Anda di halaman 1dari 4

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual


di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang I Angkatan II
Tahun 2022

Nama Peserta : Rizki Afrianto


Nomor Daftar Hadir : 29
: Pelayanan Puskesmas pada masa Pandemi
Materi Covid -19 (Gizi)

1. Pokok pikiran:
Diisi tentang pokok pokok pikiran dalam bahan ajar yang telah dibaca disertai
dengan contoh kasus atau konsep pendukung

Pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk menurunkan angka kekurangan


gizi, baik stunting maupun wasting, sebagaimana tercantum dalam dalam
RPJMN 2020-2024. Dalam strategi nasional percepatan pencegahan stunting,
disebutkan bahwa pelayanan gizi dilakukan di dalam dan di luar gedung meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan target intervensi
kelompok 1000 HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, bayi 0 – 23 bulan), balita dan
remaja.

A. Tujuan Umum
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan gizi kepada remaja, ibu hamil dan ibu menyusui, bayi dan anak balita
dalam situasi darurat pandemi COVID-19.
B. Tujuan Khusus
1. memahami pentingnya pelayanan gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak
Balita serta remaja pada situasi darurat pandemik COVID-19.
2. mampu menentukan kelompok sasaran yang perlu diprioritaskan sesuai
dengan keputusan pemerintah daerah mengenai status kedaruratan wilayah.
3. mampu merencanakan kebutuhan logistik gizi yang diperlukan sesuai dengan
keputusan pemerintah daerah mengenai status kedaruratan wilayah.
4. mampu melakukan pelayanan gizi sesuai dengan keputusan pemerintah
daerah mengenai status kedaruratan wilayah.
5. dapat memberikan informasi dan edukasi mengenai gizi pada ibu hamil, ibu
menyusui, pengasuh bayi dan Balita serta remaja pada masa darurat
pandemi COVID-19
6. mampu melakukan pemantauan dan evaluasi disesuaikan dengan keputusan
pemerintah daerah mengenai status kedaruratan wilayah.

C. Dalam masa COVID-19, tenaga Kesehatan berperan dalam :


1. Melakukan koordinasi lintas program di Puskesmas/fasilitas kesehatan dalam
menentukan langkah-langkah menghadapi pandemi COVID-19
2. Melakukan analisis data gizi dan mengidentifikasi kelompok sasaran berisiko
yang memerlukan tindak lanjut
3. Melakukan koordinasi kader, RT/RW/kepala desa/kelurahan dan tokoh
masyarakat setempat terkait sasaran kelompok berisiko dan modifikasi
pelayanan gizi sesuai kondisi wilayah
4. Melakukan sosialisasi terintegrasi dengan lintas program lain kepada
masyarakat tentang pencegahan penyebaran COVID-19
D. Dalam masa pandemi COVID-19 untuk mencegah penularan, Fasyankes telah
meminimalisir kunjungan masyarakat untuk hal-hal yang tidak mendesak atau
gawat darurat dengan memanfaatkan teknologi informasi atau media lainnya
sesuai kebutuhan. Selain itu, tekonologi informasi juga dapat digunakan untuk
kegiatan koordinasi maupun sosialisasi dengan berbagai pihak.
1. Kunjungan rumah diprioritaskan kepada kelompok sasaran yang berisiko
yaitu balita berisiko masalah gizi, ibu hamil KEK dan anemia serta remaja
anemia
2. Kunjungan rumah bertujuan untuk melakukan tindaklanjut intervensi
(pemberian MT, TTD dan vitamin A serta memantau kepatuhan
konsumsinya), memantau pertumbuhan dan kesehatan balita serta
memberikan konselling dan edukasi
3. Dalam melakukan kunjungan rumah petugas kesehatan/kader harus
memperhatikan prosedur pencegahan infeksi yaitu:
a. menggunakan masker.
b. menjaga jarak fisik setidaknya 1-2 meter.
c. konseling dilakukan pada udara terbuka atau ruangan dengan cukup
ventilasi
d. membatasi waktu konseling maksimal 15 menit.
e. sebelum melakukan kunjungan rumah, lakukan diskusi dengan ibu
melalui telepon/ sms/ aplikasi chat untuk mengetahui masalah yang
dihadapi ibu, sehingga konseling dilakukan secara efektif, dalam waktu
terbatas, sesuai dengan masalah yang ada.
f. konseling lanjutan, bila diperlukan, bisa dilakukan melalui media telepon,
maupun SMS atau aplikasi chat lainnya.
4. Perlu disampaikan pentingnya pencegahan penularan tingkat individu bagi
ibu menyusui diantaranya:
a. menggunakan masker.
b. mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan anak dengan
sabun dan air yang mengalir.
c. membersihkan benda yang dipegang oleh ibu dengan disinfektan.
5. Utamakan konseling melalui media virtual, sambungan telepon, SMS atau
menggunakan aplikasi tatap muka lainnya secara daring (video call) kepada
ibu hamil atau keluarga lain. Penggunaan media KIE tetap bisa ditampilkan
selama konseling. Ingatkan Ibu untuk membaca buku KIA.
6. Bersama dengan lintas program (Promkes) melakukan edukasi kepada
masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi, seperti media cetak
berbentuk poster yang dipasang pada tempat-tempat strategis, maupun
menggunakan berbagai platform media sosial untuk menyampaikan pesan
kunci gizi dari sumber yang terpercaya.
7. Melalui kader/ guru membuat grup media sosial dengan kelompok sasaran
pelayanan (ibu hamil, ibu balita, remaja puteri) di wilayahnya masing-
masing, untuk memberikan informasi penting terkait tumbuh kembang balita,
kesehatan remaja, ibu hamil dan ibu menyusui, serta perilaku hidup bersih
dan sehat
E. SE Dirjen  Kesehatan Masyarakat tentang Pelayanan     Gizi Dalam Pandemi
Covid 19, diharapkan Dinkes Prov    dan Kab / kota dapat meningkatkan
koordinasi dengan   pemangku kepentingan terkait dengan memastikan: 
1. Ketersediaan dan distribusi suplementasi pada kelompok rawan
2. Tablet tambah darah tetap diberikan pada ibu hamil
3. Makanan  tambahan ibu hamil diberikan pada semua ibu hamil
diprioritaskan pada ibu hamil KEK dan memiliki keterbatasan ekonomi
dan akses pelayanan Kesehatan

2. Penerapan
Diisi dengan gagasan pribadi tentang penerapannya untuk pengembangan
peran peserta di tempat kerja.

1. Melakukan koordinasi di Lintas Program terkait pelaksanaan program UKP


dan UKM diwilayah kerja puskesmas atau jaringan puskesmas didesa
seperti Pustu, dan Bidan Desa.
2. Melakukan koordinasi lintas sektor Bersama FORKOPIMCAM terkait
dukungan dan komitmen bersama dalam melaksanakan kebijakan
kesehatan, untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
***Penugasan Learning Journal
a. Membaca materi yang tersedia di folder materi pada LMS Pintar untuk
pembelajaran yang akan diberikan
b. Mengisi learning journal (form terlampir)
c. Mengupload ke LMS Pintar sampai jam 21.00 WIB sehari sebelum jadwal materi
tersebut diberikan

Anda mungkin juga menyukai