Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN DAN MORAL

“Perbandingan Nilai,Norma Dan Moral”

DOSEN PENGAMPUH :

LARISMAN,M.Pd

DISUSUN OLEH :

“KELOMPOK 2”

FAHKRUL ADIL [2210007721004]

MUHAMMAD GILANG HANAFI [2210007721011]

STKIP YAYASAN ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya lah sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Konsep Dasar Pendidikan Moral” yang
membahas tentang “Perbandingan Nilai,Norma Dan moral” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Konsep Dasar
Pendidikan Moral di kampus STKIP ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Perbandingan
Nilai,Norma Dan Moral”.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Larisman,M.Pd
Selaku dosen pembimbing mata kuliah ini serta kepada pihak-pihak yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.

Payakumbuh, 03 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemahaman Tentang Nilai...................................................................................................2


B. Pemahaman Tentang Norma...............................................................................................4
C. Pemahaman Tentang Moral.................................................................................................5
D. Hubungan Nilai,Norma Dan Moral.....................................................................................9
E. Contoh Perbuatan Imoral Dan Sanksinya............................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................................12

DAFTAR PUSAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai makhluk individu dan sosial tidaklah mungkin manusia dapat memenuhi segala
kebutuhannya sendiri, oleh karena itu untuk dapat memenuhi kebutuhannya ia senantiasa
memerlukan batuan atau keberadaan orang lain. Dalam pengertian inilah maka manusia
sebagai pribadi hidup sebagai bagian dari lingkungan sosial yang lebih luas secara berturut-
turut hidup dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat bangsa dan lingkungan negara
yang merupakan lembaga- lembaga masyarakat utama yang diharapkan mampu menyalurkan
dan mewujudkan pandangan hidupnya.
Dengan demikian dalam kehidupan bersama warga negara itu membutuhkan suatu tekad
untuk mewujudkannya apa yang menjadi cita-citanya (cita-cita bersama). Untuk mewujudkan
cita-cita tersebut perlu kesadaran warga negara untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga
Negara yang baik, bersama dengan warga yang lain untuk mendukung dan melaksanakan
program- program yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Pemahaman Tentang Nilai
2. Pemahaman Tentang Norma
3. Pemahaman Tentang Moral
4. Hubungan Nilai,Norma Dan Moral
5. Perbuatan Immoral Dan Sanksi Moral

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mendapatkan Pemahaman Tentang Nilai
2. Agar Dapat Pemahaman Tentang Norma
3. Agar Dapat Pemahaman Tentang Moral
4. Agar Mengetahui Hubungan Nilai,Norma Dan Moral
5. Mengetahui Perbuatan Immoral Dan Sanksi Moral

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untukmemuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat
seseorangatau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan
mengarahkan(motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan
salah satuwujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Contoh sikap positif yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung
dalam UUD 1945 adalah:
1. Nilai religius
Nilai-nilai kebangsaan sesuai UUD 1945 dari segi religi antara lain:
a) Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan
kepercayaanmasing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b) Hormat menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dankepercayaan masing-masing.
d) Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.

2. Nilai kemanusiaan
Nilai-nilai kebangsaan sesuai UUD 1945 dari segi kemanusiaan antara lain:
a) Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia.
b) Saling mencintai sesama manusia.
c) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d) Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f) Berani membela kebenaran dan keadilan.

v
g) Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia internasional maka
harusmengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsalain.

3. Nilai produktivitas
Nilai-nilai kebangsaan sesuai UUD 1945 dari segi produktivitas antara lain:
a) Perlindungan terhadap masyarakat dalam beraktivitas menuju kemakmuran.
b) Sarana dan prasarana yang mampu mendorong masyarakat untuk kreatif
danproduktif.
c) Terciptanya undang-undang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Nilai keseimbangan
Nilai-nilai kebangsaan sesuai UUD 1945 dari segi keseimbangan antara lain:
a) Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang proporsional,
tidakmemaksakan kehendak, saling toleransi, tolong-menolong, rukun, damai,
menghormati, perbedaan agama dan kepercayaan, persahabatan, serta membela
danmelindungi yang lemah.
b) Keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani.

5. Nilai demokrasi
Nilai-nilai kebangsaan sesuai UUD 1945 dari segi demokrasi antara lain:
a) Kedaulatan berada di tangan rakyat, berarti setiap warga negara memiliki
kebebasanyang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan
sehingga dapatterwujud persatuan dan kesatuan Indonesia.
b) Pilar utama dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam
masyarakatadalah sebagai berikut:
1) Rasa cinta tanah air
2) Jiwa patriot bangsa
3) Tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
4) Pemahaman yang benar atas realitas adanya perbedaan dalam keberagaman
5) Tumbuhnya kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

vi
6. Nilai kesamaan derajat
Nilai-nilai kebangsaan sesuai UUD 1945 dari segi kesamaan derajat antara lain:
a) Setiap warga negara memiliki hak, kewajiban dan kedudukan sama di depan hukum.
b) Upaya penegakan HAM, terutama:
1) Hak mengeluarkan pendapat
2) Kebebasan beragama
3) Perlindungan dan kepastian hukum
4) Bebas dari perlakuan tidak manusiawi
5) Hak mendapatkan kehidupan yang layak
6) Hak mendapatkan pendidikan
7) Hak mendapatkan pelayanan kesehatan
8) Aman dari ancaman ketakutan

7. Nilai ketaatan hukum


Nilai-nilai kebangsaan sesuai UUD 1945 dari segi ketaatan hukum antara lain:
a) Setiap warga negara tanpa pandang bulu wajib menaati setiap hukum dan peraturanyang
berlaku.
b) Lembaga-lembaga penegak hukum juga wajib menaati hukum dan peraturan
yangberlaku agar:
1) Lebih independen
2) Tidak terkontaminasi dengan kekuasaan atau politik praktis
3) Persamaan di depan hukum (equality before the law) dapat terwujud
4) Tidak terkontaminasi dengan kekuasaan atau politik praktis
5) Persamaan di depan hukum (equality before the law) dapat terwujud

B. Norma
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya. moral, religi, dan
sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai
untuk dipatuhi.
Adapun norma-norma tersebut adalah:
1. Norma Agama

vii
2. Norma Hukum
3. Norma Kesusilaan
4. Norma Kesopanan
Dari keempat norma tersebut, jika ada masyarakat yang melanggar, maka bisa dikenai
sanksi. Dari norma tersebut akan menjalani interaksi sosial di masyarakat,Norma
ini berfungsi sebagai pengendali dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 3 poin tentang norma adalah:
1. Kaidah
2. Tingkah laku
3. Perintah berisi larangan dan sanksi

Berikut beberapa contoh dari norma-norma tersebut:


1. Norma Agama
contohnya: beribadah sesuatu dengan kenyakinan, berdoa melakukan hal positif,
mematuhi orang tua.
2. Norma Hukum,
contohnya: membayar pajak tepat waktu, taat lalu lintas.
3. Norma Kesusilaan,
contohnya: penyimpangan perilaku yang membuat masyarakat menolak seseorang.
4. Norma Kesopanan,
contohnya: berpikir menerima kasih setelah mendapat bantuan, meminta maaf jika
berbuat salah.

C. Moral
Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan
kesusilaan,kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
tingkahlaku dan perbuatan manusia.
Menurut KBBI, moral adalah baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral adalah standar perilaku yang berlaku yang
memungkinkan orang untuk hidup secara kooperatif dalam kelompok. Moral
mengacu pada sanksi masyarakat apa yang benar dan dapat diterima.

viii
Berikut pengertian moral menurut para ahli:
1. Al-Ghazali
Menurut Al-Ghazali, moral adalah perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat
dalamjiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya
secaramudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.
2. Helden dan Richards
Helden dan Richards: Moral adalah suatu kepekaan dalam pikiran
perasaan, dantindakan dibandingkan dengan tindakan lain yang tidak hanya
berupa kepekaanterhadap prinsip dan aturan.
3. Baron, dkk
Moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan
yangmembicarakan salah atau benar

Ciri-Ciri Moral Menurut Bertens K, ciri-ciri nilai moral adalah:


1. Berkaitan dengan tanggung jawab
Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia, namun lebih spesifik lagi
berkaitandengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai moral
mengakibatkan seseorangbersalah atau tidak bersalah, karena dia bertanggung jawab.
2. Berkaitan dengan hati nurani
Ciri khas nilai moral adalah hanya nilai inilah yang menimbulkan suara dari
hatinurani, baik yang menuduh, karena orang meremehkan atau menentang nilai – nilai
moralatau memuji bila orang mewujudkan nilai-nilai moralnya.
3. Mewajibkan
Nilai moral mewajibkan secara absolut dan tak bisa ditawar-tawar.Sebagai
contohadalah bila seseorang memiliki nilai estetis, makadia akan menghargai lukisan yang
bermutu,sebaliknya orang lainboleh saja tidak menghargai lukisan tersebut. Namun pada
nilaimoral,orang harus mengakui dan harus merealisasikan.
4. Bersifat formal
Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai moral membonceng pada nilai-nilai
lain.Hal ini berarti dalam merealisasikan nilai-nilai moral seseorang mengikut sertakan
nilai-nilailain dalam suatu tingkah laku moral.

ix
Moralitas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau adat
sopansantun. Macam-macam moralitas adalah sebagai berikut:
1. Moralitas objektif
Moralitas objektif adalah moralitas yang memandang perbuatansebagai
suatuperbuatan yang telah dikerjakan, bebas dari pengaruh-pengaruh pihak pelaku.
2. Moralitas subyektif
Moralitas subyektif adalah moralitas yang memandang
perbuatansebagaiperbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku sebagai
individu,dalam hal ini dipengaruhi latar belakang,kondisi pendidikan dan sifat pribadi.
3. Moralitas intrinsik
Moralitas intrinsik adalah moralitas yang memandang
perbuatanmenuruthakikatnya bebas dari setiap bentuk hukum positif.
4. Moralitas ekstrinsik
Moralitas ekstrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatansebagai
sesuatuyang diperintahkan atau dilarang oleh seseorang yang berkuasa atau hukum
positif,baik dari manusia atau dari Tuhan.

Problematika Pembinaan Nilai Moral Yaitu :


1. Pengaruh kehidupan keluarga dalam pembinaan nilai moral
Kehidupan modern sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologimenghasilkan berbagai perubahan, pilihan dan kesempatan, tetapi
mengandung berbagai risiko akibat kompleksitas kehidupan yang ditimbulkannya.
Salah satu kesulitan yangditimbulkan adalah munculnya “nilai-nilai modern” yang
tidak jelas dan membingungkananak (individu).
Robert Heilbroner (1974, hlm. 15) menyatakan bahwa: Banyak kegelisahan dan
kegetirangenerasi pertengahan abad yang akan datang yang nyata-nyata karena
ketidakcakapan untukmenyampaikan nilai pada remaja. Kejadian ini lebih banyak terjadi
pada pendidikan moralmelebihi transmisi nilai dari suatu generasi berikutnya, proses
kejadiannya diperhambat olehlemahnya struktur keluarga. Keluarga modern Amerika
(mungkin juga di kota-kota besar diIndonesia.

x
2. Pengaruh teman sebaya terhadap pembinaan nilai moral
“Masalahnya hamper tidak ada seorang pun yang memandang
pentingnya membantuanak untuk menghilangkan kebingungan yang ada pada pikiran atau
kepala mereka. Hampertdak ada seorang pun yang memadang penting membantu
anak untuk memecahkan danmenyelesaikan pemikiran yang memusingkan tersebut.”
(Rah, 1977, 20) Pengaruh media komunikasi terhadap perkembangan nilai
moralPada akhir abad ke-20, alat-alat komunikasi yang potensial telah diperkenalkan
kedalamritualit kehidupan keluarga. Pertama kali telepon, lalu disusul dengan
radio dan setelahperang dunia II datanglah televisi.

3. Pengaruh otak atau berpikir terhadap perkembangan nilai moral


Menurut Rath, (1997, hlm. 68) “Pengalaman itu memberikan konstribusi yang
signifikan terhadap proses kematangan, dengan demikian guru, pendidik dapat dan harus
membingbing anak melalui proses yang kontinu melalui pengembangan situasi
yang bermasalah yang memperkaya kesempatan berpikir dan memilih. Melalui
lingkungan seperti ini, anak akan berpikir, lebih menyadari alternative dan lebih menyadari
konsekuensinya.”
Atas dasar argument di atas, maka Kant menganjurkan tujuan pendidikan sebagai berikut:
a) Untuk mengajarkan proses dan keterampilan berpikir rasional.
b) Untuk mengembangkan individu yang mampu memilih tujuan dan keputusan yang baik
secara bebas. (kama, 2000, hlm. 61).

4. Pengaruh informasi terhadap perkembangan nilai moral


Setiap hari manusia mendapatkan informasi, informasi ini berpengaruh terhadap
system keyakinan yang dimiliki oleh individu, baik inormasi itu diterima secara
keseluruhan, diterima sebagian atau ditolak semuanya, namun bagaimanapun informasi itu
ditolak akan menguatkan keyakinan yng telah ada pada individu tersebut.
Informsi baru yang dihasilkan, (yang dapat mengubah keyakinan, sikap, dan nilai)
sangat tergantung pada actor-faktor sebagai berikut:
a) Bagaimana informasi itu diperkenalkan (proses input),

xi
b) Oleh siapa informasi itu disampaikan (hal ini berhubungan dengan
kredibilitas sipembawa informasi),
c) Dalam kondisi yang bagaimana informasi di sampaikan atau diterima,
d) Sejauh mana tingkat disonansi kognitif yang terjadi akibat informasi baru tersebut (yaitu
tingkat dan sifat konflik yang terjdi dengan keyakinan yang telah ada),
e) Level penerimaan individu yaitu motivasi individu untuk berubah, dan
f) Level kesiapan individu untuk menerima informasi baru serta mengubah
tingkah lakunya (tahap kematangan individu serta kekayaan pengalaman masa
lalunya).(kama, 2000, hlm. 19).

D. Hubungan Nilai,Norma Dan Moral


Nilai mengandung harapan atau sesuatu yang diinginkan oleh manusia. Oleh karena itu
nilai bersifat normatif yang merupakan keharusan untuk diwujudkan dalam tingkah laku
kehidupan manusia.
Moral itu sendiri berarti kelakuan atau tingkah laku. Setiap manusia dalam tindakan dan
tingkah laku perbuatan digerakkan oleh nilai-nilai. Semua tingkah laku perbuatan manusia
harus berpedoman pada norma-norma kehidupan, seperti norma hukum, norma kesopanan,
norma kesusilaan, norma kejujuran dan lain sebagainya.
Dengan demikian, hubungan nilai, moral, dan norma adalah nilai merupakan suatu
keharusan, berupa ide dan ide ini memberi pedoman, ukuran bagi manusia, pedoman/ukuran
ini berupa norma, baik dalam hubungannya dengan manusia lain, alam dan dengan Tuhan
Yang Maha Esa.

E. Contoh Perbuatan Imoral Dan Sanksinya


Sanksi Pelanggaran Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran, setelah dibicarakan
dengan Senat Fakultas, akan dikenai sanksi khusus, sedangkan penanganan masalah
pidananya akan diserahkan kepada yang berwajib.
Jenis pelanggaran tersebut adalah seperti di bawah ini
1. Pelanggaran Hukum
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran hukum, baik yang berupa tindak pidana
maupun penyalahgunaan obat, narkotika, dan sejenisnya, serta penggunaan minuman keras

xii
dan sejenisnya, dan telah ditetapkan bersalah secara hukum oleh pengadilan, akan
dikenakan sanksi berupa skorsing sampai dengan pemutusan studi oleh Rektor sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
2. Pelanggaran Etika Moral dan Etika Profesi
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika moral, profesi (memeriksa
pasien/klien tanpa supervisi, membuat resep, melakukan konsultasi tanpa supervisi,
membocorkan rahasia jabatan, dsb.), memalsukan tanda tangan dan sejenisnya, akan
dikenakan sanksi berupa skorsing oleh Dekan sampai dengan pemutusan studi oleh Rektor.
3. Pelanggaran Etika Akademik
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika akademik, antara lain menyontek,
menjiplak (makalah, laporan, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dsb.), membocorkan soal
atau sejenisnya akan dikenai sanksi berupa skorsing sampai dengan pemutusan studi.

Contoh dilingkungan sehari hari Yaitu :


1. Perjudian
Karena jelas-jelas pemerintah melarang perjudian. Selain pemerintah, agama juga
melarang perjudian. Kecintaan pada uang membuat seseorang ingin terus-menerus
melipatgandakan uang yang mereka miliki dengan waktu yang singkat, dan itu yang
membuat mereka menjadi hamba uang. Ketika seseorang menjadi hamba uang, ia akan
melakukan segala hal yang menurutnya menguntungkan. Saat seseorang sudah mengenal
"nikmat" dari perjudian maka itu akan membuatnya kecanduan yang akan membawa
dampak buruk ketika ia mengalami kekalahan saat berjudi.
2. Bullying
Kasus pembullyan seringkali terjadi terhadap anak-anak dibawah umur dan
pelakunya juga banyak yang masih dibawah umur.pembullyan memang tidak secara
langsung tertulis dalam Kitab Suci tetapi diajarkan untuk selalu mengasihi satu sama lain
(tanpa terkecuali).
3. Pelecehan seksual
Dibandingkan laki-laki, kaum wanitalah yang paling sering mengalami pelecehan
seksual. Penyimpangan seksual yang satu ini menjadi kontoversial karena beberapa orang

xiii
berpikir bahwa ketika seorang wanita tidak memakai pakaian yang mengundang kejahatan
maka pelecehan seksual tersebut tidak akan terjadi.
Sebaliknya ada juga yang berpikir bahwa jika seorang laki-laki sudah memiliki
niat untuk melakukan pelecehan seksual, orang yang memakai pakaian tertutup pun tidak
dihiraukannya. Jadi, siapa yang benar dan siapa yang salah? Dua-duanya tidak ada yang
salah. Tetapi, semua datang dari pikiran dan hati. Apabila pikiran dan hatimu bersih maka
kamu tidak akan melihat seorang wanita sebagai alat untuk memuaskan gairahmu.
4. LGBT
Mungkin kalian sudah pernah mendengar tentang singkatan yang satu ini. LGBT
adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Namun LGBT sekarang
berkembang menjadi LGBTQ. Q adalah Queer yang berarti homoseks. Lesbian berarti
seorang wanita yang memiliki rasa suka terhadap sesama jenis, begitupun juga gay yang
berati rasa suka seorang pria terhadap sesama jenisnya, biseksual adalah seseorang yang
tertarik terhadap lawan jenis dan juga sesama jenis, sedangkan transgender adalah
seseorang yang ingin mengubah kuadrat dirinya, sebagai contoh seorang laki-laki yang
merasa dirinya adalah perempuan dan kemudian memutuskan mengubah identitas dirinya
yang adalah lelaki menjadi perempuan.

xiv
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nilai Moral dan Norma Moral adalah dua hal yang sangat penting yang harus
dimilikioleh setiap manusia. Karena dua hal itu yang membuat manusia menjadi
manusia yangberetika. Nilai Moral adalah nilai yang mengatur tingkah laku seseorang
mengenai apa yang baik dan benar. Sedangkan Norma Moral adalah sebuah pedoman dalam
bertingkah laku.

B. Saran
Nilai moral dan norma moral sangat penting untuk dipelajari oleh karena itu
penulisberharap agar dua aspek ini terus diajarkan di setiap sekolah dan perguruan tinggi
karena inimenyangkut tentang pedoman kita dalam bertingkah laku yang baik sebagai
manusia yangmempunyai etika.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)Murtadlo Amin, Moh. dkk. 2009. Pembelajaran
PKN.Aprinta.

SurabayaWahab, AzizM.A. dkk, 2004. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan(PPKn).


Universitas terbuka.Jakarta

https://m.liputan6.com/hot/read/4666032/nilai-moral-adalah-nilai-yang-menjadi-standar-baik-
atau-buruk-kenali-ciri-cirinya

http://drsjamiluddin.blogspot.com/2012/10/b-problematika-pembinaan-nilai-moral.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/210000869/nilai-nilai-kebangsaan

xvi

Anda mungkin juga menyukai