Anda di halaman 1dari 11

RESUME SYARAF TEPI

MATA KULIAH ANATOMI FISIOLOGI GENETIKA DAN NEUROLOGI

DISUSUN OLEH :
PUTRIE AURA HERMAWAN
NIM. 21003249
KODE KELAS : 0093
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd Ns. Setia
Budi, M.Kep

PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021

PENGERTIAN SARAF TEPI


Sistem saraf adalah salah satu sistem organ pada manusia yang berfungsi untuk menerima
rangsangan dan mengatur respon tubuh terhadap rangsangan tersebut. Sistem saraf
memungkinkan manusia untuk mengenali dan mendeteksi berbagai perubahan yang terjadi
baik di dalam maupun di luar tubuh dan membuat tubuh mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan itu.
Saraf tepi adalah sel-sel saraf yang terletak di luar pusat saraf. Sistem saraf tepi adalah bagian
dari sistem saraf manusia yang terdiri dari sistem saraf somatik (sistem saraf sadar) dan
sistem saraf otonom (sistem saraf tak sadar). Sistem saraf sadar berfungsi untuk mengontrol
segala aktivitas yang kerjanya dikendalikan oleh otak, dan sistem saraf tak sadar berfungsi
untuk mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur oleh otak seperti denyut jantung, gerakan
saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem saraf tak sadar adalah sistem saraf di dalam
tubuh yang bekerja tanpa sepengetahuan pemilik tubuh. Sistem saraf tak sadar ini memiliki
peran yang sangat penting bagi tubuh, khususnya untuk menggerakkan usus, otot polos,
pupil, pembuluh darah, dan lain lain.
BAGIAN-BAGIAN SARAF TEPI
A. Sistem Saraf Somatik
Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang
(saraf spinal)
1. Saraf Kranial
Saraf kranial ranial berjumlah 12 pasang dan setiap pasangnya diidentifikasi dengan
penomoran Romawi. Pasangan saraf kranial terdiri atas tiga karakteristik fungsi, meliputi tiga
pasang bersifat sensorik yakni saraf nomor I, II, dan VIII; lima pasang bersifat motorik yakni
saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII; dan empat pasang bersifat sensorik dan motorik yakni
saraf nomor V, VII, IX, dan X.
Pembagian dan fungsi saraf spinalis
No
Nama Saraf
Fungsi Saraf
1
Nervus hipoglossus
Nervus yang mempersarafi lidah dan sekitarnya.
2
Nervus occipitalis minor
Nervus yang mempersarafi bagian otak belakang dalam trungkusnya.
3
Nervus thoracicus
Nervus yang mempersarafi otot serratus anterior
4
Nervus radialis
Nervus yang mempersyarafi otot lengan bawah bagian posterior,mempersarafi otot triceps
brachii, otot anconeus, otot brachioradialis dan otot ekstensor lengan bawah dan
mempersarafi kulit bagian posterior lengan atas dan lengan bawah. Merupakan saraf terbesar
dari plexus
5
Nervus thoracicus longus
Nervus yang mempersarafi otot subclavius, Nervus thoracicus longus. berasal dari ramus C5,
C6, dan C7, mempersarafi otot serratus anterior.
6
Nervus thoracodorsalis
Nervus yang mempersarafi otot deltoideus dan otot trapezius, otot latissimus dorsi
7
Nervus axillaris
Nervus ini bersandar pada collum chirurgicum humeri
8
Nervus subciavius
Nervus subclavius berasal dari ramus C5 dan C6, mempersarafi otot subclavius
9
Nervus supcapulari
Nervus ini bersal dari ramus C5, mempersarafi otot rhomboideus major dan minor serta otot
levator scapulae
10
Nervus supracaplaris
Berasal dari trunkus superior, mempersarafi otot supraspinatus dan infraspinatus
11
Nervus phrenicus
Nervus phrenicus mempersyarafi diafragma.
12
Nervus intercostalis
13
Nervus intercostobrachialis
Mempersyarafi kelenjar getah bening.
14
Nervus cutaneus brachii medialis
Nervus ini mempersarafi kulit sisi medial lengan atas.
15
Nervus cutaneus antebrachii medialis
Mempersarafi kulit sisi medial lengan bawah.
16
Nervus ulnaris
Mempersarafi satu setengah otot fleksor lengan bawah dan otot-otot kecil tangan, dan kulit
tangan di sebelah medial.
17
Nervus medianus
Memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus medianus
18
Nervus musculocutaneus
Berasal dari C5 dan C6, mempersarafi otot coracobrachialis, otot brachialis, dan otot biceps
brachii. Selanjutnya cabang ini akan menjadi nervus cutaneus lateralis dari lengan atas.
19
Nervusdorsalis scapulae
