Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENERAPAN SILA-SILA PANCASILA DALAM


KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
PRATIWI

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN HERMINA MANGGALA HUSADA

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah Penerapan Sila-sila Pancasila dalam Keperawatan ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih pada Dosen mata kuliah Pendidikan PANCASILA yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penerapan sila-sila Pancasila dalam
keperawatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................. 2

Bab II Pembahasan
Penerapan Sila-sila Pancasila dalam Keperawatan................................... 3
1. Ketuhanan Yang Maha Esa................................................................. 3
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab................................................ 3
3. Persatuan Indonesia............................................................................. 4
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan............................................................. 5
5. Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia............................................ 6

Bab III Penutup


A. Kesimpulan......................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................... 7

Daftar Pustaka........................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan - perubahan yang cukup
pesat dan luas di seluruh dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir
manusia. Perubahan Sosial dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai,
tetapi karena tata nilai baru belum melembaga sementara tata nilai lama mulai
ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai gejolak, ketidakpastian, rasa
cemas dan kegelisahan.
Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada
Pancasila, dengan cara menghayati mengamalkannya dalam segala bidang
kehidupan Ekonomi, Sosial Budaya. Kehidupan manusia tanpa mengenal
Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila yang pertama dapat mengakibatkan mereka
kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spiritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan
beradab, kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan
memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah.
Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa Indonesia akan mengalami
perpecahan dari dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau
ras. Tanpa nilai - nilai Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan
kekuatan pemerintahan yang sewenang-wenang yang akhirnya terjadi
pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai-nilai Keadilan sosial,
dapat disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat,akan terjadi kecemburuan
sosial antara si kaya dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan
keresahan dan perpecahan yang selanjutnya dapat membahayakan kelestarian
hidup bangsa dan negara.
Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak
harus dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar
dari akibat-akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja penerapan Pancasila dalam dunia keperawatan?

C. Tujuan
Mengetahui dan memahami penerapan Pancasila dalam dunia keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Penerapan Sila-sila Pancasila dalam Keperawatan:


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah
melakukan tindakan keperawatan.
c. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
masing-masing jika antara perawat maupun dokter berbeda keyakinan
dengan pasien.
d. Perawat membantu pasien yang ingin menghormati dan melaksanakan
ibadahnya saat pasien dalam keadaan keterbatasan.
e. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sadar,
murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada
pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan.
f. Perawat yang jujur dan tekun dalam tugas.
g. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
h. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
a. Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
b. Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dengan tidak memperlakukan pasien dengan semena-mena.
c. Perawat merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap tenggang
rasa dan tepa selira.
d. Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-hak
pasien, sehingga pasien merasa aman dan nyaman.

3
e. Perawat memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap
empati yaitu turut merasakan apa yang dialami oleh pasien.
f. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif pasien
dengan memberikan waktu untuk mendengarkan semua keluhan dan
perasaan pasien.
g. Perawat memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien.
h. Perawat bersedia mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
i. Perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan
yang luas.
j. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
k. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Persatuan Indonesia
a. Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan.
b. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan
pribadi.
c. Perawat harus menjalin hubungan baik terhadap sesama perawat lain, staf
kesehatan lainnya, pasien dan keluarga agar tidak terjadi konflik yang
menimbulkan perpecahan.
d. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
e. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
f. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
g. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
h. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

4
i. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
j. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
a. Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien perawat hendaknya
mengutamakan musyawarah dengan pasien dan keluarga pasien dalam
mengambil keputusan.
b. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur serta dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
c. Perawat hendaknya membiasakan diri menahan pembicaraan tentang hal –
hal pasien dengan orang yang tak mempunyai hal dalam hal itu dan yang
tidak mengerti soal perawatan pasien, meskipun orang tersebut keluarga
pasien sendiri.
d. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
e. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
f. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
g. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
h. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
i. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
j. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
k. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.

5
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban terhadap semua pasien.
b. Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong-royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter serta tim
paramedis dan medis lainnya.
c. Antara hak dan kewajibannya perlu diseimbangkan. Lebih mementingkan
keselamatan pasien tapi tidak mengabaikan keselamatan perawat itu sendiri.
d. Perawat mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas,
konsisten serta tepat dalam bertindak.
e. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
f. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
g. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
h. Menghormati hak orang lain.
i. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
j. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
k. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
l. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
m. Suka bekerja keras.
n. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
o. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan social.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu, pengamalannya harus dimulai setiap warga negara Indonesia,
setiap penyelengara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi
pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah.
Dalam menjalankan profesi sebagai perawat, memberikan pelayanan yang
terbaik untuk pasien merupakan sebuah kewajiban. Bukan semata-mata hanya
karena uang. Ketulusan melayani tanpa membeda-bedakan satu sama
lain merupakan salah satu implementasi dari sila yang terkandung dalam
pancasila.

B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila
merupakan falsafah negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung
tinggi dan mengamalkan sila-sila dari pancasila tersebut dengan setulus hati dan
penuh rasa tanggung jawab.

7
DAFTAR PUSTAKA

Choirina, Izhati. 2013. Nilai-nilai Pancasila dalam Praktik


Keperawatan. http://chahafshawaty.blogspot.com/2013/03/nilai-nilai-pancasila-
dalam-praktik.html . Diakses pada 28 Mei 2019
Faulina, Fita. 2012. Pancasila Sebagai Norma dan
Budaya. http://fitafaulina.blogspot.com/2012/11/pancasila-sebagai-norma-dan-
budaya.html . Diakses pada 28 Mei 2019
Saputra, Aliyani. 2012. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Tugas
Keperawatan. http://aly-hidupsehat.blogspot.com/2012/10/penerapan-nilai-nilai-
pancasila-dalam.html . Diakses pada 28 Mei 2019
Tedjho. 2012. Ketulusan Perawat sesuai dengan Sila Pancasila Dapat
Mempercepat Kesembuhan
Pasien.http://tedjho.wordpress.com/2012/04/15/ketulusan-perawat-sesuai-dengan-
sila-pancasila-dapat-mempercepat-kesembuhan-pasien/. Diakses pada 29 Mei
2019

Anda mungkin juga menyukai