Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN KWARGANEGARAAN

RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen pengampu : Fathullah, SH. MH

Oleh :
Kelompok 6 kelas 1B
1. Rizki Rohmatin Pebriani ( A1B02310046 )
2. Ruhani Al- Ghubraniah ( A1B02310047 )
3. Santi ( A1B02310048 )
4. Adam Zulkhaeri ( A1B02310049 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat
karunia-nya lah makalah kewarganegaraan ini dapat kami selesaikan dengan baik. Terima kasih
kami sampaikan kepada bapak Fathullah, SH. MH. selaku dosen pembimbing mata kuliah
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan kami. Terima kasih pula kami sampaikan kepada
seluruh pihak yang telah membimbing dan memberi masukan bagi kami, khususnya kepada
teman teman yang telah meluangkan waktu,tempat dan fasilitas serta sumber sumber yang tak
dapat kami sebutkan satu per satu.
Adapun maksud dan tujuan kami dalam pembuatan makalah kewarganegaraan ini adalah
untuk memenuhi tugas kewarganegaraan. Selain itu, pembuatan makalah kewarganegaraan ini
kami buat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita semua terkait materi Rule of Law
dan Hak Asasi Manusia . Tiada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa makalah
kewarganegaraan yang telah kami buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang berguna dan membangun dari semua pihak yang
telah membaca makalah kami ini. Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar besarnya apabila
terdapat kesalahan di dalam pembuatan makalah kewarganegaraan ini. Terima kasih.
Mataram, 4 September 2023

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................................................5
D. Manfaat..............................................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................................................6
A. Rule Of Law.......................................................................................................................................6
B. Prinsip-prinsip Rule of Law...............................................................................................................6
C. Pengertian Hak Asasi Manusia..........................................................................................................7
D. Jenis Jenis HAM................................................................................................................................8
E. Faktor-Faktor Pelanggaran HAM.................................................................................................9
F. Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM dan Contoh Kasusnya..............................................................11
G. Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia...........................................................................12
H. Peran Mahasiswa Dalam Penegakan HAM.....................................................................................13
BAB III........................................................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan......................................................................................................................................15
B. Saran................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 1 ayat (3) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menegaskan bahwa
Negara Indonesia berdasarkan atas negara hukum (the rule of law). Pakur ilmu sosial, Franz-
Magnis Suseno (1990), melihat bahwa perlindungan HAM adalah salah satu elemen dari the rule
of law, selain hukum yang adil. Kita bisa melacak akar prinsip the rule of law dari putusan-
putusan pengadilan internasional seperti Pengadilan Hak Azasi Manusia (HAM) Eropa dan
Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk mengetahui pembahasan antara the rule
of law dan Hak Asasi Manusia. Pembukaan UUD 1945 menyatakan terbentuknya Negara adalah
untuk "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Dinyatakan bahwa untuk itu, UUD 1945 harus mengandung ketentuan yang mewajibkan
Pemerintah dan penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur
dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur" UUD 1945 selanjutnya menegaskan
bahwa "Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan
belaka (Machtstaat).
Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak-hak yang (seharusnya) diakui secara universal
sebagai hak-hak yang melekat pada manusia karena hakekat dan kodrat kelahiran manusia itu
sebagai manusia. Dikatakan "universal" karena hak-hak ini dinyatakan sebagai bagian dari
kemanusiaan setiap sosok manusia, tak peduli apapun warna kulitnya, jenis kelaminnya, usianya,
latar belakang kultural dan pula agama atau kepercayaan spiritualitasnya. Sementara itu
dikatakan melekat atau "inheren karena hak-hak itu dimiliki sesiapapun yang manusia berkat
kodrat kelahirannya sebagai manusia dan bukan karena pemberian oleh suatu organisasi
kekuasaan manapun. Karena dikatakan melekat itu pulalah maka pada dasarnya hak-hak ini tidak
sesaatpun boleh dirampas atau dicabut. Dari uraian pendahuluan di atas, penulis melihat penting
dan menariknya wawasan tentang HAM dan rule oflaw. Oleh sebab itu, penulis berusaha
menjabarkan pembahasannya dalambentuk makalah ini untuk menambah wawasan kita.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep Rule Of Law?
b. Bagaimana prinsip - prinsip yang terdapat dalam Rule Of Law?

