Anda di halaman 1dari 29

TUGAS PRAKTEK

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PERTEMUAN KETIGA

KELOMPOK 11 :
1) SRI RAHMATUL RISQIKA (1102001053)
2) NADIA RAN PUTRI (1102001032)
3) SARTINA HARAHAP (1102001048)
4) NOVITA (1102001035)
5) JUNITA (1102001023)
6) PEPI ALVERA (1102001039)

DOSEN PEMBIMBING :

SYOFIARTI, SH, M.Hum

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT., atas segalah rahmat dan nikmat yang diberikan
kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan pembuatan makalah pendidikan
kewarganegaraan ini dengan semaksimal mungkin.
Makalah ini berjudul “ Kasus Disintergasi di Indonesia ”. Makalah ini juga berisi
tentang cara-cara sederhana tentang bagaiman agar nilai-nilai Pancasila ini bisa hidup di
masyarakat Indonesia sehingga Pancasila tidak hanya terkristalisasi sebagai ideologi
Negara, namun juga sebagai norma yang sangat penting dalam dalam memperkokoh
persatuan dan mencegah ancaman disintegrasi bangsa kita.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya dan pembaca sekalian. Dan tak lupa
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
makalah ini.
Kritik serta saran yang membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Terima kasih.

Padang Pariaman, 27 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................
DAFTAR ISI..........................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................
C. Tujuan.................................................................................
D. Manfaat.......................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Disintegrasi ......................................................
B. Pengertian Kenakalan Remaja ...........................................
C. Pengertian Seks Bebas .......................................................
D. Kasus Sepasang Pelajar SMA yang Melakukan Perbuatan Mesum di Kamar Pas
disebuah Mall di Surabaya.......................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................
B. Saran ...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
(PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia
setelah China,Amerika Serikat, dan India. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia adalah
237.641.326 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut, sekitar 37% merupakan penduduk usia
remaja (penduduk umur 10 tahun sampai 20 tahun).
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Remaja berada pada masa transisi, pencarian jati diri serta
pencarian pola hidup yang paling sesuai baginya. Dalam melakukan pencarian jati diri
ini, para remaja sering melakukan metode coba-coba yang sering menimbulkan terjadinya
banyak kesalahan.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan para remaja sering menimbulkan kekhawatiran
serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, baik lingkungan keluarga
maupun lingkungan masyarakat. Kesalahan-kesalahan tersebut sering menimbulkan
permasalahan yang disebut sebagai kenakalan remaja.
Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk disintegrasi bangsa. Disintegrasi
adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan
atau persatuan; perpecahan. Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan
suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Merriam,1994). Pengertian ini
mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose unity or intergrity by or as if by breaking
into parts”.
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan,
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-
anak kedewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Salah satu bentuk kenakalan
remaja yang sering terjadi di Indonesia adalah seks bebas.
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan
tanpa adanya ikatan perkawinan. Belakangan ini, arus kemorosotan moral semakin deras
melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda Indonesia. Dalam surat kabar sering kali
kita membaca berita tentang seks bebas di kalangan remaja
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada 4 Maret 2017, terdapat suatu pemberitaan
tentang kasus sepasang pelajar SMA melakukan adegan mesum di kamar ganti sebuah
mall di Surabaya. Generasi muda (remaja) merupakan harapan masa depan bangsa. Suatu
bangsa akan menjadi bangsa yang hebat apabila memiliki generasi muda yang cerdas dan
bermoral. Sebaliknya, suatu bangsa akan hancur apabila generasi mudanya tidak memiliki
moral yang baik. Mengingat jumlah generasi muda Indonesia yang mendominasi dan
maraknya kasus sesk bebas yang terjadi di Indonesia, salah satunya kasus sepasang
remaja SMA yang melakukan adegan mesum di kamar pas suatu mall yang telah penulis
sebutkan diatas, maka penulis tertarik melakukan suatu penelitian tentang kasus tersebut
agar dapat memberikan solusi terbaik dalam menghadapi kasus seks bebas di kalangan
remaja Indonesia sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja yang merupakan ancaman
disintegrasi bangsa di Indonesia.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1) Apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa?
2) Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja?
3) Apa yang dimaksud dengan seks bebas
4) Apa yang menyebabkan terjadinya seks bebas?
5) Bagaimana cara mengatasi kasus seks bebas di Indonesia khususnya dalam
kasus sepasang pelajar SMA yang berbuat mesum di kamar pas di sebuah mall di
Surabaya?
6) Siapa yang harus bertanggung jawab dalam mengatasi masalah seks bebas
di Indonesia?
7) Mengapa kita perlu mengatasi masalah seks bebas di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan makalah ini, yaitu:
i.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa
ii.Untuk mengetahui pengertian tentang kenakalan remaja
iii.Untuk mengetahui pengertian tentang seks bebas
iv.Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya seks bebas
v.Untuk mengetahui cara mengatasi kasus seks bebas di Indonesia khususnya
dalam kasus sepasang pelajar SMA yang berbuat mesum di kamar ganti di
sebuah mall di Surabaya
vi.Untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab dalam mengatasi
masalah seks bebas di Indonesia.
vii.Untuk mengetahui alasan mengapa kita perlu mengatasi masalah seks bebas di
Indonesia

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1) Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa
2) Dapat mengetahui pengertian tentang kenakalan remaja
3) Dapat mengetahui pengertian tentang seks bebas
4) Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya seks bebas
5) Mengetahui cara mengatasi kasus seks bebas di Indonesia khususnya dalam
kasus sepasang pelajar SMA yang berbuat mesum di kamar ganti di sebuah mall
di Surabaya.
6) Mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab dalam mengatasi masalah
seks bebas di Indonesia.
7) Mengetahui alasan mengapa kita perlu mengatasi masalah seks bebas di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Disintegrasi Bangsa


Disintegrasi adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah;
hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.Disintegrasi secara harfiah dipahami
sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah
(Merriam,1994). Pengertian ini mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose unity or
intergrity by or as if by breaking into parts”.

B. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja adalah semua kelakuan remaja yang berlawanan dengan
ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang,
binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak
lain. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Adapun definisi kenakalan remaja menurut para
ahli, yaitu :
1. Paul Moedikdo
- Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-
anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri,
menganiaya dan sebagainya.
- Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
- Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
2. Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah
juvenile delinquency merupakan gejala patologis pada remaja yang di sebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial.
3. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat di terima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
4. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada
dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya
terkandung unsur-unsur anti normatif.
5. Mussen
Perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak
remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa maka
akan mendapat sanksi hukum.

C. Pengertian Seks Bebas


Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan
tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah
satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma ri media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan
tidak terkontroyang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan
maupun dal oleh pengendalian diri yang benar.
Adapun pengertian seks bebas menurut beberapa ahli, yaitu :
1) Kartono (1977)
Seks bebas merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana
kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi
tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.
2) Desmita (2005)
Seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual
yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai
melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma
karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.
3) Nevid dkk (1995)
Seks bebas adalah hubungan seks antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya
ikatan selama ada ketertarikan secara fisik.
4) Cynthia (2005)
Seks bebas diartikan sebagai hubungan seksual tanpa ikatan pada yang
menyebabkan berganti-ganti pasangan.
5) Sarwono (2003
Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik
dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang dilakukannya
seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai menempelkan alat
kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui oral seks pada
alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan bercumbuan sampai menempelkan
alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan
namun belum bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang
dilakukan diluar hubungan pernikahan.
D. Kasus Sepasang Pelajar SMA yang Melakukan Perbuatan Mesum di Kamar
Pas disebuah Mall di Surabaya
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia
akhir-akhir ini. Salah satunya yaitu kasus sepasang pelajar SMA swasta yang tertangkap
tengah berbuat mesum di sebuah kamar ganti mall di Surabaya, Jawa Timur. Kedua
pelajar tersebut diketahui sebagai siswa kelas 10 di salah satu SMA swasta di daerah
Citraland,Surabaya.
Peristiwa tersebut terjadi pada 4 Maret 2017 pukul 16.00 WIB. Perbuatan tersebut
bukan merupakan yang pertama kalinya, melainkan aksi kedua kali yang dilakukan oleh
kedua remaja tersebut. Aksi mesum pertama mereka dilakukan sekitar pertengahan
Februari 2017. Aksi mesum keduanya dilakukan karena mereka ketagihan. Hal ini
disebabkan pada aksi pertama mereka berhasil melakukan perbuatan mesum tersebut dan
tidak diketahui. Pada kejadian pertama, sepasang pelajar itu berada di kamar ganti guna
mencoba baju yang mau dibeli. Namun mereka berada di kamar pas itu sekitar 40 menit
sehingga membuat karyawan mall mencurigainya.
Namun, mengetahui hal tersebut, karyawan mall tak langsung menangkapnya dan
membiarkan perbuatan pelajar tersebut sembari mengingat wajah pasangan pelajar
mesum tersebut. Merasa tidak dicurigai, akhirnya keduanya datang kembali pada Sabtu 4
Maret 2017 dengan modus yang sama, yaitu pura-pura membeli baju dan mencobanya di
kamar pas.
Para pegawai mall yang sudah mengingat wajah kedua remaja tersebut membiarkan
mereka memasuki kamar pas. Setelah sekitar 10 menit, ternyata kedua pelajar tersebut
belum keluar. Akhirnya, karyawan pun melapor ke satpam mall. Setelah mendapat
laporan, pihak sekuriti langsung menuju kamar pas. Pihak sekuriti langsung menggedor
pintu kamar pas dan meminta mereka untuk keluar.
Saat keluar dari kamar ganti, sepasang pelajar mesum itu tetap diminta tidak
mengenakan celana dalam yang memang sudah dilepas sejak di kamar pas. Selanjutnya,
mereka digiring menuju salah satu ruangan mall yang jaraknya dari kamar pas menuju
ruangan sekitar 70 meter. Di dalam ruangan itu, kedua pelajar tersebut diinterogasi oleh
pihak sekuriti. Menurut pengakuan mereka, awalnya mereka berpura-pura membeli dan
mencoba baju, lalu keduanya menuju kamar ganti. Setelah merasa aman, akhirnya
keduanya melakukan hubungan badan. Hubungan badan tersebut merupakan hubungan
kedua yang mereka lakukan di kamar pas tersebut. Keduanya mengaku merasa aman
untuk melakukan perbuatan mesum di dalam kamar ganti mall tersebut. Selain itu mereka
juga mengaku ketagihan untuk melakukan hubungan badan, oleh karena itu mereka
melakukan perbuatan tersebut untuk kedua kalinya.
Penyebab Terjadinya Seks Bebas
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman modern ini memiliki dampak bagi
masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa
kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang
dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak
aneh jika banyak penderita AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja atau anak
sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat
begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah
bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini
ingin dipuji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan
akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus
memilih-milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita
jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan
norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan
sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan
buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Adapun faktor-faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas
adalah sebagai berikut:
a) Kehidupan Iman yang Rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman
dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya
keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus
meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah tumpuan bagi
hidup kita.
b) Kurangnya Perhatian Orang Tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang
tua sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tua lah yang paling dekat dengannya.
Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua
kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah
terjerumus dalam kebiasaan rseks bebas.
Akan tetapi, ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun
orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula,
anak yang tergolong memiliki keprobadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan
perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan penyesalan pada akhir
perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.
c) Lengkapnya Fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks
bebas. Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas
yang diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang
remaja atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka melakukan seks
bebas seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan
mudah sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bisa digunakan oleh para remaja
dan mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga
dapat menjadi tempat seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena
itu jangan biarkan si anak berduaan dirumah.
d) Tekanan dari Seorang Pacar
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela
melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan
dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap
memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan,
penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa, dan pemikiran seperti
itu sangat banyak dijumpai.
e) Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan
mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks
bebas.
f) Kurangnya Pengetahuan Tentang Seks Bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih
sayang dalam sebuah hubungan berpacaran. Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks
kegiatan pacaran mereka tidak efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk
perilaku yang buruk. Tidak sedikit para remaja juga para mahasiswa berfikiran seperti itu.
g) Rasa Ingin Tahu tentang Sesuatu yang Berbau Seksual.
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-
temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak
terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih
jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa
percobaan tersebut berbahaya.
h) Tontonan yang Tidak Mendidik.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar.
Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk
perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar
kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. ,Oleh sebab itu sebaiknya tontonan yang
mendidiklah yang harus diberikan pada seorang anak sejak dini sehingga kelak saat
remaja menjadi remaja yang baik.
i) Pergaulan Bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti clubbing, minum-minuman keras dan
sebagainya akan berujung pada seks bebas. Pergaulan bebas dapat menyebabkan
seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung
pada seks bebas yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat salah.
j) Pada Masa Remaja terjadi Kematangan Biologis.
Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya
orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini
membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimulan
yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno, cerita cabul,
dan gambar-gambar erotis.
Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri
cenderung berakibat negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran.
Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri
akan membawa kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan
hubungan seksual pranikah.
k) Rendahnya Pengetahuan tentang Bahaya Seks Bebas.
Banyak remaja yang beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu hal yang wajar
bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang
tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat
memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai
seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau
melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau
mencobanya.
l) Faktor Lingkungan seperti Orang Tua, Teman dan Tetangga.
Di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan
bebas di karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut
dengan broken home. Hal-hal yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah
karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin
di bilang “gaul”.
m) Salah bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila
seorang remaja salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman
berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah
arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih
teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang
yang membenarkan kemaksiatan.
n) Kegagalan Remaja Menyerap Norma-Norma yang Berlaku
Norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap harus disesuaikan
dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.
o) Faktor Perubahan Zaman.
Faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di
kalangan remaja karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh
semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan
khusus orang dewasa. Namun, karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong
para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah
melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui
rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat. Oleh karena itu pengawasan orang tua
adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.
Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri seringkali mengusik
ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman
lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk
hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi,
berjudi,seks bebas,dan lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang
lain yang ada disekitarnya.
Pentingnya Mengatasi Seks Bebas di Kalangan Remaja Indonesia
Kenakalan remaja merupakan masalah yang saat ini sering melanda remaja di
Indonesia. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya.
Salah satu masalah kenakalan remaja yang saaat ini dihadapi bangsa Indonesia yaitu seks
bebas. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal seks bebas. Pemahaman para
remaja tentang seks masih sangat minim. Kebanyakan remaja hanya perduli dengan
kenikmatan sesaat yang ditimbulkan oleh seks bebas. Padahal, lebih dari itu, seks bebas
banya memberikan dampak negatif, baik bagi kondisi fisik remajamaupun kondisi psikis
remaja. Berdasarkan hal tersebut, maka masalah tentang seks bebasdi kalangan remaja di
Indonesia itu sangat penting untuk diatasi.
Bahaya Seks Bebas
Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak yang ditimbulkan dari seks bebas dan
cenderung bersifat negatif, seperti terjadinya penyakit kelamin, buruknya kondisi psikis
remaja, dll.
Seks bebas di kalangan remaja dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar
dan salah pilihnya remaja tersebut terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat ini, di
kota besar sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan tempat
berkumpul para remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah anak-anak
remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas
adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri,
guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana mereka
hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus
mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi remaja yang
terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan saja jika seluruh remaja ada di Indonesia
terjerumus dalam seks bebas, apa jadinya nasib bangsa kita ini jika remaja yang ada tidak
memiliki kemampuan berfikir dan fisik yang baik, tentunya pembangunan tidak akan
berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas:
a. Menciptakan Kenangan Buruk
Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka
secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun
turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
b. Mengakibatkan Kehamilan.
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada
masa subur. Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar
biasa. Kehamilan yang dianggap “kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan
malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
c. Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Pembunuhan Bayi.
Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi
mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim. Menggugurkan kandungan dengan
cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
d. Penyebaran Penyakit.
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya.
Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu
kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu
penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks
adalah virus HIV. Virus ini dapat menyebabkan penyakit kelamin yang sangat berbahaya,
yaitu AIDS
e. Timbul Rasa Ketagihan.
Seks bebas sama seperti narkoba, yaitu menimbulkan rasa kenikmatan yang akan
terus berlanjut. Hal ini dikembalikan lagi terhadap kepercayaan dan iman kita,bila dalam
ikatan yang sah (sudah menikah) melakukan seks dengan pasangan sendiri merupakan
hal yang wajar,tetapi jika belum ada ikatan yang sah maka perbuatan seks merupakan
perbuatan yang salah.
f. Merusak Masa Depan Pelaku
Perilaku seks bebas, dapat menciptakan kenangan buruk bagi pelaku, bahkan sampai
menyebabkan buruknya kondisi psikis pelaku. Terlebih jika pelaku seks bebas mengalami
kehamilan ataupun terserang penyakit kelamin, seperti AIDS. Hal-hal tersebut tentuny
dapat merusak masa depan pelaku seks bebas
Solusi untuk Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Seks Bebas
Seperti yang telah penulis bahas di atas bahwa sesungguhnya seks bebas terjadi
karena kurangnya kesadaran remaja terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh seks bebas.
Untuk mencegah dan mengatasi terjadinya seks bebas hendaknya orang tua
memperhatikan anak-anaknya, tetapi orang tua juga jangan terlalu mamanjakan anak
mereka, karena bisa mengakibatkan dampak buruk baginya karena dia sudah terbiasa
dengan hal-hal yang enak-enak. Selain itu,orang tua juga harus memperhatikan anak-
anaknya dengan mengarahkan ke hal-hal yang positif dengan cara mendukung bakat yang
dimiliki oleh anak tersebut, agar dapat berguna dan berkembang
Bagi para lembaga sosial harus bisa merangkul para remaja untuk masuk dalam
suatu organisasi karena dengan mengikuti berbagai kegiatan, seorang remaja akan terarah
pikirannya dengan baik. Bagi lembaga keagamaan, harus bisa membina keimanan dan
ketaqwaan para remaja terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mendukung segala bakat-bakat
anak remaja agar mereka tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Tidak terlalu
memaksakan seorang dalam berbagai tindakan karena akan membuat tempramen seorang
anak suka emosional. Didiklah anak-anak dengan cara yang lambat agar mereka tidak
selalu membangkan segala suruhan atau perintah para orang tua.
Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
mengatasi terjadinya kenakalan remaja:
a) Pahami Dampak Negatif Seks bebas
Salah satu hal yang penting untuk dilakukan dalam mengatasi terjadinya seks bebas
adalah dengan memahami dampak negatifnya. Para remaja harus memiliki pemahaman
bahwa seks bebas bisa membawa konsekuensi yang sangat fatal bagi masa depannya
bahkan berujung kematian. Seks bebas bisa meningkatkan resiko terjangkit AIDS, salah
satu penyakit yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Selain itu secara psikologis seks bebas juga membawa dampak yang buruk. Remaja
akan seolah-olah dihantui oleh perasaan berdosa dan bersalah. Hal ini dalam jangka
panjang bisa mengakibatkan turunnya rasa percaya diri, stress, bahkan depresi
b) Memberi Batasan Jam Malam bagi Anak
Menurut penelitian sosiolog Universitas Cambridge, aktivitas seks bebas 80 persen
terjadi setelah jam 9 malam. Memang, jika menilik kehidupan malam yang erat kaitannya
dengan diskotik, klub, pub, bahkan prostitusi; seks bebas sangat mungkin terjadi pada
waktu-waktu tersebut. Apalagi di malam hari suasana jauh lebih sejuk, sehingga secara
psikologis kita menjadi lebih berani untuk mencoba hal-hal baru. Oleh karena itu, perlu
diberlakukan jam malam bagi anak, agar perbuatan seks bebas tidak terjadi.

c) Memilih Lingkungan yang Positif


Lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter serta perilaku keseharian
seseorang, khususnya remaja. Jika remaja ingin menjauhkan diri sendiri dari seks bebas,
maka remaja harus masuk ke dalam lingkungan yang kondusif. Remaja dapat memilih
tempat belajar seperti kampus atau sekolah yang memiliki disiplin tinggi, berprestasi, dan
membina murid-muridnya untuk tidak hanya sekedar menjadi pandai, namun juga
menjadi manusia yang berakhlak baik.
Sekolah, kampus, dan tempat kerja sangat berperan penting dalam menentukan
kebiasaan seseorang. Jika masuk ke dalam lingkungan yang negatif, diperlukan usaha
yang lebih berat untuk menjauhkan diri dari hal-hal negatif seperti seks bebas. Oleh
karena itu, sebisa mungkin remaja harus masuk ke lingkungan yang bagus.
d) Berorientasi pada Masa Depan
Pola pikir yang harus ditanamkan dalam diri remaja untuk mencegah diri sendiri
untuk melakukan seks bebas adalah dengan memikirkan masa depan. Seperti yang telah
disebutkan diatas,remaja harus lebih dahulu menyadari dampak negatif dari seks
bebas. Jangan sampai reaja tergiur dengan kenikmatan sesaat, namun pada akhirnya
mengalami kesengsaraan dalam waktu yang lama.
Bagi para remaja, kesadaran akan bahaya dari seks bebas harus ditanamkan dengan
baik sehingga dapat mengontrol diri untuk tidak menlakukan perbuatan seks bebas.
Remaja yang paham akan dampak negatif dari seks bebas akan senantiasa menghindari
diri dari perilaku seks bebas dan kan berorientasi pada masa depannya dengan melakukan
ha;-hal yang positif demi mewujudkan kesuksesannya di masa depan.
e) Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Jika penjelasan secara rasional masih dirasa kurang efektif untuk menjauhkan diri
dari seks bebas, maka cobalah untuk memahaminya dari sudut pandang agama. Tidak
ada agama apapun di dunia ini yang membolehkan perilaku hubungan badan selain
dengan suami istri. Remaja harus menjadi pribadi yang religius dan memahami berbagai
ajaran agama untuk mencegah berbagai perilaku negatif.
Remaja dapat melaukan berbagai kegiatan keagamaan, seperti mendengarkan
ceramah-ceramah agama atau meminta nasihat dari tokoh agama setempat. Selain
itu,remaja dapat memperbanyak ibadahkarena aktivitas ini bisa mendekatkan diri pada
Tuhan dan membuat remaja lebih takut berbuat dosa.
f) Beraktivitas Positif
Perilaku seks bebas terjadi karena terlalu banyak waktu yang dilewatkan dalam
lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, untuk mencegahnya remajaperlu mengisi
hari-hari nya dengan hal-hal yang positif. Jangan biarkan ada terlalu banyak waktu
kosong. Remaja dapat mencoba untuk mengisi waktu-waktu tersebut dengan mengikuti
kursus, belajar, atau menciptakan berbagai karya.
Hal-hal positif tersebut juga membuat remaja sibuk sehingga tidak memiliki waktu
untuk sekedar keluyuran atau nongkrong-nongkrong tidak jelas. Selain terhindar dari hal-
hal buruk, aktivitas positif juga sangat bermanfaat untuk mengembangkan kepribadian
remaja ke arah yang lebih baik.
g) Pendidikan Seks yang Benar
Pendidikan seks adalah langkah yang tidak boleh dilupakan dan merupakan salah
satu cara mencegah seks bebas paling penting. Ada banyak kasus di mana pergaulan
bebas terjadi karena ketidaktahuan seseorang terhadap berbagai risiko seks bebas, seperti
kehamilan dan penyakit menular. Oleh karena itu, pastikan para remaja memiliki
pengetahuan dan pendidikan tentang seks yang benar.

Peran Pemerintah, Orangtua, Lingkungan, Sekolah dan Mahasiswa dalam


Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Seks Bebas
1) Keluarga
Keluarga merupakan tempat belajar pertama bagi seorang anak. Dalam keluarga,
pendidikan dari orang tua sangat berpengaruh bagi karakter anak Oleh karena itu, dalam
membentuk karakter seorang anak, peran orangua sangatlah penting. Dalam mengatasi
terjadinya seks bebas, orangtua dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Orangtua hendaknya memberikan perhatian kepada anaknya, mampu menjadi
“teman” dari anaknya, dan juga memberikan pemahaman tentang seks kepada anaknya.
- Mendukung segala bakat-bakat anak remaja agar mereka tidak melakukan hal-hal
yang menyimpang.
- Memperhatikan anak-anaknya, tetapi jangan terlalu memanjakan mereka karena
dapat menimbulkan dampak buruk bagi anak.
- Memantau pergaulan anak. Orang tua harus memperhatikan dengan siapa anak-
anak nya bergaul, memperhatikan sikap teman-temannya, dan seberapa besar sikapnya
ikut berubah setelah bergaul dengan mereka. Jika orangtua menyadari perilaku negatif
mulai muncul pada anak-anak nya, jangan ragu untuk langsung memberinya nasihat.
- Menjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak. Salah satu faktor penting yang
sering dilupakan untuk mengurangi risiko seks bebas adalah dengan cara menjaga
hubungan baik orangtua dan anak. Berdasarkan penelitian, anak yang kurang
diperhatikan dan memiliki hubungan yang renggang dengan orangtuanya cenderung
terjerumus ke perilaku free sex. Begitu juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak
harmonis.
2) Lingkungan Sekitar
Lingkungan tempat tinggal anak dan lingkungan pergaulannya berpengaruh terhap
tingkah anak. Oleh karena itu, lingkungan dapat berperan dalam mencegah dan mengatasi
terjadinya seks bebas dengan cara sebagai berikut:
- Lingkungan hendaknya tetap memperhatikan norma yang ada dan ikut serta dalam
pencegahan seks bebas dikalangan remaja.
- Meningkatkan sarana dan prasarasa yang baik bagi perkembangan remaja.
- Bagi lembaga keagamaan harus selalu membina keimanan dan ketaqwaan remaja
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Sekolah
Selain orang tua, sekolah merupakan tempat anak-anak menempuh pendidikan dan
membentuk karakter diri. Dalam mengatasi seks bebas, sekolah dapat berperan dalam
melakukan hal-hal berikut:
- Sekolah mengadakan sosilaisasi tentang bahaya seks bebas kepada remaja.
- Adanya pengawasan perilaku siswa di sekolah dan sebaiknya sekolah mampu
memberikan pemahaman seks di kalangan siswa-siswi nya
- Memperbanyak kegiatan positif untuk siswa di sekolah agar dapat meningkatkan
mutu dan kualitas siswa serta dapat mengembangkan dirinya.
4) Pemerintah
Dalam mengatasi seks bebas, peran pemerintah sangatlah dibutuhkan. Pemerintah
dapat mengatasi seks bebas dengan melakukan berbagai cara, seperti :
- Membuat aturan hukum tentang seks bebas. Tak ada hal lain yang bisa
menghentikan seks bebas selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa
menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera yang demikian harus dirumuskan dan
dilaksanakan melalui hukum yang berlaku di Indonesia.
- Melakukan sosilaisasi tentang bahaya seks bebas kepada remaja dan orang tua.
- Pihak keamanan seperti polisi harus lebih mengetatkan
keamanan serta kegiatan mereka untuk mengatasi seks bebas.
- Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar remaja dapat
mengembangkan diri dengan baik dan menghindari perilaku seks bebas.
5) Mahasiswa
Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu ikut andil dalam upaya
mencegah dan mengatasi seks bebas di kalangan remaja dapat berperan dalam melakukan
hal-hal berikut:
- Mahasiswa diharapkan agar selain belajar juga ikut ambil bagian dalam kegiatan
yang positif, seperti ikut memberikan penyuluhan tentang bahaya seks bebas khususnya
dilakukan oleh mahasiswa yang konsentrasi pendidikannya dsi bidang kesehatan atau
kedokteran.
- Menghindari diri dari perilaku seks bebas dengan berusaha kreatif dalam rangka
menyalurkan energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada perilaku seks bebas,
misalnya dengan kegiatan keolahragaan, pecinta alam, dan kegiatan-kegiatan lain yang
bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-masing.
- Menjadi mahasiswa yang memiliki pola pikir (mindset) yang baik, sehingga dapat
menjadi penggerak dalam mengatasi masalah seks bebas, dan menanamkan pola pikir
dalam diri sendiri bahwa mahasiswa merupakan generasi muda yang sangat dibutuhkan
oeh bangsa dalam memajukan bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang hebat di masa
yang akan datang.

Tanggung Jawab dalam Mengatasi Seks Bebas di Indonesia


Masalah seks bebas di Indonesia bukanlah masalah yang sederhana. Belakangan
ini, banyak terjadi kasus seks bebas di kalangan remaja salah satunya yaitu kasus
sepasang pelajar SMA yang tertangkap tengah berbuat mesum di kamar pas mall di
Surabaya, Jawa Timur. Seks bebas merupakan salah satu masalah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja juga merupakan masalah disintegrasi bangsa yang dapat memecah
belah rakyat Indonesia. Untuk menghindari segala dampak buruk yang ditimbulkan oleh
masalah seks bebas, maka kita sebagai masyarakat Indonesia bertanggung jawab untuk
ikut serta dalam mengatasi masalah tersebut. Kita harus berperan aktif dalam memerangi
seks bebas. Jika kita tidak mampu mencegah orang lain untuk tidak melakukan seks
bebas, setidaknya mulailah dari diri sendiri dengan membentengi diri agar senantiasa
menghindar dari perilaku seks bebas. Jika seluruh masyarakat Indnesia memilii kesadaran
tersebut, maka masalah seks bebas di Indonesia dapat diatasi dengan baik. Oleh karena
itu, sebagai masyarakat yang peduli terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara
sudah sepatutnya memiliki kesadaran dalam mencegah dan mengatasi seks bebas di
Indonesia.
BAB III
(PENUTUP)
1. Kesimpulan
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah disintegrasi bangsa yang dihadapi
oleh Indonesia. Kenakalan remaja adalah semua kelakuan remaja yang berlawanan
dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada
orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada
pihak lain. Salah satu masalah kenakalan remaja yang saat ini dihadapi Indonesia adalah
seks bebas. Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan.
Masalah seks bebas yang belum lama ini terjadi yaitu tentang kasus sepasang pelajar
SMA yang tertangkap tengah berbuat mesum di kamar pas mall di Surabaya, Jawa Timur.
Masalah seks bebas di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Kehidupan iman yang rapuh
b. Kurangnya perhatian orang tua
c. Lengkapnya fasilitas
d. Tekanan dari seorang pacar
e. Pelampiasan diri
f. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas
g. rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual
h. Tontonan yang tidak mendidik
i. Pergaulan bebas
j. Pada masa remaja terjadi kematangan biologis
k. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas
l. Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga
m. Salah bergaul
n. Kegagalan remaja menyerap norma-norma yang berlaku
o. Faktor perubahan zaman
Masalah seks bebas di Indonesia bukanlah hal yang mustahil untuk diatasi. Terdapat
berbagai cara yang dapat dilakukan untukmencegah an mengatasi masalah seks bebas di
kalangan remaja Indonesia, diantaranya:
1) Pahami dampak negatif seks bebas
2) Memberi batasan jam malam bagi anak
3) Memilih lingkungan yang positif
4) Berorientasi pada masa depan
5) mendekatkan diri kepada tuhan
6) Beraktivitas positif
7) Pendidikan seks yang benar
Dalam mengatasi kenakalan remaja peran orang tua, sekolah,mahasiswa,
pemerintah, dan lingkungan sangat berpengaruh. Selain itu, masalah seks bebas di
Indonesia merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, masyarakat Indonesia harus bersatu pada dalam mengatasi masalah seks bebas
di Indonesia.

2. Saran
a. Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangat dalam
keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang. Serta
memberi pengarahan tentang cara bergaul yang baik dan benar. Orang tua harus bisa
menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai
seorang sahabat terpercaya.

b. Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi
yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta dapat
meminimalisasi penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri
siswa. Selain itu, sekolah juga harus memberikan pengetahuan tentang seks yang benar,
dan memberikan sosialisasi tentang bahaya seks bebas kepada siswa agar siswa tidak
melakukan perbuatan seks bebas.

c. Pihak Pemerintah
Diharapkan pemerintah melakukan tindakan-tindakan untuk mengawasi kelakuan
remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja terutama tentang seks
bebas, seperti melakukan penyuluhan dan sosialisi tentang seks bebas, menjalankan
hukum tentang seks bebas dengan semestinya, dan memberikan wadah bagi para remaja
untuk menyalurkan bakat dan mengembangkan diri dengan baik agar para remaja dapat
beraktivitas secara positif dan menghindari perbuatan seks bebas.

d. Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahan terjadinya
seks bebas. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja
segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.

e. Para Remaja
Diharapkan agar remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan
benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Sebaiknya remaja
menanamankan pola pikir bahwa dirinya adalah generasi penerus bangsa yang menjadi
harapan bangsa di masa depan untuk melanjutkan perjuangan para pendahulunya demi
memajukan negara Indonesia sehingga dapat membentengi diri agar tidak melakukan hal-
hal yang dapat merusak masa depannya dan bangsanya.
DAFTAR PUSTAKA

Andriezens. 2008. “Upaya penanggulangan seks bebas di kalangan remaja”.


http://mahkotaweblog.wordpress.com

Djiwandon,Sri Esti. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo

http://regional.liputan6.com/read/2881005/heboh-aksi-mesum-pelajar-pelajar-di-
jatim.

http://www.tugasku4u.com/2013/06/bahaya-seks-bebas-pada-remaja.html

http://tugassekolahsuryani.blogspot.co.id/2012/09/makalah-tentang-seks-
bebas.html

https://www.academia.edu/6701481/Makalah_seks_bebas_remaja_complete_by_ar
diansyah

Waluya,Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk


kelas XII Seolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jawa Timur : PT Setia Purna Inves

Anda mungkin juga menyukai