Anda di halaman 1dari 8

1

“HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN


ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1”
Aidah1, Herlina Simanjuntak2
Aidah:Program Studi Sarjana Kebidanan, Universitas Medika Suherman; Jalan Raya
Industri Pasirgombong Jababeka Cikarang Utara Bekasi, Jawa Barat – 17530
E-mail: Aidahnah@gmail.com
Abstrak

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah parah pada ibu hamil, lebih dari 10 kali sehari, mengganggu
aktivitas sehari-hari, dan dapat mengancam nyawa jika terjadi komplikasi disertai dehidrasi berat. Data nasional
anemia pada ibu hamil mencapai 48,9%. Mengalami peningkatan dari data sebelumnya sebesar 37,1%.
(Kemeskes.RI, 2020). Menurut penelitian Hiperemesis Gravidarum berkontribusi terhadap peningkatan kejadian
anemia pada ibu hamil (Wahyuni, 2021). Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan Hiperemesis
Gravidarum dengan anemia pada ibu hamil trimester I di Klinik Medika Barokah Kecamatan Cikarang Selatan
Kabupaten Bekasi Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan observasi analitik dengan metode case control di
Klinik Medika Barokah. Subyek penelitian adalah ibu hamil trimester I. Penelitian ini tentang ibu hamil
trimester I menggunakan metode populasi sampel dengan 60 responden. Data diperoleh menggunakan data
rekam medis dan penilaian kadar Hb. Penelitian menggunakan uji Chi-Square menunjukkan hubungan antara
Hiperemesis Gravidarum dengan anemia pada ibu hamil trimester I (p-value = 0,004). Kesimpulan penelitian
ini: Hubungan antara Hiperemesis Gravidarum dengan anemia pada ibu hamil trimester I.

Kata kunci: Hiperemesis gravidarum, Anemia, Ibu hamil

Abstrak

Hyperemesis gravidarum is severe nausea and vomiting in pregnant women, more than 10 times a day,
disrupting daily activities, and can be life threatening if complications occur accompanied by severe
dehydration. National data on anemia in pregnant women reaches 48.9%. An increase from previous data of
37.1%. (Kemeskes.RI, 2020). According to research, Hyperemesis Gravidarum contributes to an increase in
the incidence of anemia in pregnant women (Wahyuni, 2021). This study aims to correlate Hyperemesis
Gravidarum with anemia in first trimester pregnant women at the Medika Barokah Clinic, South Cikarang
District, Bekasi Regency in 2023. This research uses analytical observation with the case control method at
the Medika Barokah Clinic. The research subjects were pregnant women in the first trimester. This research
was about pregnant women in the first trimester using a sample population method with 60 respondents. Data
was obtained using medical record data and assessment of Hb levels. Research using the Chi-Square test
shows a relationship between Hyperemesis Gravidarum and anemia in first trimester pregnant women (p-
value = 0.004). Conclusion of this study: The relationship between Hyperemesis Gravidarum and anemia in
first trimester pregnant women.

Keywords: Hyperemesis gravidarum, anemia, pregnant women

Pendahuluan
Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai pada pada kematian jika mengalami dehidrasi

mual dan muntah hebat pada ibu hamil yang berat yang tidak tertangani. (Ibrahim et al.,

terjadi lebih dari 10 kali dalam sehari, yang 2021) Anemia didefinisikan

mengganggu aktivitas sehari-hari dan jika tidak sebagai kadar hemoglobin

ditangani bahkan dapat membahayakan nyawa ibu yang rendah.(Yulianti & Aprilina Sartika, 2020)

