Anda di halaman 1dari 15

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

MAKALAH

DISUSUN OLEH:
SURIA AINI MUTHIAH
PUTRI INSANI BR.TARIGAN

PROGAM STUDI : HUKUM EKONOMI SYARIAH


DOSEN PENGAMPUH : SITI HAJAR, S.Pd,M.A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAIYAH
BINJAI
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BINJAI,10 OKTOBER 2023

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFATAR ISI ...................................................................................................................
BAB I ...............................................................................................................................
PENDAHULUAN ............................................................................................................
LATAR BELAKANG.......................................................................................................
A. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................
B. TUJUAN ...............................................................................................................
C. METODE PENULISAN........................................................................................
BAB II ..............................................................................................................................
PEMBAHASAN ...............................................................................................................
A. PENGERTIAN HAK,KEWAJIBAN, DAN WARGA NEGARA ..........................
B. DASAR HUKUM .................................................................................................
C. JENIS-JENIS HAK DAN KEWAJIBAN WARAGA NEGARA ...........................
BAB III .............................................................................................................................
PENUTUP ........................................................................................................................
A. KESIMPULAN .....................................................................................................
B. SARAN .................................................................................................................
DAFATAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia memiliki sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan
kemerdekaan yang memiliki nilai nasionalis patriotris dan sebagainya yang terpatri dalam setiap
jiwa warga negaranya, Sudah menjadi kewajiban bagi warga negara untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaannya. Dengan begitu, dapat membentuk suatu negara yang
merdeka, stabil, aman, nyaman dan lain sebgainya. Seperti simbiosis mutualisme, jika warga
negara mempunyai kewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan, maka imbal baliknya adalah
warga negara mendapatkan hak-hak yang seharusnya didapatkan seperti hak kebebasan
berpendapat, hak asasi manusia, hak keamanan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu maka kita
memerlukan sesuatu untuk mempertahankan hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu caranya adalah dengan pendidikan
kewarganegaraan atau sering disingkat PKn. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan
yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar
setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak menyimpang dari
apa yang diharapkan.

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga
dalam prakteknya dalam kehidupan sehari-hari harus berjalan secara seimbang. Hak adalah
segala sesuatu yang patut dan mutlak untuk dimiliki atau diperoleh individu sebagai warga
negara sejak masih dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan bagi
individu dalam menjalankan perannya sebagai warga negara agar mendapat pengakuan hak.
sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Apabila hak dan kewajiban tidak berjalan secara
seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan timbul suatu permasalahan yang akan
menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dewasa ini sering terlihat adanya ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban,
sepertibanyaknya tuntutan hak yang tidak diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban dan
sebaliknya kewajiban dilaksanakan tetapi hak tidak terpenuhi. Terutama dalam bidang
ketenagakerjaan dan taraf hidup yang layak bagi setiap warga negara. Pekerjaan dan taraf hidup
yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan
bahwa Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan taraf hidup yang layak
merupakan hak bagi setiap warga negara sebagai tanda kemanusiaan. Pekerjaan merupakan
sarana yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam memenuhi
kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.
Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu diketahui hak dan
kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut harus dilakukan secara seimbang
agar tidak terjadi ketimpangan yang berujung pada ketimpangan sosial yang berkepanjangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah dimaksudkan untuk merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam pembahasan dalam makalah. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pengertian dari hak, kewajiban, dan warga negara secara umum, menurut
KBBI, dan menurut para ahli?
2. Apa sajakah dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945 terhadap hak dan kewajiban
warga negara?
3. Apa sajakah jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara?

C. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah bertujuan untuk menemukan tujuan pembahasan pembahasan


rumusan masalah dalam makalah. Ada juga tujuan penulisan makalah, sebagai berikut.
1) Tujuan penulisan makalah bertujuan untuk menemukan tujuan pembahasan
pembahasan rumusan masalah dalam makalah. Ada juga tujuan penulisan
makalah, sebagai berikut.
2) Mengetahui dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945 terhadap hak dan
kewajiban warga negara.
3) Mengetahui jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara.

D. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini menggunakan metode
deskriptif dengan fokus pada penjelasan yang ada dan inti topik berasal dari pembahasan
di dalamnya. Pada penulisan makalah ini mengambil referensi yang bersumber dari
berbagai jurnal tentang hak dan kewajiban warga negara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara

1. SECARA UMUM
Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh warga negara juga bisa diartikan secara umum.
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Tujuannya adalah
untuk memastikan semua warga negara bisa menghargai hak diri sendiri dan orang lain serta
melakukan kewajibannya.
Hak adalah segala sesuatu yang layak dan mutlak untuk diperoleh individu sebagai warga negara
sejak masih dalam kandungan. Hak pada umumnya diperoleh dengan diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945 antara
lain hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk melanjutkan keturunan, dan
banyak lagi. Hak bisa dibagi menjadi dua yaitu hak umum atau hak alami dan hak khusus atau
hak hukum. Hak secara umum merupakan apa yang kita ketahui tentang suatu hak. Sementara itu
hak secara khusus merupakan hak yang sudah diatur oleh negara dalam ketentuan khusus dan
memiliki ikatan hukum.
Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Selain itu, kita juga bisa memahami hak
sebagai sebuah tanggung jawab. Kewajiban merupakan suatu hal yang harus dilakukan karena
sudah menjadi tanggung jawab kita. Jika tidak dilakukan maka akan ada hukuman atau
konsekuensinya. Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan
oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga
negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh
seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya. Erat kaitannya
dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan penjelasan yaitu tanggung
jawab dan peran warga negara. Tanggungjawab warga negara merupakan suatu kondisi yang
mewajibkan seorang warga negara untuk melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab itu timbul
akibat telah menerima suatu wewenang. Sementara yang dimaksud dengan peran warga negara
adalah aspek dinamis dari kedudukan warga negara. Apabila seorang warga negara
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu
peranan. Istilah peranan itu lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai
suatu proses.
Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya diatur oleh pemerintah negara itu dan
mengakui pemerintahannya sendiri. Pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditentukan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperbolehkan bertempat tinggal (domisili) utama di dalam wilayah negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk
suatu negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat lahir, dan sebagainya, yang
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga negara itu. Sedangkan menurut Dr. US.
Hikam (2000), adalah anggota komunitas yang membentuk dirinya sendiri. Beberapa definisi
kewarganegaraan juga diatur dalam UUD 1945, Pasal 26 menyatakan <Warga negara adalah
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara".
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
menegaskan peraturan perundang-undangan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah
orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau
peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.

Warga suatu negara adalah pendukung dan bertanggung jawab atas kemajuan dan kemunduran
suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga negara suatu negara
harus ditentukan oleh undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara
menentukan siapa yang menjadi warga negara, negara harus mengakui bahwa setiap orang
berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal dalam wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 28 E ayat (1) UUD 1945
2. Menurut KBBI

Hak dan kewajiban jugabisa dipahami melalui arti kata yang tercantum di KBBI. Kata hak dan
kewajiban memiliki arti masing-masing yang bisa membantu kita memahami lebih jauh
mengenai hak dan kewajiban. Berikut akan diberikan pemahaman hak dan kewajiban
berdasarkan arti kata di KBBI
Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas
sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum. Menurut arti ini, bisa kita ketahui
bahwa hak merupakan sebuah kewenangan dan kebebasan melakukan sesuatu. Namun,
kebebasan tersebut harus dilandasi hukum.
Sementara itu arti kata kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang harus dilaksanakan,
keharusan, dan pekerjaan. Jadi jelas sekali bahwa kewajiban adalah suatu hal yang harus
dilakukan. Kewajiban menjadi sebuah pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan.
3. Menurut Para Ahli
a) Prof. Dr. Notonegoro
Pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para ahli dimulai dari Prof.
Dr.Notonegoro. Beliau mengungkapkan bahwa hak adalah sebuah kuasa untuk
menerima atau melakukan suatu hal yang memang semestinya diterima atau
dilakukan. Dalam hal ini, tidak bisa dilakukan atau diterima oleh pihak yang
lain
Prof. Dr. Notogeoro menyatakan kewajiban sebagai sebuah beban
memberikan suatu hal yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu.
Dalam hal ini tidak bisa diberikan oleh pihak yang lain dan sifatnya bisa
dituntut secara paksa jika tidak dipenuhi. Kewajiban juga diartikan sebagai
suatu hal yang harus dilakukan.

