Anda di halaman 1dari 4

STIKES KARYA

HUSADA SEMARANG
Entrepreneur Campus

TUGAS INDIVIDU
MIDWIFERY V

PELAYANAN GIZI BALITA PADA MASA TANGGAP DARURAT COVID 19


DENGAN PEMANTAUAN PERUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

DOSEN PENGAMPU :
FAUZIAH WINDA GURNITA, M.Tr.Keb

Disusun Oleh:
Nurani Normalia Arief : 2004126

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KELAS


JEPARA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
TAHUN 2021
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

1. FENOMENA MASALAH
Pelayanan gizi balita pada masa pandemi covid 19 dibagi menjadi beberapa
bagian diantaranya adalah :

1. Promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak

2. Pemberian MT gizi balita kurang

3. Penanganan Gizi buruk pada balita

4. Pemberian kapsul vitamin A

5. Pemantauan pertumbbuhan di posyandu.


Maka pada tugas kali ini saya akan membahas tentang Pelayanan Gizi Balita Pada
Masa Tanggap Darurat Covid 19 Dengan Pemantauan Perumbuhan Balita Di Posyandu
Posyandu adalah wadah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh, dari, dan untuk
masyarakat. Kegiatan posyandu penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sekaligus
memantau pertumbuhan Balita (Buku Saku Kader, Dinkes Provinsi Jawa Tengah , 2015).
Pemantauan tumbuh kembang balita sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk
memantau perkembangan sekaligus mengidentifikasi adanya gangguan pertumbuhan
sejak dini. Pemantauan ini dapat dilakukan di berbagai pelayanan kesehatan masyarakat,
salah satunya adalah posyandu. Biasanya pelaksanaan kegiatan posyandu bergantung
pada kader-kadernya, di mana mereka menentukan keberhasilan pengelolaan kegiatan
posyandu pada wilayahnya masing-masing.Kegiatan posyandu terdiri dari dua bagian,
yaitu kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan.
Kegiatan pemantauan pertumbuhan diposyandu merupakan salah satu upaya
deeksi dini masalah gizi pada balita , balita yang dideteksi mengalami gangguan
pertumbbuhan bberdasarkan antropometri dan atau tanda klinis perlu segera dirujuk ke
enaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan segera
Berkaitan dengan kegiatan Posyandu, masalah yang terjadi di desa Panggung
Puskesmas Kedung II kecamatan kedung sangat banyak sekali diantaranya mengenai
kegiatan pemantauan pertumbuhan di posyandu sangatlah tidak maksimal pada masa
pandemi sekarang ini ada beberapa diantaranya adalah :
1. Tidak patuh nya pengunjung dalam melaksanakan protokol kesehatan
( memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak ) .
2. Jumlah kehadiran tidak sesuai dengan sasaran
2. KEKURANGAN POSYANDU PADA MASA PANDEMI
Berdasarkan pelayanan posyandu dengan pedoman pelayanan gizi pada masa
pandemi covid 19 ini salah satunya di desa panggung adalah kurangnya kesadaran
masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan

Ketidak patuhan masyaraka dalam melaksanakan protokol kesehatan menjadikan


adanya kekurangan dalam melaksanakan kegiatan posyandu dimasa pandemi ini salah satu
diataranya adalah :

1. Terpaksa kader / tenaga kesehatan yang melihat ibu balita tidak menggunakan
masker disuruh untuk pulang mengambil masker

2. Jumlah kehadiran tidak sesuai dengan sasaran yang ada di wilayah desa panggung
puskesmas kedung II kecamatan kedung kabupaten jepara.

POSYANDU YANG IDEAL DALAM MASA PANDEMI

Pelayanan ideal posyandu dalam masa pandemi sesuai dengan pedoman kemenkes
antara lain :
a. Memastikan area tempat pelayanan Posyandu dibersihkan sebelum dan sesudah
pelayanan sesuai dengan prinsip pencegahan penularan infeksi.

b. Mengatur meja tidak berdekatan (berjarak minimal 1-2 meter).

c. Tenaga kesehatan/kader membuat jadwal bergilir dengan waktu yang jelas untuk ibu dan
balita, sehingga tidak perlu antrian panjang. Maksimal dalam satu Posyandu hanya terdiri
dari 10 orang.

d. Menghimbau orang tua/pengasuh bayi dan balita membawa kain atau sarung sendiri
untuk penimbangan atau bayi ditimbang bersama orang tua.

e. Kader membantu memastikan bahwa balita dan orang tua/pengasuh dalam keadaan sehat
serta menghimbau agar bagi yang sakit untuk menunda waktu kunjungan ke Posyandu.

f. Mengatur masuknya pengunjung ke area pelayanan sehingga tidak banyak orang


berkumpul dalam satu ruangan (maksimal 10 orang di area pelayanan termasuk petugas).

g. Menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan desinfektan
di Posyandu.

h. Anak yang sudah diimunisasi (disuntik) diminta menunggu di sekitar (di luar) area
pelayanan sekitar 30 menit di tempat terbuka, sebelum pulang (sesuai prinsip safety
injection).

i. Kader yang sakit untuk tidak bertugas ke Posyandu.

j. Jika memungkinkan, kader memakai Alat Pelindung Diri (APD), minimal masker.
k. Mensosialisasikan dan menjalankan prinsip universal precaution pencegahan COVID 19
seperti cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, etika batuk/bersin dan himbauan agar
yang sakit tidak datang ke Posyandu

3. KESIMPULAN

Pelayanan Posyandu meskipun belum bisa maksimal seperti sebelum terjadinya


pandemi Covid 19 Maka dengan adanya kejadian yang tidak diingikan pada saat
melaksanakan kegiatan posyandu :

1. Kader harus secara terus menerus melakukan edukasi maupun sosialisasi kepada
masyarakaka tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan dimasa pandemi

2. Menyediakan masker bagi ibu yang lupa membawa masker

3. Menghimbau kepada ibu balita jika ada balita nya yang sedang sakit sebaiknya ijin
terlebbih dahulu mengikuti kegiatan posyandu

4. Pelaporan data jumlah SKDN secara berkala

Anda mungkin juga menyukai