Anda di halaman 1dari 23

INTEGRASI BANGSA

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan mata kuliah


Kewarganegaraan

KELOMPOK 2
Atikah Prima J. (221211987)
Cinda Oktaria (221211992)
Dina Lorenza (221211996)
Fathur Syukri (221211999)
Nabilla Permata Sari (221212013)
Mutya Ervi A. (221212012)
Muhammad Ismail (221212010)
Rahmat Syarif S. (221212024)

Dosen Pengampu
Uly Yuliarti

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-
Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Selawat beriringan salam semoga terurah kepada nabi Muhammad Saw.
Sebagai uswatun hasanah dari dunia sampai ke akhirat. Penulisan makalah ini dapat
terlepas dari segala karunia dan nikmat tuhan yang senantiasa diberikan kepada
penulis sehingga penulisan makalah ini terencanakan dengan baik.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah keperawatan
dewasa. Makalah ini berjudul “Integrasi bangsa”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dari
dosen pengampu Mata kuliah. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibuk Uly Yuliarti selaku dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan atas
arahan, bimbingan, dan dorongannya kepada penulis sehingga makalah ini dapat
penulis selesaikan sesuai waktu yang terlah ditentukan. Selanjutnya, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman sejurusan S1 Keperawatan angkatan
2022 atas kerja samanya dalam penyelesaian makalah ini dengan baik.

Padang, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah Penulisan.............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................................

BAB II Pembahasan
A. Pengertian Disintegrasi Bangsa.........................................................................................................
B. Pengertian Kenakalan Remaja...........................................................................................................
C. Pengertian Seks Bebas.......................................................................................................................
D. Kasus Sepasang Remaja yang Melakakukan Perbuatan Mesum di Kamar Pas disebuah
mall di Surabaya................................................................................................................................
E. Penyabab Terjadinya Seks Bebas......................................................................................................
F. Pentingnya Mengatasi Seks Bebas di Kalangan Remaja Indonesia..................................................
G. Bahaya Seks Bebas............................................................................................................................
H. Solusi untuk Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Seks Bebas........................................................
I. Peran Pemerintah, Orang Tua, Lingkungan, Sekolah dan Mahasiswa dalam Mencegah
dan Mengatasi Terjadinya Seks Bebas .............................................................................................

BAB III Penutupan


A. Kesimpulan........................................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................................

Daftar Pustakan...........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia
setelah China,Amerika Serikat, dan India. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia adalah
237.641.326 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut, sekitar 37% merupakan penduduk usia
remaja (penduduk umur 10 tahun sampai 20 tahun).
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Remaja berada pada masa transisi, pencarian jati
diri serta pencarian pola hidup yang paling sesuai baginya. Dalam melakukan pencarian
jati diri ini, para remaja sering melakukan metode coba-coba yang sering menimbulkan
terjadinya banyak kesalahan.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan para remaja sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, baik
lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Kesalahan-kesalahan tersebut
sering menimbulkan permasalahan yang disebut sebagai kenakalan remaja.
Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk disintegrasi bangsa. Disintegrasi
adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan
atau persatuan; perpecahan. Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan
suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Merriam,1994). Pengertian ini
mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose unity or intergrity by or as if by breaking
into parts”.
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan,
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-
anak kedewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Salah satu bentuk kenakalan
remaja yang sering terjadi di Indonesia adalah seks bebas.
Seks bebes merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan Perempuan
tanpa adanya ikatan perkawinan. Belakangan ini, arus kemorosotan moral semakin deras
melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda Indonesia. Dalam surat kabar sering kali
kita membaca berita tentang seks bebas di kalangan remaja
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada 4 Maret 2017, terdapat suatu
pemberitaan tentang kasus sepasang pelajar SMA melakukan adegan mesum di kamar
ganti sebuah mall di Surabaya. Generasi muda (remaja) merupakan harapan masa depan
bangsa. Suatu bangsa akan menjadi bangsa yang hebat apabila memiliki generasi muda
yang cerdas dan bermoral. Sebaliknya, suatu bangsa akan hancur apabila generasi
mudanya tidak memiliki moral yang baik. Mengingat jumlah generasi muda Indonesia
yang mendominasi dan maraknya kasus sesk bebas yang terjadi di Indonesia, salah
satunya kasus sepasang remaja SMA yang melakukan adegan mesum di kamar pas suatu
mall yang telah penulis sebutkan diatas, maka penulis tertarik melakukan suatu penelitian
tentang kasus tersebut agar dapat memberikan solusi terbaik dalam menghadapi kasus
seks bebas di kalangan remaja Indonesia sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja
yang merupakan ancaman disintegrasi bangsa di Indonesia.