b) Curzon

Curzon membagi hak menjadi 5 kelompok. Hak sempurna dapat dipaksakan


melalui hukum. Hak utama adalah hak yang diperluas hak-hak tambahan. Hak
publik adalah hak yang dimiliki masyarakat. Hak positif adalah hak
melakukan perbuatan tertentu. Hak milik adalah hak yang berhubungan
dengan barang atau kedudukan. Curzon juga membagi 5 kelompok kewajiban.

 Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan


dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak.
 Kewajiban publik, dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak
publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul
dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata.
 Kewajiban positif, kewajiban ini menghendaki dilakukan sesuatu dan
kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu.
 Kewajiban universal atau umum, kewajiban yang ditujukan kepada
semua warga negara atau secara umum, ditujukan kepada golongan
tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu,
perjanjian.
 Kewajiban primer, kewajiban ini tidak timbul dari perbuatan melawan
hukum. Contoh kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan
kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari perbuatan
melawan hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

c) Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto membedakan hak menjadi dua pengertian yaitu hak searah
atau relatif dan hak jamak arah atau absolut. Hak searah merupakan hak yang
ada dalam hukum perjanjian. Contohnya adalah hak menagih yang artinya
sudah ada perjanjian atau ikatan untuk ditagih

Sementara itu hak jamak arah terdiri dari 4 jenis hak. Pertama, hak dalam
hukum tata negara. Kedua, hak kepribadian atas tubuh dan kebebasan. Ketiga,
hak kekeluargaan atas suami, orang tua, dan anak. Keempat, hak cipta dan hak
atas merek atau paten. d. John Salmon John Salmond membagi hak ke dalam
4 pengertian.

 Hak dalam arti yang sempit, yaitu hak yang melekat pada seseorang
sebagai pemilik suatu hal, hak yang tertuju kepada orang lain sebagai
pemegang suatu kewajiban, di antara hak dan kewajiban yang
korelatif, hak yang bisa berisi kewajiban pada pihak yang lainnya
supaya melakukan suatu perbuatan atau tidak melakukan perbuatan,
hak bisa memiliki objek yang muncul dari comission dan omission,
yang mempunyai titel atau gelar, yang dimana suatu peristiwa menjadi
dasar sehingga hak tersebut melekat pada pemiliknya.
 Hak kemerdekaan, adalah hak yang memberi kemerdekaan pada
seseorang dalam melakukan kegiatan yang diberikan oleh hukum,
tetapi tidak mengganggu, melanggar dan menyalahgunakan sehingga
dapat melanggar hak orang lain, dan juga pembebasan dari hak orang
lain.
 Hak kekuasaan, merupakan hak yang diberikan untuk melalui jalan
dan juga cara hukum, dalam mengubah hak, kewajiban, dan
pertanggungjawaban lainnya, dalam hubungan hukum.
 Hak kekebalan/imunitas, adalah hak untuk dibebaskan dari kekuasaan
hukum orang lain.

d) Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro

Kewajiban menurut Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro adalah sesuatu yang harus dilakukan
oleh pihak tertentu dan bisa dituntut paksa oleh orang yang berkepentingan. Kewajiban dapat
timbul karena keinginan dari diri sendiri dan orang lain. Kewajiban ini bisa muncul dari hak
yang dimiliki oleh orang lain.
Sementara itu menurut Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro hak adalah sebuah kuasa
menerima atau melakukan suatu hal yang memang semestinya diterima atau dilakukan. Dalam
hal ini tidak bisa dilakukan dan diterima oleh pihak lainnya. Hak dan kewajiban warga negara,
keduanya bisa dituntut paksa oleh yang bersangkutan.

f. Srijanti Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi
kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga
harkat dan martabatnya.

B. DASAR HUKUM

hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi


kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga
harkat dan martabatnya.

1) Pasal 27 ayat 2, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2) Pasal 27 ayat 3, hak ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
3) Pasal 28A, hak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
4) Pasal 28B ayat 1, hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.
5) Pasal 28B ayat 2, hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
6) Pasal 28C ayat 1, hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya.
7) Pasal 28C ayat 1, hak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya.
8) Pasal 28C ayat 2, hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif.
9) Pasal 27 ayat 2, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
10) Pasal 28D ayat 1, hak pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum
11) Pasal 28D ayat 2, hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
12) Pasal 28D ayat 3, hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
13) Pasal 28E ayat 1, hak memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.
14) Pasal 28E ayat 1, hak untuk memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta
berhak untuk kembali.
15) Pasal 28E ayat 2, hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.
16) Pasal 28E ayat 3, hak atas kebebasan berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan pendapat.
17) Pasal 28F, hak berkomunikasi dan memperoleh informasi mengembangkan pribadi serta
lingkungan sosialnya.
18) Pasal 28F, hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
19) Pasal 28G ayat 1, hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya.
20) Pasal 28G ayat 1, hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi.
21) Pasal 28G ayat 2, hak untuk bebas dari penyiksaan maupun perlakuan merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
22) Pasal 28H ayat 1, hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
23) Pasal 28H ayat 1, hak memperoleh pelayanan kesehatan.
24) Pasal 28H ayat 2, hak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk mendapat
kesempatan dati manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
25) Pasal 28H ayat 3, hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat.
26) Pasal 28H ayat 4, hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
27) Pasal 28I ayat 1, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
28) Pasal 28I ayat 2, hak untuk bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
29) Pasal 29 ayat 2, hak untuk memeluk agama masing-masing dan hak beribadah menurut
agamanya dan kepercayaannya tersebut.
30) Pasal 30 ayat 1, hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
31) Pasal 31 ayat 1, hak mendapat pendidikan.
Berikut ini adalah kewajiban warga Negara Indonesia.

1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat 1 UUD NRI 1945 berbunyi <segala
warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945 menyatakan
setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara

3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan <setiap orang
wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.

4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat (2)
menyatakan<dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adilsesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.

5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1) UUD NRI
1945 menyatakan tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan Negara

C. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara

Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

1) Hak atas kewarganegaraan

Berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (1) dan (2) bahwa yang menjadi warga negara ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara. Adapun yang menjadi penduduk Indonesia ialah
warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Pasal 26
merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mendapatkan statu kewarganegaraannya
yang tidak dapat dicabut secara semena-mena. Pasal 26 juga merupakan salah satu
pencerminan dari pokok pikiran kedaulatan rakyat, penjabaran sila keempat yang menjadi
landasan kehidupan politik di negara Indonesia.

2) Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan
yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan. Hal tersebut adalah konsekuensi dari prinsip
kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya=. Hal ini menunjukan
adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dan tidak adanya diskriminasi di antara warga
negara mengenai kedua hal ini. Pasal 27 ayat (1) ini merupakan jaminan hak warga negara
atas kedudukan yang sama dalam hukum dan juga merupakan kewajiban warga negara untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan.
3) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa <tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan asas keadilan sosial dan
kerakyatan yang merupakan hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak=.
Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini misalnya terdapat dalam
Undang-Undang Agraria, Perkoperasian, Penanaman Modal, Sistem Pendidikan Nasional,
Tenaga Kerja, Perbankan, dan sebagainya yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja
agar warga negara memperoleh penghidupan yang layak.

4) Hak dan kewajiban bela negara

Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa <setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara=. Ketentuan tersebut menegaskan hak dan kewajiban warga negara
menjadi sebuah kesatuan. Dengan kata lain, upaya pembelaan negara merupakan hak
sekaligus menjadi kewajiban dari setiap warga negara Indonesia.

5) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul

Pasal 28 menetapkan hak warna negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan
diatur dalam undang-undang. Dalam ketentuan ini terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak
kebebasan berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan untuk berpendapat.

6) Kemerdekaan memluk agama

Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Kemudian Pasal 29 ayat (2) menyatakan <negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan
kepercayaan itu Hal ini merupakan hak warga negara atas kebebasan beragama. Dalam
konteks kehidupan bangsa Indonesia, kebebasan beragama ini tidak diartikan bebas tidak
beragama, tetapi bebas untuk memeluk satu agama sesuai dengan keyakinan masing-masing,
serta bukan berarti pula bebas untuk mencampuradukkan ajaran agama.

7) Pertahanan dan keamanan negara

Pertahanan dan keamanan negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk hak dan kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30
ayat (1) dan (2). Ketentuan tersebut menyatakan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
8) Hak mendapat pendidikan

Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam alenia
keempat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu
bahwa pemerintah negara Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan
bangsa, pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menetapkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Ketentuan ini
merupakan penegasan hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan. Selanjutnya dalam
Pasal 31 ayat (2) ditegaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya. Pasal ini merupakan penegasan atas kewajiban warga
negara untuk mengikuti pendidikan dasar. Untuk maksud tersebut, Pasal 31 Ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.

9) Kebudayaan nasional Indonesia

Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menetapkan
bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan mesyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai
budayanya. Hal ini merupakan penegasan atas jaminan hak warga negara untuk
mengembangkan nilai-nilai budayanya. Kemudian dalam Pasal 32 Ayat (2) disebutkan
Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Ketentuan ini merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mengembangkan dan
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan.

10) Perekonomian nasional

Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur tentang
perekonomian nasional. Pasal 33 yang terdiri atas lima ayat menyatakan sebagai berikut.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
6. Ketentuan pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negara atas usaha perekonomian
dan hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran.
11) Kesejahteraan nasional

Masalah kesejahteraan sosial dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi Tahun
1945 diatur dalam Pasal 34. Pasal 34 terdiri atas empat ayat.
1. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruah rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3. Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Pasal
34 ini memancarkan semangat untuk mewujudkan keadilan sosial. Ketentuan dalam pasal
ini memberikan jaminan atas hak warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial
yang terdiri atas hak mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan,
dan hak mendapatkan fasilitas umum yang layak.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas
sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum. Sedangkan Kewajiban dapat
diartikan sebagai suatu keharusan. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap
warga negara. Hak merupakan hal yang harus diterima oleh setiap orang. Kehidupan negara akan
berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila warga negara menjalankan hak dan kewajibannya
secara tepat dan proposional. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang. Pengingkaran
kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh
setiap warga negara.

B. Saran

Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Juga melaksanakan
hak dan kewajiban secara seimbang agar tidak pelanggaran hak warga negara atau pengingkaran
kewajiban warga negara. Sebaiknya negara dan warga negara meningkatkan komitmen agar
dapat
menjalankan hak dan kewajiban secara konsekuen. Kita sebagai mahasiswa sebaiknya
menerapkan toleransi antara hak orang lain, serta tidak lupa untuk melaksanakan kewajiban
sebagai pelajar dan warga negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, F. P. 2021. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Lengkap dengan Penjelasan dan
Jenis-Jenisnya. https://m.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/02/hak-dan-kewajiban-warga
negara-indonesia-lengkap-dengan-penjelasan-dan-jenis-jenisnya?page=all. Diakses pada
tanggal 15 Maret 2022.
Listiani, A. 2020. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII SMK. Banjarnegara:
Guepedia.
Nafilah. 2019. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Banten.
Yasin, J. 1998. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara dalam Hukum
Positif
Indonesia. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai