MAKALAH
KELOMPOK 2
Atikah Prima J. (221211987)
Cinda Oktaria (221211992)
Dina Lorenza (221211996)
Fathur Syukri (221211999)
Nabilla Permata Sari (221212013)
Mutya Ervi A. (221212012)
Muhammad Ismail (221212010)
Rahmat Syarif S. (221212024)
Dosen Pengampu
Uly Yuliarti
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-
Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Selawat beriringan salam semoga terurah kepada nabi Muhammad Saw.
Sebagai uswatun hasanah dari dunia sampai ke akhirat. Penulisan makalah ini dapat
terlepas dari segala karunia dan nikmat tuhan yang senantiasa diberikan kepada
penulis sehingga penulisan makalah ini terencanakan dengan baik.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah keperawatan
dewasa. Makalah ini berjudul “Integrasi bangsa”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dari
dosen pengampu Mata kuliah. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibuk Uly Yuliarti selaku dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan atas
arahan, bimbingan, dan dorongannya kepada penulis sehingga makalah ini dapat
penulis selesaikan sesuai waktu yang terlah ditentukan. Selanjutnya, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman sejurusan S1 Keperawatan angkatan
2022 atas kerja samanya dalam penyelesaian makalah ini dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah Penulisan.............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................................
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Disintegrasi Bangsa.........................................................................................................
B. Pengertian Kenakalan Remaja...........................................................................................................
C. Pengertian Seks Bebas.......................................................................................................................
D. Kasus Sepasang Remaja yang Melakakukan Perbuatan Mesum di Kamar Pas disebuah
mall di Surabaya................................................................................................................................
E. Penyabab Terjadinya Seks Bebas......................................................................................................
F. Pentingnya Mengatasi Seks Bebas di Kalangan Remaja Indonesia..................................................
G. Bahaya Seks Bebas............................................................................................................................
H. Solusi untuk Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Seks Bebas........................................................
I. Peran Pemerintah, Orang Tua, Lingkungan, Sekolah dan Mahasiswa dalam Mencegah
dan Mengatasi Terjadinya Seks Bebas .............................................................................................
Daftar Pustakan...........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia
setelah China,Amerika Serikat, dan India. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia adalah
237.641.326 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut, sekitar 37% merupakan penduduk usia
remaja (penduduk umur 10 tahun sampai 20 tahun).
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Remaja berada pada masa transisi, pencarian jati
diri serta pencarian pola hidup yang paling sesuai baginya. Dalam melakukan pencarian
jati diri ini, para remaja sering melakukan metode coba-coba yang sering menimbulkan
terjadinya banyak kesalahan.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan para remaja sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, baik
lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Kesalahan-kesalahan tersebut
sering menimbulkan permasalahan yang disebut sebagai kenakalan remaja.
Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk disintegrasi bangsa. Disintegrasi
adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan
atau persatuan; perpecahan. Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan
suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Merriam,1994). Pengertian ini
mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose unity or intergrity by or as if by breaking
into parts”.
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan,
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-
anak kedewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Salah satu bentuk kenakalan
remaja yang sering terjadi di Indonesia adalah seks bebas.
Seks bebes merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan Perempuan
tanpa adanya ikatan perkawinan. Belakangan ini, arus kemorosotan moral semakin deras
melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda Indonesia. Dalam surat kabar sering kali
kita membaca berita tentang seks bebas di kalangan remaja
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada 4 Maret 2017, terdapat suatu
pemberitaan tentang kasus sepasang pelajar SMA melakukan adegan mesum di kamar
ganti sebuah mall di Surabaya. Generasi muda (remaja) merupakan harapan masa depan
bangsa. Suatu bangsa akan menjadi bangsa yang hebat apabila memiliki generasi muda
yang cerdas dan bermoral. Sebaliknya, suatu bangsa akan hancur apabila generasi
mudanya tidak memiliki moral yang baik. Mengingat jumlah generasi muda Indonesia
yang mendominasi dan maraknya kasus sesk bebas yang terjadi di Indonesia, salah
satunya kasus sepasang remaja SMA yang melakukan adegan mesum di kamar pas suatu
mall yang telah penulis sebutkan diatas, maka penulis tertarik melakukan suatu penelitian
tentang kasus tersebut agar dapat memberikan solusi terbaik dalam menghadapi kasus
seks bebas di kalangan remaja Indonesia sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja
yang merupakan ancaman disintegrasi bangsa di Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
Adapun maksud dan tujuan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa
2. Untuk mengetahui pengertian tentang kenakalan remaja
3. Untuk mengetahui pengertian tentang seks bebas
4. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya seks bebas
5. Untuk mengetahui cara mengatasi kasus seks bebas di Indonesia khususnya dalam
kasus sepasang pelajar SMA yang berbuat mesum di kamar ganti di sebuah mall di
Surabaya
6. Untuk mengetahui kapan terjadinya kasus sepasang pelajar SMA berbuat mesum di
kamar ganti di sebuah mall di Surabaya
7. Untuk mengetahui dimana terjadinya kasus kenakalan remaja yaitu sepasang pelajar
SMA yang berbuat mesum tersebut
8. Untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab dalam mengatasi masalah
seks bebas di Indonesia.
9. Untuk mengetahui alasan mengapa kita perlu mengatasi masalah seks bebas di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
4. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma
yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di
mana di dalamnya terkandung unsur-unsur anti normatif.
5. Mussen
Perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan
oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh
orang dewasa maka akan mendapat sanksi hukum.
D. Kasus Sepasang Pelajar SMA yang Melakukan Perbuatan Mesum di Kamar Pas
disebuah Mall di Surabaya
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia
akhir-akhir ini. Salah satunya yaitu kasus sepasang pelajar SMA swasta yang tertangkap
tengah berbuat mesum di sebuah kamar ganti mall di Surabaya, Jawa Timur. Kedua
pelajar tersebut diketahui sebagai siswa kelas 10 di salah satu SMA swasta di daerah
Citraland,Surabaya.
Peristiwa tersebut terjadi pada 4 Maret 2017 pukul 16.00 WIB. Perbuatan tersebut
bukan merupakan yang pertama kalinya, melainkan aksi kedua kali yang dilakukan oleh
kedua remaja tersebut. Aksi mesum pertama mereka dilakukan sekitar pertengahan
Februari 2017. Aksi mesum keduanya dilakukan karena mereka ketagihan. Hal ini
disebabkan pada aksi pertama mereka berhasil melakukan perbuatan mesum tersebut dan
tidak diketahui. Pada kejadian pertama, sepasang pelajar itu berada di kamar ganti guna
mencoba baju yang mau dibeli. Namun mereka berada di kamar pas itu sekitar 40 menit
sehingga membuat karyawan mall mencurigainya.
Namun, mengetahui hal tersebut, karyawan mall tak langsung menangkapnya dan
membiarkan perbuatan pelajar tersebut sembari mengingat wajah pasangan pelajar
mesum tersebut. Merasa tidak dicurigai, akhirnya keduanya datang kembali pada Sabtu 4
Maret 2017 dengan modus yang sama, yaitu pura-pura membeli baju dan mencobanya di
kamar pas.
Para pegawai mall yang sudah mengingat wajah kedua remaja tersebut
membiarkan mereka memasuki kamar pas. Setelah sekitar 10 menit, ternyata kedua
pelajar tersebut belum keluar. Akhirnya, karyawan pun melapor ke satpam mall. Setelah
mendapat laporan, pihak sekuriti langsung menuju kamar pas. Pihak sekuriti langsung
menggedor pintu kamar pas dan meminta mereka untuk keluar.
Saat keluar dari kamar ganti, sepasang pelajar mesum itu tetap diminta tidak
mengenakan celana dalam yang memang sudah dilepas sejak di kamar pas. Selanjutnya,
mereka digiring menuju salah satu ruangan mall yang jaraknya dari kamar pas menuju
ruangan sekitar 70 meter. Di dalam ruangan itu, kedua pelajar tersebut diinterogasi oleh
pihak sekuriti. Menurut pengakuan mereka, awalnya mereka berpura-pura membeli dan
mencoba baju, lalu keduanya menuju kamar ganti. Setelah merasa aman, akhirnya
keduanya melakukan hubungan badan. Hubungan badan tersebut merupakan hubungan
kedua yang mereka lakukan di kamar pas tersebut. Keduanya mengaku merasa aman
untuk melakukan perbuatan mesum di dalam kamar ganti mall tersebut. Selain itu mereka
juga mengaku ketagihan untuk melakukan hubungan badan, oleh karena itu mereka
melakukan perbuatan tersebut untuk kedua kalinya.
3) Lengkapnya Fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat
melakukan seks bebas. Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu
menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut
tidak akan terjadi. Jika seorang remaja atau mahsiswa memiliki fasilitas yang
mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dari
perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bisa digunakan oleh
para remaja dan mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang
selalu kosong juga dapat menjadi tempat seorang remaja atau mahasiswa
melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan biarkan si anak berduaan dirumah.
5) Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur
berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi
yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan
merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam
pergaulan bebas seperti seks bebas.
9) Pergaulan Bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti clubbing, minum-minuman
keras dan sebagainya akan berujung pada seks bebas. Pergaulan bebas dapat
menyebabkan seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren
yang akan berujung pada seks bebas yang pada dasarnya pemikiran seperti itu
sangat salah.
2. Mengakibatkan Kehamilan
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila
dilakukan pada masa subur. Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas
menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap
“kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku
bahkan keturunannya.
3. Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Pembunuhan Bayi.
Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar
hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim.
Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat
mengakibatkan kematian.
4. Penyebaran Penyakit.
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan
keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti
pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila
dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah
satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.
Virus ini dapat menyebabkan penyakit kelamin yang sangat berbahaya,
yaitu AIDS.
5. Timbul Rasa Ketagihan.
Seks bebas sama seperti narkoba, yaitu menimbulkan rasa
kenikmatan yang akan terus berlanjut. Hal ini dikembalikan lagi
terhadap kepercayaan dan iman kita,bila dalam ikatan yang sah (sudah
menikah) melakukan seks dengan pasangan sendiri merupakan hal yang
wajar,tetapi jika belum ada ikatan yang sah maka perbuatan seks
merupakan perbuatan yang salah.
6. Merusak Masa Depan Pelaku
Perilaku seks bebas, dapat menciptakan kenangan buruk bagi
pelaku, bahkan sampai menyebabkan buruknya kondisi psikis pelaku.
Terlebih jika pelaku seks bebas mengalami kehamilan ataupun terserang
penyakit kelamin, seperti AIDS. Hal-hal tersebut tentuny dapat merusak
masa depan pelaku seks bebas.
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan tempat tinggal anak dan lingkungan pergaulannya berpengaruh
terhap tingkah anak. Oleh karena itu, lingkungan dapat berperan dalam mencegah dan
mengatasi terjadinya seks bebas dengan cara sebagai berikut:
- Lingkungan hendaknya tetap memperhatikan norma yang ada dan ikut serta
dalam pencegahan seks bebas dikalangan remaja.
- Meningkatkan sarana dan prasarasa yang baik bagi perkembangan remaja.
- Bagi lembaga keagamaan harus selalu membina keimanan dan ketaqwaan
remaja kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Sekolah
Selain orang tua, sekolah merupakan tempat anak-anak menempuh pendidikan
dan membentuk karakter diri. Dalam mengatasi seks bebas, sekolah dapat berperan
dalam melakukan hal-hal berikut:
- Sekolah mengadakan sosilaisasi tentang bahaya seks bebas kepada remaja.
- Adanya pengawasan perilaku siswa di sekolah dan sebaiknya sekolah mampu
memberikan pemahaman seks di kalangan siswa-siswi nya
- Memperbanyak kegiatan positif untuk siswa di sekolah agar dapat
meningkatkan mutu dan kualitas siswa serta dapat mengembangkan dirinya.
4. Pemerintah
Dalam mengatasi seks bebas, peran pemerintah sangatlah dibutuhkan. Pemerintah
dapat mengatasi seks bebas dengan melakukan berbagai cara, seperti :
- Membuat aturan hukum tentang seks bebas. Tak ada hal lain yang bisa
menghentikan seks bebas selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum
yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera yang demikian harus
dirumuskan dan dilaksanakan melalui hukum yang berlaku di Indonesia.
- Melakukan sosilaisasi tentang bahaya seks bebas kepada remaja dan orang
tua.
- Pihak keamanan seperti polisi harus lebih mengetatkan
keamanan serta kegiatan mereka untuk mengatasi seks bebas.
- Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar remaja dapat
mengembangkan diri dengan baik dan menghindari perilaku seks bebas.
5. Mahasiswa
Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu ikut andil dalam upaya
mencegah dan mengatasi seks bebas di kalangan remaja dapat berperan dalam
melakukan hal-hal berikut:
- Mahasiswa diharapkan agar selain belajar juga ikut ambil bagian dalam
kegiatan yang positif, seperti ikut memberikan penyuluhan tentang bahaya
seks bebas khususnya dilakukan oleh mahasiswa yang konsentrasi
pendidikannya dsi bidang kesehatan atau kedokteran.
- Menghindari diri dari perilaku seks bebas dengan berusaha kreatif dalam
rangka menyalurkan energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada
perilaku seks bebas, misalnya dengan kegiatan keolahragaan, pecinta alam,
dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat
masing-masing.
- Menjadi mahasiswa yang memiliki pola pikir (mindset) yang baik, sehingga
dapat menjadi penggerak dalam mengatasi masalah seks bebas, dan
menanamkan pola pikir dalam diri sendiri bahwa mahasiswa merupakan
generasi muda yang sangat dibutuhkan oeh bangsa dalam memajukan bangsa
Indonesia agar menjadi bangsa yang hebat di masa yang akan datang.
A. Kesimpulan
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dsintegrasi bangsa yang
dihadapi oleh Indonesia. Kenakalan remaja adalah semua kelakuan remaja yang
berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang
ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau
kerugian pada pihak lain. Salah satu masalah kenakalan remaja yang saat ini dihadapi
Indonesia adalah seks bebas. Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-
laki dan Perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan.
Masalah seks bebas yang belum lama ini terjadi yaitu tentang kasus sepasang
pelajar SMA yang tertangkap Tengah berbuat mesum di kamar pas mall di Surabaya,
Jawa Timur. Masalah seks bebas di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Kehidupan iman yang rapuh
b. Kurangnya perhatian orang tua
c. Lengkapnya fasilitas
d. Tekanan dari seorang pacar
e. Pelampiasan diri
f. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas
g. rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual
h. Tontonan yang tidak mendidik
i. Pergaulan bebas
j. Pada masa remaja terjadi kematangan biologis
k. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas
l. Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga
m. Salah bergaul
n. Kegagalan remaja menyerap norma-norma yang berlaku
o. Faktor perubahan zaman
Masalah seks bebas di Indonesia bukanlah hal yang mustahil untuk diatasi.
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untukmencegah an mengatasi masalah
seks bebas di kalangan remaja Indonesia, diantaranya:
a. Pahami dampak negatif seks bebas
b. Memberi batasan jam malam bagi anak
c. Memilih lingkungan yang positif
d. Berorientasi pada masa depan
e. mendekatkan diri kepada tuhan
f. Beraktivitas positif
g. Pendidikan seks yang benar
Dalam mengatasi kenakalan remaja peran orang tua, sekolah,mahasiswa,
pemerintah, dan lingkungan sangat berpengaruh. Selain itu, masalah seks bebas di
Indonesia merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, masyarakat Indonesia harus bersatu pada dalam mengatasi masalah seks
bebas di Indonesia.
B. Saran
a. Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangat dalam
keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang. Serta
memberi pengarahan tentang cara bergaul yang baik dan benar. Orang tua harus bisa
menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai
seorang sahabat terpercaya.
b. Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi
yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta dapat
meminimalisasi penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri
siswa. Selain itu, sekolah juga harus memberikan pengetahuan tentang seks yang
benar, dan memberikan sosialisasi tentang bahaya seks bebas kepada siswa agar siswa
tidak melakukan perbuatan seks bebas.
c. Pihak Pemerintah
Diharapkan pemerintah melakukan tindakan-tindakan untuk mengawasi kelakuan
remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja terutama tentang
seks bebas, seperti melakukan penyuluhan dan sosialisi tentang seks bebas,
menjalankan hukum tentang seks bebas dengan semestinya, dan memberikan wadah
bagi para remaja untuk menyalurkan bakat dan mengembangkan diri dengan baik
agar para remaja dapat beraktivitas secara positif dan menghindari perbuatan seks
bebas.
d. Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahan terjadinya
seks bebas. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja
segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
e. Para Remaja
Diharapkan agar remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik
dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Sebaiknya
remaja menanamankan pola pikir bahwa dirinya adalah generasi penerus bangsa yang
menjadi harapan bangsa di masa depan untuk melanjutkan perjuangan para
pendahulunya demi memajukan negara Indonesia sehingga dapat membentengi diri
agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak masa depannya dan bangsanya.
DAFTAR PUSTAKA