hamil berujung Anemia adalah suatu hemoglobin


kurang dari 11 gr% pada trimester pertama dan
2

ketiga atau <10,5 gr% pada trimester kedua. Ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
(Wahyuni, 2021) Prevalensi ini menyerang anak- mengalami gangguan asupan nutrisi dikarenakan
anak, ibu menyusui, wanita usia subur dan ibu makanan atau minuman di muntahkan kembali.
hamil di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini berdasarkan penelitian ada kaitannya
(Simanjuntak, 2018) Secara umum untuk dengan kejadian anemia defisiensi zat besi.
mengatasi anemia pada ibu hamil dapat diobati Penyebab paling umum dari anemia adalah
dengan dua cara yaitu farmakologis dan non kekurangan nutrisi.(Mariana et al., 2018).
farmakologis. (Julianti, 2022) Menurut WHO anemia pada ibu hamil
Kehamilan adalah masa tersulit sekaligus masa sebesar 41,8%. Prevalensi pada wanita hamil
paling membahagiakan dalam hidup seorang bervariasi dari 31% di Amerika Selatan hingga
wanita. Wanita hamil sangat bangga dan bahagia 64% di Asia Selatan. (WHO, 2021). Di
karena bisa memberikan keturunan kepada Indonesia, anemia pada ibu hamil mencapai
suaminya. Kehamilan dikatakan sebagai masa 48,9%. Mengalami peningkatan dari data
yang paling sulit dalam hidup karena perubahan sebelumnya sebesar 37,1%. (Kemeskes.RI,
fisik dan psikologis yang terjadi selama masa ini 2020).
akibat peningkatan hormon estrogen dan Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
progesteron. (Sya’bin et al., 2019) Kehamilan dilakukan di Klinik Medika Barokah. Pada ibu
merupakan masa dimana seorang ibu hamil dari 40 ibu hamil mengalami hiperemesis
membutuhkan berbagai macam nutrisi yang jauh gravidarum sebesar 40%. Artinya ada 16 ibu
lebih baik daripada dalam keadaan tidak hamil. hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.
(Ayu et al., 2019) Dengan latar belakang diatas maka dapat
Menurut World Health Organization (WHO), dirumuskan masalahnya adalah, apakah ada
angka kejadian hiperemesis gravidarum pada hubungan hiperemesis gravidarum dengan
tahun 2018 sekitar 124.348 ibu hamil (21,5%), kejadian anemia pada ibu hamil trimester I?
terbanyak pada minggu ke-8 kehamilan. Tumbuh
lebih kuat di tahun 2019, yakni menjadi sekitar Metode
137.731 ibu hamil (22,9%). Di negara-negara Jenis penelitian observasi analitik dengan
ASEAN, khususnya Vietnam dan Thailand, pendekatan Case control. Observasi analitik
sekitar 32.148 ibu hamil. (WHO, 2019). adalah penelitian yang mencari hubungan antara
Indonesia juga mengalami
peningkatan. satu variabel dengan variabel lainnya. Desain
sebanyak 1.864 (5,31%) dari 21.581 ibu hamil studi Case control adalah studi analitik yang
pada didedikasikan untuk memeriksa faktor risiko
tahun 2018 dan 1.904 (5,42%) dari 25.234 ibu menggunakan pendekatan retrospektif. Peran
hamil pada tahun 2019. (Departemen Kesehatan, faktor risiko dalam terjadinya penyakit dapat
2019).
3

dievaluasi dengan menggunakan studi Case Analisis Bivariat


control (hubungan sebab-akibat). (Basuki, 2019). Tabel 5.2 Hubungan Hiperemesis
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil Gravidarum dengan kejadian Anemia pada
trimester I pada bulan januari sampai juni sampel ibu hamil trimester 1 di klinik medika
sebanyak 60 ibu hamil. Rancangan penelitian ini barokah
pengumpulan data dengan menggunakan rekam
medik, pengecekan kadar Hb kepada responden
ibu hamil trimester I sesuai kriteria.

Hasil
Analisis Univariat
Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Hiperemesis Gravidarum dan
Berdasarkan tabel 5.2 dapat terlihat bahwa
Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 1 Di Klinik
yang mengalami anemia dengan yang
Medika Barokah
mengalami hiperemesis gravidarum lebih besar
yaitu banyak 14 responden atau (46,7%)
dibandingkan yang mengalami anemia dengan
yang tidak hiperemesis gravidarum yaitu
sebanyak 3 responden atau (10%) tentang
hubungan hiperemesis gravidarum dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Klinik
Berdasarkan tabel 5.1 hiperemesis gravidarum Medika Barokah Kecamatan Cikarang Selatan
dapat disimpulkan dari 60 responden yang diteliti, Kabupaten Bekasi 2023.
30 orang ( 50% ) mengalami hiperemesis Setelah dilakukan uji dengan Chi-Square
gravidarum. Sisanya 30 orang (50%) tidak diperoleh nilai p = 0,004 yang berarti ada
mengalami hiperemesis gravidarum. hubungan yang bermakna antara hiperemesis
Berdasarkan tabel 5.1 Anemia kelompok gravidarum dengan kejadian anemia pada ibu
kontrol dapat disimpulkan dari 60 responden yang hamil di Klinik Medika Barokah Kecamatan
diteliti, 17 orang ( 28,3% ) mengalami anemia. Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi 2023.
Sisanya 43 orang (71,7%) tidak mengalami Hipotesis yang menyatakan adanya hubungan
anemia. antara hiperemesis gravidarum dengan kejadian
anemia terbukti.
4

Pembahasan
1. Distribusi frekuensi hiperemesis gravidarum mengalami anemia sebesar 40 (45,5%) ibu
berdasarkan yang mengalami hiperemesis hamil. Ada hubungan yang signifikan antara
gravidarum dan yang tidak mengalami hubungan Hiperemesis Gravidarum Pada
hiperemesis gravidarum. kehamilan Trimester I dengan Anemia Di Desa

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah Jampul Kec. Perbaungan Tahun 2018 dengan
dilakukan di wilayah klinik medika barokah, nilai probabilitasnya 0,001 atau <0,05.
dapat dilihat sebagian besar yang mengalami (Wahyuni, 2021)
hiperemesis gravidarum yaitu 30 orang (50%), Menurut Sastrawinata (2004) bahwa mual

dan yang tidak mengalami hiperemesis muntah masih dapat dikatakan fisiologis apabila
gravidarum 30 orang (50%). frekuensinya kurang dari atau sama dengan 10

Hiperemesis gravidarum adalah kondisi kali sehari, aktivitas tidak terganggu, atau ibu
yang ditandai dengan mual dan muntah yang hamil dapat tetap melakukan aktivitas normal
terjadi lebih dari 10 kali sehari selama masa (tidak tirah baring) dan ibu hamil tetap makan
kehamilan dan dapat menyebabkan dehidrasi, dan minum. wanita mungkin mengalami
penurunan berat badan ketidak penurunan nafsu makan. (Tatik et al., 2021)
atau
seimbangan elektrolit, mengganggu aktivitas Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas

sehari-hari dan membahayakan janin dalam dapat dijelaskan bahwa walaupun mual dan
kandungan. (Sari1, 2021) muntah sering terjadi pada kehamilan muda,

Hasil penelitian ini sejalan dengan namun hal tersebut tidak boleh dibiarkan karena
penelitian faradita wahyuni (2021) jika hiperemesis gravidarum tidak ditangani
menjelaskan Hyperemesis dari 31 responden secara adekuat dapat menyebabkan defisiensi
ibu hamil dengan hyperemesis sebanyak 16 nutrisi. sehingga berisiko anemia.
responden (51.6%) dan ibu hamil yang emesis 2. Distribusi frekuensi kejadian anemia

sebanyak 15 responden (15%). Anemia dari 31 berdasarkan yang mengalami anemia dan

responden ibu hamil dengan hyperemesis yang tidak mengalami anemia.

sebanyak 16 responden (51.6%) danibu hamil Berdasarkan hasil penelitian yang sudah

yang emesis sebanyak 15 responden (15%). dilakukan di wilayah klinik medika barokah,

didapatkan bahwa yang mengalami dapat dilihat sebagian besar yang mengalami

hiperemesis gravidarum sebesar 41 (46,6%) anemia 17 orang (28,3%), dan yang tidak

ibu hamil, dan yang tidak mengalami mengalami anemia 43 (71,7%). Anemia

hiperemesis gravidarum sebesar 47 (53,4%) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika

ibu hamil, untuk yang jumlah sel darah merah dan jumlah
5

hemoglobin dalam sel darah merah turun di bawah atau (10%) tentang hubungan hiperemesis
11 gram. Masalah kadar hemoglobin di bawah 11 gravidarum dengan kejadian anemia pada ibu
gram diobati dengan konsumsi tablet Fe secara hamil di Klinik Medika Barokah Kecamatan
teratur. Penyebab paling umum dari anemia Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi 2023.
selama kehamilan adalah kekurangan zat besi. Setelah dilakukan uji dengan Chi-Square
(Sari1, 2021) diperoleh nilai p = 0,004 yang berarti ada
Berdasarkan hasil penelitian Atika Kurnia Sari, hubungan yang bermakna antara hiperemesis
Eva Mesi Setiana, Setianingsih ( 2021) didapatkan gravidarum dengan kejadian anemia pada ibu
bahwa yang mengalami hiperemesis gravidarum hamil di Klinik Medika Barokah Kecamatan
sebesar 41 (46,6%) ibu hamil, dan yang tidak Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi 2023.
mengalami hiperemesis gravidarum sebesar 47 Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
(53,4%) ibu hamil, untuk yang mengalami anemia dilakukan oleh Atika Kurnia Sari, Eva Mesi
sebesar 48 (54,5%) ibu hamil, dan yang tidak Setiana, Setianingsih ( 2021) yang berjudul
mengalami anemia sebesar 40 (45,5%) ibu hamil. “Hubungan Hiperemesis Gravidarum Dengan
(Sari1, 2021) Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I Di Praktik
Dari uraian hasil penelitian di atas dapat Mandiri Bidan Devi Ariani, S.Tr.Keb Desa
dijelaskan bahwa angka kejadian anemia masih Candimas Kecamatan Abung Selatan Kabupaten
cukup tinggi. Hal ini disebabkan kekurangan zat Lampung Utara” pada penelitian ini menemukan
besi selama kehamilan ketika peningkatan hasil nilai Chi Square dengan taraf signifikasi a
kebutuhan zat besi selama kehamilan tidak = 0,05 dengan dk = 1 yang artinya ada hubungan
terpenuhi. Ketika ibu hamil mengalami mual dan dengan tingkat kejadian anemia pada ibu hamil
muntah selama kehamilan, mereka mungkin trimester I di PMB Devi Ariani, S. Tr.Keb Desa
mengalami kehilangan nafsu makan dan dapat Candimas Kecamatan Abung Selatan Kabupaten
terjadinya anemia. Lampung Utara tahun 2021. (Sari1, 2021)
3. Menganalisis hubungan antara hiperemesis Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan
gravidarum dengan kejadian anemia. bahwa hasil uji dengan Chi-Square diperoleh
Berdasarkan tabel 5.2 dapat terlihat bahwa nilai p = 0,004 yang berarti ada hubungan yang
yang mengalami anemia dengan yang bermakna antara hiperemesis gravidarum
mengalami hiperemesis gravidarum lebih dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
besar yaitu banyak 14 responden atau (46,7%) Klinik Medika Barokah Kecamatan Cikarang
dibandingkan yang mengalami anemia dengan Selatan Kabupaten Bekasi 2023.
yang tidak hiperemesis gravidarum yaitu Menurut peneliti ini didapatkan bahwa ibu
sebanyak 3 responden hamil di Klinik Medika Barokah kurang di
6

informasikan anemia oleh petugas kesehatan, hiperemesis gravidarum yaitu 30 orang


sehingga responden kurang tercukupi (50%), dan yang tidak mengalami
mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti; hiperemesis gravidarum yaitu 30 orang
telur, daging merah, sayuran dan kacang- (50%).
kacangan. Tidak terpenuhi dalam mengonsumsi 2. Bila dilihat dari distribusi frekuensi
makanan yang mengadung vitamin B12 tinggi, kejadian anemia berdasarkan yang
seperti; susu dan produk olahannya, tempe dan mengalami anemia dan yang tidak
tahu. Kurang tercukupi dalam konsumsi asam mengalami anemia sebagian besar yang
folat untuk membantu proses produksi asam folat mengalami anemia 17 orang (28,3%),
dalam tubuh dan mengkonsumsi makan makanan dan yang tidak mengalami anemia 43
yang mengandung vitamin C memenuhi (71,7%).
kebutuhan hariannya mengonsumsi buah dan 3. Hasil analisa bivariat penelitian yang
sayur seperti jeruk, stroberi, kiwi, brokoli, tomat, sudah dilakukan di wilayah klinik
dan bayam untuk menjaga kadar Hb sebagai upaya medika barokah, dapat terlihat bahwa
mencegah terjadinya anemia. Oleh karena itu, yang mengalami anemia dengan yang
penelitian ini menemukan hubungan hiperemesis mengalami hiperemesis gravidarum
gravidarum dengan prevalensi anemia pada ibu lebih besar yaitu sebanyak 14 responden
hamil di Klinik Medika Barokah Kecamatan atau (46,7%) dibandingkan yang
Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi Tahun 2023. mengalami

Kesimpulan Saran
Dari hasil penelitian yang telah dianalisis, 1. Bagi Klinik Medika Barokah
dibahas dan disajikan pada Bab sebelumnya, maka Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : dilingkungan klinik medika barokah Kecamatan
1. Dilihat dari distribusi frekuensi hiperemesis Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi tentang
gravidarum berdasarkan yang mengalami kejadian hiperemesis gravidarum dan anemia
hiperemesis gravidarum dan yang tidak perlu ditingkatkan lagi dalam memberikan
mengalami hiperemesis gravidarum edukasi dari pihak Klinik tentang pentingnya
sebagian besar yang mengalami memberikan informasi dengan meningkatkan
peran aktif untuk mencari tahu segala sesuatu
tentang kejadian anemia dan hiperemesis
gravidarum pada ibu hamil, sehingga dapat
diantisipasi atau dilakukan tindak lanjut yang
7

tepat untuk mengurangi angka kejadian anemia Puskesmas, D. I., & Tahun, S. (2019). Faktor-
dan hiperemesis gravidarum. Faktor Yang Berhubungan Dengan Status
Gizi Ibu Hamil Pada Masa Kehamilan Di
2. Bagi Ibu Hamil
Puskesmas Sukatani Tahun 2019.
- Agar aktif bersosialisasi dengan petugas
Basuki, K. (2019). Metodologi Penelitian
kesehatan didaerahnya.
Kesehatan. ISSN 2502-3632 (Online) ISSN
- Ibu hamil yang kurang paham tentang
2356-0304 (Paper) Jurnal Online
hiperemesis gravidarum dan anemia, agar
Internasional & Nasional Vol. 7 No.1,
lebih aktif untuk bertanya kepada petugas
Januari – Juni 2019 Universitas 17 Agustus
kesehatan mengenai hal-hal yang berkaitan
1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699.
dengan hiperemesis gravidarum dan anemia.
www.journal.uta45jakarta.ac.id
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Ibrahim, I. A., Syahrir, S., & Anggriati, T.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan
(2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
baik dari segi variabel penelitian, jumlah
Dengan Hyperemesis Gravidarum Pada
responden dan metode yang digunakan. Untuk
Ibu Hamil Di RSUD Syekh Yusuf Tahun
itu peneliti menyarankan agar peneliti
2019. 1(2), 59–
selanjutnya membangun kerangka konsep yang
70.
berbeda dengan yang dibuat peneliti sekarang.
Julianti, N. (2022). Sosialisasi Pemamfaatan “
Sehingga dapat meningkatkan hasil penelitian
Jubis ” ( Jus Bit Sehat ) Dalam Mencegah
selanjutnya.
Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa
Bantarjaya Bekasi 2022. 6(September),
Ucapan Terima Kasih 1451–1456.
Dengan selesainya penelitian ini, saya ucapkan Mariana, D., Wulandari, D., & Padila. (2018).
terima kasih kepada kedua orang tua, dosen/staf Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Universitas Medika Suherman serta teman-teman Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
yang telah membantu dan memberikan masukan Puskesmas Jalan Gedang Bengkulu. Jks,
dan saran. 1(2), 108–122.
Sari1, A. K. (2021). Hubungan Hiperemesis
Daftar Pustaka Gravidarum Dengan Anemia Pada Ibu
Ayu, D., Ika, H., Fatdo, K., Studi, P., Kebidanan, Hamil Trimester I Di Praktik Mandiri
D. I. I. I., Medika, I., Raya, J., Pasirgombong, Bidan Devi Ariani, S.Tr.Keb Desa
I., Cikarang, J., Bekasi, U., Barat, J., Candimas Kecamatan Abung Selatan
Kehamilan, M., Kabupaten
Lampung Utara. 93–102.
8

Simanjuntak, H. (2018). Motivasi Ibu Hamil


dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 12.
Sya’bin, N., Anwar, M., & Daryanti, M. S. (2019).
Kecemasan Dengan Fungsi Seksual Dalam
Kehamilan Trimster Iii Pada Ibu
Primigravida Anxiety With Sexual Function
in the Third- Trimester of Pregnancy in
Primigravida Pregnant Womren. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Institut Medika
Drg.Suherman, 1(1).
Tatik, Misrawati, & Utomo, W. (2021). Hubungan
Emisis Gravidarum dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil Trimester I dan II. Jurnal
Sehat Masada, 13(4), 56–67.
Wahyuni. (2021). Hubungan Hiperemesis
Gravidarum Pada Kehamilan Trimester I
dengan Anemia di Desa Jampul Kec.
Perbaungan Tahun 2018. Journal Of
Midwifery Senior, 4, 2021.
YULIANTI, & APRILINA SARTIKA. (2020).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Anemia Pada Anak Usia 1-6 Bulan
Di Rs.X Kabupaten Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai