RANCANGAN AKTUALISASI
12
13
7) Keseimbangan;
8) Kejelasan;
9) Konsistensi.
b. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap
pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi
kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dangan
mental block-nya, tetapi akan senantiasa mementingkan
kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada
kepentingan publik (kepublikan) mejadi nilai dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Untuk itu pegawai
ASN harus memahami dan mampu mengkatualisasikan
Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam Nasionalisme Setiap pelaksanaan fungsi
dan tugasnya, sesuai bidangnya masing-masing. Nilai-nilai
dasar nasionalisme meliputi :
a) Implementasi nilai-nilai Pancasila
Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan 5 (lima) sila
Pancasila, yaitu:
a. Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya
dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
14
c. Etika Publik
Merupakan refleksi atas standar atau norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan,
perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai
dasar etika publik meliputi:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah;
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
19
d. Komitmen Mutu
Merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas dari hasil pelayanan. Adapun nilai-
nilai komitmen mutu diantaranya mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan klien dan menghasilkan produk/jasa
yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan
tidak ada pemborosan. Nilai-nilai dasar komitmen mutu
meliputi:
1) Efektivitas dan efisiensi;
2) Inovasi ;
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients;
20
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan norma-norma dan memiliki tujuan
memperoleh keuntungan pribadi serta merugikan negara.
Nilai-nilai dasar anti korupsi meliputi:
1) Jujur;
2) Tanggung jawab;
3) Mandiri;
4) Kerja keras;
5) Sederhana;
6) Disiplin;
7) Berani;
8) Peduli;Adil.
21
a. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah suatu kegiatan atau
serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun nilai-nilai pelayanan publik yang
berlaku sebagai berikut:
1) Partisipasif
2) Transparansi
3) Responsif
4) Efektif dan efisien
5) Tidak diskriminatif
6) Mudah dan murah
7) Aksebilitas
8) Akuntabel
9) Berkeadilan.
22
b. Manajemen ASN
Seorang Aparatur Sipil Negara mempunyai peran
yang amat penting dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Berbagai tantangan yang dihadapi oleh
Aparatur Sipil Negara dalam mencapai tujuan tersebut
semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun
dalam negeri yang menuntut Aparatur Sipil Negara untuk
meningkatkan profesionalitasnya.
Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi
menjadikan aksesibilitas semakin mudah. Dalam
kenyataannya birokrasi pemerintahan masih menjadi
hambatan dalam pembangunan, yang ditandai dengan
masih rendahnya kinerja pelayanan dan masih tingginya
angka korupsi di Indonesia. Selain menghadapi
permasalahan internasional, birokrasi pemerintah juga masih
dihadapkan kepada permasalahan dalam negeri seperti
pelayanan kepada masyarakat yang kurang baik, politisasi
birokrasi terutama terjadi semenjak era desentralisasi dan
otonomi daerah, karena birokrasi belum profesional untuk
dapat menjalankan tugas dan fungsinya.
Mewujudkan birokrasi yang profesional dalam
menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pemerintah
melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola
aparatur sipil negara menjadi semakin profesional, agar
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat.
c. Whole of Goverment
Whole of Goverment adalah bentuk integrasi aksi dari
pemerintah dalam rangka melakukan pelayanan kepada
23
3. Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 tentang
standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit, pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai terdiri dari:
1) Pemilihan;
2) Perencanaan kebutuhan;
3) Pengadaan;
4) Penerimaan;
5) Penyimpanan;
6) Pendistribusian;
7) Pemusnahan dan penarikan;
8) Pengendalian
9) Administrasi.
24