentu substantia
grisea ditemukan pada bagian dalam cerebellum, tertanam dalam substantia alba, yang paling
besar dikenal sebagai nucleus dendatus.
5

Ref
erat Neuroanatomi
Rongga pada otak belakang adalah ventrikulus keempat. Ventrikulus keempat dibatasi oleh
pons dan medulla oblongata di bagian anterior, serta vela medullaris inferioris dan superioris
serta cerebellum. Ventrikulus keempat dihubungkan di bagian superior dengan ventrikulus
oleh aqueductus cerebri, dan di bagian inferior dengan canalis centralis medulla spinalis.1,3,4
Otak tengah (Mesensefalon)
Otak tengah merupakan bagian yang sempit yang menghubungkan otak depan dengan otak
belakang. Otak tengah adalah aqueductus cerebri, menghubungkan ventrikulus ketiga dan
keempat. Tectum merupakan bagian dari otak tengah yang terletak pada bagian posterior
aqueductus cerebri; memiliki empat pembesaran pada permukaannya, yaitu, dua colliculus
superior dan dua colliculus inferior. Peduncullus cerebralis terletak pada bagian anterior
aqueductus. Setiap peduncullus terbagi oleh suatu pita substantia grisea berpigmen, substantia
nigra menjadi bagian anterior, yaitu crus cerebri, dan bagian posterior, yaitu tegmentum.
Suatu massa sel-sel yang sangat vaskuler, berbentuk ovoid, besar, yaitu nucleus rubra, mudah
dikenali dari warnanya, terletak dalam tegmentum pada setiap sisi setingkat dengan colliculus
superior.1,3,4

Ref
erat Neuroanatomi

Diensefalon
Diensefalon hampir tersembunyi secara sempurna pada permukaan otak. Terdiri dari
thalamus dan hypothalamus di bagian ventral.
Thalamus merupakan suatu massa substansia grisea berbentuk telur yang terletak pada
ventrikulus ketiga. Ujung anterior dari thalamus membentuk batas posterior foramen
interventricular apertura antara ventrikulus lateralis dan ventrikulus ketiga.1,3,4

Ref
erat Neuroanatomi
Cerebrum
Merupakan bagian otak yang terbesar. Masing-masing hemispherium membentang dari os
frontale ke os occipitale, di bagian superior fossa cranii anterior dan media; di bagian
posterior, cerebrum terletak diatas tentorium cerebelli. Hemispherium dipisahkan oleh suatu
celah yang dalam, fissura longitudinalis, tempat masuknya falx serebri.
Lapisan permukaan masing-masing hemispherium, yaitu cortex, terdiri dari substansia grisea.
Cortex cerebri terbagi dalam lipatan-lipatan, atau gyri, yang dipisahkan oleh fissura, atau
sulci. Dengan cara ini daerah permukaan corteks diperluas. Sejumlah sulkus yang besar
digunakan dengan baik untuk membagi permukaan masing-masing hemispherium menjadi
lobus-lobus. Setiap lobus diberi nama sesuai tulang-tulang cranium yang menutupinya.1,3,4
Susunan saraf tepi
Nervus cranialis dan spinalis
Terdapat 12 pasang nervus cranialis yang meninggalkan otak dan melintasi foramina pada
cranium. Terdapat 31 pasang nervus spinalis, yang meninggalkan foramina intervertebralis
pada columna vertebralis. Nervi spinalis diberi nama menurut daerah columna vertebralis.
Nervi spinalis diberi nama menurut daerah columna vertebralis yang sesuai: 8 servikalis, 12
thorakalis, 5 lumbalis, 5 sakralis, dan 1 koksigealis. Perhatikan bahwa terdapat 8 nervus
servikalis dan hanya 7 vertebra servikalis serta terdapat 1 nervus koksigealis dan 4 vertebra
koksigealis.1
Masing-masing nervus spinalis dihubungkan dengan medulla spinalis oleh dua radiks: radiks
anterior dan radiks posterior. Radiks anterior terdiri dari berkas serabut saraf yang membawa
impuls keluar dari susunan saraf pusat. Serabt saraf seperti ini disebut serabut eferen. Serabut
eferen yang menuju ke otot-otot skelet dan menyebabkan timbulnya kontraksi disebut serabut
motorik. Sel-sel asalnya terletak pada cornu grisea anterior medulla spinalis.1
Radiks posterior terdiri dari serabut saraf, disebut serabut aferen, yang membawa impuls
saraf ke susunan saraf pusat. Karena serabut ini bertugas untuk mengalirkan informasi
mengenai sensasi raba, nyeri, suhu dan getaran, disebut sebagai serabut sensorik. Badan sel
serabut saraf terletak pada suatu pembesaran pada radiks posterior yang disebut sebagai
ganglion radiks posterior.

Ref
erat Neuroanatomi
Radiks n,spinalis melintas dari medulla spinalis ke tingkat masing-masing foramina
intervertebralis yang bersatu membentuk nervus spinalis. Disini serabut-serabut motorik dan
sensorik saling bercampur,sehingga nervus spinalis terbentuk dari campuran serabut motorik
dan sensorik.1
Karena pertumbuhan panjang yang tidak berimbang antara columna vertebralis dengan
medulla spinalis selama masa perkembangan, maka panjang radiks bertambah secara
progresif dari atas ke bawah. Pada daerah servikal atas radiks nervus spinalis pendek dan
hampir berjalan secara horizontal, tetapi radiks saraf lumbal dan sakral di bawah tingkat
ujung medulla spinalis (batas bawah vertebra lumbalis pertama pada orang dewasa)
membentuk tali-tal saraf disekitar filum terminale. Secara bersama-sama dengan radiks
nervus bagian bawah disebut cauda equina.
Setelah keluar dari foramen intervertebrale, masing-masing nervus spinalis dengan segera
membagi diri menjadi suatu ramus anterior yang besar dan ramus posterior yang kecil
masing-masing mengandung serat motorik dan sensorik.1
Sistem Somatosensorik
Reseptor adalah organ sensorik khusus yang merekam perubahan fisik dan kimiawi di
lingkungan eksternal dan internal organisme dan mengubahnya (transduksi) menjadi impuls
elektrik yang akan diproses oleh sistem saraf. Organ tersebut ditemukan di ujung perifer
serabut saraf aferen. Beberapa reseptor memberikan informasi kepada tubuh mengenai
perubahan di lingkungan eksternal sekitar (ekteroreseptor) atau lingkungan eksternal yang
jauh (telereseptor; seperti telinga dan mata), propioreseptor, seperti labirin telinga dalam,
menghantarkan informasi mengenai posisi dan pergerakan kepala pada suatu ruang, regangan
otor dan tendon, posisi sendi, kekuatan yang diperlukan untuk melakukan gerakan tertentu,
dan sebagainya. Akhirnya, proses di dalam tubuh dilaporkan oleh enteroreseptor; yang
disebut juga viseroreseptor (antara lain osmoreseptor, kemoreseptor, dan baroreseptor).
Masing-masing jenis reseptor berespons terhadap stimulus yang sesuai dan spesifik, bila
intensitasnya berada di atas ambang batas.5
Organ reseptor sensorik banyak terdapat di kulit tetapi juga ditemukan di daerah tubuh yang
lebih dalam dan di visera.

