Oleh :
(202301037)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”. Penulisan makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentu saja jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kritik yang sangat membangun sangat kami butuhkan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat dan terima kasih
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana
yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dinua, namun terbentuknya Pancasila melalui
proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia
Secara kausalitas Pancasila sebulum disyahkan menjadi dasar filsafat Negara nilai-
nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-
istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri Negara Indonesia
mengangkat nilai-nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan
moral yang luhur, antara lain dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia
Sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang
pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon
dasar filsafat nagara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18
Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia.
Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya
dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu
keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah
naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika.
Di jaman yang modern dan penuh persaingan seperti saat ini, masih banyak orang-orang
yang tidak mampu dan dikucilkan olah masyarakat. Mereka dikucilkan dari masyarakat
karena mereka dianggap tidak mempunyai kemampuan dan ketrampilan yang memadai.
Hal ini sangat bertentangan sekali dengan pengamalan pancasila terumata sila ke-2 yang
berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”.
4
Di sila ke dua ini terkandung makna
: mengakui persamaan derajat
, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia sesuai dengan
hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
. Bertingkah laku sesuai dengan adap dan norma yang berlakudi masyarakat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1) Agar dapat memahami peran dan fungsih tentang kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Sebagai pedoman menjadi masyarakat yang patuh pada konstitusi Negara Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kehidupan bersama dalam Negara harus dijiwai oleh moral kemanusiaan untuk saling
menghargai sekalipun terdapat untuk saling menjaga keharmonisan dalam kehidupan
bersama
Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia
sebagai makhluk yang berbudaya dan beradap harus berkodrat adil. Hal ini
mengadung suatu pengertian bahwa hakikat manusia harus adil dalam hubungan
dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat bangsa dan
Negara, adil terhadap lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Konsekuensinya nilai yang terkandung dalam Kemanusiaan yang adil dan beradab
adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, menghargai atas kesamaan hak
dan derajat tanpa membedakan suku, ras, keturunan, status sosial maupun agama.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa, tidak
semena-menaterhadap sesama manusia, menjunjung tinggi nila-nilai kemanusiaan
(Darmodihardjo, 1996).
7
Pengakuan atas adanya martabat manusia dengan segala hak asasinya yang harus
dihormati oleh siapapun
. Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
Pengertian manusia beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan iman, sehingga
nyatalah bedanya dengan makhluk lain
Kemanusiaan yang adil dan beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepo seliro.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung nilai-nilai kemanusiaan
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Inti sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah landasan manusia. Maka
konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan Negara antara lain hakikat Negara,
bentuk Negara, tujuan Negara, kekuasaan Negara, moral Negara, dan para penyelenggara
Negara, dan lain-lainnya harus sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat manusia. Hal ini dapat
dipahami karena Negara adalah lembaga masyarkat yang terdiri atas manusia-manusia,
dibentuk oleh anusia untuk memanusia dan mempunyai satu tujuan bersama untuk
Manusia pula. Maka segala aspek penyelenggaran Negara harus sesuai dengan hakikat dan
sifat-sifat manusia Indonesia yang monopluralis, terutama dalam pengertian yang lebih
sentral pendukung pokok Negara berdasarkan sifat kodrat manusia monodualis yaitu
manusia sebagai individu dan makhluk social.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab adalah berwujudan nilai kemanusiaan
pertahanan dan keamanan, serta dalam kehidupan bersama dalam Negara harus
perbedaan.
B. Saran
Kita sebagai manusia harus menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia,
menghargai akan kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku, ras,
keturunan, status, sosial, maupun agama, kita juga harus mengembangkan sikap
9
DAFTAR PUSTAKA
10