Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pengaruh Kenakalan Remaja Terhadap Lingkungan Sosial Di SMA HUTAMA

Mata pelajaran sosiologi

Disusun oleh :
KELOMPOK 2
 Alfi himatul aliyah (3)
 Callista rahmasari s (?)
 Kireina putri (17)
 Stevany elisabeth s (31)
 Zafiano amandinta (33)
 Nanang Septiadi (24)
 Bagas abhista supriyadi (6)

SMA HUTAMA
Jl raya hankam amil boih rt/rw 6 no 06 kelurahan jatimurni kecamatan
pondok melati.
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah tentang “Kenakalan Remaja” sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada
junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia
dari alam jahiliah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan
banyak pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa
terima kasih yang sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa
membantu kami selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga
akhir.

Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang
belum sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang
digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan
segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini ke
depannya.
Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan
manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah
semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.

Bekasi, 21 November 2023


DAFTAR ISI

Halaman
Halaman judul ............................................................................................... i
Kata pengantar ............................................................................................... ii
Daftar isi ............................................................................................... iii

BAB 1 : PENDAHULUAN
Latar Belakang ..............................................................................
Rumusan Masalah ..............................................................................
Tujuan Penelitian ..............................................................................
BAB 2 : TEORITIS

BAB 3 : METOLOGI PENELITIAN

BAB 4 : LOKASI PENELITIAN

BAB 5 : HASIL PENELITIAN

BAB 6 : PENUTUP
a. Kesimpulan ..............................................................................
b. Saran ...............................................................................
c. Daftar pusaka ...............................................................................
d. Lampiran ...............................................................................
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja
sudah tidak lagidapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih
belum cukup matang untuk dapatdikatakan dewasa. Ia sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun seringdilakukan melalui
metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yangdilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagilingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang
diperbuat para remaja hanya akanmenyenangkan teman sebayanya. Hal
ini karena mereka semua memang sama-sama masihdalam masa mencari
identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkunganinilah
yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.Remaja merupakan pemimpin
masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yangmenggembirakan
dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini seperti semakin
aktifmengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan prestasi, kita
melihat pula aruskemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan
sebagian pemuda-pemuda kita, yanglebih terkenal dengan sebutan kenakalan
remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kalikita membaca berita tentang
perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius,minuman
keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia
belasan tahun,meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri
dan lain sebagainya.Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi
masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan
remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius danterfokus untuk
mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk
terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja
1.2 Rumusan Masalah :

1. apa faktor pemicu terjadinya pergaulan bebas??


2. dimana seringnya terjadi pergaulan bebas??
3. kapan kamu merasa dirimu telah terjerumus ke dalam hal yang tidak baik??
4. siapa yang menjerumuskan kamu kedalam pergaulan bebas??
5. mengapa kita harus pintar dalam memilah dan memilih teman dilingkungan
sosial??
6. bagaimana cara mengatasi dampak pergaulan bebas??

1.3 Tujuan Penelitian :

1. Peran interaksi guru dan remaja terhadap kenakalan remaja


2. Peran perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja.
3. Peran penyesuaian diri terhadap kenakalan remaja.

Selain itu tugas ini juga ditujukan untuk:


Memahami pengertian kenakalan remaja
Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-
hal yang mengarah pada kenakalan remaja
serta untuk memahami hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menanggulangi kenakalan
remaja.
BAB 2
Teoritis
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah
merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap
pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki
ciri-ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dankekurangan. Demikian pula
dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam
proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua.
Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar, Padahal bagi si remaja
sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu,
para orangtua hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu
membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi
teladan di depan, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala
tindak tanduk si remaja... Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para
ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang henisia antara 13 tahun
sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-
kanak, naman masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda
coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering
menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan
orangtuanya.

2.1. Pengertian Kenakalan Remaja Menurut Para Ahli


Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hokum
pidana yang dilakukan oleh remaja Perilaku merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :

⚫ Kartono, ilmuan sosiologi


Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian social.

⚫ Santrock
kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat di
terima secara social hingga terjadi tindakan criminal."
BAB 3
Metologi Penelitian

3.1 OBJEK PENELITIAN


Kami, Melakukan kegiatan wawancara kepada siswa SMA SANDIKTA yang berjumlah 2 (dua)
orang

3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


> Menggunakan wawancara.
Wawancara (Interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Unsur-Unsur Wawancara :
1.Pewawancara
2.Narasumber
3.Topik
4.Waktu dan Tempat

Langkah-langkah Wawancara :
1.Menentukan Tujuan Wawancara
2.Menentukan Narasumber
3.Menyusun Daftar Pertanyaan
4.Melakukan Wawancara
5.Penulisan Laporan Wawancara
3.3 SUMBER PENELITIAN

Data primer : Sumber data primer yakni data yang langsung diperoleh dari hasil wawancara
oleh informan pendukung dan informan utama di SMA SANDIKTA Kelurahan JATIRAHAYU.
data primer dalam penelitian ini yakni berjumlah (2) orang.
narasumber di atas ditetapkan oleh peneliti berdasarkan representatif peninjauan
dilapangan sebelum kemudian diadakan penelitian. Peneliti dalam usaha mendapatkan
informan pertama kali yakni ananda Zaki dari penglihatan nya selama ini terhadap
pergaulan bebas. Untuk informan ke dua dalam hal ini adalah kepada ananda Aji sebagai
pelaku pergaulan bebas.
sumber informan pertama peneliti menemukan setelah hasil pengamatan dan bincang-
bincang terhadap sahabatnya yang kemudian menunjukan bahwa mereka memiliki kawan
yang sering melakukan hal yang tidak baik contoh nya ikut tawuran. Hal tersebut diketahui
karena pelaku pasca melakukan bercerita terhadap kawan kawan-kawannya itu bahwa ia
telah melakukan tawuran, kemudian peneliti dipertemukan dengan pelaku tersebut untuk
memulai wawancara.

