Abstract
Background: Semarang City 2020, 1.36% of pregnant women with hypertension, in Janu-
ary 2021 there were 5.65% of pregnant women with hypertension, and 13.8% of cases were
at Puskesmas Gunungpati. The purpose of the study was to analyze the risk factors for
hypertension in pregnant women in the Puskesmas Gunungpati, Semarang City.
Methods: The research method used was analytic observational research with a case con-
trol approach. The study was conducted in June-August 2021 at Puskesmas Gunungpati
Working Area. The sampling technique used was quota sampling with a total sample of 74
respondents, with a comparison of case and control groups of 1: 1. The data analysis carried
out was univariate analysis, bivariate analysis (Chi square test) and multivariate analysis
(logistic regression test).
Results: The p-value on the variables of pre-pregnancy nutrition status was 0.008 (<0.05),
gravidity 0.580 (>0.05), maternal age 0.021 (<0.05), family history of hypertension 0.0001
(<0.05), sodium intake 0.005 (<0.05), potassium intake 0.465 (>0.05), and calcium intake
0.005 (<0.05).
Conclusion: There is a relationship between pre-pregnancy nutritional status, maternal
age, family history of hypertension, sodium intake, and calcium intake with the incidence
of hypertension in pregnant women. There is no relationship between gravidity and potas-
sium intake with the incidence of hypertension in pregnant women.
Correspondence Address: pISSN 2798-4265
Universitas Negeri Semarang, Indonesia. eISSN 2776-9968
Email : wiranto@students.unnes.ac.id
759
Wiranto, Natalia Desy Putriningtyas / Faktor Risiko Kejadian / IJPHN (1) (3) (2021)
760
Wiranto, Natalia Desy Putriningtyas / Faktor Risiko Kejadian / IJPHN (1) (3) (2021)
Tabel 1. Analisis statistik faktor risiko kejadian hipertensi pada ibu hamil
Kelompok OR
Total
Kasus Kontrol p-value
n % n % n % (95% CI)
Status Gizi Sebelum Hamil 4,265
Berisiko 20 71,4 8 28,6 28 100,0 0,008
Tidak berisiko 17 37,0 29 63,0 46 100,0 (1,545-11,771)
Graviditas 0,630
Primigravida 7 41,2 10 58,8 17 100,0 0,580
Multigravida 30 52,6 27 47,4 57 100,0 (0,210-1,887)
Usia Ibu 5,440
Berisiko 12 80,0 3 20,0 15 100,0 0,021
Tidak Berisiko 25 42,4 34 57,6 59 100,0 (1,387-21,333)
Riwayat Keluarga Hipertensi 9,679
Ada 28 75,7 9 24,3 37 100,0 0,000
Tidak Ada 9 24,3 28 75,7 37 100,0 (3,346-27,996)
Asupan Natrium 4,364
Berlebih 26 66,7 13 33,3 39 100,0 0,005
Cukup 11 31,4 24 68,6 35 100,0 (1,644-11,580)
Asupan Kalium 1,612
Kurang 26 54,2 22 45,8 48 100,0 0,465
Cukup 11 42,3 15 57,7 26 100,0 (0,615-4,222)
Asupan Kalsium 4,436
Kurang 23 69,7 10 30,3 33 100,0 0,005
Cukup 14 34,1 27 65,9 41 100,0 (1,658-11,864)
761
Wiranto, Natalia Desy Putriningtyas / Faktor Risiko Kejadian / IJPHN (1) (3) (2021)
gizi berisiko mempunyai peluang 39,545 kali al., 2020) yang justru membuktikan adanya
mengalami hipertensi. Berdasarkan penelitian hubungan yang signifikan antara graviditas
ini diketahui bahwa jumlah responden dengan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil.
status gizi berisiko pada kelompok kasus lebih Perbedaan hasil penelitian dengan teori yang
besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. ada dapat dipengaruhi oleh beberapa hal.
Pada kelompok kasus terdapat 20 responden Salah satunya yakni bahwa graviditas bukanlah
(71,4%) dengan status gizi berisiko, sedangkan satu-satunya faktor risiko kejadian hipertensi,
pada kelompok kontrol terdapat 8 responden melainkan menjadi salah satu faktor risiko.
(28,6%) dengan status gizi berisiko. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan bahwa sebagian besar kejadian hipertensi, tidak
penelitian (Imaroh et al., 2018; Purwatiningtyas hanya disebabkan oleh satu faktor risiko saja,
& Haswita, 2020; Rohmani et al., 2015) yang melainkan terdapat peran faktor risiko lainnya
menunjukkan ada hubungan antara berat badan secara bersama-sama / common underlying
dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. risk factor (Arif & Hartinah, 2013).
Berdasarkan beberapa teori yang telah ada Primigravida memang memiliki
dapat diketahui bahwa kelebihan berat badan hubungan yang bermakna dengan peningkatan
erat kaitannya dengan kejadian hipertensi. corticotropic-releasing hormone (CRH) oleh
Kelebihan berat badan akan menambah beban pengaruh terhadap saraf simpatis yang dapat
pada jantung dan sistem peredaran darah, yang mempengaruhi peningkatan curah jantung
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang dan tekanan darah (Andika, 2016). Namun,
serius, sehingga meningkatkan risiko terjadinya peningkatan CRH ini tidak hanya dipengaruhi
hipertensi(American Heart Association, 2017). oleh graviditas, melainkan juga dipengaruhi
Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal oleh usia. Karena HPA atau hipotalamus-
sejak sebelum kehamilan menjadi salah satu pituitari-adrenal dapat berubah sejalan
upaya untuk mencegah terjadinya hipertensi. bertambahnya usia, sehingga menyebabkan
Hubungan antara Graviditas dengan Kejadi- adanya peningkatan hormon kortisol (Gaffey et
an Hipertensi pada Ibu Hamil al., 2016).
Pada penelitian ini, variabel graviditas Hubungan antara Usia dengan Kejadian
memiliki nilai p=0,580 (>0,05) sehingga dapat Hipertensi pada Ibu Hamil
diartikan bahwa secara statistik tidak ada Berdasarkan hasil dari penelitian ini,
hubungan yang signifikan antara graviditas diketahui bahwa p-value pada penelitian ini
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di yakni p=0,021 (<0,05) yang dapat diartikan
Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati Kota bahwa terdapat hubungan yang signifikan
Semarang. Diketahui bahwa jumlah responden antara usia dengan kejadian hipertensi pada ibu
dengan kehamilan pertama atau primigravida hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati
sebanyak 17 responden, 7 responden (41,2%) Kota Semarang. Diketahui bahwa terdapat 15
dari kelompok kasus dan 10 (58,8) responden responden yang usianya termasuk kategori
dari kelompok kontrol. Sedangkan responden berisiko yakni berusia ≥35 tahun, 12 responden
yang sedang dalam kehamilan kedua dan (80%) dari kelompok kasus dan 3 responden
seterusnya atau multigravida sebanyak 57 (20%) dari kelompok kontrol. Sedangkan
responden, 30 responden (52,6%) kelompok responden yang usianya <35 tahun atau masuk
kasus dan 27 (47,4%) kelompok kontrol. dalam kategori tidak berisiko sebanyak 59
Adapun responden yang termasuk dalam responden, 25 responden (42,4%) kelompok
kelompok multigravida terdiri dari 29 ibu kasus, dan 34 responden (57,6%) kelompok
dalam kehamilan ke-2, 19 ibu dalam kehamilan kontrol.
ke-3, 8 ibu dalam kehamilan ke 4, dan 1 ibu Hasil dalam penelitian ini sejalan
hamil dalam kehamilan ke-5. dengan penelitian (Alwiningsih, 2016; Fauza
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan & Simamora, 2020; Husaidah & Nurbaiti,
penelitian (Lutfiatunnisa et al., 2016; Rohmani 2020) yang menunjukkan adanya hubungan
et al., 2015), namun tidak sejalan dengan yang signifikan antara usia dengan kejadian
penelitian (Alwiningsih, 2016; Arikah et hipertensi dalam kehamilan. Usia yang semakin
762
Wiranto, Natalia Desy Putriningtyas / Faktor Risiko Kejadian / IJPHN (1) (3) (2021)
bertambah, semakin besar juga kemungkinan bahwa terdapat 37 responden yang memiliki
akan mengalami tekanan darah tinggi. riwayat keluarga hipertensi yakni 28 responden
Pembuluh darah secara bertahap kehilangan (75,7%) dari kelompok kasus dan 9 responden
elastisitasnya, seiring bertambahnya usia (24,3%) dari kelompok kontrol. Sedangkan
seseorang sehingga dapat menyebabkan tekanan responden tanpa riwayat keluarga hipertensi
darah meningkat(American Heart Association, juga terdapat 37 responden, yakni 9 responden
2017). Perubahan struktur dan fungsi jantung (24,3%) dari kelompok kasus dan 28 responden
dan pembuluh darah manusia akan terjadi (75,7%) dari kelompok kontrol.
seiring bertambahnya usia. Perubahan struktur Penelitian ini sejalan dengan
pembuluh darah meningkatkan kekakuan penelitian (Imaroh et al., 2018; Lusida et
arteri, sehingga menurunkan kapasitas kerja al., 2021; Sinambela & Sari, 2018) yang
arteri. Hal tersebut yang menyebabkan tekanan membuktikan adanya hubungan antara
darah meningkat. Rata-rata tekanan darah riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi
sistolik meningkat seiring bertambahnya usia, pada kehamilan. Meskipun gen dan faktor
sedangkan tekanan darah diastolik meningkat genetik yang terpisah telah dikaitkan dengan
hingga sekitar usia 50 tahun kemudian perkembangan hipertensi esensial, banyak
menurun (Rockwood & Howlett, 2011). gen yang kemungkinan besar berkontribusi
Selain itu, semakin bertambahnya pada perkembangan kelainan pada individu
usia juga dapat menyebabkan gangguan tertentu. Seseorang dengan riwayat keluarga
mekanisme neurohormonal seperti pada sebagai pembawa (carier) hipertensi memiliki
renin-angiotensin-aldosteron-system (RAAS) risiko dua kali lebih besar untuk terkena
(Nuraeni, 2019). Renin, angiotensin II, dan hipertensi. Gen aldosteron menerima kode gen
aldosteron bertindak untuk meningkatkan simetrik, kemudian menghasilkan produksi
tekanan arteri sebagai respond terhadap ektopik aldosteron. Mutasi gen saluran natrium
penurunan tekanan darah di ginjal, penurunan endotel mengakibatkan peningkatan aktifitas
pengiriman garam ke tubulus distal, dan/ aldosteron, penekanan aktifitas renin plasma
atau beta-agonisme. Gangguan mekanisme dan hipokalemia (kadar kalium dalam darah
ini, mengakibatkan tekanan darah meningkat yang rendah). Kerusakan menyebabkan sindrom
secara berkepanjangan (John H. Fountain; kelebihan mineralokortikoid. Peningkatan
Sarah L. Lappin., 2021). Bertambahnya usia ibu aktifitas aldosteron juga meningkatkan retensi
juga dapat mempengaruhi perubahan fungsi air, sehingga mengakibatkan tekanan darah
sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA). meningkat (Nuraeni, 2019).
Hipothalamus merilis hormon kortisol atau Selaras dengan pernyataan diatas, bahwa
corticotropic-releasing hormone (CRH), yang hipertensi lebih sering terjadi pada subjek yang
mana hormon ini dapat mempengaruhi respons memiliki satu atau dua orang tua hipertensi,
saraf simpatis yang berhubungan dengan curah dan banyak studi epidemiologi menunjukkan
jantung dan tekanan darah (Gaffey et al., 2016). bahwa faktor genetik menyumbang sekitar
Tingkat kortisol juga terbukti cenderung 30% dari variasi tekanan darah di berbagai
meningkat seiring bertambahnya usia sebagai populasi. Selain itu, turunnya penyakit pada
dampak fisiologi akibat penuaan (Roelfsema et garis keturunan juga disebabkan oleh faktor
al., 2017). gaya hidup bersama terutama pada pola makan
Hubungan antara Riwayat Keluarga dengan (Bertalina; AN, 2017).
Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil Hubungan antara Asupan Natrium dengan
Berdasarkan hasil uji statistik pada Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil
penelitian ini, diketahui bahwa variabel riwayat Uji statistik dalam penelitian ini
keluarga hipertensi memiliki nilai p=0,000 menunjukkan nilai p=0,005 (<0,05) pada
(<0,05) yang dapat diartikan bahwa terdapat variabel asupan natrium yang berarti ada
hubungan yang signifikan antara riwayat hubungan antara asupan natrium dengan
keluarga hipertensi dengan kejadian hipertensi kejadian hipertensi pada ibu hamil di
pada ibu hamil di Puskesmas Gunungpati Kota Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati Kota
Semarang. Dalam data penelitian ini, diketahui Semarang. Ibu hamil dengan asupan natrium
763
Wiranto, Natalia Desy Putriningtyas / Faktor Risiko Kejadian / IJPHN (1) (3) (2021)
lebih dari 2000 mg/hari berisiko 5,240 kali kejadian hipertensi dalam kehamilan dan
mengalami hipertensi daripada yang asupan disertai adanya proteinuria ≥ 300 mg/hari.
natriumnya kurang dari atau sama dengan Namun penelitian ini tidak sejalan dengan
2000 mg/hari. Pada penelitian ini, diketahui penelitian (Marfu’ah & Nudesti, 2021) yang
terdapat 39 responden yang memiliki asupan justru membuktikan adanya hubungan asupan
natrium berlebih yakni lebih dari 2000 mg/ kalium dengan kejadian hipertensi dalam
hari (World Health Organization, 2012). Jika kehamilan yang disertai proteinuria.
dilihat kuantitasnya, responden dengan asupan Kalium memang memiliki pengaruh
natrium berlebih pada kelompok kasus lebih terhadap aktivitas otot skelet dan otot jantung.
besar yakni sebanyak 26 responden (66,7%) Kalium berperan untuk menyeimbangkan
dibanding dengan kelompok kontrol dengan cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa.
13 responden (33,3%) yang asupan natriumnya Sehingga peningkatan asupan kalium dapat
berlebih. berpengaruh terhadap penurunan tekanan
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan darah (Almatsier, 2009; Widyaningrum, 2014).
penelitian (Aronow, 2017; Imaroh et al., 2018; Perbedaan hasil penelitian dengan teori yang
Wibowo, 2016) yang menunjukkan bahwa ada dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah
ada hubungan antara asupan natrium dengan satunya yakni bahwa asupan kalium bukanlah
kejadian hipertensi pada ibu hamil. Natrium satu-satunya faktor risiko kejadian hipertensi,
yang dikonsumsi secara berlebihan dapat melainkan menjadi salah satu faktor risiko.
mengakibatkan terjadinya retensi cairan Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan
dalam tubuh tubuh, sehingga volume darah bahwa sebagian besar kejadian hipertensi, tidak
meningkat. Kemudian berdampak pada kinerja hanya disebabkan oleh satu faktor risiko saja,
jantung, yang mana jantung bekerja lebih ekstra melainkan terdapat peran faktor risiko lainnya
untuk memompa darah, yang menjadikan secara bersama-sama / common underlying
tekanan darah meningkat (Muliyati et al., 2011). risk factor (Arif & Hartinah, 2013).
Menurut WHO tahun 2012 pada orang dewasa Hubungan antara Asupan Kalsium dengan
termasuk ibu hamil, untuk asupan natrium Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil
maksimal dalam sehari adalah 2000 mg (World Hasil penelitian ini menunjukkan
Health Organization, 2012). Sehingga perlu variabel asupan kalsium memiliki nilai p=0,005
adanya pengaturan konsumsi makanan tinggi yang berarti ada hubungan yang bermakna
natrium, supaya tidak melebihi batas konsumsi antara asupan kalsium dengan kejadian
yang dianjurkan. hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Hubungan antara Asupan Kalium dengan Puskesmas Gunungpati Kota Semarang.
Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil Responden dengan asupan kalsium kurang
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan (<1200 mg/hari) memiliki risiko 7,527 kali
bahwa variabel asupan kalium tidak memiliki mengalami hipertensi dibandingkan dengan
hubungan yang bermakna terhadap kejadian responden yang asupan kalsiumnya cukup.
hipertesi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Diketahui bahwa terdapat 33 responden yang
Puskesmas Gunungpati Kota Semarang asupan kalsiumnya kurang yakni 23 responden
dengan nilai p=0,465 (>0,05). Data penelitian (69,7%) dari kelompok kasus dan 10 responden
menunjukkan terdapat 26 responden (54,2%) (30,3%) dari kelompok kontrol.
kelompok kasus dan 22 responden (45,8%) Hasil penelitian ini sejalan dengan
kelompok kontrol dengan asupan kalium penelitian (Bingan, 2019; Lutfiatunnisa et al.,
kurang (<3510 mg/hari). Sedangkan 11 2016) yang menunjukkan adanya hubungan
responden (42,3%) kelompok kasus, dan 15 antara asupan kalsium dengan hipertensi
responden (57,7%) kelompok kontrol memiliki dalam kehamilan. Kalsium memiliki peranan
asupan kalium cukup (≥3510 mg/hari). penting dalam menurunkan tekanan darah
Penelitian ini sejalan dengan penelitian seseorang. Asupan kalsium yang tinggi terbukti
(Widyaningsih, 2020) yang menunjukkan dapat menurunkan tekanan darah baik
bahwa tidak ada hubungan antara asupan pada orang hipertensi maupun normotensi.
kalium dengan kejadian preeklamsia yakni Hal ini dikarenakan kalsium memiliki efek
764
Wiranto, Natalia Desy Putriningtyas / Faktor Risiko Kejadian / IJPHN (1) (3) (2021)
765
Wiranto, Natalia Desy Putriningtyas / Faktor Risiko Kejadian / IJPHN (1) (3) (2021)
Imaroh, I. I., Nugraheni, S. A., & Dharminto. (2018). Radjamuda, N., & Montolalu, A. (2014). Faktor-
Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan
Hiperensi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Poli
Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat V. L. Ratumbuysang Kota Manado. Jurnal
(e-Journal), 6(1), 570–580. Ilmiah Bidan, 2(1), 91509.
John H. Fountain; Sarah L. Lappin. (2021). Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Physiology, Renin Angiotensin System. NCBI 2013. Laporan Nasional 2013. https://doi.
Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ org/10.3406/arch.1977.1322
books/NBK470410/ Rockwood, M. R. H., & Howlett, S. E. (2011).
Kresnawan, T. (2014). Asuhan Gizi Pada Hipertensi. Blood pressure in relation to age and frailty.
Gizi Indonesia, 34(2), 143–147. https://doi. Canadian Geriatrics Journal, 14(1), 2–7.
org/10.36457/gizindo.v34i2.110 https://doi.org/10.5770/cgj.v14i1.1
Lusida, N., Fauziah, M., Chusnan, M., Latifah, N., Roelfsema, F., Van Heemst, D., Iranmanesh, A.,
& Ungu, P. (2021). Determinan Kejadian Takahashi, P., Yang, R., & Veldhuis, J. D.
Hipertensi pada Ibu Hamil di Kota Bekasi , (2017). Impact of age, sex and body mass
Jawa Barat. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, index on cortisol secretion in 143 healthy
17(2), 170–176. adults. Endocrine Connections, 6(7), 500–
Lutfiatunnisa, A. A. Z., Nugrahaeni, A., Yuliawati, 509. https://doi.org/10.1530/EC-17-0160
S., & Sutiningsih, D. (2016). Faktor Host, Rohmani, A., Setyabudi, M. T., & Puspitasari, D. R.
Konsumsi Lemak, Konsumsi Kalsium dan (2015). Faktor Resiko Kejadian Hipertensi
Kejadian Hipertensi Pada Kehamilan. Jurnal dalam Kehamilan. Jurnal Kedokteran
Kesehatan Masyarakat, 15(2), 69–78. Muhammadiyah, 4, 1–9. https://jurnal.
Maillard, M. P., Tedjani, A., Perregaux, C., & unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/
Burnier, M. (2009). Calcium-sensing download/2564/2414
receptors modulate renin release in vivo and Sartik, S., Tjekyan, R. S., & Zulkarnain, M.
in vitro in the rat. Journal of Hypertension, (2017). Risk Factors and the Incidence of
27(10), 1980–1987. https://doi.org/10.1097/ Hipertension in Palembang. Jurnal Ilmu
HJH.0b013e32832f0d22 Kesehatan Masyarakat, 8(3), 180–191.
Makmur, N. S., & Fitriahadi, E. (2020). Faktor- https://doi.org/10.26553/jikm.2017.8.3.180-
faktor terjadinya hipertensi dalam 191
kehamilan di Puskesmas X. JHeS (Journal Sinambela, M., & Sari, N. M. (2018). Faktor-
of Health Studies), 4(1), 66–72. https://doi. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
org/10.31101/jhes.561 Pada Kecamatan Pancur Batu Kabupaten
Marfu’ah, S., & Nudesti, N. P. (2021). Analisis Kadar Deli Serdang Dari Bulan Januari Sampai
Magnesium, Kalsium, dan Kalium Ibu Desember Tahun 2018. Jurnal Keperawatan
Hamil Preeklamsi Hasil Intervensi Jemur & Fisioterapi (JKF), 1(1), 12–19.
Sinar Matahari. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Wibowo, T. (2016). Hubungan Pengetahuan, Sikap,
Kesehatan, 12(2), 89–96. dan Asupan Natrium Ibu Hamil terhadap
Muliyati, H., Syam, A., & Sirajuddin, S. (2011). The Kejadian Hipertensi di Wilayah Puskesmas
Correlation Of Dietary Pattern Of Sodium, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok Tahun
Potassium, And Physical Activity With The 2016. Universitas Pembangunan Nasional
Suffered Hypertension Of Outpatients In Rsup Veteran Jakarta.
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 46–52. Widyaningrum, A. T. (2014). Hubungan Asupan
Nuraeni, E. (2019). Hubungan Usia Dan Jenis Natrium, Kalium, Magnesium dan Status
Kelamin Beresiko Dengan Kejadian Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di
Hipertensi Di Klinik X Kota Tangerang. Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura.
Jurnal JKFT, 4(1), 1. https://doi.org/10.31000/ Climate Change 2013 - The Physical Science
jkft.v4i1.1996 Basis, 1–30. https://doi.org/10.1017/
Nuraini, B. (2015). Risk Factors of Hypertension. J CBO9781107415324.004
Majority, 4(5), 10–19. Widyaningsih, F. K. (2020). Hubungan Jarak
Purwatiningtyas, R. Y., & Haswita. (2020). Faktor- Kehamilan, Asupan Natrium, Kalium, dan
Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi Magnesium, serta Kualitas Tidur dengan
pada Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di
Genteng Kulon. Jurnal Ilmiah Kesehatan Kota Surabaya. Universitas Airlangga.
Rustida, 07(02), 148–154. World Health Organization. (2012). Guideline:
766
Wiranto, Natalia Desy Putriningtyas / Faktor Risiko Kejadian / IJPHN (1) (3) (2021)
767