Anda di halaman 1dari 36

18

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori dan Konsep


1. Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Seorang ASN harus memahami terlebih dahulu wewenang dan


tanggung jawab yang dia emban sebelum melaksanakan tugas
pekerjaannya. Pemahaman mengenai wewenaang dan tanggung
jawab tersebut diharapkan mampu menimbulkan penguasaan akan
standar mutu layanan yang melekat pada wewenang yang dimaksud.
Hal ini penting sebab keprimaan pelayanan publik tidak hanya
dibebankan pada pemerintah melainkan juga pada semua komponen
yang terlibat dalam sistem pelayanan publik.

Berdasarkan prinsip pelaksanaan aktualisasi yang memuat


nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang harus ditetapkan dan
ditanamkan pada tiap ASN, maka penulis merasa perlu menguraikan
kelima nilai dasar tersebut sebagai berikut.

a. Akuntabilitas

Secara umum, akuntabilitas merupakan kewajiban


pertanggung - jawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Aspek-aspek
akuntabilitas antara lain:

1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a


relationship).
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result
oriented).

18
19

3) Akuntabilitas memerlukan adanya laporan (Accountability


requires reporting).
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences).
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance).

Adapun jenis akuntabilitas terbagi menjadi dua, yaitu akuntabilitas


horizontal (horizontal accountability) berupa pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas dan akuntabilitas vertikal (vertical accountability) berupa
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi. Nilai-nilai dasar akuntabilitas memiliki beberapa indikator, antara
lain:

1) Kepemimpinan, yaitu pimpinan memberi contoh pada orang lain,


adanya komitmen tinggi untuk melakukan pekerjaan.
2) Transparansi, yaitu keterbukaan informasi akan mendorong
tercapainnya akuntabilitas.
3) Integritas, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
4) Responsibilitas, yaitu kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung
jawab atas keputusan yang telah dibuat.
5) Keadilan, yaitu landasan utama dari akuntabilitas yang harus
dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat
menghacurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan, yaitu rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan.
7) Keseimbangan, yaitu keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian yang memiliki.
20

8) Kejelasan, yaitu mengetahui kewenangan, peran dan tanggung


jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja.
9) Konsisten, yaitu menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan
yang akuntabel.
b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan


terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada
Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan 5 (lima) sila
Pancasila, yaitu:

Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan


ketakwaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Menghormati sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya
masing-masing.
21

7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhada


Tuan Yang Maha Esa Kepada orang lain.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat


dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusia.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10)Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
Sila ketiga: Persatuan Indonesia

1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta


kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air indonesia.
22

5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,


perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama.

1) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.


2) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
3) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
4) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
5) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
6) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
7) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
8) Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
9) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercaya untuk melaksanakan pemusyawaratan
Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
23

1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang


mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10)Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11)Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik

Etika publik adalah pencerminan mengenai


standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagai tercantum dalam
undang-undang ASN, yakni sebagai berikut.
1) Memegang teguh ideologi Pancasila.
24

2) Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar


Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah.
3) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia.
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian .
6) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur.
8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan.

d. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan


publik dengan orientasi kualitas hasil pelayanan.Semua
bidang yang menjadi tanggung jawab ASN harus
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholders. Aspek utama yang menjadi target
stakeholders adalah layanan yang komitmen pada mutu
25

melalui penyelenggaraan pada tugas secara efektif, efisien,


dan inovatif.
Efektifitas menunjukan ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah, mutu maupun hasil
kerja. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang keluar jalur. Inovasi muncul karena adanya
dorongan kebutuhan organisasi perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di
sekitarnya. Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu adalah
sebagai berikut.
1) Efektifitas dan efisiensi.
2) Inovasi.
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients.
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara customers/clients tetap setia.
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik
berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan
customers/clients maupun perkembangan teknologi.
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
26

e. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari kata latin corruptio yang artinya


secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral dan
penyimpangan dari kesucian.
Langkah untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup/bekerja
dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai-nilai
dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikasi yang
tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk
mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip
anti korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi,
kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan agar berjalan
dengan baik serta mencegah faktor eksternal penyebab
korupsi. Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi adalah:
1) Kejujuran, berasal dari kata jujur berarti lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu
sifat yang sangat penting dalam kehidupan PNS, tanpa
sifat jujur PNS tidak akan dipercaya dalam kehidupan
sosialnya.
2) Kepedulian, adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi PNS
dalam kehidupan, baik ditempat kerja maupun di
masyarakat.
3) Kemandirian, dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu tidak tergantung pada orang
lainuntuk mengerjakan tugas dan tanggung
27

jawabnyadengan usahanya sendiri dan bukan atas usaha


orang lain.
4) Kedisiplinan, berarti ketaatan kepada peraturan. Manfaat
dari hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai
tujuan hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga
dapat membuat orang lain percaya dalam mengelola
suatu kepercayaan.
5) Tanggung jawab, adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya. Tanggung jawab tersebut berupa
perwujudan dan kesadaran akan kewajiban menerima
dan menyelesaikan semua masalah yang telah
diselesaikan.
6) Kerja keras, seorang PNS yang bekerja keras didasari
adanya kemauan, tekad, ketekunan, daya tahan, tujuan
jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, ketabahan,
keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana, setiap PNS sepantasnya memiliki gaya hidup
sederhana, tidak boros, hidup sesuai dengan
kemampuan dan dapat memenuhi semua kebutuhannya.
Konsep hidup sederhana merupakan parameter penting
dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip
ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri,
dengki, tamak, egois, dan tidak berlebihan.
8) Keberanian, diperlukan oleh setiap orang untuk mencapai
kesuksesan, mengembangkan keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya.
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan
dalam bentuk berani mengatakan dan membela
28

kebenaran. Berani mengakui kesalahan termasuk berani


bertanggung jawab.
9) Keadilan, keadilan terbagi menjadi dua yakni distributif
yang berarti sama rata dan keadilan komutatif yang
berarti mendapat sesuatu sesuai haknya/ tidak sama
rata. Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk
memberikan pujian yang tulus kepada yang berprestasi,
memberikan saran perbaikan dan semangat pada yang
tidak berpretasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar
belakang sosial dan lain-lain.

2. Peran dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
PNS wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat memahami peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada
dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki
Nomor Induk Pegawai (NIP)
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
29

pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh dan


intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah:
a) Pelaksana Kebijakan Publik
b) Pelayan Publik
c) Perekat dan Pemersatu Bangsa
5) Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah
mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya (Fatimah & Irawati, 2016).
b. Whole of Government
Whole of Governement (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan (Suwarno. & Sejati, 2016).
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik, yaitu:
30

1) Berdasarkan Jenis
a) Pelayanan yang bersifat administrative
b) Pelayanan jasa
c) Pelayanan barang
d) Pelayanan regulatif
2) Berdasarkan Pola
a) Pelayanan Teknis Fungsional
b) Pelayanan Satu Atap
c) Pelayanan Satu Pintu
d) Pelayanan Terpusat
e) Pelayanan Elektronik
3) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG
a) Budaya dan filosofi
b) Cara Kerja yang Baru
c) Akuntabilitas dan insentif
d) Cara baru Pengembangan Kebijakan, Mendesain Program
dan pelayanan Collegate approach.
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan penyelenggara pelayanan publik. Unsur penting
pelayanan adalah:
1) Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan.
2) Unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan.
3) Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
31

Menurut Purwanto, dkk., (2016), terdapat 12 unsur


pelayanan publik, yaitu: 1). Kepentingan umum; 2). Kepastian
hukum; 3). Kesamaan hak; 4). Keseimbangan hak dan
kewajiban; 5). Keprofesionalan; 6). Parsitipatif; 7).
Persamaan perlakuan atau tidak diskriminatif; 8).
Keterbukaan; 9). Akuntabilitas; 10). Fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok rentan; 11). Ketepatan waktu; 12).
Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.
Dimensi pelayanan publik yaitu: 1). Ketepatan waktu;
2). Akurasi; 3). Kesopanan dan keramahan; 3). Tanggung
jawab; 4). Kelengkapan; 5). Kemudahan; 6). Variasi model;
7). Pelayanan pribadi; 8). Kenyamanan (Purwanto, dkk.,
2016)

3. Landasan Teori Isu


a. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Merupakan kegiatan pencegahan dan pengobatan penyakit
serta pemulihan dan peningkatan kesehatan gigi dan mulut yang
dilaksanakan atas dasar hubungan antara dokter gigi dan atau
tenaga kesehatan gigi lainnya dengan individu/masyarakat yang
membutuhkan.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dibagi dalam dua
macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung puskesmas
Merupakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
meliputi:
a. Kegiatan Promotif: memberikan pendidikan dan
penyuluhan sederhana bagi pasien yang datang
sendiri ke poli gigi
32

b. Kegiatan Kuratif: memberikan terapi/ tindakan yang


diperlukan meliputi premedikasi, fissure sealent,
pencabutan gigi tanpa komplikasi, penumpatan gigi
sementara, penumpatan gigi permanen, perawatan
saluran akar, terapi periodontal, skaling dan root
planning, restorasi tumpatan, menghilangkan
traumatik oklusi, dan tindakan rujukan.
2. Kegiatan diluar gedung Puskesmas
Merupakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
meliputi:
a. Kegiatan promotif adalah penyuluhan bagi anak
sekolah, penyuluhan bagi kader kesehatan
Posyandu.
b. Kegiatan Preventif : bekerja sama dengan guru
dimasing-masing sekolah untuk melaksanakan sikat
gigi masal.
b. Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Fungsi Gigi
Gigi merupakan struktur putih kecil yang ada didalam
mulut manusia dan menjadi salah satu organ yang sangat
penting dalam proses pencernaan dalam tubuh. Gigi
digunakan untuk mengoyak, mengikis, memotong dan
mengunyah makanan. Pada manusia dapat ditemui empat
macam gigi yang terdapat pada mulut yaitu :
a. Gigi seri disebut juga gigi insisivus. Gigi ini memiliki
satu akar yang berfungsi memotong dan mengerat
makanan atau benda lainnya.
b. Gigi taring disebut juga gigi caninus. Gigi ini memiliki
satu akar yang berfungsi untuk menggilas dan
mengoyak makanan atau benda lainnya.
33

c. Gigi geraham kecil disebut juga gigi premolar. Gigi


ini berfungsi menggilas dan mengunyah makanan
atau benda lainnya
d. Gigi geraham disebut juga gigi molar. Gigi ini
memiliki dua akar pada rahang bawah dan tiga akar
pada rahang atas. Gigi ini berfungsi melumat dan
mengunyah makanan.
2. Penyakit Pada Gigi dan Mulut
Gigi dan mulut merupakan bagian dari tubuh kita yang
sangat vital, sebab disanalah tempat masuknya makanan
yang kita makandan gigi yang menghancurkan makanan
tersebut. Oleh sebab itu kesehatan dan kebersihan gigi dan
mulut sangatlah penting. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit gigi dan mulut, antara lain
seperti diet yang tidak sehat, mengkonsumsi minuman
alkohol dan merokok yang berbahaya dan berlebihan, dan
kebersihan mulut yang tidak terawat, jamur, dan bakteri.
Bebrapa macam penyakit gigi dan mulut yang bisa dijumpai
antara lain:
a. Ginggivitis merupakan penyakit radang gusi yang
mengalami pembengkakan pada mulut sebab kurang
terjaganya kebersihan mulut sehingga menyebabkan
adanya karang gigi atau plak yang menumpuk.
b. Acute Necrotizing Ulcerative Ginggivitis (ANUG)
adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi
pada nekrosis ginggiva.
c. Karies gigi merupakan penyakit gigi yang terjadi pada
kerusakan jaringan gigi sehingga membentuk lubang.
34

d. Pulpitis merupakan proses radang pada jaringan pulpa


gigi yang menetap, gejalanya yakni gigi nyeri ketika
mendapat rangsangan panas atau dingin.
e. Nekrosis pulpa adalah penyakit gigi yang disebabkan
oleh adanya bakteri, trauma dan iritasi yang
menyebabkan kerusakan dan kematian pada pulpa
yang disebabkan oleh pulpitis yang tidak dirawat.
f. Periodontitis merupakan inflamasi jaringan dan infeksi
yang terjadi pada ginggiva.
g. Herpes simpleks adalah infeksi virus HIV yang terjadi
pada bibir dan mulut.
35