Ref
erat Neuroanatomi
Reseptor di kulit
Sebagian besar reseptor di kulit adalah eksteroreseptor. Reseptor ini terbagi menjadi dua
kelas:
1. Ujung saraf bebas dan,
2. Ujung organ berkapsul.
Ujung organ berkapsul yang berdiferensiasi kemungkinan dangat berperan pada
mediasi modalitas sensorik epikritik seperti raba halus, diskriminasi, getas, tekanan,
dan sebagainya, sedangkan ujung saraf bebas memediasi modalitas protopatik seperti
nyeri dan suhu. Namun, bukti mengenai perbedaan fungsi ini belum lengkap.5
Organ reseptor khusus
Ujung saraf peritriktal disekitar folikel rambut ditemukan diseluruh area kulit yang
berambut dan diaktivasi oleh pergerakan rambut. Sebaliknya, korpuskel taktil
Meissner hanya ditemukan pada kulit yang tidak berambut, terutama pada telapak
tangan dan kaki, juga pada bibir, ujung lidah, dan genital, dan memberikan respons
terbaik terhadap raba dan tekanan ringan. Korpuskel Vater-Pacini berlapis ditemukan
pada lapisan kulit yang lebih dalam, terutama di daerah antara kutis dan subkutis,
serta memediasi sensasi tekanan. Ujung bulbus Krausse sebelumnya dianggap sebagai
reseptor dingin, sedangkan korpuskel Ruffini dianggap sebagai reseptor hangat, tetapi
saat ini fungsi keduanya masih diragukan. Ujung saraf bebas diketahui dapat
menghantarkan informasi mengenai panas dan dingin, serta posisi. Di kornea,
misalnya, hanya terdapat ujung saraf bebas yang berfungsi untuk mengantarkan
informasi mengenai semua modalitas sensorik ini.5
Ujung saraf bebas
Ditemukan di celah antara sel epidermal, dan kadang ditemukan pada sel yang lebih
spesial yang berasal dari sel saraf, seperti diskus taktil Merkel. Namun, ujung saraf
bebas tidak hanya terdapat di kulit, tetapi hampir diseluruh organ tubuh, untuk
mengantarkan informasi nosiseptif dan suhu yang berkaitan dengan cedera selular.
Diskus Merkel pertama terletak di bantalan jari dan berespons terhadap raba dan
tekanan ringan.5
Reseptor di bagian tubuh yang lebih dalam
Kelompok organ reseptor yang kedua terletak di dalam kulit, di otot, tendon, fasia dan
sendi. Di otot, misalnya, dapat ditemukan spindel otot, yang berespons terhadap
10

Ref
erat Neuroanatomi
regangan muskukatur. Jenis reseptor lain ditemukan di daerah transisi antara otot dan
tendon, di fasia atau di kapsul sendi.
Spindel otot adalah badan berbentuk spindel yang sangat tipis yeng melekat di kapsul
jaringan ikat dan terletak diantara serabut striata otot rangka. Setiap spindel otot
biasanya mengandung 3-10 serabut otot berstriata yang halus, yang disebut serabut
otot intrafusal, kebalikan dari serabut ekstrafusal pada jaringan otot itu sendiri. Kedua
ujung masing-masing spindel, yang terdiri dari jaringan ikat, terfiksasi di dalam
jaringan ikat di antara fasikulus otot, sehingga mereka bergerak bersamaan dengan
gerakan otot. Serabut saraf aferen yang disebut ujung anulospiral atau ujung primer
menyelubungi bagian tengah spindel otot. Serabut aferen ini memiliki selubung
mielin yang sangat tebal dan termasuk kelompok serabut saraf yang paling cepat
menghantarkan informasi pada tubuh, yang disebut serabut Ia.5
Organ tendon Golgi
Terdiri dari ujung saraf yang halus, berasal dari percabangan serabut saraf yang
bermielin tebal, yang mengelilingi sekelompok serabut tendon berkolagen. Organ ini
melekat di kapsul jaringan ikat, terletak di taut antara tendon dan otot, dan
berhubungan secara serial dengan serabut saraf di sekitarnya. Seperti spindel otot,
organ ini berespons terhadap regangan (mis, tegangan), tetapi pada ambang batas
yang lebih tinggi.5
Reseptor jenis lain
Selain spindel otot dan organ tendon Golgi, jenis reseptor di jaringan yang dalam
meliputi korpuskel Vater-Pacini berlapis dan korpuskel Golgi-Mazzoni serta ujung
saraf terminal lainnya yang memediasi tekanan, nyeri, dan lain-lain.5
Saraf tepi, Ganglion Radiks Dorsalis, Radiks Posterior
Way station lebih lanjut yang harus dilewati oleh impuls aferen untuk SSP adalah
saraf perifer, ganglion radiks dorsalis, dan radiks saraf posterior, yang akan memasuki
medulla spinalis.5
Saraf perifer. Potensial aksi yang terbentuk di salah satu jenis reseptor yang
diuraikan diatas dihantarkan ke arah sentral di sepanjang serabut saraf aferen, yang
merupakan penonjolan perifer neuron somatosensorik pertama, yang badan selnya
terletak di ganglion radiks dorsalis. Serabut aferen dari area tubuh tertentu berjalan
bersamaan di susunan saraf tei; saraf tersebut tidak hanya mengandung serabut untuk
sensasi superfisial dan dalam (serabut aferen somatik), tetapi juga serabut eferen ke
11

Ref
erat Neuroanatomi
otot lurik(serabut eferen somatik) dan serabut yang mempersarafi organ internal,
kelenjar keringat, dan otot polos pembuluh darah (serabut aferen viseral dan serabut
eferen viseral). Serabut (akson) semua jenis tersebut bergabung bersama di dalam
rangkaian selubung jaringan-ikat (endoneurium, perineurium, dan epineurium) untuk
membentuk kabel saraf. Perineurium juga mengandung pembuluh darah yang
menyuplai saraf.5

Pleksus saraf dan radiks posterior. Ketika saraf perifer masuk ke kanal spinalis
melalui foramen intervertebrale, serabut aferen dan eferen berjalan terpidah: saraf
perifer terbagi menjadi dua sumber , radiks spinalis anterior dan posterior. Radiks
anterior terdiri dari serabut saraf eferen yang keluar dari medulla spinalis, sedangkan
radiks posterior mengandung serabut saraf aferen yang memasuki medulla spinalis.
Namun, transisi langsung dari saraf perifer ke radiks spinalis dapat ditemukan,
meskipun hanya di daerah torakal. Pada tingkat servikal dan lumbosakral, terdapat
pleksus saraf yang berada di antara saraf perifer dan radiks nervi spinalis (pleksus
servikalis, pleksus brakialis, pleksus lumbalis, dan pleksus sakralis).5

12

Ref
erat Neuroanatomi

Traktus spinoserebelaris posterior dan anterior


Beberapa impuls aferen yang timbul di organ sistem muskuloskeletal (otot, tendon,
dan sendi) berjalan melalui traktus spinoserebelaris ke organ keseimbangan dan
koordinasi, serebelum. Ada dua traktus pada setiap sisi, satu anterior dan satu lagi di
posterior.
1. Traktus spinoserebelaris posterior. Serabut Ia yang cepat menghantarkan impuls
dari spindel otot dan organ tendon terbagi menjadi banyak kolateral setelah
memasuki medulla spinalis. Beberapa serabut kolateral ini langsung membuat
kontak sinaptik dengan neuron motorik

yang besar di kornu anterior medulla

spinalis.
2. Traktus spinoserebelaris anterior. Serabut aferen Ia yang memasuki medula
spinalis membentuk sinaps dengan neuron funikularis di kornu posterius dan di
bagian sentral substansia grisea medulla spinalis. Neuron kedua ini, yang
ditemukan setingkat segman vertebra lumbalis bawah, merupakan sel asal traktus
spinoserebelaris anterior, yang berjalan naik ke dalam medulla spinalis baik di sisi
ipsilateral maupun kontralateral dan berakhir di serebellum.5,6
Kolumna posterior
Kita dapat merasakan posisi tungkai kita dan merasakan derajat tegangan ototnya.
Kita dapat merasakan berat badan yang bertumpu pada telapa kaki. Kita juga dapat
13

Ref
erat Neuroanatomi
mengenali gerakan sendi. Dengan demikian, setidaknya beberapa impuls propioseptif
mencapai kesadaran. Impuls tersebut berasal dari reseptor di otot, tendon, fasia, kasul
sendi, dan jaringan ikat (korpuskulus Vater-Pacini dan kospuskulus Golgi-Mazzoni),
serta reseptor kulit. Serabut aferen yang menghantarkannya adalah prosesus neuron
pseudounipolar bagian distal di ganglion spinale. Prosesus bagian sentral sel-sel in
kemudian berjalan naik di dalam medula spinalis dan berakhir di nuklei kolumna
posterior di medulla yang lebih rendah.5,6
Traktus Spinotalamikus Anterior
Impuls timbul di reseptor kutaneus (ujung saraf peritrikial, korpuskel taktil) dan
dihantarkan di sepanjang serabut saraf perifer yang bermielin sedang ke sel-sel
pseudounipolar ganglion radiks dorsalis dan dari sini masuk ke medula spinalis
melalui radiks posterior. Di dalam medulla spinalus, prosesus sentralis sel ganglion
radiks dorsalis berjalan di kolumna posterior sekitar 2-15 segmen ke atas, sedangkan
kolateralnya berjalan 1 atau 2 segmen ke bawah, membentuk kontak dinaptik dengan
sel-sel pada berbagai tingkat segmental di substansia grisea kornu posterius. Sel-sel
tersebut kemudian membentuk traktus spinotalamikus anterior, yang serabutserabutnya menyilang di komisura apinalis anterior, berjalan naik di dalam funikulus
anterolateralis kontralateral, dan berakhir di nukleus ventralis posterolateralis talami,
bersama-sama dengan serabut serabut traktus spinotalamikus lateralis dan lemniskus
medialis. Neuron ketiga di nukleus talamus ini kemudian memproyeksikan aksonnya
ke girus pre-sentralis di dalam traktus talamokortikalis.5,6
Traktus spinotalamikus lateralis
Ujung saraf bebas di kulit merupakan reseptor perifer untuk stimulus nyeri dan suhu.
Ujung-ujung saraf ini merupakan endorgan serabut grup A yang tipis dan serabut grup
C yang hampir tidak bermielin, yang merupakan prosesus perifer neuron
pseudounipolar di ganglion spinale. Prosesus sentralis melewati bagian lateral radiks
posterior ke dalam medula spinalis dan kemudian terjadi di dalam satu atau dua
segmen subtantia gelantinosa, membuat kontak sinaptik dengen neuron funikularis
yang prosesusnya membentuk traktus spinotalamikus lateralis. Prosesus ini menyilang
garis tengah di komisura spinalis anterior sebelum berjalan naik di funikulus lateralis
kontralateral menuju talamus. Seperti kolumna posterior, traktus spinotalamikus
lateralis tersusun secara somatotropik; namun pada traktur ini serabut dari ekstremitas

14

Ref
erat Neuroanatomi
bawah terletak di sebelah lateral sedangkan serabut yang berasal dari tubuh dan
ekstremitas atas terletak lebih medial.5,6
Serabut yang menghantarkan sensasi nyeri dan suhu terletak sangat berdekatan satu
dengan yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan secara anatomis. Jadi lesi pada
traktus spinotalamikus lateralis merusak kedua modalitas sensorik tersebut, meskipun
tidak selalu dengan derajat yang sama.5

