MAPPING JURNAL
Oleh:
RAHMAWATY A. DAI
NIM: 821319110
REVIEW JURNAL 2
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul ALFI NOVIYANA, CITRA HADI KURNIATI,
Jurnal, Halaman HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU
IBU HAMIL TERHADAP KETIDAK PATUHAN DALAM
MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI
PUSKEMAS PURWOKERTO BARAT BANYUMAS
Teori Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya
dengan sehat, bersalin dengan selamat, serta melahirkan bayi
yang sehat. Ada beberapa masalah yang dapat mempengaruhi
kehamilan, partum buhan janin dan bahkan dapat
menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan,
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mengancam kehidupan ibu dan bayi seperti kurang energi
kronis, anemia, kurang yodium, HIV/AIDS, malaria.
Sampai saat ini anemia masih merupakan masalah gizi utama
yang diderita oleh ibu hamil dan wanita pada umumnya.
Anemia pada ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya
keguguran, lahir sebelum waktunya, melahirkan bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), lahir mati dan kematian
perinatal. Ibu hamil yang menderita anemia dapat mengalami
kegagalan jantung, yang dapat menimbulkan kematian.
Tingkat pengetahuan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
TTD selama hamil. Pengetahuan akan menentukan sikap dan
perilaku ibu dalam mengkonsumsi TTD.
Metode Penelitian ini adalah observasional analitik, dengan desain
cross sectional
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
trimester 3 yang berada di wilayah kerja puskesmas
Purwokerto Barat.
kriteria dari sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang
bersedia menjadi reponden, memeriksakan kehamilannya dan
telah menerima tablet tambah darah di Puskesmas Purwokerto
Barat.
Teknik sampel yang digunakan adalah Propotional Random
Sampling. Didapatkan sampel 30 responden.
Variabel terikat adalah ketidak patuhan sedangkan veriabel
bebas adalah pengetahuan, sikap, perilaku, kemudian
karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan dan paritas serta faktor eksternal yaitu motivasi
dari tenaga kesehatan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara
bertahap meliputi analisis univariat untuk menghitung
distribusi frekuensi, analisis bivariat untuk melihat apakah ada
hubungan antara variable dependen dengan variabel dengan
analisism Fisher's Exact Test. Analisi data pada penelitian ini
menggunakan bantuan soft ware.
Hasil Penelitian Dari 30 responden, sejumlah 12 responden (40%) masih belum
patuh dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).
Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Univariat karakteristik dan
variable yang berhubungan dengan ketidakpatuhan dalam
konsumsi TTD
Tabel 3.2 Rekapitulasi hasil Bivariat Ketidak patuhan dalam
konsumsi TTD
REVIEW JURNAL 6
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul SRILIAN KARYUNI, ANDI BUNGAWATI, EKA
Jurnal, Halaman PRASETIA HATI BACULU, HUBUNGAN
PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MENGEONSUMSI
TABLET BESI (Fe) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA
IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS BULILI, 109-
111
Teori Anemia yang terjadi pada ibu hamil dapat menimbulkan
gangguan kesehatan baik bagi ibu maupun bayinya. Anemia
dapat meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Dampak anemia pada ibu hamil dapat
menyebabkan kematian janin dalam kandungan saat lahir,
kelahiran prematur, keguguran (abortus), cacat bawaan dan
mengakibatkan persalinan yang memakan waktu lama
sehingga menimbulkan perdarahan dan syok akibat kondisi
tubuh yang lemah selama kehamilan. kontraksi Rahim.
Pengetahuan ibu tentang tablet besi (Fe) akan menimbulkan
sikap positif terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet besi
(Fe). Tanpa pengetahuan tentang tablet besi (Fe), sulit bagi ibu
untuk menanamkan kebiasaan menggunakan makanan sumber
zat besi yang penting bagi kesehatan ibu hamil. Kurangnya
pengetahuan sering dipandang sebagai faktor penting dalam
masalah kekurangan zat besi. Hal ini dapat terjadi karena
masyarakat kurang mampu menerapkan informasi tentang
tablet besi (Fe) dalam kehidupan sehari-hari
pemerintah telah melaksanakan program pengendalian anemia
pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet zat besi
(Fe) kepada ibu hamil selama masa kehamilan dengan tujuan
untuk menurunkan angka anemia ibu hamil, namun angka
kejadian anemia masih tinggi. Dinas Kesehatan, 2018) dan ibu
hamil dengan anemia di Kota Palu tahun 2018 sebanyak 990
ibu hamil dengan anemia atau 23,02%
Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional, yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan
mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia
pada trimester pertama di Puskesmas Bulili yang dilakukan
secara simultan. dan pada saat yang sama. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II di
Puskesmas Bulili yaitu 96 ibu hamil.
Hasil Penelitian Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pengetahuan di Puskesmas Bulili
REVIEW JURNAL 7
Judul Karya Tulis HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM
Ilmiah MENKONSUMSI OBAT TABLET TAMBAH DARAH
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DIPUSKESMAS TILAMUTA DESA PILOLIYANGA
Nama Rahmawaty A. Dai/ 821319110
Mahasiswa /NIM
Pembimbing 1 Madania M.sc. Apt.
Pembimbing 2 Nurain Thomas M.si. Apt.
Penulis, Judul LAFI MUNIRA, PRAMON VIWATTANAKULVANID,
Jurnal, Halaman FAKTOR-FAKTOR KESENJANGAN PENGETAHUAN
TENTANG PENCEGAHAN ANEMIA KALANGAN
MAHASISWI DI INDONESIA, 215-221
Teori Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertujuan untuk
mengurangi prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi
sebesar 50 persen pada tahun 2025 [13]. Berdasarkan Survei
Kesehatan Dasar Nasional Indonesia tahun 2013 prevalensi
anemia pada remaja putri sebesar 37,1% yang justru
meningkat menjadi 48,9% pada tahun 2018, dengan proporsi
anemia pada kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun.
Hal-hal tersebut jelas mempertegas bahwa kesehatan remaja
sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan,
terutama dalam upaya mencetak generasi penerus bangsa yang
berkualitas.
Faktor utama penyebab anemia defisiensi besi antara lain
asupan makanan yang tidak adekuat, dan adanya penyerapan
dan peningkatan kebutuhan zat besi dan kehilangan zat besi
yang berlebihan, cacat genetik, penyakit yang mempengaruhi
sel darah dan organ penghasil sel darah seperti malaria,
schistosomiasis, infeksi cacing tambang dan infeksi HIV [8].
Faktor-faktor seperti sosioekonomi, biokimia, dan
antropometri diketahui berhubungan dengan rendahnya kadar
hemoglobin dalam darah. Faktor-faktor ini dapat menentukan
dalam kaitannya dengan zat besi, termasuk tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, indeks massa tubuh (BMI), parasitologi,
jenis kelamin, dan musim. Penelitian sebelumnya telah
menunjukkan bahwa komponen makanan lain juga merupakan
faktor risiko anemia ketika asupan protein, vitamin A, asam
folat, vitamin C, dan vitamin B12 tidak memadai.
Keberhasilan pendekatan program pencegahan dan
penanggulangan anemia sangat bergantung pada partisipasi
aktif masyarakat berdasarkan analisis yang cermat terhadap
perubahan perilaku berupa penilaian pengetahuan, sikap dan
praktik yang ada di masyarakat. Penelitian ini menggunakan
teori KAP (Knowledge, Attitude and Practice) pada
pendidikan kesehatan. “Teori KAP” adalah teori perubahan
perilaku kesehatan, yang diajukan oleh para sarjana barat pada
1960-an, di mana perubahan perilaku manusia dibagi menjadi
tiga proses yang berurutan: perolehan pengetahuan,
pembentukan sikap, dan pembentukan perilaku. Teori ini
menyajikan hubungan progresif antara pengetahuan, sikap dan
perilaku sebagai berikut: pengetahuan adalah dasar dari
perubahan perilaku, dan keyakinan dan sikap adalah kekuatan
pendorong perubahan perilaku. “Model kepercayaan
kesehatan” dikemukakan pada 1950-an, yang menunjukkan
bahwa pembentukan kepercayaan kesehatan memainkan peran
kunci bagi orang untuk menerima bujukan, mengubah perilaku
buruk, dan mengadopsi perilaku sehat [19]. Perubahan
perilaku sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang merupakan
domain penting bagi terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan merupakan hasil penginderaan dari penglihatan
dan pendengaran yang diperoleh dari berbagai sumber antara
lain melalui tenaga kesehatan.
Metode Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Pengumpulan data penelitian kualitatif ini
menggunakan focus group discussion di antara sembilan
partisipan. Siswa terdaftar yang memiliki total masa studi di
sekolah tidak kurang dari enam bulan dan siswa yang menolak
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dikeluarkan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini seperti
pedoman focus group discussion, platform aplikasi online
untuk tele-interview (Whatsapp Video Call), koneksi internet,
rekaman audio tape, catatan, transkrip wawancara. Metode
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi pernyataan, pertanyaan peneliti sendiri, dan proses
iteratif peneliti. Analisis data dicampur antara analisis isi,
analisis tematik dan grounded theory.
Hasil Penelitian Dari temuan ini, kami dapat memastikan bahwa kurangnya
pengetahuan adalah faktor penting yang mempengaruhi
berkontribusi terhadap tindakan mahasiswi yang tidak
mengonsumsi tablet besi dengan benar. Kesenjangan
pengetahuan yang ditemukan dalam penelitian ini berkaitan
dengan gejala anemia, penyebab anemia, pengaruh anemia
terhadap kesehatan, manfaat minum tablet besi, dan pemberian
pencegahan anemia. Karena kurangnya pengetahuan dan
kesenjangan pengetahuan, siswa perempuan merasa bahwa
mereka mungkin tidak berisiko, persepsi ini mengarah pada
tindakan mereka untuk tidak mengkonsumsi tablet zat besi
yang disediakan di sekolah dengan benar.
Dengan pemahaman yang masih kurang terkait dengan
anemia, mahasiswi tersebut mengaku belum begitu
mengetahui apakah pencegahan anemia merupakan hal yang
penting untuk dilakukan. Diberikannya tablet besi setiap
minggu oleh guru menyebabkan kebingungan di kalangan
siswa, karena mereka tidak tahu mengapa mereka harus selalu
mengkonsumsi tablet besi setiap minggu, dan juga apa manfaat
dari meminum tablet besi. Setengah paham membuat siswa
ragu untuk meminum tablet besi yang diberikan guru setiap
minggunya. Mereka mengaku pada akhirnya tidak pernah
meminum tablet besi yang diberikan, sebagian dari mereka
membuang tablet besi tersebut karena merasakan efek samping
berupa mual dan keinginan untuk muntah setelah
mengkonsumsi tablet besi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas
intervensi pendidikan gizi pada anemia defisiensi besi terhadap
pengetahuan, sikap, dan praktik (KAP) pada remaja putri
defisiensi besi di Jalur Gaza. Dalam studi intervensi ini, 89
remaja perempuan berusia 15-19 direkrut dan dibagi secara
acak menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Kedua
kelompok menerima suplementasi zat besi (ferrous fumarat
200 mg) setiap minggu selama tiga bulan. Pengetahuan remaja
putri meningkat secara signifikan setelah dilakukan intervensi
pendidikan gizi. Sikap dan praktek juga meningkat
masingmasing. Intervensi pendidikan gizi berdampak pada
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik remaja putri
kekurangan zat besi dibandingkan dengan kontrol.
Keterkaitan Keterkaitan pada penelitiaan sebelumnya dan dengan
Dengan karya penelitian ini yaitu membahas tentang pencegahan anemia
tulis ilmiah
Ringkasan Perbedaan terlihat jelas pada metode penelitian yang
Rancangan yang digunakan. Penelitiaan yang akan saya tulis nantinya
membedakan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik.
dengan yang Menjelaskan secara detail mengkonsumsi obat tablet tambah
sudah ditulis pada darah pada ibu hamil. Sedangkan jurnal yang saya gunakan
jurnal menggunakan metode penelitian kualitatif. Yang hanya
sebelumnya. menjelaskan tentang faktor-faktor pengetahuaan terkait
pencegahan anemia pada kalangan mahasiswi.
Paraf
Pembimbing 1