Anda di halaman 1dari 8

The 11th University Research Colloqium 2020

Universitas Aisyiah Yogyakarta

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia


Ibu Hamil
Sarwinanti1,*, Larasajeng Permata Sari2
1,2
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email : 1sarwinantisyamsudin@yahoo.com*

Abstrak
Keywords: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengertahui faktor yang
Ibu hamil, Anemia, berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil. Penelitian ini
Tablet Fe menggunakan desain penelitian survey korelasional dengan
pendekatan cross sectional, metode pengambilan sampel
menggunakan Accidental Sampling. Jumlah responden sebanyak 77
ibu hamil trimester II dan trimester III. Instrumen penelitian
menggunakan lembar kuesioner dan rekam medis. Uji Analisis
dengan uji statistik Chi-Square. Dengan taraf signifikasi 0,05
diperoleh nilai (p value) kepatuhan konsumsi tablet Fe (p=0,000),
umur ibu hamil (p=0,094), usia kehamilan (p=0,404), status gizi
(p=0,001) <0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat
hubungan bermakna antara umur ibu usia kehamilan dengan
kejadian anemia dan terdapat hubungan bermakna antara status gizi
dan kepatuhan dalam minum tablet Fe dengan kejadian anemia ibu
hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta.

1. PENDAHULUAN DIY disebabkan karena jantung,


Sustainable Development Goals (SDGs) perdarahan, eklamsi, sepsis/infeksi, dll.
merupakan upaya pembangunan berke- Data tersebut dapat disimpulkan bahwa
lanjutan yang menjadi acuan dalam perdarahan masih menjadi penyebab
kerangka pembanggunan dan perundingan kematian ibu. Anemia pada saat keha-
negara-negara di dunia sebagai pengganti milan merupakan penyebab dari
pembangunan global Millenium Deve- perdarahan, ibu yang mengalami anemia
lopment Goals (MDGs) yang telah pada saat kehamilan 5 kali lebih berisiko
berakhir di tahun 2015. SDGs memiliki terjadinya perdarahan daripada ibu yang
beberapa tujuan, diantaranya menjamin tidak anemia pada saat kehamilan. Hasil
kehidupan yang sehat dan mendorong penelitian Fakultas Kedokteran di seluruh
kesejahteraan bagi semua orang di segala Indonesia pada tahun 2016 menunjukkan
usia, dengan salah satu outputnya bahwa prevalensi anemia ibu hamil di
mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia adalah 50-63%. Sementara itu,
hingga 70 per 100.000 kelahiran hidup prevalensi anemia ibu hamil di DIY pada
(KH) pada tahun 2030. Output ini tahun 2015 sebesar 14,85% dan menga-
tentunya semakin turun jika dibandingkan lami kenaikan pada tahun 2016 yaitu
target MDGs tahun 2015 yaitu sebesar 16,09 % dan kembali turun
menurunkan AKI menjadi 102 per menjadi 14,32 pada tahun 2017. Upaya
100.000 KH dalam kurun waktu 1990- menurunkan prevalensi anemia ibu hamil
2015 (Kemenkes RI, 2017). harus lebih dilakukan secara optimal
Menurut Dinkes DIY (2017), mengingat target penurunan jumlah
penyebab kematian ibu yang ditemukan di kematian ibu menjadi prioritas permasa-

145
The 11th University Research Colloqium 2020
Universitas Aisyiah Yogyakarta

lahan kesehatan di DIY. Ibu hamil dengan Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu
anemia di Kabupaten Kulonprogo 12,88, Hamil di Puskesmas Kotagede II
Bantul 16,32, Gunung Kidul 16,77, Yogyakarta”.
Sleman 8,06, Yogyakarta 30,81 (Dinkes
DIY, 2017). 2. METODE
Peran pemerintah dalam mena- Jenis penelitian kuantitatif dengan
ngani kejadian anemia pada ibu hamil studi korelasi yaitu suatu penelitian untuk
yaitu dengan memberikan tambah darah mengetahui ada tidaknya hubungan
minimal 90 tablet selama kehamilan hubungan dua atau beberapa variable.
(Kemenkes RI, 2017). Berbagai kebijakan Penelitian ini menggunakan survey
dan program –program yang ada seperti korelasional yaitu metode penelitian yang
Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), dilakukan dengan tujuan menemukan ada
Keluarga sadar gizi (Kadarzi), pemberian tidaknya hubungan tanpa mengetahui
makanan tambahan bagi anak sekolah dan korelasi antara faktor-faktor yang
lainnya. Hasil PSG (Pemantauan Status mempengaruhi kejadian anemia pada ibu
Gizi) 2016 mendapatkan hanya 40,2% ibu hamil.
hamil yang mendapatkan TTD minimal 90 Metode pengumpulan data dalam
tablet lebih rendah dari target nasional penelitian ini menggunakan studi doku-
tahun 2016 sebesar 85% (Kemenkes RI, mentasi untuk memperoleh data sekunder
2017). dari status ibu dan data primer dengan
Untuk meningkatkan kepedulian melakukan pemeriksaan langsung dan
masyarakat dengan adanya kematian ibu memberi kuisioner. Pendekatan waktu
terhadap kejadian anemia, Bidan yang digunakan dalam penelitian ini
mengajak masyarakat untuk mendukung dengan desain cross sectional yaitu
upaya perbaikan gizi pada ibu hamil mempelajari dinamika antara faktor-faktor
dengan pemberian tablet penambah darah, resiko dengan efek, dengan cara
makan yang bergizi dan melakukan pendekatan, observasi, atau pengumpulan
pemeriksaan rutin. Anemia pada ibu data sekaligus dalam satu waktu.
hamil, yang merupakan salah satu faktor
risiko kematian ibu, terjadi karena ibu 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
hamil mengalami defisiensi zat besi. Oleh Penelitian ini dilakukan di
karena itu, pemberian tablet tambah darah Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
diharapkan mampu mengurangi kasus dengan jumlah sampel 77 ibu hamil
anemia pada ibu hamil yang pada trimester II dan trimester III. Data primer
akhirnya akan menurunkan risiko diperoleh dengan menggunakan kuesioner
kematian ibu (Dinkes DIY, 2017). secara langsung dengan responden dan
Berdasarkan hasil studi pendahulu- melakukan pemeriksaan LILA. Data
an yang telah dilakukan pada tanggal 5 sekunder menggunakan rekam medis.
Desember 2018 di Puskesmas Kotagede II Dapat dilihat dalam tabel 1.
terdapat 1024 orang ibu hamil yang Berdasarkan tabel 1 diketahui
melakukan kunjungan pada tahun 2018 bahwa ibu hamil yang tidak anemia
namun terdapat 328 orang ibu hamil yang sebanyak 49 orang (63,7 %) namun ibu
periksa Hb dengan 161 (49%) orang ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak
hamil yang mengalami anemia. 28 orang (36,3%). Berdasarkan tabel 1
Mengingat pentingnya akibat yang bisa didapatkan bahwa umur ibu hamil di
timbul oleh anemia selama kehamilan, Puskesmas Kotagede II dengan presentasi
maka penulis tertarik untuk meneliti tertinggi umur 20-35 tahun sebanyak 68
tentang “Faktor-Faktor yang orang (88,4%), sedangkan umur <20