Sistem Motorik
Area Korteks Motorik
Korteks motorik primer (girus presentralis) merupakan sekumpulan jaringan
kortikal yang terletak di sisi yang berlawanan dengan sulkus sentralis dari korteks
somatosensorik primer (di girus post-sentralis) dan, meluas ke atas dan melewati
tepi superomedial hemisfer serebri menuju permukaan medialnya. Area yang
merepresentasikan tenggorokan dan laring terletak pada ujung inferior korteks
15

Ref
erat Neuroanatomi
motorik primer; di bagian atasnya, secara berkesinambungan, adalah area yang
mempresentasikan wajah, ekstremitas atas, badan, dan ekstremitas bawah.
Struktur ini merupakan homunkulus motorik terbalik, yang bersesuaian dengan
homunkulus
somatosensorik

girus

post-sentralis.6
Neuron motorik tidak
hanya ditemukan di area
4, tetapi juga di area
korteks di sekitarnya.
Namun, serabut yang
menghantarkan gerakan
volunter halus terutama
berasa di girus presentralis.
merupakan

Girus

ini
lokasi

neuron piramidalis ( sel


Betz) besar yang khas, yang terletak di lapisan selular kelima korteks dan
mengirimkan aksonnya yang bermielin tebal dan berdaya konduksi cepat ke
traktus piramidalis. Dahulu, traktus piramidalis seluruhnya dianggap terdiri dari
akson-akson sel Betz, tetapi sekarang diketahui bahwa akson sel tersebut hanya
berjumlah 3.4-4% jumlah serabut.komponen serabut terbesar sebenarnya berasal
dari sel-sel piramidalis dan sel-sel fusiformis area 4 dan 6 Brodmann yang lebih
kecil. Akson yang berasal dari area 4 membentuk sekitar 40% dari seluruh serabut
traktus piramidalis; sisanya berasal dari area frontalis lain, dari area 3,2 dan 1
korteks somatosensorik parietal ( area sensorimotor), dan dari area lain di lobus
parietal. Neuron motorik area 4 memediasi gerakan volunter halus pada sisi tubuh
kontralateral; oleh sebab itu, traktus piramidalis menyilang. Stimulus elektrik
langsung pada area 4, seperti saat tindakan pembedahan saraf, biasanya
mencetuskan kontraksi masing-masing otot, sedangkan stimulasi area 6
mencetuska gerakan yang lebih luas dan kompleks, misalnya pada seluruh
ekstremitas atas atau bawah.5,6

16

Ref
erat Neuroanatomi
Traktus Kortikospinalis (traktus piramidalis)
Traktus ini berasal dari korteks motorik dan berjalan melalui substansia alba
serebri (korona radiata), krus posterius kapsula interna (serabut terletak sangat
berdekatan disini), bagian sentral peunkulus serebri (krus serebri), pons, dan basal
medulla (bagian anterior), tempat traktus terlihat sebagai penonjolan kecil yang
disebut piramid. Piramid medulla (terdapat satu pada masing-masing sisi)
memberikan nama pada traktus tersebut.
Pada bagian ujung
bawah medula, 8085%

serabut

piramidal menyilang
ke

sisi

lain

di

dekusasio
piramidum. Serabut
yang

tidak

menyilang

disini

berjalan

menuruni

medula spinalis di
funikulus anterior ipsilateral sebagai traktus kortikospinalis anterior; serabut ini
menyilang lebih ke bawah (biasanya setingkat segmen yang dipersarafinya)
melalui komisura anterior medulla spinalis. Pada tingkat servikal dan torakal,
kemungkinan juga terdapat beberapa serabut yang tetap tidak menyilang dan
mempersarafi neuron motorik ipsilateral di kornu anterius, sehingga otot-otot
leher dan badan mendapatkan persarafan kortikal bilateral.
Mayoritas serabut traktus piramidalis menyilang di dekusasio piramidum,
kemudian menuruni medula spinalis di funikulus lateralis kontralateral sebagai
traktus kortikospinalis lateralis. Traktus ini mengecil pada area potong-lintangnya
ketika berjalan turun ke bawah medula spinalis, karena beberapa serabutnya
berakhir di masing-masing segmen sepanjang perjalanannya. Sekitar 90% dari
semua serabut traktus piramidalis berakhir membentuk sinaps dan interneuron,
yang kemudian menghantarkan impuls motorik ke neuron motor yang besar di
kornu anterius, serta ke neuron motorik yang lebih kecil.5,6
17

Ref
erat Neuroanatomi

Traktus Kortikonuklearis (Traktus Kortikobulbaris)


Beberapa serabut traktus piramidalis membentuk cabang dari massa utama traktus
ketika melewati otak tengah dan kemudian berjalan lebih ke dorsal menuju nuklei
nervi kranialis motorik. Serabut yang mempersarafi nuklei batang otak ini
sebagian menyilang dan sebagian lagi tidak menyilang. Nuklei yang menerima
input

traktus

aalah

piramidalis

nuklei

yang

memediasi gerakan volunter


otot-otot

kranial

melalui

nervus kranialis V (nervus


trigeminus),
kranialis

nervus

VII

nervus

fasialis), nervus kranialis


IX,X

dan

XI

glosofaringeus,

(nervus
nervus

vagus, nervus aksesorius),


serta nervus kranialis XII
(nervus hipoglosus).5,6

Traktus Kortikomesensefalikus
Ada pula sekumpulan serabut yang berjalan bersama-sama dengan traktus
kortikonuklearis yang tidak berasal dari area 4 atau area 6, tetapi berasal dari area
8, lapang mata frontal, impuls dari serabut-serabut ini memediasi gerakan mata
konjugat yang merupakan proses motorik yang kompleks. Karena asal dan
fungsinya yang khas, jaras jarang yang berasal dari lapang mata frontal memiliki
nama yng berbeda (traktus kortikomesensefalikus), meskipun sebagian besar
penulis menanggap jaras inisebagai bagian dari traktus kortikonuklearis.
Traktus kortikomesensefalikus berjalan bersamaan dengan traktus piramidalis
(tepat di bagian rostralnya, di krus posterius kapsula interna) dan kemudian
18

Ref
erat Neuroanatomi
mengarah ke bagian dorsal menuju nuklei nervi kranialis yang memediasi
pergerakan mata, yaitu nervus kranialis III,IV dan VI (nervus okulomotorius,
nervus trokhlearis, dan nervus abdusens). Area 8 mempersarafi otot-otot mata
secara eksklusif dengan cara yang sinergistik, bukan secara individual. Stimulasi
pada aera 8 mencetuskan deviasi tatapan konjugat ke sisi kontralateral. Serabutserabut traktus kortikomesensefalik tidak langsung berakhir pada neuron motor
nuklei nervi kranialis III, IV dan VI.5,6
Komponen sistem motorik sentral lainnya
Sejumlah jaras-jaras sentral selain traktus piramidalis memiliki peran penting
pada pengendalian fungsi motorik. Suatu kelompok serabut yang penting (traktus
kortikopontoserebelaris) menghantarkan informasi dari korteks serebri ke
serebelum, kemudian input yang ditimulkannya memodulasi gerakan terencana .
serabut lain berjalan dari korteks ke ganglia basalia (terutama korpus striatum =
nukleus kaudatus dan putamen), substansia nigra, dan formatio retikularis batang
otak, serta nuklei lainnya (misalnya, di tektum mesensefali). Pada masing-masing
struktur tersebut, impuls diolah dan dihantarkan melalui interneuron ke traktus
eferen yang berproyeksi ke motor neuron di kornu anterius medula spinalistraktus tektospinalis, traktus rubrospinalis, traktus retikulospinalis, traktus
vestibulspinalis, dan traktus lainnya. Traktus-traktus tersebut memungkinkan
serebelum, ganglia basalis, dan nuklei motorik di batang otak untuk
mempengaruhi fungsi motorik di medula spinalis.5,6

Nervus Kranialis5,7

19

Ref
erat Neuroanatomi

Gambaran

disamping

adalah gambaran skematik


aspek dorsal batang otak,
nuklei saraf kranial motorik
dan

parasimpatis

digambarkan
kanan

pada

sisi

dan

nuklei

somatosensorik

dan

sensorik

khusus

ditampilkan pada sisi kiri.

Penampang lateral yang menunjukkan hubungan


anatomis nuklei motorik dan parasimpatis, serta
nuklei somatosensorik dan sensorik khusus.5

Nervus olfaktorius
sistem Olfaktorius ( N.I)

20

Ref
erat Neuroanatomi
jaras olfaktorius terdiri dari epitelium olfaktorius hidung, fila olfaktoria
(nervus olfaktorius- NI), bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius, serta area
kortikal (paleokorteks) yang terbentang dari unkus lobus temporalis melewati
substansia perforata anterior ke permukaan medial lobul frontalis di bawah
genu korpus kalosum.
Jaras olfaktorius. Neuron pertama jaras olfaktorius adalah sel-sel olfaktorius
bipolar, neuron kedua adalah sel mitral dan tufted cells bulbus olfaktorius.
Neurit sel-sel tersebut membentuk traktus olfaktorius (neuron kedua), yang
terletak di dekat dan tepat di bawah korteks frontobasalis (orbitofrontalis).
Traktus olfaktorius terbagi menjadi stria olfaktoria lateralis dan medialis di
depan substansia perforata anterior, bagian lainnya berakhir di trigonum
olfaktorium, yang juga terletak di depan substansia perforata anterior.
serabut-serabut stria lateralis berjalan melalui limen insulae ke amigdala,
girus semilunaris, dan girus ambiens (area prepiriformis). Tempat ini
merupakan lokasi neuron ketiga, yang berproyeksi ke bagian anterior girus
parahipokampalis (area brodmann 28, mengandung lapangan proyeksi
kortikal dan area asosiasi sistem olfaktorius). Serabut stria medialis berakhir
di nuklei area septalis di bawah genu korpus kalosum (area subkalosa) dan di
depan komisura anterior. Serabut yang keluar dari nuklei ini kemudian
berproyeksi ke hemisfer kontralateral dan ke sistem limbik. Jaras olfaktorius
merupakan satu-satunya jaras sensorik yang mencapai korteks serebri tanpa
melalui relay di talamus.5
Nervus Optikus
Sistem visual ( NII)
Retina adalah reseptor
permukaan

untuk

informasi visual. Seperti


nervus

optikus,

retina

merupakan bagian otak,


meskipun lokasi fisiknya
di perifer sistem saraf
pusat. Komponen retina
yang paling penting adalah sel-sel reseptor sensorik atau fororeseptor, dan
berbagai tipe neuron jaras visual. Lapisan selular retina yang terdalam
21

Ref
erat Neuroanatomi
mengandung fotoreseptor (batang dan kerucut); dua lapisan yang lebih
superfisial mengandung neuron bipolar dan sel-sel ganglion.5
Batang dan kerucut. Ketika jatuh di retina, cahaya mencetuskan reaksi
fotokimiawi di sel batang dan kerucut, yang mengakibatkan pembentukan
impuls yang akhirnya dihantarkan ke korteks visual. Sel batang sejak lama
dianggap berperan untuk persepsi terang dan untuk penglihatan pada
pencahayaan yang gelap, sedangkan sel kerucut dianggap menyediakan
persepsi warna dan penglihatan pada pencahayaan terang. Namun, penelitian
baru memiliki bukti
untuk

meragukan

hipotesis
Mekanisme
mendasari

ini.
yang
proses

ini mungkin jauh


lebih kompleks.
Fovea adalah lokasi
penglihata tertajam
di retina dan hanya
mengandung sel kerucut, yang berproyeksi ke sel-sel bipolar lapisan neuronal
berikutnya dalam hubungan satu-satu. Bagian retina lainnya memiliki
gabungan sel batang dan kerucut.5
Nervus optikus, khiasma optikum, dan traktus optikus
Sel-sel bipolar retina menerima input ke dendritnya dari sel batang dan
kerucut dan menghantarkan impuls lebih jauh ke arah sentral ke lapisan sel
ganglion. Akson panjang sel ganglion melewati papila optika (diskus nervi
optia) dan meninggalkan mata sebagai nervus optikus, yang mengandung
sekitar 1 juta serabut. Separuh serabut ini menyilang di khiasma optikum;
serabut dari separuh bagian temporal masing-masing retina tidak menyilang.
Sedangkan serabut yang berasal dari separuh bagian nasal retina menyilang ke
sisi kontralateral.
Dengan demikian, di distal (posterior) khiasma optikum, serabut dari separuh
bagian temporal retina ipsilateral dan separuh bagian nasal retina kontralateral
bergabung di dalam traktus optikus.5

22

Ref
erat Neuroanatomi
Nervus okulomotorius (N III)
Area

nuklear

nervus

okulomotorius

terletak

di

substansia

grisea

periakueduktus mesensefali, ventral dari akueduktus, setinggi kolikulus


superior. Area ini memiliki dua komponen utama:

Nukleus parasimpatis yang terletak di medial, disebut nukleus


Edinger-Westphal

(atau

nukleus

otonomik

aksesorius),

yang

mempersarafi otot-otot intraokular (m.sfingter pupilae dan m.siliaris).


Kompleks yang lebih besar dan terletak lebih lateral nukleus untuk
empat dari enam otot-otot ekstraokular (m.rektus superior, inferior,
dan medialis serta m.obliquus inferior). Selain itu juga terdapat area
nuklear kecil untuk m.rektus palpebrae.

Serabut radikular motorik yang keluar dari area nuklear ini berjalan ke arah
ventral bersama dengan serabut parasimpatis; beberapa diantara serabutserabut tersebut menyilang garis tengah dan sebagian lagi tidak menyilang
(semua serabut untuk m.rektus superior menyilang garis tengah). Kombinasi
serabut motorik dan parasimpatiis melewati nukleus ruber dan akhirnya keluar
dari batang otak di fosa interpedunkularis bersama nervus okulomotorius.5

23

Ref
erat Neuroanatomi
Nervus okulomotorius pertama-tama berjalan ke arah posterior diantara
a.serebralis superior dan a.serebralis posterior , tersusun dekat tepi tentorial,
kemudian menembus dura mater, berjalan melewati sinus kavernosus, dan
memasuki rongga orbita melalui fisura orbitalis superior. Bagian parasimpatis
saraf membentuk cabang di sini dan berjalan ke ganglion siliare, tempat
berakhirnya serabut praganglionik dan sel-sel ganglion membentuk serabut
postganglionik pendek untuk mempersarafi otot-otot intraokular. Serabut
motorik somatik nervus okulomotorius terbagi menjadi dua cabang, cabang
superior mempersarafi m.levator palpebrae dan m.rektus superior, dan cabang
inferior mempersarafi m.rekti medialis dan inferior serta m. Obliquus inferior.5

Nervus trokhlearis (N IV)


Nukleus saraf kranial keempat terletak di ventral substantia grisea
periakueduktus tepat di bawah kompleks nukleus okulomotorius setinggi
24

Ref
erat Neuroanatomi
kolikulus inferior. Serabut radikularnya berjalan di sekitar substantia grisea
sentralis dan menyilang ke sisi kontralateral di dalam velum medulare
superius. Nervus trokhlearis kemudian keluar dari permukaan dorsal batang
otak (satu-satunya saraf kranial yang keluar dari sini), muncul dari tektum
mesensefali menuju sisterna kuadrigeminalis. Perjalanan selanjtnya ke bagian
lateral mengitari pedunkulus serebri menuju permukaan ventral batang otak,
sehingga saraf ini mencapai orbita melalui fisura orbitalis superior bersama
dengan nervus okulomotorius. Nervus trokhlearis kemudian berjalan ke
m.obliquus superior yang dipersarafinya. Pergerakan mata yang dipersarafi
oleh otot-otot ini antara lain pergerakan mata ke bawah, rotani interna
(sikloinversi), dan abduksi ringan.5

Nervus Abdusens ( N VI)


Nukleus nervus kranialis keenam terletak di kaudal tegmentum pontis, tepat
dibawah dasar ventrikel keempat. Serabut radikular saraf kranial ketujuh
(nervus fasialis) melingkari nukleus nervus abdusens di lokasi ini. Serabut
radikular nervus abdusens berjalan ke pons dan keluar dari batang otak di taut
pontomedularis. Nervus abdusens kemudian berjalan di sepanjang permukaan
ventral pons di lateral a. Basilaris, menembus dura, dan bergabung dengan
saraf lain ke otot-otot mata di sinus kavernosus. Di dalam sinus, nervus
kranialis III, IV dan VI memiliki hubungan spasial yang erat dengan cabang
pertama dan kedua nervus trigeminus, serta a.karotis interna. Selain itu,

25

Ref
erat Neuroanatomi
nervus di sinus kavernosus terletak sangat dekat dengan bagian lateral dan
superior sinus sfenoidalis dan sinus etmoidalis.5

Nervus
Trigeminus ( N V)
Nervus trigeminus
adalah

saraf

campuran.

Saraf

ini

memiliki

komponen

yang

lebih besar (porsio


mayor) yang terdiri dari serabut sensorik untuk wajah, dan komponen yang
lebih kecil (porsio minor) yang terdiri dari serabut motorik dan untuk otototot pengunyah (mastikasi)
Ganglion trigeminale dan nuklei batang otak. Ganglion trigeminale
(gasserian) bersifat seperti ganglia radiks dorsalis medula spinalis untuk
persarafan sensorik wajah. Seperti ganglia radiks dorsalis, ganglion ini
mengandung sel-sel ganglion pseudounipolar, yang prosesus perifernya
berakhir di resptor raba, tekan, diskriminasi taktil, nyeri dan suhu, dan
prosesusnya sentralnya berproyeksi ke nukleus sensorik prinsipalis nervi
trigemini (untuk raba dan diskriminasi) dan ke nukleus spinalis nervus
trigemini (untuk nyeri dan suhu). Nukleus mesensefali nervis trigeminal
merupakan kasus khusus, karena sel-selnya mirip dengan sel-sel ganglion
radiks dorsalis meskipun terletak di dalam batang otak; yaitu seakan-akan
nukleus perifer telah dipindahkan ke sistem saraf pusat. Prosesus perifer
neuron pada nukleus ini menerima impuls dari reseptor perifer di spindel otot
yang berada di dalam otot-otot pengunyah, dan dari reseptor lain yang
26

Ref
erat Neuroanatomi
memberikan

respons

terhadap tekanan.
Ketiga
nuklei
disebutkan

yang
tadi

membentang dari medulla


spinalis servikalis hingga
ke
Ganglion

mesensefalon.
trigeminale

terletak di basis kranii di


atas apeks os.petrosus,
tepat di lateral bagian
posterolateral sinus kavernosus. Ganglion ini membentuk tiga buah cabang
nervus trigeminus ke area wajah yang berbeda, yaitu nervus oftalmikus (VI),
yang keluar dari tengkorak melalui fisura orbitalis superior, nervus maksilaris
(V2), yang keluar melalui foramen rotundum, dan nervus mandibularis (V3),
yang keluar melalui foramen ovale.5,8
Nervus fascialis ( N VII) dan nervus intermedius
Nervus fasialis memiliki dua komponen. Komponen yang lebih besar murni
motorik dan mempersarafi otot-otot ekspresi wajah. Komponen ini sesuai
dengan nervus fasialis. Komponen ini disertai oleh saraf yang lebih tipis,
nervus intermedius, yang mengandung serabut aferen viseral dan somatik,
serta serabut eferen viseral.5
Komponen motorik nervus facialis
Nukleus komponen motorik nervus fasialis terletak di bagian ventrolateral
tegmentum pontis. Neuron nukleus motorik ini analog dengan sel-sel kornu
anterius medula spinalis, tetapi secara embriologi berasal dari lengkung
brankhialis kedua. Serabut radiks nukleus ini memiliki perjalanan yang rumit.
Di dalam batang otak, serabut ini berjalan memutari nukleus abdusens
(membentuk yang disebut genu internum nervus fasialis), sehingga
membentuk penonjolan kecil di dasar ventrikel keempat (kolikulus fasialis).
Kemudian serabut ini membentuk berkas yang padat, yang berjalan di
ventrolateral menuju ujung kaudal pons dan kemudian keluar dari batang
otak, menembus ruang subarakhnoid di cerebellopontine angle, dan kemudian
memassuki meatus akustikus internus bersama dengan nervus intermedius dan
27

Ref
erat Neuroanatomi
nervus kranialis VIII (nervus vestibulokokhlearis). Di dalam meatus, nervus
fasialis dan nervus intermedius terpisah dari nervus kranialis VIII dan berjalan
ke arah lateral di kanalis fasialis menuju ganglion genikulatum. Setinggi
ganglion, kanalis fasialis menurun curam (genu eksternum nervus fasialis).
Pada bagian ujung bawah kanalis fasialis, nervus fasialis keluar dari
tengkorak

melalui

foramen

stilomastoideum.

Masing-masing

serabut

motoriknya kemudian didistribusikan ke seluruh regio wajah (beberapa di


antaranya ada yang berjalan melalui glandula parotidea terlebih dahulu).
Serabut-serabut tersebut mempersarafi semua otot ekspresi wajah yang
berasal dari lengkung brankhialis kedua, yaitu m.orbikularis oris dan
m.orbikularis okuli, m.businator, m.oksipitalis, m.frontalis dan otot-otot yang
lebih kecil di daerah ini, dan juga m.stapedius, m. Platisma, m.stilohioideus,
dan venter posterior m.digastrikus.5
Nervus vestibulokokhlearis ( N VIII)
Komponen Koklear dan Organ pendengaran
Organ keseimbangan dan pendengaran berasal dari sebuah prekursor
embriologi di bagian petrosus os.temporalis: utrikulus membentuk sistem
vestibularis dengan tiga kanalis semisirkularisnya, sedangkan sakulus
membentuk telinga dalam dengan koklea yang berbentuk seperti siput.5
Persepsi auditorik. Gelombang bunyi adalah getaran udara yang dihasilkan
oleh berbagai macam mekanisme (nada, bicara, nyanyian, musik instrumental,
suara alami, kebisingan lingkungan, dan lain-lain). Getaran ini ditransmisikan
di sepanjang kanalis auditorius eksternus ke gendang telinga (timpanum atau
membrana timpanika) yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah.5
Nervus kokhlearis dan jaras auditorik. Nervus kokhlearis, yang dibentuk
oleh prosesus sentral sel
ganglion spirale, berjalan
di

sepanjang

auditorius

kanalis
internus

bersama dengan nervus


vestibularis,
ruang

subarakhnoid

cerebellopontine
28

melewati
di

angle,

Ref
erat Neuroanatomi
dan kemudian masuk ke batang otak tepat di belakang pedunkulus serebelaris
inferior.

Di

kokhlearis

nukleus
ventralis,

serabut-serabut

nervus

kokhlearis bercabang dua


(seperti huruf T); masingmasing
melanjutkan

kemudian
ke

lokasi

relay berikutnya (neuron


kedua jaras auditorik) di
bagian ventral atau dorsal
nukleus kokhlearis. Neuron kedua menghantarkan impuls ke arah sentral
melalui beberapa jaras, beberapa diantaranya memiliki relay sinaptik lebih
lanjut.
Neurit (akson) yang berasal dari nukleus kokhlearis ventralis menyilang garis
tengah di dalam korpus trapezoideum. Beberapa neurit ini membentuk sinaps
dengan neuron lanjutan di korpus trapezoideum itu sendiri, sedangkan yang
lainnya melanjutkan ke stasiun relay berikutnya- nukleus olivarius superior,
nukleus lemniskus lateralis, atau formatio retikularis. Impuls auditorik
asendens kemudian berjalan melalui lemniskus lateralis ke kolikulus inferior
(meskipun beberapa serabut mungkin tidak melewati kolikulius dan langsung
menuju korpus genikulatum mediale).
Neurit yang muncul dari nukleus kokhlearis dorsalis menyilang gari tengah di
belakang pedunkulus serebelaris inferior, beberapa di antaranya di stria
medularis dan yang lainnya melalui formatio retikularis, dan kemudian
berjalan naik di lemniskus lateralis ke kolikulus inferior, bersama dengan
neurit dari nukleus kokhlearis ventralis.5

Sistem Vagal ( N IX, X, dan Pars Kranialis N XI)


Nervus glosofaringeus ( N IX)

29

Ref
erat Neuroanatomi
Nervus glosofaringeus memiliki berbagai fungsi yang sama dengan nervus
intermedius, nervus vagus, dan pars kranialis nervus asesorius, yang secara
bersama-sama nervus-nervus ini disebut sebagai sistem vagal untuk
menghindari penyebutaannya secara berulang-ulang. Saraf-saraf tersebut
semuanya merupakan saraf campuran (motorik dan sensorik), dan beberapa
komponennya muncul dari nuklei batang otak yang sama (nukleus ambigus
dan nukleus solitarius).5
Perjalanan dan distribusi anatomis. Nervus glosofaringeus, nervus vagus,
dan nervus aksesorius keluar dari tengkorak bersama-sama melalui foramen
jugulare yang juga merupakan lokasi kedua ganglia nervus glosofaringeus,
ganglion superius (intrakraniale) dan ganglion inferius (ekstrakraniale).
Setelah meninggalkan foramen, nervus glosofaringeus berjalan di antara arteri
karotis interna dan vena jugularis ke arah m.stilofaringeus. saraf ini
melanjutkan perjalanan di antara m.stilofaringeus dan m.stiloglosus dan
kemudian mempersarafi pangkal lidah, mukosa faring, tonsil, dan sepertiga
posterior lidah.5

Nervus Vagus ( N
X)
Seperti

nervus

glosofaringeus,
nervus vagus juga
memiliki
ganglia,

dua
ganglion

superius (jugulare)
30

Ref
erat Neuroanatomi
dan ganglion inferius (nodosum), keduanya ditemukan di regio foramen
jugulare.
Perjalanan

anatomis.

Nervus vagus berasal


dari lengkung brankhial
empat

ke

Dibawah
inferius
saraf

bawah.
ganglion
(nodosum),

ini

a.karotis
aa.karotis

mengikuti
interna

dan

komunis

kebawah, dan kemudian


berjalan

melewati

apertura thoracis superior ke mediastinum. Disini, trunkus vagalis dekstra


menyilang a.subclavia, sedangkan trunkus kiri berjalan di belakang hilus dan
melewati arkus aorta. Keduanya kemudian melekat ke esofagus, dengan
serabut trunkus vagalis dekstra berjalan ke sisi posterior, dan trunkus vagalis
sinistra disisi anteriornya.5

Nervus Asesorius ( N XI)


Neuron asesorius memiliki dua pasang radiks, kranialis dan spinalis. Neuron
yang membentuk radiks kranialis terletak di dalam nukleus ambiguus
bersebelahan dengan neuron yang prosesusnya berjalan di dalam nervus
vagus. Bagian nervus kranialis kesebelas ini lebih baik dianggap sebagai
komponen fungsional nervus vagus, karena pada dasarnya memiliki fungsi
yang sama dengan bagian nervus vagus yang muncul dari nukleus ambiguus.
(Radiks spinalis nervus sesorius, sebaliknya, memiliki fungsi yang sangat
berbeda). Radiks kranialis terpisah dari radiks spinalis di dalam foramen
jugulare untuk bergabung dengan nervus vagus. Bagian nervus asesorius ini
dengan demikian dimiliki oleh sistem vagal.5

31

Ref
erat Neuroanatomi
Bagian spinal nervus asesorius merupakan motorik murni dan muncul di
kolumna sel yang berada di bagian ventrolateral kornu anterius, membentang
dari C2 hingga C5 atau C6. Serabut radiks berjalan naik satu atau dua segmen
di funikulus lateralis dan kemudian keluar dari medula spinalis di antara radiks
anterior dan radiks posterior, tepat di dorsal ligamentum dentikulatum. Ketika
nervus asesorius berjalan melewati foramen jugulare, pars spinalis bercabang
lagi membentuk cabang eksternal (ramus eksternus), sedangkan pars kranialis
bergabung

dengan

nervus

vagus.

Ramus eksternus nervus asesorius


kemudian berjalan ke bawah menuju
regio

leher

untuk

mempersarafi

muskulus sternokleidomastoideus dan


muskulus

trapezius.

Serabut

ini

bergabung di sepanjang perjalanannya


dengan

serabut

eferen

somatik

spinalis dari C2 hingga C4.5

Nervus Hipoglosus ( N XII)


Nukleus nervus hipoglosus terletak
di

sepertiga

bawah

medula,

berdekatan dengan garis tengah


dan tepat di bawah dasar ventrikel
keempat (di daerah yang disebut
segitiga

atau

trigonum

hipoglosum). Nukleus ini terdiri


dari beberapa kelompok sel yang
mempersarafi masing-masing otot
lidah. Sel-sel ini analog dengan
sel-sel motorik kornu anterius medula spinalis.5
Persarafan supranuklear nukleus vagus hipoglosus. Gerakan volunter
lidah dipersarafi oleh traktus kortikonuklearis, yang berjalan turun melalui
kapsula interna bersama dengan traktus kortikospinalis dan berakhir di
32

Ref
erat Neuroanatomi
nukleus nervus hipoglosus. Nukleus nervus hipoglosus mendapatkan input
aferennya terutama di hemisfer serebri kontralateral, meskipun terdapat pula
beberapa input ipsilateral. Nukleus ini mendapatkan input lainnya dari
formatio retikularis, nukleus traktus solitarius (rasa), mesensefalon (traktus
tektospinalis), dan nuklei terigeminales. Hubungan-hubungan tersebut
berperan pada refleks yang berhubungan dengan menelan, mengunyah,
menghisap, dan menjilat.
Karena otot-otot kedua sisi lidah membentuk unit fungsional dan dipersarafi
oleh kedua hemisfer serebri (walaupun terutama yang kontralateral), lesi
supranuklear untilateral tidak menimbulkan sefisi motilitas lidah yang
bermakna.5
Daftar Pustaka
1. Snell R. Neuroanatomi Klinik Ed 2. Jakarta: EGC , 1996.
2. Scribd.com. Neuroanatomi Neurofisiologi dan Topografi Sistem Sensorik
Ascending Traktus. Cited on october 23, 2015.
3. Kahle W. At a Glance: Color Atlas and Textbook Human Anatomy. Vol 3.
Germany: Georg Thieme Verlag, 2003.
4. Scarabino T, Salvolini U. Atlas of Morphology and Functional Anatomy
of The Brain. New York: Springer Berlin Heidelberg, 2006.
5. Baehr M, Frotscher M. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. Ed 4. Jakarta:
EGC, 2010.
6. Haines D. Haines Neuroanatomy. New York: Thieme New York.
7. Rohkamm R. Color Atlas of Neurology. New York: Thieme New York,
2004.
8. Monkhouse S. Cranial Nerves Functional Anatomy. New York:

Cambridge University Press,2006.

33

Anda mungkin juga menyukai