4
c. Apa yang dimaksud dengan HAM ?
d. Apa saja jenis-jenis HAM ?
e. Apa saja faktor faktor penyebab pelanggaran HAM?
f. Apa saja bentuk bentuk pelanggaran HAM dan Contohnya?
g. Bagaimana permasalahan dan penegakan HAM di Indonesia?
h. Bagaimana peran mahasiswa dalam penegakan HAM?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana konsep Rule of Law
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam Rule Law
c. Untuk mengetahui pengertian dari HAM
d. Untuk mengetahui jenis-jenis HAM
e. Untuk mengetahui faktor-faktor pelanggaran HAM
f. Untuk mengetahui bentuk bentuk pelanggaran HAM dan Contohnya
g. Untuk mengetahui bagaimana permasalahan dan penegakan HAM di Indonesia
h. Untuk mengetahui bagaimana peran mahasiswa dalam penegakan HAM

D. Manfaat
a. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai Rule OfLaw
b. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dalam Rule Of Law
c. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu HAM
d. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis HAM
e. Mahasiswa dapat mengetahui faktor faktor pelanggan HAM
f. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk bentuk pelanggaran HAM dan Contohnya
g. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana permasalahan dan penegakan HAM di
Indonesia
h. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana peran mahasiswa dalam penegakan HAM

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rule Of Law
Rule of law merupakan doktrin hukum yang muncul pada abad ke-19, seiring dengan
negara konstitusi dan demokrasi. The rule of law dikemukakan oleh seorang Albert Venn Dicey
pada tahun 1885 yang dituangkannya dalam sebuah buku berjudul Introduction To The Study of
The Law Of Constitution. Rule of law adalah konsep tentang common law yaitu seluruh aspek
negara menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan dan
egalitarian. Pada hakekatnya Rule of Law adalah memposisikan hukum sebagai landasan
bertindak dari seluruh elemen bangsa dalam sebuah negara.
Dalam UUD 1945. Negara Indonesia adalah negara hukum bukan negara kekuasaan. Di
dalamnya terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap prinsip supremasi hukum dan
konstitusi, dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan menurut sistem
konstitusional yang diatur dalam UUD, adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak
yang menjamin persamaan setiap warga negara dalam hukum, serta menjamin keadilan bagi
setiap orang termasuk terhadap penyalahgunaan wewenang oleh setiap penguasa. Oleh karena
itu, Indonesia menganut prinsip "Rule of Law,and not of Man"
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pengertian Rule of Law tidak dapat dipisahkan
dengan pengertian Negara hukum. Negara yang menganut sistem Rule of Law harus memiliki
prinsip-prinsip yang jelas.
Menurut Albert Venn Dicey dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan, terdapat tiga unsur
yang fundamental dalam Rule of Law, yaitu:
1. Supremasi aturan-aturan hukum,tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang.
2. Kedudukan yang sama di muka hukum.
3. Terjaminya hak-hak asasi manusia oleh Undang-Undang serta keputusan-keputusan
pengadilan.

B. Prinsip-prinsip Rule of Law


Prinsip-prinsip rule of law secara secara formal dimuat di dalam pasal-pasal UUD 1945,
diantaranya:
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1:3)

6
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)
3. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan sama dihadapan hukum (pasal 28D:1)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D:2)
Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materiil) erat kaitannya dengan (penyelenggaraan
menyangkut ketentuan-ketentuan hukum) "the enforcement of the rules of law" dalam
penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam penegakan hukum dan implementasi prinsip-
prinsip rule of law Berdasarkan pengalaman berbagai Negara dan hasil kajian, menunjukan
keberhasilan "the enforcement of the rules of law" bergantung pada kepribadian nasional setiap
bangsa (Sunarjati Hartono: 1982). Hal ini didukung kenyataan bahwa rule of low merupakan
institusi sosial yang memiliki struktur sosiologis yang khas dan mempunyai akar budayanya
yang khas pula. Karena bersifat legalisme maka mengandung gagasan bahwa keadilan dapat
dilayani dengan pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat objektif, tidak
memihak, tidak personal dan otonom. Secara kuantitatif, peraturan perundang-undangan yang
terkait rule of law telah banyak dihasilkan di Indonesia, tetapi implementasinya belum mencapai
hasil yang optimal sehingga ras keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan rule of law belum
dirasakan oleh masyarakat.

C. Pengertian Hak Asasi Manusia


Pengertian HAM menurut beberapa para ahli diantaranya:
John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati
melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat mutlak).
Koentjoro Poerbapranoto (1976), Hak Asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia
menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.
Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata
karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya
sebagai manusia. Meriam Budiardjo, berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak yang
dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya di dalam
kehidupan masyarakat.

7
Sedangkan menurut UU No 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kerhormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, istilah "Hak" diartikan sebagai sesuatu yang
benar, kepemilikan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, atau kekuasaan yang benar atas sesuatu.
Sedangkan "asasi" berarti bersifat dasar, pokok atau fundamental. Sehingga Hak asasi manusia
adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap pribadi manusia secara kodrati sebagai anugerah dari
tuhan, mencangkup hak hidup,hak kemerdekaan/kebebasan dan hak memiliki sesuatu.
Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan,sebagai berikut. Landasan yang langsung
dan pertama, yakni kodrat manusia.kodrat manusia adalah sama derajat dan martabatnya semua
manusia adalah membedakan ras,agama,suku,bahasa,dan sebagainya. sederajat tanpa Landasan
yang kedua dan yang lebih dalam: Tuhan menciptakan manusia. Semua manusia adalah makhluk
dari pencipta yang sama yaitu tuhan yang maha esa. Karena itu di hadapan tuhan manusia adalah
sama kecuali nanti pada amalnya.

D. Jenis Jenis HAM


Jenis jenis hak asasi manusia adalah sebagai berikut:
a. Hak asasi pribadi/Personal Right
Contohnya:
 Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat Hak kebebasan
mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
 Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan.
 Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing.
b. Hak asasi politik/Political Right
Contohnya:
 Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
 Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
 Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya.

8
c. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
Contohnya:
 Hak azasi hukum/Legal Equality Right
 Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
 Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
d. Hak asasi Ekonomi/ Property Rigths
Contohnya:
 Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
 Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
 Hak kebebasan menyelenggarakan sewn-menyewa, hutang-piutang, dll
 Hak kebebasan untuk memiliki susuatu Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang
layak.
e. Hak Asasi Peradilan/Procedural Rights
Contohnya:
 Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
 Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan
 dan penyelidikan di mata hukum.
f. Hak asasi sosial budaya / Sosial Culture Right
Contohnya:
 Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
 Hak mendapatkan pengajaran Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan
bakat dan minat.
E. Faktor-Faktor Pelanggaran HAM
a. Faktor Internal Pelanggaran HAM
Faktor internal pelanggaran HAM adalah faktor yang didasarkan pada kondisi pelaku
sehingga ia melakukan pelanggaran HAM. Faktor internal pelanggaran HAM adalah:
1. Egoisme
Egoisme atau sikap egois adalah perilaku mementingkan kepentingan atau keadaan diri
sendiri dengan mengabaikan kepentingan orang lain. Sikap egois berpotensi memunculkan

9
pelanggaran HAM karena pelaku merasa kepentingannya adalah yang paling utama.
Bahkan tindakannya merugikan atau membahayakan orang lain.
2. Rendahnya Tingkat Kesadaran HAM
Penyebab internal lain adalah rendahnya tingkat kesadaran HAM. Tidak sedikit orang yang
abai terhadap hak asasi manusia lain dan tidak menyadari bahwa orang lain juga memiliki
hak asasi yang sama sebagai manusia. Pelaku biasanya tidak memiliki pengetahuan yang
cukup, sehingga tidak ada kesadaran bahwa tindakannya merupakan tindakan pelanggaran
HAM.
3. Kondisi Psikologis Pelanggar HAM
Kondisi psikologis seseorang sangat memengaruhi terjadinya pelanggaran HAM.
Contohnya seseorang yang memiliki trauma atau dalam kondisi mental yang tidak stabil
lebih rentan melakukan tindakan yang melanggar HAM.
4. Intoleransi
Intoleransi atau tidak adanya toleransi dalam masyarakat yang beragam atau majemuk
seperti Indonesia mengancam kestabilan nasional. Intoleransi terhadap suatu ras, suku, atau
agama tertentu mengakibatkan pelanggaran HAM, seperti diskriminasi.
5. Kurangnya Empati
Tidak adanya empati seseorang kepada orang lain menjadi salah satu penyebab adanya
pelanggaran HAM. Empati erat kaitannya dengan rasa kemanusiaan seseorang. Jika
seseorang kehilangan rasa kemanusiaannya, maka ia akan denga mudah melakukan
pelanggaran HAM.
b. Faktor Eksternal pelanggaran HAM
1. Penyalahgunaan Kekuasaan
Penyalahgunaan kekuasaan dari pemerintah atau penguasa rentan menimbulkan
pelanggaran HAM. Kekuasaan yang dimiliki digunakan untuk membatasi bahkan
menghilangkan hak asasi orang lain. Seperti penyalahgunaan kekuasaan seorang polisi
terhadap warga dengan melakukan tindakan kekerasan yang tidak dilakukan berdasarkan
prosedur yang berlaku.
2. Sistem Hukum yang Tidak Berjalan

10
Sistem hukum yang lemah melanggengkan pelanggaran HAM karena pelaku tidak
mendapatkan hukuman yang adil, sehingga tidak ada rasa kapok atau takut mengulangi
pelanggaran HAM di kemudian hari.
3. Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi menjadi salah satu penyebab pelanggaran HAM yang paling banyak
terjadi. Kesenjangan ekonomi yang tinggi membuat pelaku terpaksa melakukan segala cara
atas nama kebutuhan ekonomi, termasuk merampok atau mencuri hak orang lain.
4. Kurangnya Sosialisasi HAM
Kurangnya sosialisasi yang dilakukan menjadi salah satu penyebab maraknya
pelanggaran HAM. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan HAM membuat pelaku tidak
berpikir ulang ketika akan melakukan pelanggaran HAM.
5. Penyalahgunaan Teknologi
Penggunaan teknologi yang salah dapat memicu tindakan pelanggaran HAM. Di era
digital seperti saat ini, tindakan pelanggaran HAM menjadi semakin rentan karena terbuka
luasnya akses terhadap internet oleh semua kalangan. Akses internet dan teknologi yang
semakin mudah jika tidak dibarengi dengan edukasi maka pelanggaran HAM akan semakin
tinggi, seperti pencurian dan penyalahgunaan data informasi seseorang, pembobolan
elektronik, dan sabotase.

F. Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM dan Contoh Kasusnya


Bentuk- bentuk pelanggaran yang sering dijumpai dalam masyarakat antara lain:
a. Deskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, dan pengucilan yang dilakukan langsung
atau tidak langsung yang didasarkan perbedaan manusia atas Suku, ras, etnis, dan Agama.
b. Penyiksaan adalah perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani
maupun rohani.
Pelanggaran HAM menurut sifatnya terbagi dua yaitu:
a. Pelanggaran HAM berat yaitu pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia
b. Pelanggaran HAM ringan yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam jiwa manusia.
Contoh beberapa kasus pelanggaran HAM di Indonesia
1. Kasus Pembunuhan Munir pada September 2004
Munir Said Thalib adalah aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran
HAM. Munir lahir di Malang, tanggal 8 Desember 1965. Munir meninggal pada tanggal 7

11
September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan
menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang
mengabarkan bahwa Munir meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan
diracuni.Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan
Arsenikum di makanan atau minumannya saat di dalam pesawat Kasus ini sampai sekarang
masih belum ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty Internasional dan
tengah diproses. Pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot Garuda
Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia merupakan tersangka
dari kasus pembunuhan Munir, karena dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan
Munir dan meninggal di pesawat ( https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6285269/sejarah-
kasus-munir-kronologi-dari-tahun-2004-hingga-2022 ).
2. Peristiwa Tri Sakti
Salah satu pelanggaran HAM di Indonesia yang paling terkenal adalah peristiwa trisakti.
Peristiwa ini adalah peristiwa penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang terjadi pada
tanggal 12 Mei 1998. Hal ini terjadi saat demonstrasi mahasiswa yang menuntut Soeharto
mundur dari jabatannya. Sebanyak 4 orang mahasiswa tewas tertembak dan puluhan lainnya
luka-luka saat melakukan unjuk rasa ( https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tragedi_Trisakti ) .

G. Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia


Perlindungan HAM di Indonesia harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hak pembangunan, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan baik dalam penerapan, pemantauan, maupun pelaksanaanya. Hal ini sesuai dengan isi
piagam PBB yaitu pasal 1 ayat 3, pasal 55 dan 56 yang berisi bahwa upaya pemajuan dan
perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu konsep kerja sama internasional yang
berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar Negara serta
hukum internasional yang berlaku.
Sesuai dengan amanat konstitusi, hak asasi manusia di Indonesia didasarkan pada konstitusi
NKRI, yaitu:
1. Pembukaan UUD 1945 ( alinea 1)
2. Pancasila sila ke-empat
3. Batang tubuh UUD 1945 (pasal 27, 29, dan 30)
4. UU No. 39/1999 tentang HAM dan UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM.

12
Hak asasi di Indonesia menjamin hak untuk hidup, hak berkeluarga, dan melanjutkan
keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan, hak atas
rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, dan hak anak.

H. Peran Mahasiswa Dalam Penegakan HAM


Mahasiswa merupakan aktor penting dalam perubahan-perubahan sosial dan politik.
Mahasiswa sebagai kelompok intelektual dan wakil dari kelompok anak muda dari warga, secara
naluriah memiliki tingkat kepekaan yang tinggi pada persoalan-persoalan sosial disekitarnya.
Selama ini, satu-satunya isu kegagalan pemerintah dalam memihak kepentingan warga atau
kelompok warga yang dimarjinalkan oleh proses pembangunan. Pada dasarnya hak-hak asasi
manusia (HAM) adalah hukum perjanjian internasional yang terlah diratifikasi oleh pemerintah.
Ada tiga kewajiban HAM yang diemban oleh negara yaitu menghormati, memenuhi, melindungi.
Pemerintah untuk memajukan dan menegakkan HAM tetera pada UUD 1945 pasal 28 ayat 4
"Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara,
terutama pemerintah". Jadi penegakan HAM adalah tanggung jawab negara (pemerintah).
Lalu dimana peran mahasiswa?
Partisipasi dan peran mahasiswa sangat penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia,
Tanpa partisipasi mahasiswa dan dukungannya maka penegakan Ham akan sia-sia. Partisipasi
dan peran mahasiswa itu juga diatur dalam UU No. 39 Tahun 1999. Peran itu dapat dilakukan
oleh perseorangan, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat atau lembaga masyarakat lainnya, semua elemen tersebut mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia (Pasal 100).
Kewajiban penegakan HAM ada ditangan aparat Negara. Negara disebut melanggar HAM
atau melanggar normanoma dalam prinsip-prinsip hukum perjanjian HAM internasional ketika
Negara melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak
terjadi pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia, misalnya pada saat orde baru.
Berdasarkan UU No. 39 Tahun 1999 manusia baik perseorangan maupun kelompok juga
diberi hak untuk ambil bagian agar berperan dalam menegakkan dan memajukan Hak Asasi
Manusia. Perseorangan atau kelompok diberi kesempatan untuk menegakkan dan. memajukan
sebagaimana tertuang dalam Pasal 100 UU No 39 Tahun 1999. Secara umum dapat diartikan,
adanya kemajuan pesat dibidang hukum di Indonesia. Dari Pasal 100 tersebut tercermin bahwa
pengaruh politik ikut berperan sehingga bagaimanapun kelak akan tercermin kepentingan atau

13
tuntutan politik. Pasal tersebut tidak mencantumkan ikutnya lembaga hukum secara khusus
walaupun tetap dianggap terakomodasi pada istilah "organisasi" atau "lembaga kemasyarakatan"
dalam rangka perlindungan, penegakan, dan pemajuan Hak Asasi Manusia (Rohna dkk, 2008).
Kesadaran hak-hak asasi manusia dalam pemahaman mahasiswa Indonesia memang masih
merupakan masalah yang sangat penting didalam melaksanakan undang-undang Hak Asasi
Manusia, Oleh sebab itu Peran dan Partisipasi masyarakat perlu dibina dan diikut sertakan dalam
pengembangan dan perlindungan Hak Asasi Manusia, sudah tentu persoalan hak-hak asasi harus
dicari dan dikaitkan akar-akarnya dengan Idiologi nasional Pancasila, dalam hal ini tidak terlepas
dari berbagai usaha yang telah dijalankan untuk memasyarakatkan nilai-nilai Pancasila.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rule of Law adalah gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-undangan dan
pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan.
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap
individu.
Dalam peraturan perundang undangan RI paling tidak terdapat empat bentuk hokum tertulis
yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (Undang- undang Dasar Negara).
Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR), Ketiga, dalam Undang-undang. Keempat, dalam
peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden
dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku

B. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
dinjak-injak oleh orang lain.

15
DAFTAR PUSTAKA

FS Catherine dkk.2010.The Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia. Universitas Airlangga.
Surabaya
Puspita, Imami Diyah. 2015. Makalah PKN Rule of Law dan Hak Asasi Manusia. Bangkalan
Mujiwati, Yuniar. 2020. Serba-serbi Wawasan Kebangsaan dalam Konteks Demokrasi,
Kewarganegaraan, dan Integrasi Sosial. Pasuruan: Lembaga Academic dan Research Institute
ILMI DINA PRIYANTI MAKALAH RULE OF LAW DAN HAM
Priyanti, Ilmi Dina. 2018. Makalah Rule of Law dan HAM. Banten

16

Anda mungkin juga menyukai