Nervus dorsalis scapulae bersal dari ramus C5, mempersarafi otot rhomboideus.
20
Nervus transverses colli
21
Nervus nuricularis
Nervus auricularis posterior berjalan berdekatan menuju foramen, Letakanatomisnya: sebelah
atas dengan lamina terminalis
22
NervusSubcostalis
Mempersarafi sistem kerja ginjal dan letaknya.
23
Nervus Iliochypogastricus
Nervus iliohypogastricusberpusat pada medulla spinalis.
24
Nervus Iliongnalis
Nervus yang mempersyarafi system genetal, atau kelamin manusia.
25
NervusGenitofemularis
Nervus genitofemoralis berpusat pada medulla spinalis L1-2, berjalan ke caudal, menembus
m. Psoas major setinggi vertebra lumbalis ¾.
26
Nervus Cutaneus Femoris Lateralis
Mempersyarafi tungkai atas, bagian lateral tungkai bawah, serta bagian lateral kaki.
27
Nervus Femoralis
Nervus yang mempersyarafi daerah paha dan otot paha.
28
NervusGluteus Superior
Nervus gluteus superior (L4, 5, dan paha, walaupun sering dijumpai percabangan dengan
letak yang lebih tinggi.
29
Nervus Ischiadicus
Nervus yang mempersyarafi pangkal paha
30
NervusCutaneus Femoris Inferior
Nervus yang mempersyarafi bagian (s2 dan s3) pada bagian lengan bawah.
31
Nervus Pudendus
Letak nervus pudendus berdekatan dengan ujung spina ischiadica. Nervus pudendus, Nervus
pudendus menyarafi otot levator ani, dan otot perineum(ke kiri / kanan ), sedangkan letak
kepalanya dibuat sedikit lebih rendah.
3. Perbedaan Saraf Kranial Dan Saraf Spinal
a) Saraf yang terhubung ke otak disebut saraf kranial, sedangkan saraf yang berhubungan
dengan saraf tulang belakang disebut saraf spinal.
b) Fungsi saraf kranial terutama terkait dengan kegiatan yang berhubungan dengan kepala
dan leher (kecuali saraf vagus), sedangkan fungsi saraf spinal yang berhubungan dengan
semua bagian tubuh, di bawah leher.
c) Pada mamalia, ada 12 pasang saraf kranial sedangkan saraf spinal ada 31 pasang.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
d) Kabel Spinal diberi nama sesuai dengan lokasi mereka di sumsum tulang belakang,
sedangkan saraf kranial yang ditunjuk oleh nomor seri dan nama.
e) Sebagian besar saraf kranial adalah saraf dicampur dengan pengecualian saraf
penciuman, optik, dan vestibulocochlear, sedangkan semua saraf tulang belakang adalah saraf
campuran.
a. Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom terdiri atas saraf-saraf motoris yang menuju otot jantung, otot polos dan
kelenjar. Sistem saraf ini tidak dipengaruhi kesadaran. Artinya, kerja saraf ini diluar
kehendak kita. Itulah sebabnya sistem saraf otonom disebut juga sistem saraf tak sadar. Pada
sistem saraf otonom terdapat saraf yang sifat kerjanya berlawanan yaitu, saraf simpatik dan
parasimpatik. Saraf simpatik dan parasimpatik ini ada yang bekerja pada waktu bersamaan,
misalnya pada denyut jantung.
1. Saraf simpatik
Saraf Simpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah
dada dan juga pinggang. Saraf Simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang
cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik dan umumnya berfungsi
untuk memacu dan mempercepat kerja organ-organ tubuh manusia, contohnya mempercepat
detak jantuk dan menyebabkan kontrasi pembuluh darah. Sistem ini mengatur fungsi kelenjar
keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik diaktifkan
terutama dalam kondisi stres. Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar,
karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12.
Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang
belakang.
2. Saraf parasimpatik
Saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula
oblongata) dan dari
sakum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion. sistem saraf ini di sebut juga
dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah
sakral. Fungsi dari saraf Parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh.
Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion
yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh
susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan
Fungsi sistem saraf Simpatik. contohnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat
denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut
jantung.
.
3. Perbedaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Perbedaan anatar saraf simpatik dan parasimatik terletak pada posisi ganglion, saraf simpatik
mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum
tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,sedangkan saraf parasimpatik
mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang
dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf
parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah
dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik juga terdapat penghubung antara sistem saraf
pusat dan efektor, yang dinamakan gangion. Gangion saraf simpatik berada dekat dengan
sumsum tulang beakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara
serabut pasca gangionnya berukuran panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik memiliki
serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek.
a. Dilihat dari ganglionnya :
Simpatik : Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut
praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pascaganglionnya berukuran
panjang.
Parasimpatik : Saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan
serabut pascaganglion yang pendek. ganglia neuron parasimpatik terletak di dekat atau di
dalam organ target
b. Dilihat dari dari cara kerjanya :
Simpatik merangsang kerja organ dan Parasimpatik menghambat kerja organ
4. Persamaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Peranan utama komponen simpatik dan parasimpatik sistem saraf otonom pada divisi
motoris dalam mengatur fungsi tubuh bagian internal. Pada saraf simpatik dan saraf
parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan
ganglion.
D. KELAINAN PADA SARAF TEPI FUNGSI SARAF TEPI SECARA UMUM
Saraf tepi berfungsi sebagai peng¬hubung antara saraf pusat (otak dan sumsum belakang)
dengan seluruh organ tubuh (organ dalam, mata, pen¬dengaran, kelenjar keringat, kulit dan
otot - otot)
1.
1. Miastenia Gravis (Myasthenia Gravis)-Membuat Kelemahan Otot
Myasthenia gravis adalah gangguan autoimun yang merusak komunikasi antara syaraf dan
otot, mengakibatkan peristiwa kelemahan otot.
a. Myasthenia gravis bisa diakibatkan dari kerusakan pada sistem kekebalan.
b. Orang biasanya mengalami kelopak mata layu dan penglihatan ganda, dan otot biasanya
menjadi lelah dan lemah setelah olahraga.
c. Reaksi terhadap obat yang diberikan lewat infus membantu dokter memastikan apakah
seseorang telah mengalami myasthenia gravis.
d. Elektromiografi, tes darah, dan tes imaging diperlukan untuk memastikan diagnosa
tersebut.
e. Beberapa obat-obatan bisa meningkatkan kekuatan otot dengan cepat, dan lainnya bisa
memperlambat kemajuan pada gangguan tersebut.Mononeuropati (kerusakan saraf perifer)
2. Mononeuropati
Mononeuropati adalah kerusakan pada sebuah saraf perifer. Penyebab Cedera fisik
merupakan penyebab yang paling sering ditemukan pada mononeuropati. Cedera ini
seringkali disebabkan oleh tekanan terus menerus pada sebuah saraf yang berjalan di dekat
permukaan tubuh dan di sekitar tulang-tulang yang menonjol, seperti sikut, bahu, pergelangan
tangan atau lutut.Kerusakan saraf juga bisa terjadi karena:
a. aktivitas berlebihan
b. kecelakaan
c. pemaparan dingin atau panas yang lama
d. terapi penyinaran untuk kanker.
3. Sindroma Guillain-Barr (Polineuritis Asendens Akut)
Sindroma Guillain-Barre (Polineuritis asendens akut) adalah sejenis polineuropati akut ayang
menyebabkan kelemahan otot yang semakin memburuk dan kadang menyebabkan
kelumpuhan. Diduga penyebabnya adalah reaksi autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh
melawan selubung sarafnya sendiri (mielin).
4. Kelainan Pleksus (Bisa Membuat Nyeri & Kelemahan Pada Lengan)
Cedera pada saraf-saraf di dalam pleksus utama bisa menyebabkan kelainan pada lengan atau
tungkai yang dipersarafi oleh saraf tersebut Pleksus utama dalam tubuh manusia adalah:
- Pleksus brakialis, terletak di dalam leher dan menyalurkan saraf ke lengan
- Pleksus lumbosakralis, terletak di punggung bagian bawah dan menyalurkan saraf ke
panggul dan tungkai.
5. Sindroma Saluran Torakikus (Membuat Nyeri Pada Tangan, Leher , Bahu, Lengan)
Sindroma Saluran Torakikus adalah kelainan-kelainan yang belum sepenuhnya dimengerti,
yang dimasukkan dalam satu kelompok karena semuanya menyebabkan nyeri dan sensasi
yang tidak biasa (parestesi) pada tangan, leher, bahu atau lengan. Sindroma ini lebih sering
terjadi pada wanita dan biasanya timbul pada usia 35-55 tahun.
6. Polineuropati
Polineuropati adalah kelainan fungsi yang berkesinambungan pada beberapa saraf perifer di
seluruh tubuh.
Penyebab :
a. Infeksi bisa menyebabkan polineuropati, kadang karena racun yang dihasilkan oleh
beberapa bakteri (misalnya pada difteri) atau karena reaksi autoimun (pada sindroma
Guillain-Barr?).
b. Bahan racun bisa melukai saraf perifer dan menyebabkan polineuropati atau
mononeuropati (lebih jarang).
c. Kanker bisa menyebabkan polineuropati dengan menyusup langsung ke dalam saraf atau
menekan saraf atau melepaskan bahan racun.
d. Kekurangn gizi dan kelainan metabolik juga bisa menyebabkan polineuropati. Kekurangan
vitamin B bisa mengenai saraf perifer di seluruh tubuh.
e. Penyakit yang bisa menyebabkan polineuropati kronik (menahun) adalah diabetes, gagal
ginjal dan kekurangan gizi (malnutrisi) yang berat.
Polineuropati kronik cenderung berkembang secara lambat (sampai beberapa bulan atau
tahun) dan biasanya dimulai di kaki (kadang di tangan).
7. Neuropati Herediter
Neuropati Herediter adalah kelainan sistem saraf yang secara genetik diturunkan dari orang
tua kepada anaknya.
E. FAKTOR PENYEBAB KELAINAN PADA SARAF TEPI
1. Diabetes Melitus
Kencing manis atau diabetes adalah kondisi yang paling sering menyebabkan kerusakan
syaraf tepi. Gejala karakteristik neuropati perifer sering terlihat pada orang dengan diabetes
dan kondisi ini lebih lanjut disebut sebagai neuropati diabetes. Jika diabetes sudah lama
diderita apalagi pada lansia, obesitas, dan mereka yang sulit mengontrol kadar gula darahnya,
maka risiko neuropati diabetes akan meningkat.
2. Kekurangan vitamin
Beberapa vitamin berperan penting dalam menjaga kesehatan saraf. Kekurangan vitamin B12
dan folat serta vitamin B lainnya dapat menyebabkan kerusakan syaraf tepi.
3. Penyakit autoimun
Rheumatoid arthritis, penyakit lupus, dan sindrom Guillain-Barre yang merupakan penyakit
autoimun dapat menyebabkan kerusakan syaraf tepi autoimun.
4. Infeksi
Penyakit infeksi tertentu seperti HIV / AIDS, penyakit Lyme, kusta, dan sifilis, dapat
merusak saraf dan menyebabkan kerusakan syaraf tepi.
5. Alkoholisme
Meskipun belum diketahui dengan pasti kenapa pada pecandu alkohol bisa mengalami
neuropati perifer. Namun diduga hal ini terkait dengan kekurangan vitamin dan zat nutrisi
tertentu pada alkoholisme.
6. Gangguan genetik
Gangguan genetik atau kondisi yang diturunkan dapat mempengaruhi saraf dan beberapa
berperan terhadap munculnya kasus neuropati. Contohnya Ataksia Friedreich dan penyakit
Charcot-Marie-Tooth.
7. Amiloidosis
Amiloidosis adalah suatu kondisi di mana serat protein abnormal disimpan dalam jaringan
dan organ. Deposit protein ini dapat menyebabkan berbagai tingkat kerusakan organ dan
mungkin menjadi penyebab kerusakan syaraf tepi.
8. Uremia
Uremia atau tingginya konsentrasi produk limbah (ureum) dalam darah karena gagal ginjal
dapat menyebabkan neuropati.
9. Toksin dan racun yang merusak saraf
Contohnya termasuk, senyawa emas, timah, arsen, merkuri, beberapa pelarut industri, nitrous
oxide, dan pestisida organofosfat.
10. Obat-obatan
obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kerusakan syaraf tepi. Contohnya termasuk obat
kanker seperti vincristine dan antibiotik seperti metronidazol dan isoniazid.
11. Trauma atau cedera
trauma atau cedera saraf, termasuk tekanan berkepanjangan pada saraf atau kelompok saraf,
merupakan penyebab umum dari neuropati. Aliran darah menurun (iskemia) pada saraf juga
dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang.
12. Tumor
Tumor jinak atau ganas pada saraf atau struktur terdekat dapat merusak saraf langsung dan
menyebabkan neuropati.

Anda mungkin juga menyukai