Data sekunder :
Data sekunder adalah data pendukung dari data utama untuk melengkapi penelitian,
diantaranya dengan mencari sumber-sumber pengetahuan lain yang menyinggung dari
focus penelitian peneliti, contohnya buku-buku, majalah atau internet.
Untuk mempermudah input data penelitian penentuan informan menggunakan teknik
Purposive sampling, yang merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap
paling tahu tentang apa yang diharapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti.
BAB 4
Lokasi Penelitian
4.1 TEMPAT

Jalan Raya Hankam No.208, RT.006/RW.008, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok


Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat 17414, Indonesia

4.2 SEJARAH / ASAL USUL


Setelah kemerdekaan hingga tahun 1957 nama "Pondok Melati' belum dikenal, melainkan
hanyalah sebuah desa bernama Jati Melati yang merupakan wilayah paling selatan dari
Pondok Gede, bagian dari Kabupaten Jatinegara (1945-1950) hingga Kabupaten Bekasi yang
berbatasan langsung dengan wilayah Kawedanan Jonggol, bagian dari Kabupaten Bogor,
tepatnya Desa Karanggan (Sekarang Kecamatan Jatisampurna). Wilayah pembatas dengan
Kawedanan Jonggol berada daerah yang kini bernama "Ujung Aspal Pondok Gede" di
Kelurahan Jatimurni .Pada tahun 2001 wacana pembentukan Kecamatan Pondok Melati pun
mulai dibahas, rencananya beberapa kelurahan di wilayah selatan Kecamatan Pondok Gede
akan menjadi wilayah dari Pondok Melati. Kecamatan Pondok Melati menjadi kecamatan
terakhir yang dimekarkan dari Pondok Gede. Akhirnya, pada 2005 berdasarkan Perda Kota
Bekasi Nomor 03 Tahun 2005 Tentang Perubahan Pertama Perda Kota Bekasi Nomor 04
Tahun 2004 Tentang Pembentukan Wilayah Administratif Kecamatan dan Kelurahan Kota
Bekasi, secara definitif Kecamatan Pondok Melati berdiri. Di wilayah kecamatan ini terdapat
daerah Jati Murni, Kampung Sawah yang cukup dikenal dengan kerukunan umat
beragamanya. Hal itu ditunjukkan dengan adanya gereja Katolik, gereja Kristen Pasundan
dan masjid yang letaknya saling berdekatan didukung dengan warga yang mampu menjaga
toleransi. Akses menuju wilayah kecamatan ini makin mudah dan terbuka sejak adanya Jalan
Tol Lingkar Luar Jakarta/JORR, melalui gerbang tol Jatiwarna.
BAB 5
Hasil Penelitian

1. Apa Faktor pemicu terjadinya pergaulan bebas ?


rendahnya kontrol diri, rendahnya kesadaran diri remaja terhadap bahaya pergaulan bebas,
nilai keagamaan berkurang, dll.
2. dimana Seringnya terjadi pergaulan bebas?
di kota-kota besar Seperti JABODETABEK.
3. Kapan kamu merasa dirimu telah terjerumus ke dalam hal yang tidak baik?
ketika saya berfikir bahwa, saya sudah terlalu jauh dari tuhan.
4. Siapa yang paling berpotensi untuk anda, kedalam pergaulan bebas ?
faktor lingkungan, Faktor dari keluarga
5. Mengapa kita harus Pintar dalam Memilah dan memilih teman dilingkungan sosial
Karena dirimu teman dekat memengaruhi bagaimana kamu memandang Sendiri.
6. Bagaimana cara mengatasi dampak pergaulan bebas ?
Selektif dalam memilih teman, perbanyak kegiatan positif , dll
BAB 6
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Pergaulan bebas dapat menjerumuskan diri sendiri ke dalam hal - hal negatif, dan dapat
merusak masa depan

6.2 Saran
1.BAGI REMAJA: Sebagai harapan masa depan bangsa, seharusnya remaja mengetahui
benar tanggung jawab dan kewajiban besar yang dibebankan di bahu mereka.
2.BAGI ORANGTUA: Sikap orang tua yang kurang memperhatikan anak bahkan untuk hal
kecil/sepele seperti cara bergaul dan berpakaian ternyata berpengaruh terhadap perilaku
pergaulan bebas.
3. BAGI PENELITI SELANJUTNYA: Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih
lanjut mengenai dampak negatif pergaulan bebas terhadap remaja di era milenial agar
didapat hasil yang lebih sempurna dan maksimal serta dapat menambah wawasan untuk
pembaca.

6.3 Daftar Pusaka


https://www.merdeka.com/trending/pengertian-pergaulan-bebas-menurut-para-ahli-
ketahui-cara-menghindarinya-kln.html

https://eprints.ums.ac.id/13170/2/BAB_I.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pondokmelati,_Bekasi

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6881860/apa-yang-dimaksud-dengan-
wawancara-ini-pengertian-unsur-serta-jenisnya

Diakses pada tanggal 21 November 2023 Pukul 22.02


6.4 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai