Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KEWAJIBAN DAN HAK WARGA NEGARA

Dosen Pengampu : Bapak Dosen Hasyim Kurniawan M. Pd

Disusun Oleh:
Muhammad Azmi Husain

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA
STITNU AL FARABI PANGANDARAN 2023/2024 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah


memberikan rahmat serta hidayah Nya sehingga penyusunan makalah ini
dapat diselesaikan.Makalah ini saya susun sebagai tugas dari Mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul Hak dan Kewajiban warga
Negara Indonesia,.Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Hasyim
Anwari M. Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
yang telah Membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
terselesaikan tugas makalah ini. Demikianlah tugas ini saya susun Semoga
dapat Mememuhi tugas Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan
penulis Berharap semoga makalah ini Bermanfaat bagi diri kami dan
khususnya untuk pembaca. Begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahanhati, saran - saran dan kritik yang konstruktif dan membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan penguatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Magelang, 20 Oktober 2023


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB 1 : PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan 6
D. Metode Penulisan 6

BAB II : PEMBAHASAN 7

1. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara


2. Dasar Hukum.
3. Jenis-jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara.

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki sejarah dalam memperjuangkan


kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan yang memiliki nasionalis
patriotris dan sebagainya yang terpatri dalam setiap jiwa warga negaranya,
Sudah menjadi kewajiban bagi warga negara untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaannya. Dengan begitu, dapat membentuk
suatu negara yang merdeka, stabil, aman, nyaman dan lain sebagainya.
Seperti simbiosis mutualisme, jika warga negara mempunyai kewajiban
untuk mempertahankan kemerdekaan, maka imbal baliknya adalah warga
negara mendapatkan hak-hak yang seharusnya didapatkan seperti hak
kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, hak keamana dan lain
sebagainya. Oleh sebab itumak kita memerlukan sesuatu untuk
mempertahankan hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam
menjalankankehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu caranya
adalah dengan pendidikan kewarganegaraan atau sering disebut PKn.
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita
akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar
setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan
tidak menyimpang dari apa yang di harapkan.

Hak dan kewajiban adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan
satu sama lain. Sehingga dalam prakteknya dalam kehidupan sehari-hari
harus berjalan secara seimbang. Hak adalah segala sesuatu yang patut dan
mutlak untuk dimiliki atau diperoleh individu sebagai warga negara sejak
masih dalam kandungan, sedang kewajiban adalah suatu keharusan bagi
individu dalam menjalankan perannya sebagai warga negara agar
mendapat pengakuan hak. Sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Apabila hak dan kewajiban tidak berjalan secar seimbang dalam praktik
kehidupan, maka akan timbul permasalahan yang akan menimbulkan
gejolak masyarakat dalam kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dewasa ini sering terlihat adanya ketidakseimbangan antara hak


dan kewajiban, seperti banyaknya tuntutan hak yang tidak diimbangi
dengan pelaksanaan kewajiban dan sebaliknya kewajiban dilaksanakan
tetapi hak tidak terpenuhi. Terutama dalam bidang ketenagakerjaan dan
taraf hidup yang layak bagi setiap warga negara. Pekerjaan dan taraf hidup
merupakan hal yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal
27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “Setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Secara garis
besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan taraf hidup yang layak
merupakan hak baginsetiap warga negara sebagai tanda kemanusiaan.
Pekerjaan merupakan sarana yang diperlukan untuk menghasilkan
pendapatan yang akan digunakan dalam memenuhi kehidupan yang layak.
Penghidupan yang layak dapat di definisikan sebagai kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara


perlu diketahui hak dan kewajibannya serat pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
kitimpangan yang berujung pada ketimpangan sosial yang
berkepanjangan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah untuk merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam pembahasan dalam makalah. Rumusan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah pengertian dari hak, kewajiban dan warga


negara secara umum, menurut KBBI dan menurut para ahli.

2) Mengetahui dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945


terhadap hak dan kewajiban warga negara.

3) Mengetahui jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara.

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah bertujuan untuk menemukan tujuan
pembahasan-pembahasan rumusan masalahdalam makalah, Ada juga
tujuan penulisan makalah sebagai berikut:

1) Memahami pengertian dari hak, kewajiban dan warga negara


secara umum, menurut KBBI dan menurut para ahli.

2) Mengetahui dasar hhukum yang ditetapkan dalam UUD 1945


terhadap hak, kewajiban dan wartga negara.

3) Mengetahui jenis-jenis hak, kewajiban dan warga negara.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan dan kewajiban yang digunakan dalam penulisan
makalah ini menggunakan metode deskriptif dengan fokus pada penjelasan
yang ada dan inti topik berasal dari pembahasan didalamnya. Pada
penulisan makalah ini mengambil referensi yang bersumber dari berbagai
jurnal tentang hak dan kewajiban warga negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara


1) Secara Umum

Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh warga negara juga bisa
diartikan secara umum. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki
oleh setiap warga negara. Tujuannya adalah untuk memastikan semua
warga negara bisa menghargai hak diri sendiri dan orang lain serta
melakukan kewajibannya.

Hak adalah segala sesuatu yang layak dan mutlak untuk diperoleh
individu sebagai warga negara sejak masih dalam kandungan. Hak pada
umumnya diperoleh dengan diperjuangkan melalui pertanggung jawaban
atas kewajiban. Hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945
antara lain hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk
melanjutkan keturunan, dan banyak lagi. Hak bisa di bagi menjadi dua
yaitu hak umum atau hak alami dan hak khusus atau hak hukum. Hak
secara umum merupakan apa yang kita ketahui tentang suatu hak.
Sementara itu hak secara khusus merupakan hhak yang sudah diatur oleh
negara dalam ketentuan khusus dan memeiliki ikatann hukum.

Keewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Selain itu,


kita juga bisa memahami hak sebagai tanggung jawab. Kewajiban
merupakan suatu hal yang harus dilakukan karena sudah menjadi tanggung
jawab kita. Jika tidak dilakukan akan ada hukuman atau konsekuensinya.
Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh
ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat juga di artikan sebagai
suatu sikap atau tindakan yang harus di perbuat oleh seorang warga negara
sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya. Erat kaitannya dengan
dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan
penjelasan ysitu tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggung jawab
warga negara merupakan suatu kondisi yang mewajibkan seorang warga
negara untuk melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat
telah menerima suatu wewenang. Sementara yang dimaksud dengan peran
warga negara adalah aspek dinamis dari kedudukan warga negara. Apabila
seorang warga negara melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu peranan. Istilah
peranan itu lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan
sebagai suatu proses.

Warga negara adalah penduduk yang sepenuhanya diatur oleh


pemerintah negara itu dan mengakui pemerintahannya sendiri. Pengertian
penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang ditentukan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperbolehksn bertempat tinggal (domisili) utama didalam wilayah negara
itu. Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002) adalah penduduk suatu negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat lahir, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai warga negara itu. Sedangkan menurut Dr. US. Hikam (2002),
adalah anggota komunitas yang membentuk diriinya sendiri. Beberapa
definifi kewarganegaraan juga diatur dalam UUD 1945, pasal 26
meyatakan “Warga negara adalah Bangsa Indonesia asli dan bangsa lain
yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”. Pasal 1 UU No.
22/1958, dan Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik indonesia,
menegaskan peraturan perundang-undangan yang menyatakan bahwa
warga negara RI adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan
atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak
Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga suatu negara adalah pendukung dan bertanggung jawab atas
kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang
menjadi anggota atau warga negara suatu negara harus ditentukan oleh
suatu undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara
menetukan negara siapa yang menjadi warga negara, negara harus
mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal dalam wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak
kembali sebagaimana diatur dalam pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.

2). Menurut KBBI

Hak dan kewajiban juga bisa dipahami melalui arti kata yang
tercantum di KBBI. Kata hak dan kewajiban memiliki arti masing-masing
yang bisa membantu kita memahami lebih jauh mengenai hak dan
kewajiban. Berikut akan diberikan pemahaman hak dan kewajiban
berdasarkan arti kata di KBBI.

Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat


sesuatu, kekuasaan yang benar atas sesuatu, milik atau kepunyaan, dan
kewenangan dalam hukum. Menurut arti ini bisa kita ketahui bahwa hak
merupakan sebuah kewenangan dan kebebasan melakukan sesuatu.
Namun, kebebasan tersebut harus dilandasi hukum.

Sementara itu arti kata kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu


yang harus dilaksanakan, keharusan dan pekerjaan. Jadi jelas sekali bahwa
kewajiban adalah suatu hal yang harus dilakukan. Kewajiban menjadi
sebuah pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan.

3) Menurut Para Ahli

a. Prof. Dr. Notonagoro

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang


semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak
dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban
tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para
pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat
akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial
yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu


dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga
negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah
pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum
dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera.
Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila
masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak
akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal
ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada
memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum
mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang
berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan
merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan
kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28,


yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat
dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan
sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini
mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para
pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus
menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan
maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan
seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini
kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

b. Curzon

Curzon membagi hak menjadi 5 kelompok. Hak sempurna dapat


dipaksakan melalui hukum. Hak utama adalah hak yang diperluas hak-hak
tambahan. Hak publik adalah hak yang dimiliki masyarakat. Hak positif
adalah hak melakukan perbuatan tertentu. Hak milik adalah hak yang
berhubungan dengan barangg atau kedudukan. Curzon juga membagi 5
kelompok kewajiban.

 Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak


berpasangan dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain
pihak.

 Kewajiban publik, dalam hukum politik yang berkorelasi


dengan hak publik ialah wajib mematuhi hak publik dan
nkewajiban perdata timbul dari perjanjian bekorelasi dengan
hak publik.

 Kewajiban positif, kewajiban ini menghendaki dilakukan


sesuatu dan kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu.

 Kewajiban universal atau umum, kewajiban yang ditujukan


kepada semua warga negara atau secara umum, ditujukan
kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari
bidang hukum tertentu, perjanjian.

 Kewajiban primer, kewajiban ini tidak timbul dari perbuatan


melawan hukum. Contoh kewajiban untuk tidak
mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat
memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan hukum
misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

c. Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro

Kewajiban menurut Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro adalah


sesuatu yang harus dilakukan oleh pihak tertentu dan bisa dituntut paksa
oleh orang yang berkepentingan kewajiban dapat timbul karena keinginan
dari diri sendiri dan orang lain kewajiban ini bisa muncul dari hak yang
dimiliki oleh orang lain sementara itu menurut Prof. R. M. T. Sukamto
Notonagoro Hak adalah sebuah kuasa menerima atau melakukan suatu hal
yang memang semestinya diterima atau diakukan. Dalam hal ini tidak bisa
dilakukan dan diterima oleh pihak lainnya. Hak dan kewajiban warga
negara, keduanya bisa dituntut paksa oleh yang bersangkutan. f. Srijanti.

Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman


berperilaku, melindungi kebebasan, kebebalan, serta menjamin adanya
peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya.

B. Dasar Hukum
Hak dan Kewajiban menurut UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30.
Berikut adalah isi hak warga negara:

1) Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-
orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2) Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan


kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2),
taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.

4) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk
ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2)
menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-
undang.

C. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara :

1) Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan


warga negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

2) Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga


negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34
UUD 1945.

3) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2).

4) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang


berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).

5) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui


perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

6) Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan


hidup, tumbuh, dan Berkembang”

7) Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan


dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
8) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal
28C ayat 2).

9) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum


yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat
1).

10) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

11) Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.Wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.

12) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang
lain

13) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-


undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.”
14) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal
30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat
sesuatu, kekuasaan yang benar atas sesuatu, milik atau kepunyaan dan
kewenangan dalam hukum. Sedangkan kewajiban dapat diartikan sebagai
suatu keharusan. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh
setia warga negara. Hak merupakan hal yang harus diterima oleh setiap
orang. Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil
bila warga negara menjalankan hak dan kewajibannya secara tepat dan
proposional. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara
tidak memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh
undang-undang. Penngingkaran kewajiban warga negara biasanya
disebabkan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga
negara.

B. Saran
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga
negara. Juga melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang agar tidak
pelanggaran hak warga negara atau pengingkaran kewajiban warga negara.
Sebaiknya negara dan warga negara meningkatkan komitmen agar dapat
menjalankanhak dan kewajiban secara konskuen. Kita sebagai maha siswa
sebaiknya menerapkan toleransi antara hak orang lain, serta tidak lupa
untuk melaksanakan kewajiban sebagai pelajar dan warga negara
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

- Sumber: https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-
negara-indonesia/
- Afifah, F. P. 2021. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Lengkap
dengan Penjelasan dan Jenis-Jenisnya.
https://m.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/02/hak-dan-kewajiban-
warga negara-indonesia-lengkap-dengan-penjelasan-dan-jenis-jenisnya?
page=all. Diakses pada tanggal 15 Maret 2022.
- Listiani. A. 2020. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII
SMK. Banjarnegara:Guepedia.
- Nafilah. 2019. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Banten.
- Yasin, J. 1998. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga
Negara dalam Hukum PositifIndonesia. Makassar.

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................
............................................
...............................i
DAFTAR
ISI………………………
……………………………
………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………
……………………………
……………….1
B. Rumusan
Masalah…………………
……………………………
……………1
C.
Tujuan……………………
……………………………
……………………..2
BAB II PEMBAHASAN
1. Konsep dasar
perencanaan dalam
Manajemen………………
……………….3
2. Prosedur
perencanaan………………
……………………………
…………...6
3. Melakukan
perencanaan………………
……………………………
……...…7
4. Kendala-kendalaan
dalam
perencanaan………………
…………………...….9
5. Penyelesaian masalah
dan pengambilan
keputusan………………
………….11
6. Proses pengambilan
keputusan………………
……………………………
.....11
7. Jenis-jenis
keputusan………………
……………………………
…………....12
8. Dasar-dasar
pengambilan
keputusan………………
………………………....13
9. Pertanggungjawaban
bagi pembuat
keputusan………………
……………….14
10. Kondisi pembuatan
keputusan………………
……………………………
......15
11. Pengambilan
keputusan
kelompok…………………
………………………...15
12. Teknik pengambilan
keputusan
kelompok…………………
………………...16
13. Etika dalam
pengambilan
keputusan………………
………………………....17
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………
……………………………
……………………...20
B.
Saran……………………
……………………………
……………………….20
DAFTAR
PUSTAKA………………
……………………………
…………………..21
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................
............................................
...............................i
DAFTAR
ISI………………………
……………………………
………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………
……………………………
……………….1
B. Rumusan
Masalah…………………
……………………………
……………1
C.
Tujuan……………………
……………………………
……………………..2
BAB II PEMBAHASAN
1. Konsep dasar
perencanaan dalam
Manajemen………………
……………….3
2. Prosedur
perencanaan………………
……………………………
…………...6
3. Melakukan
perencanaan………………
……………………………
……...…7
4. Kendala-kendalaan
dalam
perencanaan………………
…………………...….9
5. Penyelesaian masalah
dan pengambilan
keputusan………………
………….11
6. Proses pengambilan
keputusan………………
……………………………
.....11
7. Jenis-jenis
keputusan………………
……………………………
…………....12
8. Dasar-dasar
pengambilan
keputusan………………
………………………....13
9. Pertanggungjawaban
bagi pembuat
keputusan………………
……………….14
10. Kondisi pembuatan
keputusan………………
……………………………
......15
11. Pengambilan
keputusan
kelompok…………………
………………………...15
12. Teknik pengambilan
keputusan
kelompok…………………
………………...16
13. Etika dalam
pengambilan
keputusan………………
………………………....17
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………
……………………………
……………………...20
B.
Saran……………………
……………………………
……………………….20
DAFTAR
PUSTAKA………………
……………………………
…………………..21
lp

Anda mungkin juga menyukai