B. Rancangan Aktualisasi

Isu aktual yang diangkat yaitu “Kurangnya pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pasien dan keluarga
yang berkunjung ke ruang gigi dan mulut Puskesmas Banjarbaru Utara”. Pemecahan masalah isu ini
mengutamakan kewajibannya sebagai PNS (Etika Publik) dalam memberikan pelayanan yang memuaskan
pelanggan dalam hal pasien dan keluarga (Pelayanan Publik) dengan melibatkan semua pihak yang terkait
seperti perawat gigi, dokter gigi, pasien dan pihak lainnya (Whole of Government).

Unit Kerja : Puskesmas Banjarbaru Utara


Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pasien dan keluarga yang
berkunjung ke ruang gigi Puskesmas Banjarbaru Utara
Rencana kegiatan : 1. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut
2. Merancang media pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
3. Membimbing sikat gigi pada individu/kelompok
4. Membagikan media pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
5. Mendokumentasikan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
6. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut

Gagasan pemecahan :Upaya peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada pasien dan
isu keluarganya yang berkunjung ke ruang gigi Puskesmas Banjarbaru Utara melalui
penyuluhan sederhana
36

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi


No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Nilai-nilai Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Kegiatan Dasar visi misi organisasi Organisasi

1. Melakukan 1.Membuat 1.Draft Menyusun Adanya perencanaan Dengan adanya


penyusuna rencana rencana rencana kegiatan yang baik, perencanaan yang
n rencana pelayanan kerja pelayanan akan berdampak pada baik, maka
pelayanan asuhan asuhan pencapaian visi misi memberikan
2.Jadwal
asuhan keperawatan ggi keperawatan organisasi yaitu penguatan pada
Kegiatan
keperawat dan mulut gigi dan mulut, Terwujudnya nilai organisasi
an gigi dan 2.Melakukann dengan penuh Pelayanan Kesehatan yang inisiatif dan
mulut konsultasi tanggung Masyarakat Tingkat inovatif, serta
dengan atasan jawab dan Pertama Yang akuntabel.
3.Membuat jelas Profesional, Mandiri,
jadwal kegiatan (akuntabilitas Humanis, dan
),melakukan Berkarakter. Dengan
konsultasi misi meningkatkan
dengan atasan kualitas SDM yang
dan akan profesional
menghormati
setiap
37

keputusan
atasan
sebagai hasil
musyawarah
(nasionalisme
, sila
keempat)
Rancangan
kedepannya
dapat
dipertanggungj
awabkan
tindakan dan
kinerjanya
kepada publik
(etika publik),
menjunjung
nilai efektivitas
dan efisiensi
serta
memasukkan
38

ide kreatif di
dalam
rancangan,
dan juga
Menghasilkan
rancangan
yang
berkualitas
(komitmen
mutu).
membuat
rancangan
dengan tekun
dan memiliki
tujuan yang
jelas, sehingga
dalam
menjalankan
nya akan
disiplin untuk
mencapai
39

tujuan tersebut
(anti korupsi).
2. Merancang 1.Mengumpulka 1.bahan Mencari materi Adanya rancangan Dengan
media n bahan tentang tentang dan gambar media yang baik, akan merancang media
pelayanan kesehatan gigi kesehatan untuk berdampak pada yang menarik
asuhan 2.Mengkonsulta gigi dan pembuatan pencapaian visi misi maka memberikan
keperawat sikan bahan mulut leaflet yang organisasi yaitu penguatan pada
an gigi dan tentang dapat Terwujudnya nilai organisasi
2.desain
mulut kesehatan gigi dipertanggungj Pelayanan Kesehatan yang professional,
leaflet
(leaflet) dengan atasan awabkan Masyarakat Tingkat inisiatif dan
3.Mendesain kebenarannya Pertama Yang inofativ.
media berupa misalnya dari Profesional, Mandiri,
leaflet buku dan Humanis, dan
4.Mengkonsulta jurnal Berkarakter. Dengan
sikan desain (akuntabilitas misi Mengembangkan
leaflet dengan ). Menghormati sarana dan prasarana
atasan dan yang bekualitas
menjunjung
tinggi setiap
keputusan
pimpinan yang
40

dicapai
sebagai hasil
musyawarah
(nasionalisme
, sila ke
empat).
Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerja sama
dengan
pimpinan
(etika public).
Dalam
merancang
media
penyuluhan,
saya akan
mengedepank
an kreativitas
dan inovasi
41

(komitmen
mutu)
merancang
media dengan
tekun dan
memiliki tujuan
yang jelas,
sehingga
dalam
menjalankan
nya akan
disiplin untuk
mencapai
tujuan tersebut
Membuat
media leaflet
secara
sederhana
(tidak
memerlukan
biaya banyak)
42

(anti korupsi).
3. Membimbi 1.Menyiapkan Konsep Membimbing Membimbing sikat gigi Dengan
ng sikat phantom dan Kegiatan sikat gigi akan berdampak pada membimbing sikat
gigi sikat gigi dengan pencapaian visi misi gigi yang baik
2.Memperagaka memberikan organisasi yaitu maka memberikan
n cara sikat gigi informasi yang Terwujudnya penguatan pada
3.Menjelaskan transparan, Pelayanan Kesehatan nilai organisasi
waktu sikat gigi adil, dapat Masyarakat Tingkat yang PRIMA
4.Meminta dipercaya, Pertama Yang
pasien jelas, dan Profesional, Mandiri,
mengulangi konsisten Humanis, dan
cara sikat gigi (akuntabilitas Berkarakter. Dengan
5.Meminta ) misi meningkatkan
pasien Mengembangk kualita sumber daya
menyebutkan an sikap saling manusia yang
kembali waktu menghormati professional, serta
sikat gigi tanpa mengembangkan
membeda- kemandirian
bedakan masyarakat dalam
derajat, status, bidang kesehatan dan
suku. mendorong terciptanya
43

(nasionalisme pembangunan yang


, sila kedua) berwawasan
Menjalankan kesehatan.
tugas secara
profesional
dan tidak
berpihak, dan
Menciptakan
lingkungan
kerja yang
nondiskriminati
f (etika public)
Mengedepank
an komitmen
terhadap
kepuasan
pasien
Serta
memberikan
layanan yang
menyentuh
44

hati, untuk
menjaga dan
memelihara
pasien tetap
setia, serta
beradaptasi
pada saat
membimbing
sikat gigi
dengan
sasaran
berbeda
(komitmen
mutu)
Membimbing
sikat gigi
dengan
Kepedulian,
yaitu
mengindahkan
,
45

memperhatika
n dan
menghiraukan(
anti korupsi)
4. Membagik 1.Mengumpulka Media Membagikan Adanya pembagian Dengan
an media n media yang promosi media (leaflet) media pelayanan membagikan
pelayanan akan diterima kesehatan secara berupa leaflet akan media berupa
asuhan sasaran yang bertanggung berdampak pada leaflet maka
keperawat 2.Membagikan dibagikan jawab atas pencapaian visi misi memberikan
an gigi dan pada saat berupa keputusan organisasi yaitu penguatan pada
mulut pasien leaflet, yang telah Terwujudnya nilai organisasi
berkunjung ke diterima dibuat Pelayanan Kesehatan yang professional,
ruang gigi dan oleh (akuntabilitas Masyarakat Tingkat inisiatif dan
mulut sasaran ) Pertama Yang inofativ.
dibuktikan melakukan Profesional, Mandiri,
dengan kegiatan Humanis, dan
tanda terima dalam rangka Berkarakter. Dengan
dari sasaran mewujudkan misi mengembangkan
kemajuan kemandirian
yang merata masyarakat dalam
dan bidang kesehatan.
46

berkeadilan Mendorong terciptanya


sosial pembangunan yang
(nasionalisme berwawasan
, sila kelima) kesehatan
Membagikan
media berarti
Memberikan
layanan
kepada publik
secara jujur,
tanggap,
cepat, tepat,
akurat,
berdaya guna,
berhasil guna,
dan santun
(etika public)
Membagikan
media
menghasilkan
produk yang
47

berkualitas
(komitmen
mutu)
Membagiakan
media artinya
kita memiliki
kepedulian
(anti korupsi)
5 Mendokum 1.Mengumpulka Buku Dokumen yang Mendokumentasikan Dengan
entasikan n dokumen dokumen dikumpulkan kegiatan akan mendokumentasik
kegiatan 2.Mencatat dapat berdampak pada an media yang
pelayanan dokumen dalam dipertanggungj pencapaian visi misi baik maka
asuhan buku dokumen awabkan organisasi yaitu memberikan
keperawat 3.Melaporkan (akuntabilitas Terwujudnya penguatan pada
an gigi dan dokumen ) Pelayanan Kesehatan nilai organisasi
mulut kepada atasan Mempertanggu Masyarakat Tingkat yang profesional
ngjawabkan Pertama Yang
tindakan dan Profesional, Mandiri,
kinerjanya Humanis, dan
(etika publik) Berkarakter. Dengan
Dokumentasi misi Mengembangkan
48

kegiatan pelayanan kesehatan


dilakukan yang berbasis
dengan efektiv teknologi informasi
dan efiesien
(komitmen
mutu)
Dokumentasi
kegiatan harus
diolah dengan
jujur dan dapat
dipertanggung
jawabkan (anti
korupsi)

6. Melakukan 1.Menganalisis 1.Analisi Evaluasi hasil Melakukan evaluasi Dengan


evaluasi hasil kegiatan s hasil kegiatan hasil kegiatan akan melakukan
hasil 2.Melakukan 2.Draf bersifat berdampak pada evaluasi kegiatan
kegiatan konsultasi evaluasi transparansi pencapaian visi misi maka memberikan
pelayanan dengan atasan disetujui dan dapat organisasi yaitu penguatan pada
asuhan mengenai draft 3.Laporan dipertanggung Terwujudnya nilai organisasi
keperawat evaluasi hasil jawabkan Pelayanan Kesehatan
49

an gigi dan 3.Membuat evaluasi (akuntabilitas Masyarakat Tingkat yang profesional


mulut laporan evaluasi ) Pertama Yang
kegiatan Hasil evaluasi Profesional, Mandiri,
dapat Humanis, dan
dipertanggung Berkarakter. Dengan
jawabkan misi meningkatkan
tindakan dan kualita sumber daya
kinerjanya manusia yang
kepada publik professional.
(etika public)
Melakukan
pendekatan
ilmiah dalam
membuat
laporan
(komitmen
mutu) dan
dibuat dengan
jujur (anti
korupsi)
50

C. RENCANA PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI


Tabel 3.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan Pelaksanaan Tempat

(1) (2) (3) (4)

Melakukan penyusunan rencana Ruang Gigi Puskesmas


1 pelayanan asuhan keperawatan gigi 10–17 Juni 2019 Banjarbaru Utara
dan mulut

2 Merancang media pelayanan


18–28 Juni 2019
asuhan keperawatan gigi dan mulut

3 Membimbing sikat gigi pada


1–24 Juli 2019
individu/kelompok

4 Membagikan media pelayanan


1-24 Juli 2019
asuhan keperawatan gigi dan mulut
5 Mendokumentasikan kegiatan 1-24 Juli 2019
pelayanan asuhan keperawatan gigi
51

dan mulut
Melakukan evaluasi hasil kegiatan
6 pelayanan asuhan keperawatan gigi 25 Juli-7 Agustus 2019
dan mulut

D. RENCANA MATRIK PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI


Tabel 3.3.Matriks Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan Jadwal Pelaksanaan


N
Mei Juni Juli Agustus
o
V I II III IV I II III IV I II
Konsultasi dan/atau C
1 Persiapan koordinasi dengan coach U
dan mentor T
Melakukan penyusunan I
rencana pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut
Merancang media B
pelayanan asuhan E
keperawatan gigi dan mulut R
Membimbing sikat gigi S
pada individu/kelompok A
2 Pelaksanaan Membagikan media M
pelayanan asuhan A
keperawatan gigi dan mulut
Mendokumentasikan
kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut
Melakukan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut
3 Evaluasi Evaluasi Pelaksanaan
52

Aktualisasi
Penyusunan Laporan
53

Anda mungkin juga menyukai