Anda di halaman 1dari 18

KURANGNYA KESADARAN

HAK ASASI MANUSIA

Disusun oleh :
Putri Octa Rhamadany
MAN1J ( 2122043)
Pendidikan Kewarganegaraan
S1 Manajemen Universitas Mulia
2022-2023
KATA PENGANTAR

Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Dengan
selesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan banyak
masukan kepada saya. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak FaturRohim,
SH. MH. selaku dosen mata kuliah“Pendidikan Kewarganegaraan” yang telah bersedia
memeriksa dan mengoreksi makalah saya.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu,kritik
dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi tercapainya kesempurnaan
darimakalah ini.

Wassallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Balikpapan, 07 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Cover...........................................................................................................
Kata Pengantar ........................................................................................... ii
Daftar isi.................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan.................................................................................... 1
a. Latar Belakang……………………………………………… 1
b. Rumusan Masalah…………………………………………... 1
c. Tujuan Pembahasan………………………………………… 2
Bab 2 Pembahasan.................................................................................... 3
a. Pengertian HAM……………………………………….,….. 3
b. Ciri-ciri HAM……………………………………………… 5
c. Macam-macam HAM……………………………………… 5
d. Sifat-sifat HAM……………………………………………. 6
e. Penegakkan HAM di Indonesia……………………………. 7
f. Contoh-contoh kasus pelanggaran HAM…………………... 8
g. Upaya-upaya pemerintah dalam pelanggaran HAM………. 11
Bab 3....................................................................................................... 14
a. Kesimpulan................................................................................. 14
b. Saran........................................................................................... 14
Daftar pustaka......................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era
reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita
hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan
HAM pada diri kita sendiri. Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak
manusia itu dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat
kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia.Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena
pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung
dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia
dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia
ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di
mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan
manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai
landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan HAM ?
2. Apa saja ciri-ciri HAM ?
3. Apa saja macam-macam HAM?
4. Apa saja sifat sifat HAM ?
5. Bagaimana penegakan HAM di Indonesia ?
6. Apa saja yang termasuk pelanggaran HAM ?
7. Apa Upaya pemerintah dalam penegakkan HAM ?
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui pengertian dari HAM
2. Mengetahui ciri-ciri HAM
3. Mengetahui macam macam atau jenis dari HAM yang dimiliki
4. Mengetahui sifat apa saja yang melekat pada HAM
5. Mengetahui bagaimana proses penegakan HAM di Indonesia
6. Menambah wawasan terhadap pelanggaran HAM
7. Mengetahui bagaimana cara pemerintah berupaya menegakkan HAM

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan mendasar bagi semua orang, tanpa memandang
kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama, bahasa, atau status lainnya.
. HAM berkaitan dengan hak umat manusia sejak lahir. Salah satu ciri-ciri HAM yaitu tidak
dapat dicabut dan dibagi. Setiap orang berhak mendapatkan hak seperti hak sipil, politik,
ekonomi, dan sosial budaya. HAM juga tidak bisa diserahkan kepada orang lain

Hak asasi manusia termasuk hak sipil dan politik, seperti hak untuk hidup, kebebasan dan
kebebasan berekspresi. Selain itu, terdapat pula hak-hak sosial, budaya, dan ekonomi, antara
lain hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak atas pangan, hak atas pekerjaan, dan hak
atas pendidikan.

Hak asasi manusia dilindungi dan didukung oleh hukum dan perjanjian internasional dan
nasional. HAM telah didapatkan setiap individu sejak dirinya lahir ke bumi dan tidak dapat
diambil atau dirampas oleh siapa saja. karena telah dilindungi juga oleh PBB dalam deklarasi
PBB tanpa memandang ras, suku bangsa, agama dan status sosial.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) adalah dasar dari sistem internasional untuk
perlindungan hak asasi manusia. Deklarasi tersebut diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada 10 Desember 1948, untuk melarang kengerian Perang Dunia II berlanjut.
30 pasal UDHR mengatur hak-hak sipil, politik, sosial, ekonomi dan budaya semua orang. Ini
adalah visi martabat manusia yang melampaui batas-batas dan otoritas politik dan mengikat
pemerintah untuk menghormati hak-hak dasar setiap orang. UDHR adalah panduan di seluruh
pekerjaan Amnesty International.

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, sebagai anugerah
Tuhan. Berdasarkan Undang-undang no. 39 tahun 1999, pengertian HAM adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia.

3
HAM juga telah diatur dalam undang-undang nomer 39 tahun 1999, menjelaskan bahwa hak
asasi manusia merupakan seperangkat haknya telah melekat pada setiap individu sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang.