146
The 11th University Research Colloqium 2020
Universitas Aisyiah Yogyakarta

tahun dan >35 tahun sebanyak 9 orang ibu hamil di Puskesmas Kotagede II
(11,6%). Berdasarkan tabel 1 didapatkan Yogyakarta. Dapat dilihat dalam tabel 4.
bahwa status gizi ibu hamil yang tidak Berdasarkan tabel 4, dari 46
mengalami KEK lebih besar sebanyak 64 responden trimester II terdapat 15 (19,5%)
orang (83,1%) dibandingkan dengan ibu yang anemia dan 31 (40,2%) tidak
hamil yang mengalami KEK sebanyak 13 anemia. Sedangkan 31 responden
orang (16,9%). trimester III terdapat 13 (16,9%) yang
Berdasarkan tabel 1 didapatkan anemia dan 18 (23,4%) tidak anemia.
bahwa kepatuhan konsumsi tablet FE pada Berdasarkan uji Chi Square, pada bagian
ibu hamil yang patuh lebih banyak person chi-square terlihat nilai value
sebanyak 53 orang (69%), dibandingkan 0,404 (x2). Karena nilai value 0,404> 0,05
ibu hamil yang tidak patuh sebanyak 24 maka dapat disimpulkan terdapat tidak
orang (31%).Berdasarkan tabel 1 dapat ada hubungan hubungan signifikan usia
diketahui bahwa dari 77 responden ibu kehamilan dengan kejadian anemia pada
hamil di Puskesmas Kotagede II, usia ibu hamil di Puskesmas Kotagede II
kehamilan paling banyak pada Trimester Yogyakarta. Dapat dilihat dalam tabel 5.
II sebanyak 46 responden (60%), Berdasarkan tabel 5, dari 13
dibandingkan dengan Trimester III responden dengan status gizi KEK (Lila
sebanyak 31 orang (40%). Dapat dilihat ≤23,5 cm) terdapat 10 (13%) yang anemia
dalam tabel 2. dan 3 (3,9%) tidak anemia. Sedangkan 64
Berdasarkan tabel 2, dari 53 responden dengan status gizi tidak KEK
responden yang patuh konsumsi tablet FE (Lila >23,5 cm) terdapat 18 (23,3%) yang
terdapat 11 (14,2%) yang anemia dan 42 anemia dan 46 (59,8%) tidak anemia.
(54,5%) tidak anemia. Sedangkan 24 Berdasarkan uji Chi Square, pada bagian
respoden tidak patuh dalam konsumsi person chi-square terlihat nilai value
tablet FE terdapat 17 (22,1%) yang 0,001 (x2). Karena nilai value 0,001 <
anemia dan 7 (9,2%) tidak anemia. 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat
Berdasarkan uji Chi Square, pada bagian hubungan hubungan signifikan status gizi
person chi-square terlihat nilai value dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
0,000 (x2). Karena nilai value 0,000 < Puskesmas Kotagede II Yogyakarta.
0,05 maka dapat disimpulkan terdapat 1. Hubungan umur ibu dengan
hubungan signifikan antara kepatuhan kejadian anemia pada ibu hamil di
konsumsi tablet FE dengan kejadian Puskesmas Kotagede II
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Berdasarkan hasil penelitian
Kotagede II Yogyakarta. Dapat dilihat yang didapatkan menggunakan uji chi
dalam tabel 3. square didapatkan pada bagian person
Berdasarkan tabel 3, dari 9 responden chi-square terlihat nilai Asymp. Sig
yang memiliki umur beresiko terdapat 1 0,094 > 0,05, maka dapat disimpulkan
(1,3%) yang anemia dan 8 (10,4%) tidak tidak terdapat hubungan yang
anemia. Sedangkan 68 responden tidak signifikan terhadap umur ibu dengan
beresiko terdapat 27 (35,1%) yang anemia kejadian anemia di Puskesmas
dan 41 (53,2%) tidak anemia. Kotagede II dengan kejadian anemia
Berdasarkan uji Chi Square, pada bagian pada umur yang beresiko sejumlah 1
person chi-square terlihat nilai value orang (1,3%), sedangkan umur ibu
0,094 (x2). Karena nilai value 0,094 > yang tidak beresiko sejumlah 27 orang
0,05 maka dapat disimpulkan terdapat (35,1%).
tidak ada hubungan hubungan signifikan Dari penelitian yang dilakukan
umur ibu dengan kejadian anemia pada di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta,

147
The 11th University Research Colloqium 2020
Universitas Aisyiah Yogyakarta

responden dengan umur ibu yang Kotagede II dengan kejadian anemia


beresiko (<20 dan >35 tahun) terdapat pada umur yang KEK sejumlah 10
8 orang ibu beresiko tetapi tidak orang (13%), sedangkan umur ibu yang
anemia dan hanya 1 ibu hamil beresiko tidak beresiko sejumlah 18 orang
yang mengalami anemia. Setelah (23,3%).
mencari penyebab dari masalah Penelitian ini sesuai dengan
tersebut dan ditinjau dari kuisioner teori Ismaini (2016) menyatakan bahwa
yang dibagikan pada responden, dari 8 hubungan status gizi berpengaruh
responden tersebut 1 diantaranya tidak terhadap kejadian anemia. Status gizi
patuh dalam mengkonsumsi tablet juga didefinisikan sebagai status
tambah darah tetapi kadar Hb 12 gr% kesehatan yang dihasilkan oleh
tetapi untuk cara mengkonsumsi tabet keseimbangan antara kebutuhan dan
Fe sudah benar yaitu tidak memakai masukan nutrient dan merupakan
kopi dan teh. Sedangkan 7 responden kebutuhan pokok untuk ibu hamil.
lainya patuh mengkonsumsi tablet Fe. Gizi dan Nutrisi ibu hamil
Dimana ibu hamil yang mendapatkan merupakan hal penting yang harus
suplementasi zat besi memiliki kadar dipenuhi selama kehamilan
haemoglobin yang lebih tinggi berlangsung. Nutrisi dan gizi yang baik
dibandingkan yang tidak. ketika kehamilan sangat membantu ibu
Secara biologis umur <20 hamil dan janin tetap sehat. Status gizi
tahun mentalnya belum optimal dengan merupakan status kesehatan yang
emosi yang cenderung labil, mental dihasilkan oleh keseimbangan antara
yang belum matang sehingga mudah hubungan dan masukan nutrisi. Gizi
mengalami kegundangan yang ibu hamil adalah makanan sehat dan
mengakibatkan kekuranganya perhatian seimbang yang harus dikonsumsi
terhadap pemenuhan kebutuhan zat gizi selama kehamilan yaitu dengan porsi
terkait dengan penurunan daya tahan dua kali makan orang yang tidak hamil.
tubuh serta beerbagai penyakit yang Kebutuhan gizi pada masa kehamilan
sering menimpa diusia ini (Astuti, dkk, akan meningkat sebesar 15%
2010). Pada umur yang lebih dari 35 dibandingkan dengan kebutuhan wanita
tahun, kesehatan ibu sudah mulai normal. Peningkatan gizi ini
menurun, jalan lahir kaku. Selain itu dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim
beberapa penelitian yang dilakukan (uterus), payudara (mammae), volume
bahwa komplikasi kehamilan yaitu darah, plasenta, air ketuban dan
preeklamsi, aborrtus, partus lama lebih pertumbuhan janin ( Dewi, A, 2016).
sering terjadi lebih dari 35 tahun Banyak literatur kuantitatif
(Yana, L, 2015). saat ini menunjukkan bahwa kunci
2. Hubungan status gizi dengan untuk mempertahankan kehamilan
kejadian anemia di Puskesmas yang sehat dan pencegahan utama
Kotagede II komplikasi ibu-janin adalah untuk
Berdasarkan hasil penelitian membangun kebiasaan diet yang sehat
yang didapatkan menggunakan uji chi (Lucas, Charlton, & Yeatman, 2014;
square didapatkan pada bagian person Girard & Olude, 2012) .Dalam meta
chi-square terlihat nilai Asymp. Sig analisis menilai saran gizi selama
0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan kehamilan, konseling gizi diidentifikasi
terdapat hubungan yang signifikan sebagai intervensi yang paling mungkin
terhadap status gizi ibu dengan memiliki peningkatan keseluruhan
kejadian anemia di Puskesmas pada pengetahuan ibu tentang gizi dan

148
The 11th University Research Colloqium 2020
Universitas Aisyiah Yogyakarta

asupan makanan selama kehamilan selalu mengkonsumsi makanan yang


(Lucaset al., 2014). mengandung makanan yang
3. Hubungan kepatuhan konsumsi mengandung zat besi, masih dalam
tablet FE dengan kejadian anemia di reproduksi yang sehat maka ibu dapat
Puskesmas Kotagede II menjalani kehamilan yang sehat tanpa
Berdasarkan hasil penelitian mengalami kejadian anemia. Oleh
yang didapatkan menggunakan uji chi karena itu ibu hamil dianjurkan
square didapatkan pada bagian person mengkonsumsi makanan yang
chi-square terlihat nilai Asymp. Sig membentuk sel-sel darah merah seperti
0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan hati, daging, kacang-kacangan,
terdapat hubungan yang signifikan sayuran, kuning telur, buah-buahan dan
terhadap kepatuhan konsumsi tablet FE ikan untuk memudahkan penyerapan
dengan kejadian anemia di Puskesmas zat besi (Lisma, 2017).
Kotagede II, dengan kejadian anemia 4. Hubungan umur kehamilan dengan
pada responden yang patuh sejumlah kejadian anemia pada ibu hamil di
11 orang (14,2%), sedangkan yang Puskesmas Kotagede II
tidak patuh sejumlah 17 orang (22,1%). Berdasarkan hasil penelitian
Anemia pada ibu hamil disebabkan yang didapatkan menggunakan uji chi
karena ketidakpatuhan ibu hamil square didapatkan pada bagian person
mengkonsumsi tablet Fe. chi-square terlihat nilai Asymp. Sig
Ketidakpatuhan ibu hamil dalam 0,404 > 0,05, maka dapat disimpulkan
mengkonsumsi tablet Fe dipengaruhi tidak terdapat hubungan yang
oleh peran bidan yang masih kurang signifikan terhadap umur ibu dengan
terhadap konseling pentingnya kejadian anemia di Puskesmas
mengkonsumsi tablet Fe selama Kotagede II dengan kejadian anemia
kehamilan. pada umur kehamilan trimester II
Dari hasil penelitian yang sejumlah 15 orang (19,5%), sedangkan
didapatkan di Puskesmas Kotagede II pada trimester III sejumlah 16 orang
Yogyakarta, kejadian anemia pada (16,9%).
kepatuhan konsusmsi tablet FE, Berdasarkan hasil
responden ibu hamil yang patuh dan penelirian di Puskesmas Kotagede II,
mengalami kejadian anemia sebanyak masih terdapat ibu hamil trimester III
11 responden. Dari responden tersebut yang mengalami anemia dengan jumlah
ibu hamil ditinjau dari kuisioner. 13 responden (16,9%). Setelah mencari
Responden anemia dikarenakan cara penyebab dari masalah tersebut dan
pengkonsumsian yang menggunakan ditinjau dari kuisioner yang dibagikan
teh yang dimana dapat menghambat pada responden, 13 responden tersebut
penyerapan, pengaruh usia ibu yang 5 diantaranya patuh mengkonsumsi
beresiko dan tidakl seringnya tablet Fe tapi mengalami anemia
mengkonsumsi tablet FE karena dikarenakan faktor usia yang beresiko
prubahan warna kehitaman pada tinja. dan status gizi yang kurang, sedangkan
Ketidak pahaman ibu tersebut 8 responden lainya karena tidak patuh
menjadikan ibu mengalami anemia . dalam konsumsi tablet Fe . Dimana,
Banyak faktor yang mem- dalam umur kehamilan tersebut lebih
pengaruhi terjadinya anemia pada ibu beresiko terhadap kehamilan,
hamil, sehingga jika ibu hamil tidak persalinan dan nifas. Jika tidak
patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe, terdeteksi dengan benar akan
namun memiliki status gizi yang baik, mengalami komplikasi. Proses

149
The 11th University Research Colloqium 2020
Universitas Aisyiah Yogyakarta

hemodilusi di Trimester II akan Tahun 2016 . Jakarta.


mencapai puncaknya pada bulan 9 atau http://www.depkes.go.id diakses 19
pada trimester III. Oktobeer 2018
[8]Kurniati dan Sertiyo. (2016) .
4. KESIMPULAN Pengaruh Pendidikan Terhadap
Anemia pada Ibu Hamil di
Simpulan dari penelitian ini adalah Kabupaten Pemalang. Skripsi
Ibu hamil yang mengalami Anemia di .http://e-journal-
Puskesmas Kotagede II sebesar 28 orang stikeshangtuahsurabaya.ac.id/
(36,3 %). Status Gizi dan kepatuhan Diakses 20 Oktober 2018
minum tablet Fe berhubungan bermakna [9] Lisma. (2017) . Hubungan Kepatuhan
dengan kejadian anemia, sedangkan umur Konsumsi Tablet Fe dengan
ibu hamil dan umur usia kehamilan tidak Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
berhubungan bermakna dengan kejadian Trimester III di Puskesmas Mlati 1
anemia.Saran yang diberikan dari hasil Sleman Yogyakarta. Naskah
penelitian ini adalah agar petugas Publikasi.
kesehatan lebih meningkatkan perannya http://digilib.unisayogya.ac.id
dalam menurunkan kejadian anemia ibu diakses diakses 6 Juli 2019
hamil. [10] Lubis. (2008) . Status Gizi Ibu Hamil
Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi
DAFTAR PUSTAKA
Yang Dilahirkan. Artikel .
[1] Amiruddin. (2009) . Asupan Gizi pada http://tumoutu.net/ diakses 1 Juni
Ibu Hamil. Jakarta : Nuha Medika 2019
[2] Astuti, dkk. (2010) . Faktor-Faktor [11] Lucas, C., Charlton,K., & Yeatman,
Yng Berhubungan Dengan Kejadian H. (2014). Nutrition advice during
Anemia Gizi pada Ibu Hamil di pregnancy: Do women receive it
Puskesmas Jalaksana Kuningan. and can health professionals
Jurnal Kesehatan Kartik, Vol.6 provide it? Maternal Health
No.2 Journal, 18: 2465-2478.
[3] Dewi, Arlina . 2016 . Gizi pada Ibu [12] Manuaba. (2010) . Ilmu Kebidanan,
Hamil. Artikel . Penyakit kandungan, dan KB .
http://mmr.umy.ac.id diakses 13 Jakarta : EGC
November 2018 [13] Rahmawati, E. (2011) . Asuhan
[4]Dinkes DIY. (2017) . Profil Kesehatan Kebidanan. Jakarta : Victory Inti
Profinsi DIY Tahun 2017 . Cipta.
http://www.depkes.go.id diakses 15 [14] Yana, L. (2015) . Faktor-Faktor yang
Oktober 2018 Berhubungan dengan Kejadian
[5]Hermiyanti. (2010). Kebijakan Anemi Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Operasional Perceptan Penurunan Jetis Kota Yohyakarta. Jurnal
Angka Kematian. Direktur Bina Medika Respati, Vol.X Nomor 2
Kesehatan Ibu Ditjen Bina Kesmas. April 2015
[6] Ismaini. (2016) . Hubungan Status Gizi
dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil trimester III di Puskesmas
Paliyan Gunungkidul .
http://digilib.unisayogya.ac.id
diakses 13 November 2018
[7]Kemenkes, RI. (2017) . Profil
Kesehatan Republik Indonesia

150
The 11th University Research Colloqium 2020
Universitas Aisyiah Yogyakarta

LAMPIRAN TABEL:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
Variabel Frekuensi Presentase
Kejadian Anemia
a. Anemia 28 36,3 %
b. Tidak Anemia 49 63,7 %
Umur Ibu
a. Resiko tinggi (<20 tahun >35 tahun) 9 11,6 %
b. Resiko Rendah (≥ 20 tahun dan ≤ 35 tahun ) 68 88,4 %
Status Gizi
a. KEK 13 16,9 %
b. Tidak KEK 64 83,1 %
Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
a. Patuh 53 69 %
b. Tidak Patuh 24 31 %
Umur Kehamilan
a. TM II (14-27 Minggu) 46 60 %
b. TM III (28-40 Minggu) 31 40 %
Sumber: Data Primer 2019

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet FE dengan Kejadian Anemia pada
Ibu Hamil di Puskesmas Kotagede II Yogtakarta
Kejadian Anemia
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah
Tidak Anemia Anemia Nilai p
Kejadian Anemia
F % F % F %
Kepatuhan konsumsi tablet Fe
a. Patuh 42 54,5 11 14,2 53 68,7
0,000
b. Tidak patuh 47 9,2 17 22,1 24 31,3
Sumber: Data Primer 2019

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kotagede II Yogtakarta
Kejadian Anemia
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah
Tidak Anemia Anemia Nilai p
Kejadian Anemia
F % F % F %
Umur Ibu
a. Resiko tinggi (<20 tahun >35 tahun) 8 10,4 1 1,3 9 11,7
b. Resiko Rendah (≥ 20 tahun dan ≤ 35 0,094
41 53,2 27 35,1 68 88,3
tahun )
Sumber: Data Primer 2019

151
The 11th University Research Colloqium 2020
Universitas Aisyiah Yogyakarta

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kotagede II Yogtakarta
Kejadian Anemia
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah
Nilai p
Kejadian Anemia Tidak Anemia Anemia
F % F % F %
Umur Kehamilan
a. Trimester II 31 40,2 15 19,5 53 29,7
0,404
b. Trimester III 18 23,4 13 16,9 24 40,3
Sumber: Data Primer 2019

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kotagede II Yogtakarta
Kejadian Anemia
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah
Tidak Anemia Anemia Nilai p
Kejadian Anemia
F % F % F %
Status Gizi
a. KEK 3 3,9 10 13 13 16,9
0,001
b. Tidak KEK 46 59,8 18 23,3 64 83,1
Sumber: Data Primer 2019

152

Anda mungkin juga menyukai