Anda di halaman 1dari 34

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM

MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH DENGAN


KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DIPUSKESMAS TILAMUTA
DESA PILOLIYANGA

MAPPING JURNAL

Diajukan kepada Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo


Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
.Gelar Ahli Madya Farmasi

Oleh:

RAHMAWATY A. DAI
NIM: 821319110

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
2022
REVIEW JURNAL 1
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul REGINA PRICILIA YUNIKA, HUBUNGAN TINGKAT
Jurnal, Halaman PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN
KEPATUHAN MINUM TABLET TAMBAH DARAH
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III, 2722-0419
Teori Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit atau masa
hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk mengangkut oksigen bagi jaringan tubuh. Hemoglobin
merupakan salah satu komponen eritrosit yang berfungsi
sebagai alat angkut oksigen. Penyebab utama dari 80% Angka
Kematian Ibu (AKI) adalah komplikasi kehamilan seperti
perdarahan, preekslampsia/ ekslampsia dan aborsi.
Berdasarkan kondisi data derajat kesehatan di indonesia tahun
2010, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 228 per 100.000
kelahiran hidup. Menurut WHO, kejadian anemia kehamilan
berkisar antara 20% dan 89% dengan menetapkan Hb <11 g/dl.
Angka anemia kehamilan terjadi 3,8% pada trismester I,
13,6% trismester II, dan 24,8% pada trismester III.
Kepatuhan ibu hamil dalam minum tablet tambah darah
merupakan perilaku ibu hamil yang menaati petunjuk atau
aturan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Kepatuhan ibu
hamil pada trimester III sangat penting, karena persiapan
persalinan, karena ketidakpatuhan ibu hamil pada trimester III
akan menyebabkan anemia dan terjadi pendarahan yang
merupakan penyebab kematian ibu hamil. Hasil penelitian
sebelumnya di Padang diketahui lebih dari separuh responden
ibu hamil trimester III yang tidak patuh mengkomsurnsi tablet
Fe sesuai dengan aturan dan cara yang benar yaitu sebesar
55,1% dibandingkan dengan responden yang patuh sebesar
(44,9%).
Pengetahuan dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet tambah darah [9,10]. Ibu hamil dengan
pengetahuan baik, akan cenderung mengkonsumsi tablet
tambah darah lebih rutin dibandingkan dengan ibu hamil yang
memiliki pengetahuan kurang dalam mengkonsumsi tablet
tambah darah untuk pencegahan anemia [11]. Rendahnya ibu
hamil yang mengkonsumsi tablet tambah darah dapat
disebabkan karena masih banyak ibu hamil yang memiliki
pengetahuan kurang mengenai anemia.
Metode Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional.
Populasi dalam penelitian yaitu seluruh ibu hamil trimester III
(≥ 32 minggu) yang terdaftar di Puskesmas Narmada
Kabupaten Lombok Barat.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random
sampling dan besar sampel ditentukan dengan rumus Slovin
sehingga didapatkan besar sampel sebanyak 56 responden.
mengumpulkan data primer dengan menggunakan kuesioner
dan mengumpulkan data sekunder dari buku KIA ibu yang
melakukan periksa hamil.
Analisa data dalam penelitian ini melalui 2 tahap, yaitu analisa
univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa
bivariat menggunakan chi square.
Hasil Penelitian a. Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan tentang
anemia.

Tabel 1. menunjukkan bahwa dari 56 responden didapatkan


32 orang (57, 1%) dengan pengetahuan tinggi dan
responden dengan pengetahuan rendah sebanyak 24 orang
(42, 9%).
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Kepatuhan minum
tablet tambah darah

Tabel 2. menunjukkan bahwa dari 56 responden didapatkan


31 responden (55,4%) patuh minum tablet tambah darah
dan 25 responden (44,6%) tidak patuh minum tablet
tambah darah.
b. Analisis Bivariat
Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kepatuhan
Minum Tablet Tambah Darah
Tabel 3. Tabulasi silang Pengetahuan Tentang Anemia
dengan Kepatuhan Kepatuhan minum tablet tambah darah

Berdasarkan Tabel 3. Terlihat bahwa ibu yang patuh minum


tablet tambah darah dengan pengetahuan tinggi sebanyak 23
responden (71,9%) , dan ibu yang patuh minum tablet
tambah darah dengan pengetahuan rendah sebanyak 8
responden (33,3%). Sedangkan ibu yang tidak patuh minum
tablet tambah darah dengan pengetahuan tinggi sebanyak 9
responden (28,1%), dan dengan ibu yang tidak patuh minum
tablet tambah darah dengan pengetahuan remdah sebanyak
16 responden (66,7%).
Hasil analisis statistic menunjukkan nilai probabilitas
(ρ=0,004) yang berarti jika nilai (ρ=0,004) < α 0, 05 ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
tentang anemia dengan kepatuhan minum tablet tambah
darah di Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat.
Keterkaitan Keterkaitan dengan jurnal ini yaitu mengenai Hubungan
Dengan karya pengetahuan dan perilaku ibu hamil Dalam Pencegahan
tulis ilmiah Kejadian Anemia. Menggunakan jenis penelitian deskriptif
analitik
Ringkasan Jurnal ini lebih mengarah pada populasi dalam penelitiaan
Rancangan yang yaitu seluruh ibu hamil. Dengan menggunakan analisa data
membedakan dalam penelitian ini melalui 2 tahap, yaitu analisa univariat
dengan yang menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariat
sudah ditulis pada menggunakan chi square.
jurnal
sebelumnya.
Paraf
Pembimbing 1

REVIEW JURNAL 2
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul ALFI NOVIYANA, CITRA HADI KURNIATI,
Jurnal, Halaman HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU
IBU HAMIL TERHADAP KETIDAK PATUHAN DALAM
MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI
PUSKEMAS PURWOKERTO BARAT BANYUMAS
Teori Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya
dengan sehat, bersalin dengan selamat, serta melahirkan bayi
yang sehat. Ada beberapa masalah yang dapat mempengaruhi
kehamilan, partum buhan janin dan bahkan dapat
menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan,
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mengancam kehidupan ibu dan bayi seperti kurang energi
kronis, anemia, kurang yodium, HIV/AIDS, malaria.
Sampai saat ini anemia masih merupakan masalah gizi utama
yang diderita oleh ibu hamil dan wanita pada umumnya.
Anemia pada ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya
keguguran, lahir sebelum waktunya, melahirkan bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), lahir mati dan kematian
perinatal. Ibu hamil yang menderita anemia dapat mengalami
kegagalan jantung, yang dapat menimbulkan kematian.
Tingkat pengetahuan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
TTD selama hamil. Pengetahuan akan menentukan sikap dan
perilaku ibu dalam mengkonsumsi TTD.
Metode Penelitian ini adalah observasional analitik, dengan desain
cross sectional
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
trimester 3 yang berada di wilayah kerja puskesmas
Purwokerto Barat.
kriteria dari sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang
bersedia menjadi reponden, memeriksakan kehamilannya dan
telah menerima tablet tambah darah di Puskesmas Purwokerto
Barat.
Teknik sampel yang digunakan adalah Propotional Random
Sampling. Didapatkan sampel 30 responden.
Variabel terikat adalah ketidak patuhan sedangkan veriabel
bebas adalah pengetahuan, sikap, perilaku, kemudian
karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan dan paritas serta faktor eksternal yaitu motivasi
dari tenaga kesehatan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara
bertahap meliputi analisis univariat untuk menghitung
distribusi frekuensi, analisis bivariat untuk melihat apakah ada
hubungan antara variable dependen dengan variabel dengan
analisism Fisher's Exact Test. Analisi data pada penelitian ini
menggunakan bantuan soft ware.
Hasil Penelitian Dari 30 responden, sejumlah 12 responden (40%) masih belum
patuh dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).
Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Univariat karakteristik dan
variable yang berhubungan dengan ketidakpatuhan dalam
konsumsi TTD
Tabel 3.2 Rekapitulasi hasil Bivariat Ketidak patuhan dalam
konsumsi TTD

Hasil penelitian ini yang dilakukan pada 30 responden di


wilayah puskemas Purwokerto Barat menunjukkan responden
yang patuh mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD)
sebanyak 60 %, sedangkan masih ada 40% yang tidak patuh
mengkonsumsi TTD. Hal ini berarti masih banyak ibu hamil
yang tidak patuh mengkonsumsi TTD meskipun TTD
diberikan kepada ibu hamil secara gratis hal ini dapat dilihat
bahwa cakupan Fe3 dipuskesmas purwokerto barat yang sudah
mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Banyumas. Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa masih
ada 19,3 % ibu hamil yang tida kminum tablet FE dan hanya
18% yang minum tablet Fe 90 tablet atau lebih. Banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat ketidak patuhan
ibu hamil untuk minum TTD masih rendah diatas.
Hasil dalam penelitian ini 53,33% responden memiliki tingkat
pengetahuan yang kurang tentang TTD, Hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan
dengan ketidakpatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah.
Sebanyak 56,3% responden dengan pengetahuan kurang tidak
patuh dalam mengkonsumsi TTD namun 76,8% responden
dengan tingkat pengetahuan baik patuh dalam mengkonsumsi
TTD, Hal ini sesuai dengan pendapat Mediana bahwa ibu
hamil dengan pengetahuan baik lebih lebih patuh
mengkonsumsi TTD dibandingkan ibu hamil yang memiliki
pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan seseorang mengenai
tablet Fe berpengaruh terhadap perilaku dalam memilih
makanan yang mengandung zat besi. Hal ini sejalan juga
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri di Bantul,
menyebutkan bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan
mengenai anemia yang cukup baik belum dapat mendorong
ibu hamil untuk lebih patuh mengonsumsi tablet Fe akan tetapi
terdapat kecenderungan bahwa sebagian besar ibu hamil yang
patuh memiliki pengetahuan yang baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap dan perilaku
responden menunjukkan 60% sikap yang positif dan perilaku
baik, 40% sisanya responden dengan sikap yang negatif dan
perilaku yang kurang baik terhadap konsumsi TTD. Hasil
analisis statistik juga menunjukkan bahwa ada hubungan
antara sikap dan perilaku responden terhadap Ketidak patuhan
dalam mengkonsumsi TTD dengan pvalue= 0.000. Responden
yang mempunyai sikap dan perilaku negatif cenderung tidak
patuh dalam mengkonsumsi TTD.
Keterkaitan Jurnal ini mempunyai ketertarikan dengan karya tulis ilmiah
Dengan karya karena memiliki populasi yang sama mengenai sikap dan
tulis ilmiah perilaku pada ibu hamil yang mengonsumsi obat tambah
darah.
Ringkasan Perbedaan jurnal ini dengan penelitian penulis yaitu dilihat
Rancangan yang dari metode penelitian. Dalam penelitiaan yang akan saya tulis
membedakan menggunakan metode penelitiaan deskriptif analitik, berupaya
dengan yang mencari hubungan variabel yang satu dengan variabel lain,
sudah ditulis pada dengan pendekatan cross sectional Sedangkan jurnal yang akan
jurnal saya gunakan penelitiaanya yaitu observasional analitik,
sebelumnya. dengan desain cross sectioanal dilakukan secara bertahap
meliputi analisis data.
Paraf
Pembimbing 1
REVIEW JURNAL 3
Judul Karya HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Tulis Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa
/NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul ADITIANTI, YUSRISTA PERMANASARI, DAN ELISA
Jurnal, DIANA JULIANTI, PENDAMPINGAN MINUM TABLET
Halaman TAMBAH DARAH (TTD) DAPAT MENINGKATKAN
KEPATUHAN KONSUMSI TTD PADA IBU HAMIL
ANEMIA (FA), 71-78
Teori Mortalitas maternal dan neonatal adalah penyebab utama
mortalitas di Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,
dan keduanya bersama-sama menyebabkan 2,5-3,4 juta kematian
penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Sejumlah
40 persen kematian pada ibu hamil berhubungan dengan anemia.
Di Indonesia, prevalensi anemia pada ibu hamil dan ibu nifas
masih sangat tinggi, yakni 37,1% menurut data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2013.
Dinegara berkembang, satu dari dua ibu hamil diperkirakan
anemia. Anemia menjadi masalah kesehatan berat (severe public
health problem), jika prevalensinya lebih dari 40 persen dalam
suatu wilayah.
Anemia adalah keadaan yang ditandai dengan penurunan kadar
hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan gangguan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigen. Pada ibu hamil, keadaan anemia
ditandai dengan rendahnya kadar Hb, yaitu kurang dari 11 g/dl.
Terjadinya anemia disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor risiko
terjadinya anemia adalah rendahnya asupan zat besi, absorpsi zat
besi yang rendah, yang dapat disebabkan dari konsumsi makanan
yang mengandung fitat dan fenol. Selain itu, terjadinya anemia
juga disebabkan oleh kurang enegi kronis (KEK), umur
kehamilan, paritas. status gizi, pola konsumsi dan tingkat
kepatuhan mengonsumsi tablet Fe atau tablet zat besi oleh ibu
hamil.
Metode Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental. Pada
rancangan ini subjek dalam penelitian terdiri dari dua kelompok,
yaitu kelompok intervensi dan kelompok nonintervensi. Jumlah
responden pada kelompok intervensi berjumlah 29 orang dan 31
orang pada kelompok non-intervensi. Perhitungan jumlah
responden menggunakan rumus Lwanga & Lemeshow pengujian
hipotesis rata-rata 2 populasi dengan uji 2 sisi dengan rumus:

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner


terstruktur untuk mengetahui karakteristik responden,
karakteristik kehamilan, tingkat pengetahuan tentang anemia dan
kepatuhan konsumsi TTD. Pengukuran tingkat pengetahuan
tentang anemia dilakukan dengan memberikan 20 pertanyaan
pada responden dan pendamping
tentang anemia. Selanjutnya dilakukan skoring dan dikategorikan
menjadi baik, cukup dan kurang. Pengukuran kepatuhan
dilakukan dengan memberikan kuesioner MMAS-8 (Morisky
Medication Adherence Scale-8) yang berisi 8 pertanyaan untuk
mengukur tingkat kepatuhan responden dalam menggunakan
obat. Kuesioner MMAS-8 dan materi penyuluhan yang akan
digunakan dalam penelitian ini telah diadaptasi dari penelitian
yang dilakukan oleh Vernisa (2012).
Hasil Penelitian Dalam penelitian ini kegiatan pemberian intervensi berupa
penyuluhan kepada pendamping dilakukan di Desa Giri Mulya,
Cibatok 2 dan Cimanggu 1 Kecamatan Cibungbulang. Jumlah
keseluruhan responden kelompok intervensi adalah 29 orang.
Sementara itu, di Desa Cibatok 2 dan Desa Cimanggu 1
Kecamatan Cibungbulang dan di Desa Gunung Sari dan Desa
Gunung Picung Kecamatan Pamijahan tidak dilakukan
intervensi. Jumlah responden pada kelompok non–intervensi
adalah 32 orang.
Tabel 1 Sebaran Responden Menurut Pendidikan Terakhir dan
Pekerjaan

Tabel 2 Sebaran Karakteristik Pendamping


Tabel 3 Sebaran Tingkat Pengetahuan Responden

Tabel 4 Tingkat Pengetahuan Pendamping Sebelum dan Setelah


Intervensi

Tabel 5 Sebaran Tingkat Kepatuhan Konsumsi TTD


Keterkaitan Jurnal ini mempunyai ketertarikan dengan karya tulis ilmiah
Dengan karya karena memiliki populasi yang sama mengenai sikap dan
tulis ilmiah perilaku pada ibu hamil yang mengonsumsi obat tambah darah.
Ringkasan Perbedaan terlihat jelas pada metode penelitian yang akan
Rancangan digunakan, Dalam penelitiaan yang akan saya tulis menggunakan
yang metode deskriptif analitik, sedangkan jurnal yang saya gunakan
membedakan menggunakan metode penelitian desain kuasi eksperimental yang
dengan yang rancangan subjek terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok
sudah ditulis intervensi dan non intervensi.
pada jurnal
sebelumnya.
Paraf
Pembimbing 1
REVIEW JURNAL 4
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul RIZKY NADIYA PUTRI, SEFITA ARYUTI NIRMALA,
Jurnal, Halaman IRNA KURNIA APRILLANI, TINA DEWI JUDISTIANI,
MERRY WIJAYA, HUBUNGAN ANTARA
KARAKTERISTIK IBU KECUKUPAN ASUPAN ZAT
BESI, ASAM FOLAT DAN VITAMIN C DENGAN
STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN
JATINANGOR, 2541-0644
Teori selama kehamilan merupakan penyebab kesakitan dan
kematian wanita hamil yang berisiko bagi ibu dan janin (Siteti
et al, 2014) Selama kehamilan, pertumbuhan janin dan
plasenta membutuhkan jumlah yang lebih besar dari sirkulasi
darah ibu. Hal tersebut menyebabkan peningkatan kebutuhan
nutrisi, terutama zat besi dan asam folat. Anemia selama
kehamilan bergantung pada banyak faktor risiko. Misalnya,
usia ibu, paritas, status sosial-ekonomi dan trimester
kehamilan sebagai faktor risiko anemia (Bereka et al, 2017)
Anemia defisiensi besi dan asam folat disebabkan karena
asupan nutrisi yang kurang baik selama kehamilan serta
persediaan zat besi dan asam folat yang tidak adekuat dalam
tubuh selama mempersiapkan kehamilan. Kekurangan zat besi
pada ibu hamil dapat dilihat dari besarnya angka kesakitan dan
kematian ibu dan janin serta peningkatan risiko berat bayi lahir
rendah (BBLR) (Arisman, 2008). Anemia defisiensi besi
apabila disertai dengan kekurangan mikronutrien penting
lainnya akan membuat keadaan ibu lebih buruk. Akibat
kekurangan zat gizi selama kehamilan anemia juga diperburuk
juga dengan meningkatnya kebutuhan gizi terkait pertumbuhan
janin dalam kandungan (Astuti et al, 2017).
Defisiensi zat besi ibu menyebabkan asupan zat besi ke janin
menurun sehingga dapat menyebabkan persalinan prematur,
kecil masa kehamilan dan peningkatan kematian perinatal
(Renzo et al, 2015).
Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan
desain crossectional untuk mengetahui hubungan antara
karakteristik ibu, kecukupan zat besi, asam folat dan vitamin C
dengan status anemia pada ibu hamil di Kecamatan Jatinangor
tahun 2018.
Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling yaitu
pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek
yang kebetulan ada atau tersedia dengan jumlah sampel yang
didapatkan yaitu sebanyak 66 sampel. Pengukuran asupan zat
gizi dengan metode food record dalam waktu tiga hari,
selanjutnya disesuaikan dengan buku foto makanan kemudian
dihitung menggunakan aplikasi software NutriSurvey.
Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, ibu hamil yang datang untuk dilakukan
screening anemia serta ikut dalam penelitian berjumlah 66
responden. Dari 66 responden 4 hasil pemeriksaan darah
responden mengalami lisis serta 5 responden tidak mengisi
food record dengan lengkap, sehingga jumlah responden
penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
yaitu sebanyak 57 responden.
Tabel 1 Hubungan Karakteristik Ibu dengan Status Anemia
Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara status anemia ibu hamil dengan paritas (p
value = 0,42) dengan kekuatan korelasi sangat lemah
(r=0,2). Tidak terdapatnya hubungan hubungan paritas
dengan kejadian dengan ibu hamil dikarenakan sebagian
besar ibu hamil dalam penelitian ini dengan paritas tidak
berisiko. Hasil studi menunjukkan wanita hamil dengan
paritas 3-5 memiliki risiko anemia lebih tinggi dibandingkan
wanita dengan paritas kurang dari 3 (Addis Alone and
Mohamed Dohe, 2014)
Tabel 2 Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Status Anemia Ibu
Hamil Asupan Nutrisi
Berdasarkan tabel 2 hasil analisis statistic dengan uji Koefisien
Kontingensi diperoleh asupan zat besi memiliki p value 0,76
(>0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan
antara asupan zat besi dengan status anemia ibu hamil di
Kecamatan Jatinangor. Asupan asam folat memiliki p value
0,94 (>0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat
hubungan antara asupan asam folat dengan status anemia.
Asupan vitamin C memiliki pvalue 0,82 (>0,05) sehingga
disimpulkan tidak terdapat hubungan antara asupan vitamin C
dengan status anemia ibu hamil.
Keterkaitan Jurnal ini mempunyai ketertarikan dengan karya tulis ilmiah
Dengan karya karena memiliki populasi yang sama mengenai sikap dan
tulis ilmiah perilaku pada ibu hamil yang mengonsumsi obat tambah darah
Ringkasan Perbedaan jelas terlihat pada metode yang digunakan. Dalam
Rancangan yang penelitiaan yang akan saya tulis menggunakan metode
membedakan penelitian deskriptif analitik sedangkan jurnal ini
dengan yang menggunakan metode penelitiaan analitik korelatif. Selain itu,
sudah ditulis pada yang menjadi objek dari jurnal ini mengetahui hubungan
jurnal antara karakteristik ibu, kecukupan zat besi, asam folat, dan
