Anda di halaman 1dari 6

Jurnal SMART Keperawatan, 2019, 6 (1), 41-46 ©SJKP 2019

DOI: 10.34310/jskp.v6i1.218 pISSN 2301-6221; eISSN 2502-5236


http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkp

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA

SEMARANG
Witri Hastuti, Yulen Birahy
,STIKesKarya Husada Semarang
Jl. Kompol R. Soekanto 46, Sambiroto, Semarang, Jawa Tengah
Email : wi3.yahoed@gmail.com

ABSTRAK
Latar
sangatBelakang: Anemiamortalitas
terkait dengan merupakan dan indikator untuk
morbiditas padagiziibudan
dankesehatan
bayi. Hasilyang
studiburuk. Anemia pada
pendahuluan yang ibu hamil
dilakukan
peneliti di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang jumlah ibu hamil yang mengalami anemi Tahun 2018 ibu
hamil dengan anemia dari bulan Januari sampai April sebanyak 29,5 % ibu. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui kejadian dan faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas
Kedungmundu. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelatif dengan desain
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian di Puskesmas Kedungmundu berjumlah 73 responden.
Teknik sampling yang digunakan yaitu proportional stratified random sampling. Hasil Penelitian:
Sejumlah 73 ibu hamil didapatkan sebanyak 47 (64,4,0%) responden mengalami anemia saat hamil,
sedangkan 26 responden (35,6 %) tidak mengalami anemia. Faktor yang berhubungan dengan kejadian
anemia pada ibu hamil antara lain umur (p value : 0,000), paritas (p value : 0,000) dan pengetahuan ibu (p
value : 0,005). Kesimpulan: Sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang mengalami
anemia sehingga diharapkan ibu hamil mau mengikuti kelas ibu hamil dan sosialisasi tentang kehamilan dan
paling penting mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Kata Kunci :anemia; hemoglobin; ibu hamil

ABSTRACT
Background:
mortality andAnemia is an
morbidity in indicator
mothers ofandnutrition
infants.and
Thepoor health.
results of Anemia in pregnant
a preliminary study women is strongly
conducted associatedat with
by researchers the
Kedungmundu Community Health Center, Semarang City, number of pregnant women who experience anemia in 2018
pregnant women with anemia from January to April were 29.5% of mothers. The purpose of this study was to determine the
incidence and factors associated with anemia in pregnant women at the Kedungmundu Health Center. Method: This study
used a type of correlative analytic research with a cross sectional design. The sample in the study at Kedungmundu Health
Center 73 respondents. The sampling technique used is proportional stratified random sampling. Result: A total of 73
pregnant women found that 47 (64.4.0%) respondents had anemia during pregnancy, while 26 respondents (35.6%) did not
experience anemia. Factors related to the incidence of anemia in pregnant women include age (p value: 0,000), parity (p
value: 0,000) and mother's knowledge (p value: 0,005). Conclusion: Most pregnant women at the Kedungmundu Health
Center in Semarang City are anemia so expect pregnant women to take classes in pregnant women and socialization
about pregnancy and most importantly consume nutritious foods.

Keywords: anemia, hemoglobin, pregnant women.

1
Hastuti, Kejadian
SJKP, Vol. Anemia
6 No. 1, Pada41-46
Juni 2019, Ibu Hamil di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang

LATAR BELAKANG masih


ditanganicukup tinggi dan
mengingat penting untuk
dampaknya cepat
yang dapat
menyebabkan kematian baik pada ibu maupun
Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah janin yang dikandungnya (Dinkes, 2017).
dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan
hemoglobin dibawah nilai batas normal akibatnya Anemia Dalam Kehamilan Umur Salah satu
dapat mengganggu kapasitas darah untuk faktor yang di duga berhubungan dengan
mengangkut oksigen ke sekitar tubuh.Anemia kejadian anemia pada ibu hamil adalah usia ibu
merupakan indikator untuk gizi buruk dan saat hamil. Usia yang dianggap beresikotinggi
kesehatan yang buruk.Anemia pada ibu hamil untukhamil pada ibu hamil berusia dibawah 20
sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas tahun dan diatas 35 tahun. Sedangkan yang
pada ibu dan bayi, termasuk resiko keguguran, tidak beresiko tinggi bila ibu hamil berusia
lahir mati, prematuritas dan berat bayi lahir antara 20-35 tahun .(Purba R, 2011. Kehamilan
rendah (WHO 2013). <20
2-4 tahun
kali merupakan
lebih tinggikehamilan beresikodengan
dibandingkan tinggi
satuAnemia
masalahpada kehamilan
nasional merupakan
karena salah
mencerminkan kehamilan pada wanita dengan umur reproduksi
nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sehat. Hal ini terjadi karena sistem reproduksi
dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas mereka belum matur dan mereka belum memiliki
sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil transfer plasenta seperti wanita dewasa. Selain
disebut “potensial danger to mother and kehamilan di bawah usia 20 tahun, kehamilan
child”(potensial membahayakan ibu dan anak). dengan usia diatas 35 tahun juga merupakan
Oleh karena itu anemia memerlukan perhatian kehamilan beresiko tinggi. Wanita yang hamil
serius dari semua pihak yang terkait dalam dalam usia yang terlalu tua yaitu >35 tahun
pelayanan kesehatan (Proverawati dkk, 2011). pun akan rentan terhadap anemia. Hal ini terkait
Berdasarkan dengan penurunan daya tahan tubuh sehingga
(Riskesdas) tahunhasil
2013 Riset Kesehatan
prevalensi anemiaDasar
pada mudah terkena berbagai infeksi selama
ibu hamil secara nasional mencapai 37,1%. kehamilan.(Varney, 2012)
Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun Hasil distudi pendahuluan yang dilakukan
2015 sebesar 85 %. Presentase ini mengalami peneliti Puskesmas Kedungmundu Kota
peningkatan dibandingkan padaa tahun 2014 Semarang jumlah ibu hamil yang mengalami
yang sebesar 83,3 % karena ketidak patuhan ibu anemia pada tahun 2016 pada bulan September
mengkonsumsi tablet Fe selama masa sampai dengan Desember sebanyak 28,1% dan
kehamilan. Anemia dalam kehamilan dapat pada tahun 2017 mengalami peningkatan
disebabkan karena ketidakpatuhan ibu hamil sebanyak 28,9%. Tahun 2018 ibu hamil dengan
mengkonsumsi tablet Fe dan kurangnya anemia dari bulan Januari sampai April sebanyak
pengetahuan tentang pentingnya tablet zat besi 29,5 % ibu.
untuk kehamilannya Selain itu jumlah paritas, Berdasarkan fenomena
status gizi ibu hamil dan frekuensi ANC ternyata tingginya prevalensi anemiayang
padaadaibu karena
hamil
juga mempengaruhi kejadian anemia pada ibu diwilayah kerja Puskesmas maka peneliti tertarik
hamil (Amalia dkk, 2017). untuk melakukan penelitian tentang “Kejadian
Angka kematian ibu (AKI) di Provinsi Jawa Anemia serta Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Tengah pada Tahun 2016 sebesar 109,65 per Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kedungmundu
Kota Semarang”.
100.000
penyebabkelahiran hidupibu
kematian 602 yakni
kasus Faktor-faktor
pendarahan METODE
(21,26%), hipertensi (27,08%), infeksi (4,82%),
gangguan sistem peredaran darah (13,29%), Penelitian ini dengan
menggunakan jenis penelitian
dan lain-lain (33,22%) (Kemenkes, 2017). analitik korelatif desain pendekatan cross
Menurut profil Dinas Kesehatan Kota Semarang sectional yaitu pengambilan data yang dilakukan
pada tahun 2016 jumlah ibu hamil yang anemia dalam satu kurun waktu.Peneliti mengumpulkan
sebanyak 19,58 %. Anemia pada ibu hamil ini

2
Hastuti, Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
SJKP, Vol. 6 No. 1, Juni 2019, 41-46
data dari sampel ini pada waktu desain
yang pernah
bersamaan.Penelitian menggunakan
cross sectional karena prevalensi masalah yang 33(45,2%)melahirkan
sedangkan>4jumlah
kali adalah sebesar
ibu hamil yang
terjadi cukup besar.Selain itu studi cross memiliki riwayat pernah melahirkan >4 kali
sectional dapat menganalisis adanya hubungan adalah sebesar 40 (54,8%).
beberapa variabel (dependen dan independen) Tabel Pengetahuan
3 Distribusi Frekuensi
dan lebih praktis untuk Tingkat Pada IbuResponden Menurut
Hamil Di Puskesmas
dilaksanakan.(Notoatmodjo, 2014) Kedunhmundu
Pengetahuan Kota Semarang
Jumlah Tahun 2018
Presentase (%)
Sampel
sebagian dalam
populasi yaitupenelitian
sebanyakini73diambil
sampel dari
ibu ibu
hamil dengan kehamilan trimester I dan trimester Kurang 8 11,0
II, teknik sampling yang digunakan untuk
mengambil sampel yaitu proportional stratified Cukup 10 13,7
random sampling).
Baik 55 75,3
Total 73 100,0
HASIL
Analisis Univariate Berdasarkan
bahwa tingkattabel .3 diatasibudapat
pengetahuan hamildiketahui
tentang
anemia dan tablet Fe kategori baik sebanyak 55
Mayoritas usia ibu
berumur kurang dari pada penelitian
20 tahun ini
(71,2%), responden (75,3%) pengetahuan cukup
seperti terdapat pada table 1 sebanyak 10 responden (13,7%), pengetahuan
kurang baik sebanyak 8 responden (11,0%).
Tabel
Pada1 Ibu
Distribusi
Hamil DiFrekuensi Responden
Puskesmas MenurutKota
Kedungmundu Umur
Tabel 4 Distribusi
Anemia Pada IbuFrekuensi Responden Kedungmundu
Hamil Di Puskesmas Menurut Status
Kota
Semarang Tahun 2018
Semarang Tahun 2018 Status Jumlah Presentase (%)
anemia
Umur ibu Jumlah Presentase (%) Anemia 47 64,4
Resiko tinggi (<
20 dan > 35 52 71,2 Tidak 26 35,6
anemia
Resiko
(20-35rendah
thn)
thn) 21 28,8 Total 73 100,0
Total 73 100,0 Dari Berdasarkan tabel sebanyak
73 ibu hamil 4 dapat diketahui bahwa
47 (64,4,0%)
responden mengalami anemia saat hamil,
TabelPada
2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut sedangkan 26 responden (35,6 %) tidak
Paritas Ibu Hamil Di Puskesmas
Kota Semarang Tahun 2018
Kedungmundu mengalami anemia.
Status anemia
Analisis Bivariate
Umur ibu nAnemia % Tidak
n anemia
% P value Tabel
pada 5ibuHubungan antara umurKedungmundu
hamil di Puskesmas ibu dengan anemia
Kota
Resiko 45 86,5 7 13,5 0,000 Semarang
tinggi 2018 (n=47)
Paritas Jumlah Presentase (%)
Resiko 2 9,5 19 90,5 Resiko tinggi 33 45,2
rendah >4
Resiko rendah 40 54,8
Jumlah 47 64,4 26 35,6
<4
Berdasarkan
bahwa jumlah ibutabel 2 diatas
hamil yang dapat diketahui
memiliki riwayat Total 73 100,0

3
Hastuti, Kejadian
SJKP, Vol. Anemia
6 No. 1, Pada41-46
Juni 2019, Ibu Hamil di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
Hasil penelitian
responden menunjukanberesiko
yang umurnya bahwa dari 52
tinggi
sebagian besar mengalami anemia yaitu 17 94,4 1 5,6 0,005
sebanyak 45 (86,5%) sementara yang tidak Kurang dan cukup
anemia
respondensebanyak 7 (13,5%).
yang beresiko Dan daribesar
rendah sebagian 21 54,5 25 45,5
Jumlah
tidak mengalami anemia sebagian besar tidak Baik 30
mengalami anemia yaitu sebanyak 19 (90,5%)
sementara yang mengalami anemia sebanyak 2 Hasil yang pengetahuannyabahwa
penelitian47menunjukan
64,4 26 35,6 dari 18
(9,5%).nilai probalitasp-value 0,000 karena responden kurang dan
kurang dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha cukup sebagian besar mengalami anemia yaitu
diterima sehingga dapat diartikan ada hubungan sebanyak 17 (94,4%) sementara yang tidak
antara umur ibu dengan anemia pada ibu hamil. anemia
respondensebanyak 1 (5,6%).sebagian
pengetahuan Dan daribesar
55
Tabel
pada6ibu
Hubungan
hamil di antara paritas
Puskesmas ibu dengan anemia
Kedungmundu Kota mengalami anemia yaitu sebanyak 30 (54,5%)
SemarangTahun 2018 (n= 47) sementara yang mengalami anemia sebanyak 25
(45,5%).nilai probalitas p-value0,005 karena
kurang dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha
Status anemia diterima sehingga dapat diartikan ada hubungan
P antara pengetahuan ibu dengan anemia pada ibu
Paritas ibu Anemia Tidak anemia value hamil.
n % N %
Resiko>4
tinggi 33 100 0 0 0,000
PEMBAHASAN
Resiko 14 35 26 65
Tabel 1 hasil penelitian menunjukan bahwa umur
ibu hamil menurut peneliti responden yang
rendah <4 beresiko <20->35 sebagian besar yaitu 52
(71,2%). Hasil penelitian ini didukung dengan
Jumlah 47 64,4 26 35,6 penelitian (Handayani, 2014) Ini menunjukkan
bahwa kelompok ibu hamil yang berumur
dibawah 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 33 memiliki kemungkinan untuk mengalami anemia
responden yang paritas lebih dari 4 beresiko kali atau lebih besar dibandingkan kelompok
tinggi sebagian besar mengalami anemia yaitu ibu hamil dengan umur antara 20-35 tahun. Hal
sebanyak 33 (100 %) sementara yang tidak itu dikarenakan pada umur <20 tahun masih
anemia sebanyak 0 (0%). Dan dari 40 responden terjadi pertumbuhan yang membutuhakn zat gizi
yang paritas kurang dari 4 sebagian besar tidak lebih banyak dibandingkan dengan umur di
mengalami anemia yaitu sebanyak 26 (65,0%) atasnya. Bila zat gizi yang dibutuhkan tidak
sementara yang mengalami anemia sebanyak 14 terpenuhi, akan terjadi kompetisi zat gizi antara
(35,0%).Nilai probalitasP-value 0,000 karena ibu dengan bayinya. Sedangkan ibu hamil di atas
kurang dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha 35 tahun lebih cenderung mengalami anemia
diterima sehingga dapat diartikan ada hubungan disebabkan cadangan zat besi yang mulai
antara paritas ibu dengan anemia pada ibu menurun.(Varney, 2012)
hamil. Tabel 2 menunjukan bahwa paritas ibu hamil
Tabel
anemia7 Hubungan antara
pada ibu hamil tingkat pengetahuan
di Puskesmas ibu dengan
Kedungmundu Kota menurut
dari 4 kalipeneliti
sebanyakresponden
yaitu 40yang beresiko
(54,8%). lebih
Menurut
Semarang Tahun 2018 (n= 47)
Status anemia
P
Anemia Tidak Arisman (2010) menyatakan bahwa jumlah
Pengetahuan ibu anemia value
paritas lebih dari 4 merupakan faktor terjadinya

n % n % anemia disebabkan
dapat menguras karena zat
cadangan terlalu
besisering
tubuhhamil
ibu.
Jumlah anak yang dilahirkan wanita lama

4
Hastuti, Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
SJKP, Vol. 6 No. 1, Juni 2019, 41-46
hidupnya sangat
dkk, 2014) mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil
kesehatannya.(Aryanti
Tabel 3 hasil penelitian menunjukan bahwa responden, 0 responden (0,0%) tidaksebanyak 33
mengalami
tingkat pengetahuan ibu hamil menurut peneliti anemia dan 33 responden (100%) mengalami
anemia karena pada paritas >4 kali beresiko
responden yang pengetahuan baik sebanyak 55 terjadi. Hal ini disebabkan karena pada
(75,3%). Hasil penelitian ini didukung oleh kehamilan yang berulang menimbulkan
(aisyah, 2014) menunjukkan bahwa semakin baik kerusakan pada pembuluh darah dan dinding
pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan uterus yang biasanya mempengaruhi sirkulasi
tablet Fe semakin kecil kemungkinan mengalami nutrisi ke janin dan semakin sering seorang
anemia dalam kehamilannya (Sulistyowati, wanita melahirkan maka semakin besar resiko
2012). Pada tabel 4 hasil penelitian yang kehilangan darah.(Ariyani A, 2016). Responden
dilakukan Dari 73 ibu hamil sebanyak 47 yang tidak beresiko terjadi anemia sebanyak 40
(64,4,0%) responden mengalami anemia saat responden, 26 responden (65,0%)) diantaranya
hamil, sedangkan 26 responden (35,6 %) tidak tidak mengalami anemia karena diataranya
mengalami anemia. memiliki jumlah kelahiran dibawah <4 kali dan 14
umurBerdasarkan tabel 5tabulasi
dengan kejadian silangibuhubungan
anemia pada hamil di responden (35,0%) lainya mengalami anemia
Puskesmas Kedugmundu Kota Semarang, karena jumlah kelahiran diatas 4 kali melahirkan.
diketahui bahwa hubungan umur dengan Berdarkan hasil penelitian tersebut ada
kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 52 hubungan paritas dengan anemia pada ibu hamil
responden, 7 responden (13,5%) dan 45 di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
responden (86,5%) mengalami anemia karena Tahun 2018 (p value: 0.000).
pada umur < 20 tahun perkembangan biologis Berdasarkan tabel 7 tabulasi silang hubungan
dalam hal ini alat reproduksi belum optimal. tingkat
sedangkan untuk umur >35 tahun rentan
terhadap anemia terkait dengan penurunan daya pada ibupengetahuan dengan Kedugmundu
hamil di Puskesmas kejadian anemia
Kota
tahan tubuh sehingga tubuh mudah terkena Semarang, diketahui bahwa hubungan tingkat
infeksi karena ibu yang terkena penyakit kronik pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu
infeksi seperti TBC, cacing usus dan malaria hamil sebanyak 18 responden yang pengetahuan
juga penyebab terjadinya anemia karena kurang dan cukup, 1 responden (5,6%) tidak
menyebabkan terjadinya peningkatan mengalami anemia dan 17 responden (94,4%)
penghancuran sel darah merah dan mengalami anemia karena pada tingkat
terganggunya eritrosit .(Aryanti dkk, 2013). pengetahuan ibu hamil berpengaruh terhadap
Responden yang tidak beresiko terjadi anemia pola konsumsi makanan terutama zat besi.
sebanyak 21 responden, 19 responden (90,5%) (Budiami, 2011).Responden yang beresiko terjadi
diantaranya tidak mengalami anemia karena anemia sebanyak 55 responden yang tingkat
diantaranya memiliki umur yang sudah matang pengetahuannya baik, 25 responden (45,5%)
dalam alat reproduksi dan 2 responden (9,5%) diantaranya tidak mengalami anemia karena
lainya mengalami anemia karena umur yang di diataranya memiliki pengetahuan yang baik dan
atas 35 tahun pun resiko mengalami perdarahan. 30 responden (54,5%) lainya mengalami anemia
Berdasarkan hasil penelitian tersebut ada karena mempunyai tingkat pengetahuan yang
hubungan umur dengan anemia pada ibu hamil baik tetapi tidak mengaplikasikan pengetahuan
di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari yaiti
Tahun 2018 (p value: 0.000). mengkonsumsi makanan hijau dan protein yang
Berdasarkan tabel 6 tabulasi silang hubungan cukup. Berdarkan hasil penelitian tersebut ada
hubungan tingkat pengetahuan dengan anemia
paritas kejadian anemia pada pada ibu hamil di Puskesmas Kedungmundu
Puskesmas Kedugmundu Kotaibu Semarang,
hamil di Kota Semarang Tahun 2018 (p value: 0.005).
diketahui bahwa hubungan paritas dengan

5
Hastuti, Kejadian
SJKP, Vol. Anemia
6 No. 1, Pada41-46
Juni 2019, Ibu Hamil di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
KESIMPULAN DAN SARAN Dinkes. 2017.
2016, Profil Kesehatan
semarang Provinsi kota
: dinas kesehatan Jawasemarang
Tengah
Hasil penelitian 2016
sebagian besar ibudapat
hamil disimpulkan bahwa
mengalami anemia. Sulistiyanti
hamil Atentang
. 2015.anemia
Hubungan tingkat
dengan pengetahuan
kepatuhan ibu
konsumsi
Faktor yang berhubungan dengan kejadian tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Masaran I
anemia adalah umur, paritas dan pengetahuan. Sragen.
Diharapkan ibu hamil mau mengikuti kelas ibu Budiami W,dan
sikap Subagio
motivasiHW .2011.kepatuhan
dengan Hubunganmengkonsumsi
pengetahuan,
hamil dan sosialisasi tentang kehamilan dan tablet besi folat pada ibu
paling penting mengkonsumsi makanan yang hamil.http://ejurnal.undip.ac.id/3898/.UNDIP.
bergizi dan untuk Dinas Kesehatan semarang AriyaniKejadian
A, 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
diharapkan untuk melakukan penigkatan upaya Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di
pencegahan anemia pada ibu hamil melalui Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Kabupaten
Su-koharjo. Naskah Publikasi Ilmu Gizi Fakultas
penyuluhan tentang anemia setiap 1 bulan sekali Ilmu Kesehatan UMS.
dan lebih tingkatkan kelas ibu hamil. AryantiLidya
Wardiah, Sumini Setiawati,
Aryanti. 2013. Riyani, Riska Wandiri,
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di
REFERENSI wilayah kerja Puskesmas Sekampung Kabupaten
Lampung Timur tahun 2013. PSIK Universitas
Malahayati Bandar Lampung.
Varney. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan .Volume 1.
Proverawati, Atikah. 2011.
kehamilan.Yogyakarta : NuhaAnemia
Medika dan anemia Edisi4. Jakarta : EGC.
Aisyrah, S. 2012. Faktor-Faktor yang
HamilBerhubungan Fr. Sulistyowati.
dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng
Di Wilayah Pengetahuan 2012. Ibu HamilHal perawatan
5. Gambaran Tingkat
bayi.Diglosia
Kabupaten gowa tahun 2014.Jakarta. FKM UI. Media Yogyakarta.
Amaliaanemia
S, Afriyani R, Utami S .2017. Notoatmodjo,
Kesehatan.Soekidjo. 2014. Cipta
Metodelogi Penelitian
pada ibu hamil di Faktor
Rumahresiko
Sakitkejadian
BARI Jakarta: Rineka
Pelembang
Kemenkes. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta
: Kemenkes RI 2012

Anda mungkin juga menyukai