B. Rumusan masalah Penulisan


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa?
2. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja?
3. Apa yang dimaksud dengan seks bebas
4. Apa yang menyebabkan terjadinya seks bebas?
5. Bagaimana cara mengatasi kasus seks bebas di Indonesia khususnya dalam kasus
sepasang pelajar SMA yang berbuat mesum di kamar pas di sebuah mall di
Surabaya?
6. Kapan terjadinya kasus sepasang pelajar SMA berbuat mesum di kamar ganti di
sebuah mall di Surabaya?
7. Dimana terjadinya kasus kenakalan remaja yaitu sepasang pelajar SMA yang
berbuat mesum tersebut?
8. Siapa yang harus bertanggung jawab dalam mengatasi masalah seks bebas di
Indonesia?
9. Mengapa kita perlu mengatasi masalah seks bebas di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Adapun maksud dan tujuan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa
2. Untuk mengetahui pengertian tentang kenakalan remaja
3. Untuk mengetahui pengertian tentang seks bebas
4. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya seks bebas
5. Untuk mengetahui cara mengatasi kasus seks bebas di Indonesia khususnya dalam
kasus sepasang pelajar SMA yang berbuat mesum di kamar ganti di sebuah mall di
Surabaya
6. Untuk mengetahui kapan terjadinya kasus sepasang pelajar SMA berbuat mesum di
kamar ganti di sebuah mall di Surabaya
7. Untuk mengetahui dimana terjadinya kasus kenakalan remaja yaitu sepasang pelajar
SMA yang berbuat mesum tersebut
8. Untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab dalam mengatasi masalah
seks bebas di Indonesia.
9. Untuk mengetahui alasan mengapa kita perlu mengatasi masalah seks bebas di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Disintegrasi Bangsa


Disintegrasi adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah;
hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.Disintegrasi secara harfiah dipahami
sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah
(Merriam,1994). Pengertian ini mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose unity or
intergrity by or as if by breaking into parts”.

B. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja adalah semua kelakuan remaja yang berlawanan dengan
ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang,
binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak
lain. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Adapun definisi kenakalan remaja menurut para
ahli, yaitu :
1. Paul Moedikdo
- Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi
anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum
pidana, aseperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
- Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
- Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
2. Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah
juvenile delinquency merupakan gejala patologis pada remaja yang di sebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial.
3. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat di terima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

4. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma
yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di
mana di dalamnya terkandung unsur-unsur anti normatif.
5. Mussen
Perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan
oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh
orang dewasa maka akan mendapat sanksi hukum.

C. Pengertian Seks Bebas


Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan Perempuan
tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah
satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma di media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan
tidak terkontrol yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan
maupun oleh pengendalian diri yang benar.
Adapun pengertian seks bebas menurut beberapa ahli, yaitu :
a. Kartono (1977)
Seks bebas merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana
kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi
tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam
masyarakat.
b. Desmita (2005)
Seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan
seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim,
bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak
sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.
c. Nevid dkk (1995)
Seks bebas adalah hubungan seks antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya
ikatan selama ada ketertarikan secara fisik.
d. Cynthia (2005)
Seks bebas diartikan sebagai hubungan seksual tanpa ikatan pada yang
menyebabkan berganti-ganti pasangan.
e. Sarwono (2003
Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik
dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang
dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai
menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara
atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan
bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-
gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting, dan
yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan
pernikahan.

D. Kasus Sepasang Pelajar SMA yang Melakukan Perbuatan Mesum di Kamar Pas
disebuah Mall di Surabaya
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia
akhir-akhir ini. Salah satunya yaitu kasus sepasang pelajar SMA swasta yang tertangkap
tengah berbuat mesum di sebuah kamar ganti mall di Surabaya, Jawa Timur. Kedua
pelajar tersebut diketahui sebagai siswa kelas 10 di salah satu SMA swasta di daerah
Citraland,Surabaya.
Peristiwa tersebut terjadi pada 4 Maret 2017 pukul 16.00 WIB. Perbuatan tersebut
bukan merupakan yang pertama kalinya, melainkan aksi kedua kali yang dilakukan oleh
kedua remaja tersebut. Aksi mesum pertama mereka dilakukan sekitar pertengahan
Februari 2017. Aksi mesum keduanya dilakukan karena mereka ketagihan. Hal ini
disebabkan pada aksi pertama mereka berhasil melakukan perbuatan mesum tersebut dan
tidak diketahui. Pada kejadian pertama, sepasang pelajar itu berada di kamar ganti guna
mencoba baju yang mau dibeli. Namun mereka berada di kamar pas itu sekitar 40 menit
sehingga membuat karyawan mall mencurigainya.
Namun, mengetahui hal tersebut, karyawan mall tak langsung menangkapnya dan
membiarkan perbuatan pelajar tersebut sembari mengingat wajah pasangan pelajar
mesum tersebut. Merasa tidak dicurigai, akhirnya keduanya datang kembali pada Sabtu 4
Maret 2017 dengan modus yang sama, yaitu pura-pura membeli baju dan mencobanya di
kamar pas.
Para pegawai mall yang sudah mengingat wajah kedua remaja tersebut
membiarkan mereka memasuki kamar pas. Setelah sekitar 10 menit, ternyata kedua
pelajar tersebut belum keluar. Akhirnya, karyawan pun melapor ke satpam mall. Setelah
mendapat laporan, pihak sekuriti langsung menuju kamar pas. Pihak sekuriti langsung
menggedor pintu kamar pas dan meminta mereka untuk keluar.
Saat keluar dari kamar ganti, sepasang pelajar mesum itu tetap diminta tidak
mengenakan celana dalam yang memang sudah dilepas sejak di kamar pas. Selanjutnya,
mereka digiring menuju salah satu ruangan mall yang jaraknya dari kamar pas menuju
ruangan sekitar 70 meter. Di dalam ruangan itu, kedua pelajar tersebut diinterogasi oleh
pihak sekuriti. Menurut pengakuan mereka, awalnya mereka berpura-pura membeli dan
mencoba baju, lalu keduanya menuju kamar ganti. Setelah merasa aman, akhirnya
keduanya melakukan hubungan badan. Hubungan badan tersebut merupakan hubungan
kedua yang mereka lakukan di kamar pas tersebut. Keduanya mengaku merasa aman
untuk melakukan perbuatan mesum di dalam kamar ganti mall tersebut. Selain itu mereka
juga mengaku ketagihan untuk melakukan hubungan badan, oleh karena itu mereka
melakukan perbuatan tersebut untuk kedua kalinya.

E. Penyebab Terjadinya Seks Bebas


Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman modern ini memiliki dampak bagi
masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa
kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang
dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak
aneh jika banyak penderita AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja atau anak
sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu
mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah
bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini
ingin dipuji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan
akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus
memilih-milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita
jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan
norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan
sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan
buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Adapun faktor-faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas
adalah sebagai berikut:
1) Kehidupan Iman yang Rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian,
pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik
tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks
bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para
remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya
sendiri, karna agama adalah tumpuan bagi hidup kita.

2) Kurangnya Perhatian Orang Tua.


Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak.
Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tua lah yang
paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah
laku seseorang. Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan
maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan rseks bebas.
Akan tetapi, ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk,
walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup serta
pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki keprobadian buruk
akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan
meninggalkan penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.

3) Lengkapnya Fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat
melakukan seks bebas. Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu
menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut
tidak akan terjadi. Jika seorang remaja atau mahsiswa memiliki fasilitas yang
mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dari
perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bisa digunakan oleh
para remaja dan mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang
selalu kosong juga dapat menjadi tempat seorang remaja atau mahasiswa
melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan biarkan si anak berduaan dirumah.

4) Tekanan dari Seorang Pacar


Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus
rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang
akan dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual,
melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih
membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya
orang dewasa, dan pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.

5) Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur
berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi
yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan
merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam
pergaulan bebas seperti seks bebas.

6) Kurangnya Pengetahuan Tentang Seks Bebas.


Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk
penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran. Kebanyakan dari
mereka merasa tanpa seks kegiatan pacaran mereka tidak efektif, padahal
pemikiran seperti itu adalah bentuk perilaku yang buruk. Tidak sedikit para
remaja juga para mahasiswa berfikiran seperti itu.

7) Rasa Ingin Tahu tentang Sesuatu yang Berbau Seksual.


Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi
jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya
infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin
mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan
yang tanpa mereka sadari bahwa percobaan tersebut berbahaya.

8) Tontonan yang Tidak Mendidik.


Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat
besar. Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam
membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang
ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. ,Oleh sebab itu
sebaiknya tontonan yang mendidiklah yang harus diberikan pada seorang anak
sejak dini sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.

9) Pergaulan Bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti clubbing, minum-minuman
keras dan sebagainya akan berujung pada seks bebas. Pergaulan bebas dapat
menyebabkan seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren
yang akan berujung pada seks bebas yang pada dasarnya pemikiran seperti itu
sangat salah.

10) Pada Masa Remaja terjadi Kematangan Biologis.


Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana
layaknya orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara
normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah
terpengaruhi oleh stimulan yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan
melihat film porno, cerita cabul, dan gambar-gambar erotis.
Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan
mengendalikan diri cenderung berakibat negatif, yakni terjadi hubungan seksual
pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan
kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa
depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.

11) Rendahnya Pengetahuan tentang Bahaya Seks Bebas.


Banyak remaja yang beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu hal yang
wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa
ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal
yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang
negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang
sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis
kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
12) Faktor Lingkungan seperti Orang Tua, Teman dan Tetangga.
Di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam
pergaulan bebas di karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering
mereka sebut dengan broken home. Hal-hal yang menjadi penyebab yang sering
terjadi juga adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi
mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.

13) Salah bergaul


Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja.
Apabila seorang remaja salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal.
Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa
depannya cerah ditengah arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka
ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa
depannya jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

14) Kegagalan Remaja Menyerap Norma-Norma yang Berlaku


Norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya
adalah westernisasi. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap harus
disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.

15) Faktor Perubahan Zaman.


Faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan
bebas di kalangan remaja karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di
akses oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya
hanya di tayangkan khusus orang dewasa. Namun, karena rasa ingin tahu yang
sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media
untuk orang dewasa tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan
terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru
dia lihat. Oleh karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting
dalam faktor ini.
Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri seringkali
mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu
ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan
waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan
obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi,seks bebas,dan lainnya itu akan
merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.

F. Pentingnya Mengatasi Seks Bebas di Kalangan Remaja Indonesia


Kenakalan remaja merupakan masalah yang saat ini sering melanda remaja di
Indonesia. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya.
Salah satu masalah kenakalan remaja yang saaat ini dihadapi bangsa Indonesia yaitu seks
bebas. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal seks bebas. Pemahaman para
remaja tentang seks masih sangat minim. Kebanyakan remaja hanya perduli dengan
kenikmatan sesaat yang ditimbulkan oleh seks bebas. Padahal, lebih dari itu, seks bebas
banya memberikan dampak negatif, baik bagi kondisi fisik remajamaupun kondisi psikis
remaja. Berdasarkan hal tersebut, maka masalah tentang seks bebasdi kalangan remaja di
Indonesia itu sangat penting untuk diatasi.

G. Bahaya Seks Bebas


Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak yang ditimbulkan dari seks bebas dan
cenderung bersifat negatif, seperti terjadinya penyakit kelamin, buruknya kondisi psikis
remaja, dll.
Seks bebas di kalangan remaja dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar
dan salah pilihnya remaja tersebut terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat ini, di
kota besar sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan
tempat berkumpul para remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah anak-
anak remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks
bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri
sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana
mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat
yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi remaja
yang terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan saja jika seluruh remaja ada di
Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa jadinya nasib bangsa kita ini jika remaja
yang ada tidak memiliki kemampuan berfikir dan fisik yang baik, tentunya pembangunan
tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas:
1. Menciptakan Kenangan Buruk
Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau
seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang
berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu
sehingga menjadi beban mental yang berat.

2. Mengakibatkan Kehamilan
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila
dilakukan pada masa subur. Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas
menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap
“kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku
bahkan keturunannya.
3. Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Pembunuhan Bayi.
Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar
hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim.
Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat
mengakibatkan kematian.
4. Penyebaran Penyakit.
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan
keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti
pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila
dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah
satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.
Virus ini dapat menyebabkan penyakit kelamin yang sangat berbahaya,
yaitu AIDS.
5. Timbul Rasa Ketagihan.
Seks bebas sama seperti narkoba, yaitu menimbulkan rasa
kenikmatan yang akan terus berlanjut. Hal ini dikembalikan lagi
terhadap kepercayaan dan iman kita,bila dalam ikatan yang sah (sudah
menikah) melakukan seks dengan pasangan sendiri merupakan hal yang
wajar,tetapi jika belum ada ikatan yang sah maka perbuatan seks
merupakan perbuatan yang salah.
6. Merusak Masa Depan Pelaku
Perilaku seks bebas, dapat menciptakan kenangan buruk bagi
pelaku, bahkan sampai menyebabkan buruknya kondisi psikis pelaku.
Terlebih jika pelaku seks bebas mengalami kehamilan ataupun terserang
penyakit kelamin, seperti AIDS. Hal-hal tersebut tentuny dapat merusak
masa depan pelaku seks bebas.

H. Solusi untuk Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Seks Bebas


Seperti yang telah penulis bahas di atas bahwa sesungguhnya seks bebas terjadi
karena kurangnya kesadaran remaja terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh seks bebas.
Untuk mencegah dan mengatasi terjadinya seks bebas hendaknya orang tua
memperhatikan anak-anaknya, tetapi orang tua juga jangan terlalu mamanjakan anak
mereka, karena bisa mengakibatkan dampak buruk baginya karena dia sudah terbiasa
dengan hal-hal yang enak-enak. Selain itu,orang tua juga harus memperhatikan anak-
anaknya dengan mengarahkan ke hal-hal yang positif dengan cara mendukung bakat yang
dimiliki oleh anak tersebut, agar dapat berguna dan berkembang.
Bagi para lembaga sosial harus bisa merangkul para remaja untuk masuk dalam
suatu organisasi karena dengan mengikuti berbagai kegiatan, seorang remaja akan terarah
pikirannya dengan baik. Bagi lembaga keagamaan, harus bisa membina keimanan dan
ketaqwaan para remaja terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mendukung segala bakat-bakat
anak remaja agar mereka tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Tidak terlalu
memaksakan seorang dalam berbagai tindakan karena akan membuat tempramen seorang
anak suka emosional. Didiklah anak-anak dengan cara yang lambat agar mereka tidak
selalu membangkan segala suruhan atau perintah para orang tua.
Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi
terjadinya kenakalan remaja:
a. Pahami Dampak Negatif Seks bebas
Salah satu hal yang penting untuk dilakukan dalam mengatasi terjadinya seks
bebas adalah dengan memahami dampak negatifnya. Para remaja harus memiliki
pemahaman bahwa seks bebas bisa membawa konsekuensi yang sangat fatal bagi
masa depannya bahkan berujung kematian. Seks bebas bisa meningkatkan resiko
terjangkit AIDS, salah satu penyakit yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Selain itu secara psikologis seks bebas juga membawa dampak yang buruk.
Remaja akan seolah-olah dihantui oleh perasaan berdosa dan bersalah. Hal ini dalam
jangka panjang bisa mengakibatkan turunnya rasa percaya diri, stress, bahkan depresi.
b. Memberi Batasan Jam Malam bagi Anak
Menurut penelitian sosiolog Universitas Cambridge, aktivitas seks bebas 80
persen terjadi setelah jam 9 malam. Memang, jika menilik kehidupan malam yang
erat kaitannya dengan diskotik, klub, pub, bahkan prostitusi; seks bebas sangat
mungkin terjadi pada waktu-waktu tersebut. Apalagi di malam hari suasana jauh
lebih sejuk, sehingga secara psikologis kita menjadi lebih berani untuk mencoba hal-
hal baru. Oleh karena itu, perlu diberlakukan jam malam bagi anak, agar perbuatan
seks bebas tidak terjadi.
c. Memilih Lingkungan yang Positif
Lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter serta perilaku keseharian
seseorang, khususnya remaja. Jika remaja ingin menjauhkan diri sendiri dari seks
bebas, maka remaja harus masuk ke dalam lingkungan yang kondusif. Remaja dapat
memilih tempat belajar seperti kampus atau sekolah yang memiliki disiplin tinggi,
berprestasi, dan membina murid-muridnya untuk tidak hanya sekedar menjadi pandai,
namun juga menjadi manusia yang berakhlak baik.
Sekolah, kampus, dan tempat kerja sangat berperan penting dalam menentukan
kebiasaan seseorang. Jika masuk ke dalam lingkungan yang negatif, diperlukan
usaha yang lebih berat untuk menjauhkan diri dari hal-hal negatif seperti seks bebas.
Oleh karena itu, sebisa mungkin remaja harus masuk ke lingkungan yang bagus.
d. Berorientasi pada Masa Depan
Pola pikir yang harus ditanamkan dalam diri remaja untuk mencegah diri sendiri
untuk melakukan seks bebas adalah dengan memikirkan masa depan. Seperti yang
telah disebutkan diatas,remaja harus lebih dahulu menyadari dampak negatif dari seks
bebas. Jangan sampai reaja tergiur dengan kenikmatan sesaat, namun pada akhirnya
mengalami kesengsaraan dalam waktu yang lama.
Bagi para remaja, kesadaran akan bahaya dari seks bebas harus ditanamkan
dengan baik sehingga dapat mengontrol diri untuk tidak menlakukan perbuatan seks
bebas. Remaja yang paham akan dampak negatif dari seks bebas akan senantiasa
menghindari diri dari perilaku seks bebas dan kan berorientasi pada masa depannya
dengan melakukan ha;-hal yang positif demi mewujudkan kesuksesannya di masa
depan.
e. Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Jika penjelasan secara rasional masih dirasa kurang efektif untuk menjauhkan diri
dari seks bebas, maka cobalah untuk memahaminya dari sudut pandang agama.
Tidak ada agama apapun di dunia ini yang membolehkan perilaku hubungan badan
selain dengan suami istri. Remaja harus menjadi pribadi yang religius dan
memahami berbagai ajaran agama untuk mencegah berbagai perilaku negatif.
Remaja dapat melaukan berbagai kegiatan keagamaan, seperti mendengarkan
ceramah-ceramah agama atau meminta nasihat dari tokoh agama setempat. Selain
itu,remaja dapat memperbanyak ibadahkarena aktivitas ini bisa mendekatkan diri
pada Tuhan dan membuat remaja lebih takut berbuat dosa.
f. Beraktivitas Positif
Perilaku seks bebas terjadi karena terlalu banyak waktu yang dilewatkan dalam
lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, untuk mencegahnya remajaperlu
mengisi hari-hari nya dengan hal-hal yang positif. Jangan biarkan ada terlalu banyak
waktu kosong. Remaja dapat mencoba untuk mengisi waktu-waktu tersebut dengan
mengikuti kursus, belajar, atau menciptakan berbagai karya.
Hal-hal positif tersebut juga membuat remaja sibuk sehingga tidak memiliki
waktu untuk sekedar keluyuran atau nongkrong-nongkrong tidak jelas. Selain
terhindar dari hal-hal buruk, aktivitas positif juga sangat bermanfaat untuk
mengembangkan kepribadian remaja ke arah yang lebih baik.
g. Pendidikan Seks yang Benar
Pendidikan seks adalah langkah yang tidak boleh dilupakan dan merupakan salah
satu cara mencegah seks bebas paling penting. Ada banyak kasus di mana pergaulan
bebas terjadi karena ketidaktahuan seseorang terhadap berbagai risiko seks bebas,
seperti kehamilan dan penyakit menular. Oleh karena itu, pastikan para remaja
memiliki pengetahuan dan pendidikan tentang seks yang benar.

I. Peran Pemerintah, Orangtua, Lingkungan, Sekolah dan Mahasiswa dalam


Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Seks Bebas
1. Keluarga
Keluarga merupakan tempat belajar pertama bagi seorang anak. Dalam keluarga,
pendidikan dari orang tua sangat berpengaruh bagi karakter anak Oleh karena itu,
dalam membentuk karakter seorang anak, peran orangua sangatlah penting. Dalam
mengatasi terjadinya seks bebas, orangtua dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Orangtua hendaknya memberikan perhatian kepada anaknya, mampu menjadi
“teman” dari anaknya, dan juga memberikan pemahaman tentang seks kepada
anaknya.
- Mendukung segala bakat-bakat anak remaja agar mereka tidak melakukan hal-
hal yang menyimpang.
- Memperhatikan anak-anaknya, tetapi jangan terlalu memanjakan mereka
karena dapat menimbulkan dampak buruk bagi anak.
- Memantau pergaulan anak. Orang tua harus memperhatikan dengan siapa
anak-anak nya bergaul, memperhatikan sikap teman-temannya, dan seberapa
besar sikapnya ikut berubah setelah bergaul dengan mereka. Jika orangtua
menyadari perilaku negatif mulai muncul pada anak-anak nya, jangan ragu
untuk langsung memberinya nasihat.
- Menjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak. Salah satu faktor penting
yang sering dilupakan untuk mengurangi risiko seks bebas adalah dengan cara
menjaga hubungan baik orangtua dan anak. Berdasarkan penelitian, anak
yang kurang diperhatikan dan memiliki hubungan yang renggang dengan
orangtuanya cenderung terjerumus ke perilaku free sex. Begitu juga anak
yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis.

2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan tempat tinggal anak dan lingkungan pergaulannya berpengaruh
terhap tingkah anak. Oleh karena itu, lingkungan dapat berperan dalam mencegah dan
mengatasi terjadinya seks bebas dengan cara sebagai berikut:
- Lingkungan hendaknya tetap memperhatikan norma yang ada dan ikut serta
dalam pencegahan seks bebas dikalangan remaja.
- Meningkatkan sarana dan prasarasa yang baik bagi perkembangan remaja.
- Bagi lembaga keagamaan harus selalu membina keimanan dan ketaqwaan
remaja kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Sekolah
Selain orang tua, sekolah merupakan tempat anak-anak menempuh pendidikan
dan membentuk karakter diri. Dalam mengatasi seks bebas, sekolah dapat berperan
dalam melakukan hal-hal berikut:
- Sekolah mengadakan sosilaisasi tentang bahaya seks bebas kepada remaja.
- Adanya pengawasan perilaku siswa di sekolah dan sebaiknya sekolah mampu
memberikan pemahaman seks di kalangan siswa-siswi nya
- Memperbanyak kegiatan positif untuk siswa di sekolah agar dapat
meningkatkan mutu dan kualitas siswa serta dapat mengembangkan dirinya.

4. Pemerintah
Dalam mengatasi seks bebas, peran pemerintah sangatlah dibutuhkan. Pemerintah
dapat mengatasi seks bebas dengan melakukan berbagai cara, seperti :
- Membuat aturan hukum tentang seks bebas. Tak ada hal lain yang bisa
menghentikan seks bebas selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum
yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera yang demikian harus
dirumuskan dan dilaksanakan melalui hukum yang berlaku di Indonesia.
- Melakukan sosilaisasi tentang bahaya seks bebas kepada remaja dan orang
tua.
- Pihak keamanan seperti polisi harus lebih mengetatkan
keamanan serta kegiatan mereka untuk mengatasi seks bebas.
- Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar remaja dapat
mengembangkan diri dengan baik dan menghindari perilaku seks bebas.

5. Mahasiswa
Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu ikut andil dalam upaya
mencegah dan mengatasi seks bebas di kalangan remaja dapat berperan dalam
melakukan hal-hal berikut:
- Mahasiswa diharapkan agar selain belajar juga ikut ambil bagian dalam
kegiatan yang positif, seperti ikut memberikan penyuluhan tentang bahaya
seks bebas khususnya dilakukan oleh mahasiswa yang konsentrasi
pendidikannya dsi bidang kesehatan atau kedokteran.
- Menghindari diri dari perilaku seks bebas dengan berusaha kreatif dalam
rangka menyalurkan energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada
perilaku seks bebas, misalnya dengan kegiatan keolahragaan, pecinta alam,
dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat
masing-masing.
- Menjadi mahasiswa yang memiliki pola pikir (mindset) yang baik, sehingga
dapat menjadi penggerak dalam mengatasi masalah seks bebas, dan
menanamkan pola pikir dalam diri sendiri bahwa mahasiswa merupakan
generasi muda yang sangat dibutuhkan oeh bangsa dalam memajukan bangsa
Indonesia agar menjadi bangsa yang hebat di masa yang akan datang.

J. Tanggung Jawab dalam Mengatasi Seks Bebas di Indonesia


Masalah seks bebas di Indonesia bukanlah masalah yang sederhana. Belakangan
ini, banyak terjadi kasus seks bebas di kalangan remaja salah satunya yaitu kasus
sepasang pelajar SMA yang tertangkap tengah berbuat mesum di kamar pas mall di
Surabaya, Jawa Timur. Seks bebas merupakan salah satu masalah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja juga merupakan masalah disintegrasi bangsa yang dapat memecah
belah rakyat Indonesia. Untuk menghindari segala dampak buruk yang ditimbulkan oleh
masalah seks bebas, maka kita sebagai masyarakat Indonesia bertanggung jawab untuk
ikut serta dalam mengatasi masalah tersebut. Kita harus berperan aktif dalam memerangi
seks bebas. Jika kita tidak mampu mencegah orang lain untuk tidak melakukan seks
bebas, setidaknya mulailah dari diri sendiri dengan membentengi diri agar senantiasa
menghindar dari perilaku seks bebas. Jika seluruh masyarakat Indnesia memilii kesadaran
tersebut, maka masalah seks bebas di Indonesia dapat diatasi dengan baik. Oleh karena
itu, sebagai masyarakat yang peduli terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara
sudah sepatutnya memiliki kesadaran dalam mencegah dan mengatasi seks bebas di
Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dsintegrasi bangsa yang
dihadapi oleh Indonesia. Kenakalan remaja adalah semua kelakuan remaja yang
berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang
ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau
kerugian pada pihak lain. Salah satu masalah kenakalan remaja yang saat ini dihadapi
Indonesia adalah seks bebas. Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-
laki dan Perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan.
Masalah seks bebas yang belum lama ini terjadi yaitu tentang kasus sepasang
pelajar SMA yang tertangkap Tengah berbuat mesum di kamar pas mall di Surabaya,
Jawa Timur. Masalah seks bebas di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Kehidupan iman yang rapuh
b. Kurangnya perhatian orang tua
c. Lengkapnya fasilitas
d. Tekanan dari seorang pacar
e. Pelampiasan diri
f. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas
g. rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual
h. Tontonan yang tidak mendidik
i. Pergaulan bebas
j. Pada masa remaja terjadi kematangan biologis
k. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas
l. Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga
m. Salah bergaul
n. Kegagalan remaja menyerap norma-norma yang berlaku
o. Faktor perubahan zaman
Masalah seks bebas di Indonesia bukanlah hal yang mustahil untuk diatasi.
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untukmencegah an mengatasi masalah
seks bebas di kalangan remaja Indonesia, diantaranya:
a. Pahami dampak negatif seks bebas
b. Memberi batasan jam malam bagi anak
c. Memilih lingkungan yang positif
d. Berorientasi pada masa depan
e. mendekatkan diri kepada tuhan
f. Beraktivitas positif
g. Pendidikan seks yang benar
Dalam mengatasi kenakalan remaja peran orang tua, sekolah,mahasiswa,
pemerintah, dan lingkungan sangat berpengaruh. Selain itu, masalah seks bebas di
Indonesia merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, masyarakat Indonesia harus bersatu pada dalam mengatasi masalah seks
bebas di Indonesia.

B. Saran
a. Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangat dalam
keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang. Serta
memberi pengarahan tentang cara bergaul yang baik dan benar. Orang tua harus bisa
menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai
seorang sahabat terpercaya.
b. Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi
yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta dapat
meminimalisasi penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri
siswa. Selain itu, sekolah juga harus memberikan pengetahuan tentang seks yang
benar, dan memberikan sosialisasi tentang bahaya seks bebas kepada siswa agar siswa
tidak melakukan perbuatan seks bebas.

c. Pihak Pemerintah
Diharapkan pemerintah melakukan tindakan-tindakan untuk mengawasi kelakuan
remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja terutama tentang
seks bebas, seperti melakukan penyuluhan dan sosialisi tentang seks bebas,
menjalankan hukum tentang seks bebas dengan semestinya, dan memberikan wadah
bagi para remaja untuk menyalurkan bakat dan mengembangkan diri dengan baik
agar para remaja dapat beraktivitas secara positif dan menghindari perbuatan seks
bebas.
d. Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahan terjadinya
seks bebas. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja
segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
e. Para Remaja
Diharapkan agar remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik
dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Sebaiknya
remaja menanamankan pola pikir bahwa dirinya adalah generasi penerus bangsa yang
menjadi harapan bangsa di masa depan untuk melanjutkan perjuangan para
pendahulunya demi memajukan negara Indonesia sehingga dapat membentengi diri
agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak masa depannya dan bangsanya.
DAFTAR PUSTAKA

Andriezens. 2008. “Upaya penanggulangan seks bebas di kalangan remaja”.


http://mahkotaweblog.wordpress.com
Djiwandon,Sri Esti. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo
http://regional.liputan6.com/read/2881005/heboh-aksi-mesum-pelajar-pelajar-di-jatim.
http://www.tugasku4u.com/2013/06/bahaya-seks-bebas-pada-remaja.html
http://tugassekolahsuryani.blogspot.co.id/2012/09/makalah-tentang-seks-bebas.html
https://www.academia.edu/6701481/Makalah_seks_bebas_remaja_complete_by_ardiansyah
Waluya,Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk kelas XII
Seolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jawa Timur
: PT Setia Purna Inves.

Anda mungkin juga menyukai