sebelumnya. vitamin C.
Paraf
Pembimbing 1
REVIEW JURNAL 5
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul TETRA FALENSIA, ANTONO SURYO PUTRA, APOINA
Jurnal, Halaman KARTINI MAGISTER PROMOSI KESEHATAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO, INDONESIA SUREL,
ANEMIA WANITA HAMIL KONSUMSI TABLET DARAH
TAMBAHAN UNTUK MENCEGAH STUNTING DI
KABUPATEN GUNUNG KIDUL (Studi di Wilayah Kerja
Puskesmas Rongkop), 17-21
Teori Keadaan anemia pada ibu hamil ditandai dengan rendahnya
kadar Hb yaitu kurang dari 11 gr/dl2. (Maeyer, Dallman,
Gurney, Hallberg, Sood, 1989) Anemia adalah suatu keadaan
dimana jumlah sel darah merah atau kapasitas sel darah merah
untuk membawa oksigen tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis. Di Indonesia, 48,9% ibu hamil
mengalami anemia. (Kemenkes, 2018) Di Daerah Istimewa
Yogyakarta, 15,21% ibu hamil mengalami anemia dan 18,26%
ibu hamil mengalami anemia di kabupaten Gunung Kidul.
(Dinkes Provisnsi DIY, 2018)
Anemia ibu hamil menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
dan perkembangan bayi melalui gangguan asupan zat besi dan
oksigen utero-plasenta yang dapat meningkatkan risiko
intrauterin. gangguan pertumbuhan dan mempengaruhi hasil
bayi yang dilahirkan. (Manuaba, 2010) Penurunan hemoglobin
(Hb) yang terjadi pada ibu hamil yang anemia dapat
mengganggu pengiriman oksigen dan nutrisi dari ibu ke
plasenta, sehingga mempengaruhi fungsi plasenta ke janin.
Penurunan fungsi plasenta dapat menyebabkan terganggunya
pertumbuhan dan perkembangan janin. Gangguan
pertumbuhan janin pada ibu hamil yang anemia sangat
mempengaruhi panjang badan bayi yang dilahirkan (Kartini,
2018).
Salah satu pelayanan ANC adalah memberikan tablet
suplemen darah minimal 90 tablet kepada ibu hamil selama
masa kehamilan dengan tujuan untuk menurunkan angka
anemia ibu hamil, (Juwita, 2018) perdarahan saat melahirkan,
bayi berat lahir rendah, dan stunting dapat berkurang.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018) Pemberian
tablet suplemen darah merupakan upaya yang efektif untuk
mencegah dan mengendalikan anemia pada ibu hamil akibat
kekurangan zat besi dan asam folat. Tablet tambah darah
dikonsumsi ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan.
(Menteri Kesehatan, 2014) Pemberian tablet suplemen darah
merupakan pencegahan langsung (intervensi gizi spesifik)
dengan sasaran ibu hamil untuk mencegah stunting.
(Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, 2017)
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
desain studi kasus. Penelitian ini melibatkan informan utama
dengan kriteria usia 15-24 tahun, kehamilan anak pertama, usia
kehamilan trimester II-III, dan ibu hamil yang pernah
mengikuti pelayanan Antenetal Care (ANC). Selain itu peneliti
juga melibatkan informan pendukung yaitu suami/keluarga ibu
hamil anemia dan petugas kesehatan.
Hasil Penelitian Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi adalah
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi selama
kehamilan sesuai anjuran tenaga kesehatan yaitu 1 tablet besi
sehari dan minimal 90 hari selama kehamilan. Ibu hamil yang
tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi berarti tidak
mampu memenuhi kebutuhan zat besinya selama kehamilan.
(Erwin, Machmud and Utama, 2018) Kepatuhan adalah
ketaatan atau keteraturan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet Fe yang diterima dari Puskesmas sesuai anjuran.
Purnamasari, Margawati dan Widjanarko, 2016)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan ketidakpatuhan
ibu hamil anemia dalam mengkonsumsi TTD adalah apabila
jumlah TTD yang dikonsumsi ibu selama hamil kurang dari 90
TTD. Ibu hamil anemia di Kabupaten Gunungkidul wilayah
kerja Puskesmas Rongkop yang menjadi informan dalam
penelitian ini cenderung tidak patuh dalam mengkonsumsi
tablet suplemen darah. Ketidak patuhan ibu hamil anemia
dinilai berdasarkan usia kehamilan, saat pertama kali diberikan
tablet penambah darah, dan jumlah tablet penambah darah
yang telah dikonsumsi. Ibu hamil yang anemia dikatakan patuh
jika selama hamil mendapat tambahan tablet darah dan
dikonsumsi setiap hari tanpa henti.
Pola konsumsi ibu hamil anemia di wilayah kerja Puskesmas
Rongkop dinilai tidak sesuai, karena informan belum pernah
mengkonsumsi tablet darah tambahan. Penilaian didasarkan
pada jumlah tablet yang diterima dan dikonsumsi ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Rongkop. Ketidakpatuhan dalam
meminum tablet penambah darah mencapai 2-7 tablet. Ibu
hamil yang anemia di Kecamatan Gunungkidul Wilayah Kerja
Puskesmas Rongkop, mendapatkan tablet suplemen darah
sejak usia kandungan 4 bulan. Jumlah tablet tambah darah
yang diterima adalah 60 sampai 90 tablet, dimana 2 sampai 7
tablet tidak dikonsumsi. Ketidakpatuhan ibu hamil yang
anemia dalam mengkonsumsi tablet TTD lebih banyak
disebabkan karena lupa membawanya saat berpergian,
Keterkaitan Jurnal ini mempunyai ketertarikan dengan karya tulis ilmiah
Dengan karya karena memiliki populasi yang sama mengenai sikap dan
tulis ilmiah perilaku pada ibu hamil yang mengonsumsi obat tambah darah
Ringkasan Perbedaannya terlihat dari metode penelitian. Dalam metode
Rancangan yang yang akan saya akan gunakan yaitu metode deskriptif analitik
membedakan sedangkan jurnal ini menggunakan metode penelitiaan
dengan yang pendekatan kualitatif dan lebih mengarah pada desain studi
sudah ditulis pada kasus. Dengan mengedapankan data pencegahan stunting
jurnal terhadap ibu hamil.
sebelumnya.
Paraf
Pembimbing 1

REVIEW JURNAL 6
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul SRILIAN KARYUNI, ANDI BUNGAWATI, EKA
Jurnal, Halaman PRASETIA HATI BACULU, HUBUNGAN
PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MENGEONSUMSI
TABLET BESI (Fe) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA
IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS BULILI, 109-
111
Teori Anemia yang terjadi pada ibu hamil dapat menimbulkan
gangguan kesehatan baik bagi ibu maupun bayinya. Anemia
dapat meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Dampak anemia pada ibu hamil dapat
menyebabkan kematian janin dalam kandungan saat lahir,
kelahiran prematur, keguguran (abortus), cacat bawaan dan
mengakibatkan persalinan yang memakan waktu lama
sehingga menimbulkan perdarahan dan syok akibat kondisi
tubuh yang lemah selama kehamilan. kontraksi Rahim.
Pengetahuan ibu tentang tablet besi (Fe) akan menimbulkan
sikap positif terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet besi
(Fe). Tanpa pengetahuan tentang tablet besi (Fe), sulit bagi ibu
untuk menanamkan kebiasaan menggunakan makanan sumber
zat besi yang penting bagi kesehatan ibu hamil. Kurangnya
pengetahuan sering dipandang sebagai faktor penting dalam
masalah kekurangan zat besi. Hal ini dapat terjadi karena
masyarakat kurang mampu menerapkan informasi tentang
tablet besi (Fe) dalam kehidupan sehari-hari
pemerintah telah melaksanakan program pengendalian anemia
pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet zat besi
(Fe) kepada ibu hamil selama masa kehamilan dengan tujuan
untuk menurunkan angka anemia ibu hamil, namun angka
kejadian anemia masih tinggi. Dinas Kesehatan, 2018) dan ibu
hamil dengan anemia di Kota Palu tahun 2018 sebanyak 990
ibu hamil dengan anemia atau 23,02%
Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional, yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan
mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia
pada trimester pertama di Puskesmas Bulili yang dilakukan
secara simultan. dan pada saat yang sama. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II di
Puskesmas Bulili yaitu 96 ibu hamil.
Hasil Penelitian Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pengetahuan di Puskesmas Bulili

Tabel 1 menunjukkan variabel penelitian pengetahuan


responden di Puskesmas Bulili sebanyak 69 responden
(79,1%) tinggi, sedangkan responden rendah sebanyak 27
responden (28,1%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) Di Puskesmas
Bulili
Tabel 2 menunjukkan 30 responden (31,3%) yang tidak rutin
mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Bulili,
sedangkan 66 responden (68,8%) merupakan responden
rutin.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas
Bulili

Tabel 3 menunjukkan variabel penelitian untuk kejadian


anemia di Puskesmas Bulili sebanyak 45 responden
(46,9%) dan responden yang tidak anemia sebanyak 51
responden (53,1%).
Tabel 4. Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bulili

Tabel 4 menunjukkan analisis hubungan pengetahuan


dengan anemia pada ibu hamil sebanyak 27 responden yang
berpengetahuan rendah, 22 responden menunjukkan anemia
(81,5%), dan 5 responden tidak anemia (18,5%), sedangkan
dari 69 responden responden yang memiliki pengetahuan
tinggi, 23 orang menunjukkan anemia dan 46 orang tidak
menunjukkan anemia (66,7%).
Tabel 5. Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi
(Fe) dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I di
Puskesmas Bulili

Tabel 5 menunjukkan analisis hubungan antara kepatuhan


mengkonsumsi tablet besi (Fe) dengan kejadian anemia pada
ibu hamil, 30 responden menunjukkan kepatuhan
mengkonsumsi tablet besi (Fe) tidak teratur, 15 responden
menunjukkan anemia (50,0%), dan 15 dari mereka. tidak
anemia (50,0%), sedangkan dari 66 responden yang
menunjukkan kepatuhan konsumsi tablet zat besi (Fe) secara
teratur, 30 orang menunjukkan anemia dan 36 orang tidak
menunjukkan anemia (54,5%).
Keterkaitan Jurnal ini memiliki kemiripan dengan jurnal sebelumya hanya
Dengan karya yang membedakan pada jurnal sebelumnya menggunakan
tulis ilmiah sampel ibu hamil trisemester I
Ringkasan Perbedaan terlihat jelas pada sampel dan metode penelitian
Rancangan yang yang akan digunakan. Jurnal ini menggunakan metode
membedakan penelitiian observasional analitik dengan pendekatan cross
dengan yang sectional yang bertujuan untuk menggetahui jumlah ibu hamil
sudah ditulis pada trisemester I dengan mengalami kejadiaan anemia, sedangkan
jurnal jurnal yang saya tulis menggunakan metode penelitian
sebelumnya. deskriptif analitik yang hanya membahas beberapa aspek
tentang mengonsumsi obat tablet tambah darah dengan
kejadian anemia pada ibu hamil saja.
Paraf
Pembimbing 1

REVIEW JURNAL 7
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul LAFI MUNIRA, PRAMON VIWATTANAKULVANID,
Jurnal, Halaman FAKTOR-FAKTOR KESENJANGAN PENGETAHUAN
TENTANG PENCEGAHAN ANEMIA KALANGAN
MAHASISWI DI INDONESIA, 215-221
Teori Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertujuan untuk
mengurangi prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi
sebesar 50 persen pada tahun 2025 [13]. Berdasarkan Survei
Kesehatan Dasar Nasional Indonesia tahun 2013 prevalensi
anemia pada remaja putri sebesar 37,1% yang justru
meningkat menjadi 48,9% pada tahun 2018, dengan proporsi
anemia pada kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun.
Hal-hal tersebut jelas mempertegas bahwa kesehatan remaja
sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan,
terutama dalam upaya mencetak generasi penerus bangsa yang
berkualitas.
Faktor utama penyebab anemia defisiensi besi antara lain
asupan makanan yang tidak adekuat, dan adanya penyerapan
dan peningkatan kebutuhan zat besi dan kehilangan zat besi
yang berlebihan, cacat genetik, penyakit yang mempengaruhi
sel darah dan organ penghasil sel darah seperti malaria,
schistosomiasis, infeksi cacing tambang dan infeksi HIV [8].
Faktor-faktor seperti sosioekonomi, biokimia, dan
antropometri diketahui berhubungan dengan rendahnya kadar
hemoglobin dalam darah. Faktor-faktor ini dapat menentukan
dalam kaitannya dengan zat besi, termasuk tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, indeks massa tubuh (BMI), parasitologi,
jenis kelamin, dan musim. Penelitian sebelumnya telah
menunjukkan bahwa komponen makanan lain juga merupakan
faktor risiko anemia ketika asupan protein, vitamin A, asam
folat, vitamin C, dan vitamin B12 tidak memadai.
Keberhasilan pendekatan program pencegahan dan
penanggulangan anemia sangat bergantung pada partisipasi
aktif masyarakat berdasarkan analisis yang cermat terhadap
perubahan perilaku berupa penilaian pengetahuan, sikap dan
praktik yang ada di masyarakat. Penelitian ini menggunakan
teori KAP (Knowledge, Attitude and Practice) pada
pendidikan kesehatan. “Teori KAP” adalah teori perubahan
perilaku kesehatan, yang diajukan oleh para sarjana barat pada
1960-an, di mana perubahan perilaku manusia dibagi menjadi
tiga proses yang berurutan: perolehan pengetahuan,
pembentukan sikap, dan pembentukan perilaku. Teori ini
menyajikan hubungan progresif antara pengetahuan, sikap dan
perilaku sebagai berikut: pengetahuan adalah dasar dari
perubahan perilaku, dan keyakinan dan sikap adalah kekuatan
pendorong perubahan perilaku. “Model kepercayaan
kesehatan” dikemukakan pada 1950-an, yang menunjukkan
bahwa pembentukan kepercayaan kesehatan memainkan peran
kunci bagi orang untuk menerima bujukan, mengubah perilaku
buruk, dan mengadopsi perilaku sehat [19]. Perubahan
perilaku sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang merupakan
domain penting bagi terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan merupakan hasil penginderaan dari penglihatan
dan pendengaran yang diperoleh dari berbagai sumber antara
lain melalui tenaga kesehatan.
Metode Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Pengumpulan data penelitian kualitatif ini
menggunakan focus group discussion di antara sembilan
partisipan. Siswa terdaftar yang memiliki total masa studi di
sekolah tidak kurang dari enam bulan dan siswa yang menolak
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dikeluarkan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini seperti
pedoman focus group discussion, platform aplikasi online
untuk tele-interview (Whatsapp Video Call), koneksi internet,
rekaman audio tape, catatan, transkrip wawancara. Metode
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi pernyataan, pertanyaan peneliti sendiri, dan proses
iteratif peneliti. Analisis data dicampur antara analisis isi,
analisis tematik dan grounded theory.
Hasil Penelitian Dari temuan ini, kami dapat memastikan bahwa kurangnya
pengetahuan adalah faktor penting yang mempengaruhi
berkontribusi terhadap tindakan mahasiswi yang tidak
mengonsumsi tablet besi dengan benar. Kesenjangan
pengetahuan yang ditemukan dalam penelitian ini berkaitan
dengan gejala anemia, penyebab anemia, pengaruh anemia
terhadap kesehatan, manfaat minum tablet besi, dan pemberian
pencegahan anemia. Karena kurangnya pengetahuan dan
kesenjangan pengetahuan, siswa perempuan merasa bahwa
mereka mungkin tidak berisiko, persepsi ini mengarah pada
tindakan mereka untuk tidak mengkonsumsi tablet zat besi
yang disediakan di sekolah dengan benar.
Dengan pemahaman yang masih kurang terkait dengan
anemia, mahasiswi tersebut mengaku belum begitu
mengetahui apakah pencegahan anemia merupakan hal yang
penting untuk dilakukan. Diberikannya tablet besi setiap
minggu oleh guru menyebabkan kebingungan di kalangan
siswa, karena mereka tidak tahu mengapa mereka harus selalu
mengkonsumsi tablet besi setiap minggu, dan juga apa manfaat
dari meminum tablet besi. Setengah paham membuat siswa
ragu untuk meminum tablet besi yang diberikan guru setiap
minggunya. Mereka mengaku pada akhirnya tidak pernah
meminum tablet besi yang diberikan, sebagian dari mereka
membuang tablet besi tersebut karena merasakan efek samping
berupa mual dan keinginan untuk muntah setelah
mengkonsumsi tablet besi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas
intervensi pendidikan gizi pada anemia defisiensi besi terhadap
pengetahuan, sikap, dan praktik (KAP) pada remaja putri
defisiensi besi di Jalur Gaza. Dalam studi intervensi ini, 89
remaja perempuan berusia 15-19 direkrut dan dibagi secara
acak menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Kedua
kelompok menerima suplementasi zat besi (ferrous fumarat
200 mg) setiap minggu selama tiga bulan. Pengetahuan remaja
putri meningkat secara signifikan setelah dilakukan intervensi
pendidikan gizi. Sikap dan praktek juga meningkat
masingmasing. Intervensi pendidikan gizi berdampak pada
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik remaja putri
kekurangan zat besi dibandingkan dengan kontrol.
Keterkaitan Keterkaitan pada penelitiaan sebelumnya dan dengan
Dengan karya penelitian ini yaitu membahas tentang pencegahan anemia
tulis ilmiah
Ringkasan Perbedaan terlihat jelas pada metode penelitian yang
Rancangan yang digunakan. Penelitiaan yang akan saya tulis nantinya
membedakan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik.
dengan yang Menjelaskan secara detail mengkonsumsi obat tablet tambah
sudah ditulis pada darah pada ibu hamil. Sedangkan jurnal yang saya gunakan
jurnal menggunakan metode penelitian kualitatif. Yang hanya
sebelumnya. menjelaskan tentang faktor-faktor pengetahuaan terkait
pencegahan anemia pada kalangan mahasiswi.
Paraf
Pembimbing 1

Anda mungkin juga menyukai