Hak-hak tersebut antara lain haknya untuk hidup, keamanan, tidak diganggu, kebebasan dari
perbudakan serta penyiksaan. Jika seseorang atau sekelompok orang tidak memberikan hak
semestinya terhadap seseorang atau sekelompok orang maka akan diberi hukum pidana penjara
sementara atau paling berat penjara seumur hidup.

Pengertian HAM mwnurut Para Ahli

John Locke

Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak yang dibawa sejak lahir dan secara kodrati melekat
pada setiap manusia. Hak sifatnya tidak dapat diganggu gugat atau mutlak. Hak merupakan
pemberian Tuhan kepada manusia mencakup persamaan dan kebebasan yang sempurna. Hak
bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan. Hak berfungsi untuk mempertahankan
hidup dan harta benda yang dimilikinya.

Koentjoro Poerbo Pranoto Hak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi atau dasar. Hak-
hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga
bersifat suci.

Peter R Baehr

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap insan untuk mengembangkan dirinya.
Hak tersebut bersifat mutlak atau tidak dapat diganggu gugat. Austin Ranney Hak asasi
manusia adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam konstitusi dan
dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.

GJ Wolhoff

Hak asasi manusia ialah sejumlah hak yang mengakar dan melekat pada diri setiap manusia.
Hak ini sifatnya tidak boleh dihilangkan. Jika hak dihilangkan, maka akan menghilangkan
derajat kemanusiaan.

4
Jan Martenson

Hak asasi manusia didefinisikan sebagai sesuatu yang melekat dalam diri manusia. Tanpa
adanya HAM, manusia tidak dapat hidup sebagai manusia. HAM adalah hak alamiah sesuai
kodrat manusia sebagai insan merdeka yang berakal dan berperikemanusiaan.

C De Rover

HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hak-hak tersebut bersifat
universal dan dimiliki oleh setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki maupun perempuan.
Hak asasi manusia mungkin saja dilanggar tetapi tidak pernah dapat dihapuskan.

Baharuddin Lopa

HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu,
tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabutnya. Namun, bukan berarti manusia
bisa berbuat semaunya. Apabila seseorang merusak dan menganggu hak asasi orang lain, maka
dia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Soetandyo Wignjosoebroto

Hak asasi manusia adalah hak-hak moral yang melekat secara kodrat pada setiap manusia.
HAM bertugas menjaga harkat dan masrtabat manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan.

2.2 Ciri-Ciri HAM

a. tidak bisa dibeli, diwariskan, dan diberikan pada orang lain.


b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang perbedaan suku, jenis kelamis, ras,
agama, sosial, dan perbedaan politik.
c. Tidak ada seorang pun yang punya hak untuk melanggar hak orang lain dan membatasi
HAM, karena negara membuat hukum untuk melindungi HAM.

2.3 Macam-Macam HAM

1. Hak asasi pribadi (personal rights) antara lain hak mengemukakan pendapat, hak
memeluk agama, hak beribadah menurut agama masing-masing, dan hak kebebasan
berorganisasi atau berserikat.
2. Hak asasi ekonomi (property rights) antara lain hak memiliki sesuatu, hak menjual dan
membeli sesuatu, hak mengadakan suatu perjanjian atau kontrak, dan hak memiliki
pekerjaan.

5
3. Hak asasi untuk mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan
hukum dan pemerintahan (rights of legal equality), hak ini adalah hak persamaan
hukum.
4. Hak asasi politik (political rights) antara lain hak untuk diakui sebagai warga negara
yang sederajat, hak ikut serta dalam pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam
pemilu, hak mendirikan partai politik, serta hak mengajukan petisi dan kritik atau saran.
5. Hak asasi sosial dan budaya (social cultural rights) antara lain hak untuk memilih
pendidikan, hak mendapatkan pelayanan kesehatan, dan hak untuk mengembangkan
kebudayaan.
6. Hak asasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum
(procedural rights) antara lain hak mendapat perlakuan yang adil dalam penggeledahan,
penangkapan, peradilan, dan pembelaan hukum.

2.4 Sifat-Sifat HAM

Berikut ini merupakan beberapa sifat-sifat dan ciri-ciri HAM (hak asasi manusia) beserta
pembahasan dan penjelasannya lengkap.

1. Bersifat Universal
Sifat HAM yang pertama dan utama adalah bersifat universal. HAM bersifat universal
yang berarti dimiliki oleh setiap manusia tanpa terkecuali, tanpa mempertimbangkan
perbedaan suku, ras, agama, dan bangsanya.

2. Bersifat Hakiki
Sifat HAM berikutnya adalah bersifat hakiki, maksudnya tiap manusia memilikinya
sejak lahir. Hak asasi manusia dimiliki oleh semua manusia sejak pertama kali
dilahirkan ke muka bumi sebagai pemberian Tuhan Yang Maha Esa.

3. Bersifat Utuh
Selanjutnya HAM juga bersifat utuh yang berarti tidak dapat dibagi-bagi. Semua orang
berhak mendapatkan semua hak secara utuh tanpa dibagi-bagi, misalnya seperti hak
politik, hak ekonomi, hak sosial, hak budaya, dan sebagainya.

4. Bersifat Tetap
Ciri-ciri HAM berikutnya adalah bersifat tetap. Artinya HAM tidak dapat dicabut oleh
pihak-pihak mana pun. Tiap manusia memiliki hak asasi sejak lahir sampai ia
meninggal dunia, tanpa dapat dihilangkan dan dicabut.

5. Bersifat Kodrati
HAM bersifat kodrati yang berarti merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tiap manusia yang lahir otomatis memiliki HAM sebagai anugerah dari Tuhan,
sebagaimana kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan.

6
2.5 Penegakan HAM di Indonesia
Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuandan perlindungan
HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik,ekonomi, sosial budaya, dan
hak pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidakdapat di pisahkan, baik dalam
penerapan, pemantauan, maupun
dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya pemaj
uan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu konsep kerja samainternasional
yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, danhubungan antar
negaraserta hukum internasional yang berlaku.Program penegakan hukum dan HAM meliputi
pemberantasan korupsi,antitrorisme, serta pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat
berbahaya. Olehsebab itu, penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas,
tidakdiskriminatif dan konsisten.Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM
meliputi hal-hal berikut:

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional.
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembagayang
fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia.
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara didepan
hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten sertakonsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasimanusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamikamasyarakat dapat
berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana,Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana terorismedan
penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negaraserta
badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakanhukum
dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.

7
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangkamewujudkan
proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

2.6 Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM


1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatumata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepadasetiap
mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM
terhadap para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pingg
ir jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
4. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada
suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak,s
ehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat
dan bakatnya.
5. Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang
artinya hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang.
6. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil, bukti nya
jikamasyarakat bawah membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal
proseshukum nya sangat cepat, akan tetapi jika masyarakat kelas atas
melakukankesalahan misalkan korupsi, proses hukum nya sangatlah lama.
7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri
mendapat penganiayaan dari majikannya.
8. Kasus pengguguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yangkawin
diluar nikah
9. Tantangan dan Hambatan Dalam Penegakan HAM
10. Hambatan dan tantangan utama yang sering ditemukan dalam penegakkanHAM di
Indonesia adalah :
a. Masalah ketertiban dan keamanan sosial
b. Rendahnya kesadaran hak-hak asasi manusia yang di miliki orang lainc.
c. Terbatasnya perangkat hukum dan perundang-undangan yang adad.

8
d. Adanya dikotomi antara individualisme dan kolektivismee.
e. Kurang berfungsinya lembaga penegak hukum seperti polisi, jaksa,
dan pengadilan.
f. Dilihat dari aspek-aspek kehidupan :
1. Faktor sosial budaya
a. Adanya stratifikasi dan status sosial (tingkat pendidikan usia, pekerjaan, dan
sebagainya)
b. Masih adanya konfilk horizontal di kalangan masyarakat yang di sebabkanhal-
hal sepele
c. Norma adat dan budaya lokal yang kadang bertentangan dengan HAM
2. Faktor komunikasi dan informal
Letaak geografis Indonesia yang luas, sulitnya komunikasi antar daerahsarana
dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun baik,sistem
informal untuk kepntingan sosialisasi yang terbatas.
3. Faktor kebijakan pemerintah
Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang perlunya
HAM,adakalanya demi kepentingan stabilitas nasional persoalan HAM
diabaikan.
4. Faktor aparat dan penindakannyaMasih ada aparat yang secara pribadi
mengabaikan prosedur kerja yang sesuaidengan HAM tingkat penididikan dan
kesejahteraan sering membuka peluang
5. “jalan pintas” untuk memperkaya diri masih terjadi adanya penyimpangan.

9
Pelanggaran Hukum dan HAM Studi Kasus oleh PT Freeport Indonesia kepada
Karyawan dan Keluarganya

Lokataru, Kantor Hukum dan HAM, mengecam pelanggaran hak-hak pekerja PT. Freeport
Indonesia dalam 7 bulan terakhir. Berdasarkan sejumlah laporan dan pengaduan yang kami
terima mengungkapkan berbagai pelanggaran serius hak asasi manusia yang dilakukan oleh
PT. Freeport Indonesia terhadap karyawan, baik atas protes atas kebijakan Furlough
(dirumahkan) dengan cara perundingan, pemogokan dan tindakan kriminalisasi pemimpin
serikat pekerja / buruh, Sdr. Sudiro. Kontan, bahwa rangkaian tindakan ini setidaknya
mencakup pelanggaran hak mogok, pelanggaran terhadap kebebasan berserikat, pelanggaran
hak atas perundingan bersama, dan pelanggaran kebebasan berpendapat, hak tenaga kerja dan
jaminan hak atas kesehatan. Hingga saat ini setidaknya 8000an karyawan, baik karyawan
langsung pada PT Freeport Indonesia (PT FI) maupun pada Karyawan perusahan kontraktor
PT FI terjebak pada situasi diatas.

Sementara, PT. Freeport Indonesia berdalih adanya penurunan produksi sebagai landasan
kebijakan Furlough. Ditambah lagi, masih belum adanya kesepakatan Pemerintah RI dengan
PT FI, dalam soal alih kerjasama dari Kontrak Karya ke Izin Usaha Produksi. Atas alasan ini,
PT FI menolak berunding, berdialog atau taat pada aturan hukum Ketenagakerjaan, ataupun
pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Instrumen yang digunakan adalah pasal 4 pada PKB,
bahwa Furlough, meskipun tidak diatur dalam hukum, dianggap sebagai sebuah kebijakan
strategis yang tidak perlu di diskusikan dengan Karyawan.

Akibat dari situasi diatas, setidaknya 7 pekerja telah meninggal dunia karena tidak dapat
mengakses asuransi kesehatan. Hal ini terjadi karena BPJS menutup akses layanan para
karyawan dan keluarganya. Beberapa diantaranya ada yang bunuh diri. Beberapa hari ini kami
juga mendapati, satu orang dalam keadaan hilang, Martinus Baenal. Masih sedikit informasi
atas kehilangan ini.

Sementara pihak Pemerintah masih minim reaksinya. Komnas HAM, Kementerian Tenaga
Kerja dan Kepolisian, sangat lambat, sekedar membuat rekomendasi dan tidak ada
kontribusinya pada upaya pemulihan para Karyawan.

10
Untuk itu:

• Kami meminta PT. Freeport Indonesia untuk mematuhi kebijakan hak asasi manusia
perusahaannya. Dalam kebijakan hak asasi manusia perusahaan Freeport, perusahaan
memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki dampak buruk yang telah terbukti pada
individu, pekerja dan masyarakat yang disebabkan atau dikontribusikan oleh
operasinya. Selain itu kami juga memaksa PT. Freeport Indonesia melaksanakan
komitmennya memastikan perlakuan dan kondisi kerja yang adil bagi karyawan,
termasuk hak atas kebebasan berserikat dan perundingan bersama. Jika perusahaan
gagal untuk muncul dan / atau jika perusahaan mengabaikan panggilan ini, kami akan
dipaksa untuk mengambil tindakan dan mengajukan tuntutan hukum terhadap
perusahaan dan semua pihak yang bertanggung jawab.
• Kami meminta otoritas Indonesia – termasuk inspektur ketenagakerjaan dan polisi –
untuk melakukan tanggung jawabnya untuk menyelidiki dan mengadili tindak pidana
yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia, termasuk penyelidikan atas kejahatan anti
serikat pekerja atau serikat pekerja yang diatur oleh pasal 28 jo Pasal. 43 UU No.
21/2000 tentang Serikat Buruh; kejahatan mengganggu pemogokan serikat buruh
sebagaimana diatur dalam pasal 143 jo Pasal. 185 Undang-Undang No. 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan.
• Kami meminta BPJS untuk membuka dan menyediakan akses terhadap asuransi
kesehatan bagi pekerja sebagaimana diamanatkan Pasal 21 Undang-undang
No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
• Kami meminta ILO untuk segera mengintervensi Pemerintah Indonesia agar mendesak
dan menjamin kepedulian secara penuh terhadap standar hak asasi manusia dan hak-
hak dasar, termasuk hak mogok, pekerja dan keluarga mereka di PT Freeport,
membantu mencapai mengembalikan semua pekerja yang dipecat, dan memfasilitasi
dimulainya kembali negosiasi antara perusahaan dan serikat pekerja.
• Terakhir, Kami meminta agar segera semua Karyawan yang diberhentikan untuk segera
dipekerjakan kembali dan dibayarkan atau dipulihkan hak-hak mereka.

Upaya Pemerintah dalam Penegakan HAM

a. Pembentukan Komnas HAM


Komnas HAM atau Komisi Nasional Hak Asasi Manusia adalah lembaga independen
yang memiliki fungsi untuk mengadakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,

11
pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM didirikan pada 7 Juni 1993 melalui
Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 50 tahun 1993.

Pada pelaksanaannya, setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar dapat
mengadukan pelanggaran HAM kepada Komnas HAM. Lembaga ini memiliki
beberapa wewenang, antara lain:

1. Melakukan pendidikan dan penyuluhan tentang HAM


2. Melakukan pemantauan dan penyelidikan terhadap pelanggaran HAM
3. Melakukan pengkajian dan penelitian tentang HAM
4. Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi
5. Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia
kepada pemerintah.

b. Pembentukan Instrumen HAM

Instrumen HAM adalah alat yang digunakan untuk menjamin perlindungan dan
penegakan HAM. Instrumen ini berupa peraturan perundang-undangan dan lembaga-
lembaga penegak HAM, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
dan Pengadilan HAM.

Tujuan dari instrumen HAM yaitu untuk menjamin kepastian hukum dan memberikan
arahan yang jelas dalam penegakan HAM. Menyadur dari laman resmi Komnas HAM,
berikut adalah acuan instrumen yang berkaitan dengan HAM:

1. UUD 1945 beserta amandemenya


2. Tap MPR No. XVII/MPR/1998
3. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
4. UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
5. UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis
6. UU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial
7. Piagam PBB 1945
8. Deklarasi Universal HAM 1948
9. Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik
10. Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

12
c. Pembentukan Pengadilan HAM

Pengadilan HAM merupakan pengadilan yang dibentuk secara khusus untuk menangani
pelanggaran HAM berat. Pengadilan ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 26 tahun 2000.

Adapun tujuan adanya pengadilan HAM yaitu agar dapat melindungi hak asasi manusia, baik
perseorangan maupun masyarakat. Tak hanya itu, pembentukan pengadilan ini dapat menjadi
dasar dalam penegakan, kepastian hukum, keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan
maupun masyarakat.

13
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan mendasar bagi semua orang, tanpa
memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama, bahasa,
atau status lainnya. . HAM berkaitan dengan hak umat manusia sejak lahir. Salah satu
ciri-ciri HAM yaitu tidak dapat dicabut dan dibagi. Setiap orang berhak mendapatkan
hak seperti hak sipil, politik, ekonomi, dan sosial budaya. HAM juga tidak bisa
diserahkan kepada orang lain.
Sifat-Sifat HAM : Bersifat Universal, Bersifat Hakiki, Bersifat Utuh, Bersifat Tetap,
dan Bersifat Kodrati
b. Saran
Dari yang dipaparkan dan studi kasus diatas kita bisa melihat jelas bahwa HAM
merupakan hak semua orang yang sudah diatur dalam undang undang dan dilindungi
oleh hukum. Namun kenyataannya tidak sejalan dengan peraturan UU tersebut. Banyak
pelanggaran yang dilakukan oleh oknum tertentu yang membatasi hak asasi seseorang.
Ditambah dengan lemahnya oknum polisi dan pemerintah dalam penanganan kasus ini
tentu lebih mempersulit masyarakat untuk menuntut haknya. Maka dengan makalah ini
saya berharap kepada pelaku pelanggaran Ham agar segera memenuhi kewajiban untuk
memperbaiki kesalahanya pada korban ham serta penekanan kepada pemerintah dan
badan Ham untuk selalu menindak lanjut jika ada pelanggaran ham tanpa memandang
status sosial. Karena Hukum di Indonesia masih bisa dikatakan tumpul keatas dan tajam
ke bawah. Tentu ini sangat merugikan bagi masyarakat di kalangan bawah.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/10/00000071/pengertian-ham-menurut-
ahli?page=all

https://umsu.ac.id/hak-asasi-manusia/

https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/

https://lokataru.id/praktek-pelanggaran-hukum-dan-ham-oleh-pt-freeport-indonesia-kepada-
karyawan-dan-keluarganya/

https://kumparan.com/kabar-harian/3-upaya-pemerintah-dalam-penegakan-ham-
1x1WlDArtBT/full

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c58fd36c801/pengertian-dan-macam-macam-hak-asasi-
manusia#:~:text=Pengertian%20Hak%20Asasi%20Manusia,pada%20hakikat%20dan%20keb
eradaan%20manusia.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5600613/hak-asasi-manusia-pengertian-macam-
macam-dan-contoh-pelanggaran-ham

https://www.seluncur.id/sifat-ham/

15

Anda mungkin juga menyukai