Anda di halaman 1dari 20

MANFAAT DAN KESELARASAN PENDIDIKAN

PANCASILA BAGI MAHASISWA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan
ilmu. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada rasul berserta keluarganya. Serta
saya berterima kasih kepada dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan
kepercayaan kepada kami dalam menyusun makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pancasila di Universitas Langlangbuana Prodi Ilmu Komunikasi. Makalah ini berjudul
“MANFAAT DAN KESELARASAN PENDIDIKAN PANCASILA BAGI
MAHASISWA” ini kami buat dengan tujuan agar pembaca dapat menerima
pengetahuan tentang Manfaat dan Keselarasan Pendidikan Pancasila Bagi Mahasiswa.
Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
penulis terbatas, cukup banyak hambatan dan tantangan yang penulis temukan dalam
menyusun makalah ini. Kami mohon maaf apabila ditemukannya kesalahan. Kami
penulis menerima keritik dan saran dari pembaca makalah.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya. Sekian dari kata pengantar Kami, Atas perhatiannya
kami ucapkan banyak terima kasih.

Bandung, Oktober 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

BAB 1 ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan................................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Bagaimana tanggapan saudara tentang manfaat dan keselarasan
pendidikan pancasila bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan
tuntutan kompetensi abad ke 21?....................................................................... 3
B. Apa nilai dasar yang terkandung dalam sumpah pemuda. Masihkah relefan
dengan kondisi saat ini? ..................................................................................... 5
C. Apa nilai dasar yang terkandung dalam sumpah pemuda. Masihkah
relefan dengan kondisi saat ini? ......................................................................... 6
1. Lembaga Legislatif ............................................................................................ 6
2. Lembaga Yudikatif ........................................................................................... 7
3. Lembaga Eksekutif ......................................................................................... 10

II
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam
pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus
bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk
memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam
melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam
mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk.
Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di
dalam lingkungan mahasiswa yang realitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak
sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri, sehingga
bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti
mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang
lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang,
pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan
tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat
ujian dianggap hal biasa padahal menyontek merupakan salah satu hal yang tidak
mengindahkan makna dari etika. Perlu Anda ketahui bahwa realita banyaknya
bermunculan para koruptor di Indonesia disebabkan oleh seseorang yang tidak
memahami arti kata dari iman dan etika. Banyak orang yang beranggapan dan
meyakini para koruptor yang ada sekarang adalah seorang yang dahulunya terbiasa
melakukan tindakan menyontek di saat ujian tanpa merasa bersalah, lebih tepatnya
mencontek memiliki makna yang sama dengan kecurangan. Jadi menyontek
diibaratkan dengan korupsi mengambil hak seseorang tanpa izin dan meraih sesuatu
tanpa memikirkan apakah cara yang digunakannya benar atau salah dan ini semua
berhubungan dengan etika.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan saudara tentang manfaat dan keselarasan pendidikan


pancasila bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan tuntutan
kompetensi abad ke 21?

2. Apa nilai dasar yang terkandung dalam sumpah pemuda. Masihkah relefan
dengan kondisi saat ini?

3. Berikan contoh peranan lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif pada


tingkat pusat dan tingkat daerah dan sebutkan produk hukum dari lembaga-
lembaga terebut!

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami arti penting manfaat dan keselarasan


pendidikan pancasila bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan
tuntutan kompetensi abad ke 21.

2. Untuk mengetahui dan memahami nilai dasar yang terkandung dalam


sumpah pemuda dan masih relevan kah dengan kondisi saat ini.

3. Untuk mengetahui dan memahami peranan lembaga-lembaga tingkat pusat


dan tigkat daerah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bagaimana tanggapan saudara tentang manfaat dan keselarasan pendidikan
pancasila bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan tuntutan
kompetensi abad ke 21?

I. PENDIDIKAN ABAD 21
Pendidikan Abad 21 merupakan persiapan sungguh-sungguh untuk
mahasiswa agar dapat berkembang di dunia yang terus berubah dengan cepat.
Dalam dunia modern yang ditandai oleh kemajuan teknologi, globalisasi, dan
tantangan sosial yang kompleks, pendidikan abad 21 menekankan pentingnya
kompetensi berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif, literasi digital, dan
pemecahan masalah.

II. CONTOH MENGATASI TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD 21


yang mayoritas adalah Generasi Z, menghadapi tantangan unik dalam
konteks pendidikan abad ke-21. Generasi Z, yang lahir antara pertengahan
1990-an dan pertengahan 2000-an, tumbuh di era digital yang dipenuhi
teknologi dan konektivitas yang konstan. Beberapa masalah yang mungkin
mereka hadapi adalah:

1. Gangguan Digital.
2. Distorsi Informasi.
3. Rendahnya Sosialisasi dan Interaksi Tatap Muka.
4. Kurangnya Keterampilan Berpikir Kritis.
5. Kepuasan Instan.
6. Masalah Kesehatan Mental.

III. UNTUK MENGATASI SOLUSI PENDIDIKAN ABAD 21


Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa alternatif solusi yang dapat
diterapkan adalah:

1. Literasi Digital.
2. Evaluasi Informasi.
3. Mempromosikan Interaksi Tatap Muka.
4. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis.
5. Menumbuhkan Kepuasan yang Tertunda.
6. Mendukung Kesehatan Mental.
7. Pengalaman Pembelajaran yang Dipersonalisasi.
Dengan menerapkan solusi ini, pendidik dapat membantu mengatasi
tantangan yang dihadapi Generasi Z, kemudian menciptakan lingkungan
belajar yang lebih kondusif yang memenuhi kebutuhan mereka serta
mempersiapkan mereka untuk sukses di abad ke-21.

3
IV. CONTOH MENGATASI ANCAMAN PENDIDIKAN ABAD 21
Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman
militer dan nonmiliter. Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya serta pertahanan dan keamanan.

1.ancaman bidang ideologi


2.ancaman bidang politik
3.ancaman dalam bidang ekonomi
4.ancaman bidang sosial budaya
5.ancaman bidang pertahanan dan keamanan

V. UNTUK MENGATASI ANCAMAN DIBIDANG


IDEOLOGI,POLITIK,EKONOMI,SOSIAL BUDAYA SERTA
PERTAHANAN DAN KEAMANAN ADALAH:

1. Menjadikan Pancasila sebagai dasar dan pedoman dalam penyelenggaraan


negara, serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Pendekatan ke dalam: membangun sistem politik dalam negeri yang sehat
dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kemajemukan
bangsa Indonesia.
Pendekatan ke luar: menyusun strategi dan upaya diplomatik melalui
peningkatan peran instrumen politik luar negeri, serta membangun kerja sama
dan saling percaya dengan negara-negara lain.
3. Mengoptimalkan produk dalam negeri sehingga tidak bergantung pada
impor,
4. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi dalam negeri
dan perekonomian rakyat.
5. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan menggunakannya untuk melakukan
penyaringan terhadap budaya yang tidak sesuai;
6. Meningkatkan rasa nasionalisme dan mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika
7. Memanfaatkan forum bilateral untuk menyelesaikan masalah pelanggaran
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
8. Percepatan penyusunan peraturan perundang-undangan tentang penjaga laut
dan pantai, intelijen, dan bela negara;

4
B. Apa nilai dasar yang terkandung dalam sumpah pemuda. Masihkah relefan
dengan kondisi saat ini?

Nilai dasar sumpah pemuda yaitu persatuan dan cinta tanah air. Masih relevan
karena Semangat nasionalisme yang terkandung dalam sumpah pemuda mengajarkan
kita untuk mencintai tanah air Indonesia. Contohnya menjunjung tinggi kebhinekaan,
toleransi, gotong royong, dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

1. Nilai sumpah pemuda yang kesatu persatuan bangsa Indonesia. Sumpah


Pemuda membuktikan jika perbedaan pada bangsa Indonesia sebenarnya dapat
disatukan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang artinya 'berbeda-beda
tapi tetap satu'. Nilai kesatuan dan persatuan. Dengan mengingat nilai
kesatuan dan persatauan, memungkinkan semua kelompok masyarakat hidup
berdampingan dengan damai dan saling menghargai, tanpa perlu khawatir
tentang konflik etnis atau budaya.

2. Nilai Sumpah Pemuda yang kedua adalah sebagai rasa cinta tanah air.
Kemerdekaan Indonesia didapatkan dari perjuangan ratusan tahun yang
melibatkan pengorbanan jiwa dan harta benda rakyat. Sumpah Pemuda
menyumbangkan besar pada gerakan kemerdekaan sebagai cerminan rasa
cinta yang besar para pemuda kepada tanah air. Nilai nasionalisme Jiwa dan
sikap nasionalisme menunjukkan bahwa seseorang mampu berjuang,
berkorban, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat menjadi
pondasi bagi generasi muda untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan
norma-norma yang ada dan berkembang di bangsa Indonesia.

3. Nilai Sumpah Pemuda yang ketiga menegaskan bahwa bahasa Indonesia


merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa dan harus
dijunjung tinggi. Dalam rumusan Sumpah Pemuda dapat kita rasakan gelora
semangat para pemuda-pemudi untuk menciptakan kesatuan dan persatuan.
Masih relevan karena Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk terus
membangkitkan semangat mencintai tanah air. Sekaligus, semangat untuk
menggalang persatuan bangsa. Selain itu Sumpah Pemuda juga dapat
dijadikan semangat untuk memberikan kemanfaatan bagi bangsa Indonesia.
Nilai persatuan bahasa kesatauan bahasa indonesia. Karena pada dasarnya
Bahasa Indonesia telah mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat yang
berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasa serta etnis ke dalam satu
kesatuan bangsa Indonesia.

5
C. Berikan contoh peranan lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif pada
tingkat pusat dan tingkat daerah dan sebutkan produk hukum dari lembaga-
lembaga terebut!

1. Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif adalah lembaga pemerintahan yang bertugas membuat
undang-undang dan mengawasi pelaksanaan undang-undang yang telah disetujui.
Lembaga legislatif di Indonesia terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). DPR sebagai lembaga legislatif yang terdiri dari
wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum. Sedangkan DPD adalah
lembaga legislatif yang terdiri dari wakil-wakil daerah yang dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari setiap provinsi di Indonesia.

a. Tujuan Lembaga Legislatif


Tujuan utama lembaga legislatif adalah untuk menjalankan fungsi
legislasi yang meliputi pembentukan undang-undang dan pengawasan
terhadap pelaksanaan undang-undang. Selain itu, lembaga legislatif juga
bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan demokrasi, mewakili suara
rakyat, serta menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi masyarakat. Selain
itu, tujuan lembaga legislatif juga meliputi:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembentukan undang-


undang yang berpihak kepada kepentingan rakyat.
2. Menjaga keseimbangan kekuasaan antara lembaga pemerintahan dalam
sistem checks and balances.
3. Memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat melalui jalur
legislatif.

b. Tugas Lembaga Legislatif


Tugas utama lembaga legislatif adalah membuat undang-undang yang
berlaku di Indonesia. Namun, selain tugas utama tersebut, lembaga legislatif
juga mempunyai tugas-tugas lain yang tidak kalah pentingnya. Beberapa tugas
lembaga legislatif meliputi:

1. Menyusun rencana pembangunan nasional dan anggaran negara.


2. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintah
dalam rangka pembangunan nasional.
3. Menetapkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pemerintahan
dan hukum.
4. Menjaga hubungan antara Indonesia dengan negara lain melalui
hubungan parlemen.
5. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang dan
kebijakan pemerintah.
6. Memberikan persetujuan atas kebijakan dan pengangkatan pejabat
negara seperti hakim, jaksa, dan pejabat lainnya.

6
2. Lembaga Yudikatif
Lembaga yudikatif adalah salah satu lembaha yang berada dalam sistem
kekuasaan negara. Lembaga yudikatif memiliki tanggung jawab untuk menegakan
hukum, memberikan keadilan, dan memutuskan perselisihan hukum. Lembaga
yudikatif berperan dalam fungsi kekuasaan kehakiman dalam pemisahan kekuasaan
yang terdiri dari kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Lembaga yudikatif
pada dasarnya terdiri dari berbagai pengadilan dan lembaga yang berwenang untuk
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara hukum.

a. Tujuan Lembaga Yudikatif:

1. Penegakan hukum

Lembaga yudikatif bertujuan untuk menegakkan hukum dengan


memastikan bahwa hukum yang berlaku diterapkan dengan adil dan
setara bagi semua individu tanpa diskriminasi. Mereka memutuskan
perkara hukum berdasarkan hukum yang berlaku dan memberikan
sanksi atau pemulihan yang sesuai bagi pelanggar hukum.

2. Penyelesaian sengketa

Lembaga yudikatif juga membantuk dalam menyelesaikan


sengketa. Tujuan penting dari lembaga yudikatif adalah menyelesaikan
perselisihan hukum antara pihak-pihak yang bersengketa. Mereka
bertugas untuk mendengarkan argumen dan bukti dari kedua belah
pihak, dan kemudian memberikan keputusan yang adil dan obyektif
berdasarkan fakta dan hukum yang relevan.

3. Perlindungan hak asasi manusia

Lembaga yudikatif memiliki peran penting dalam melindungi


hak-hak asasi manusia. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa
hak-hak individu dihormati dan dilindungi oleh pemerintah dan
lembaga publik lainnya. Mereka dapat memutuskan kasus-kasus yang
melibatkan pelanggaran hak asasi manusia dan memberikan pemulihan
atau ganti rugi yang sesuai.

4. Pengawasan kekuasaan eksekutif dan legislatif

Lembaga yudikatif juga memiliki peran pengawasan terhadap


kegiatan pemerintah dan lembaga legislatif. Mereka dapat menguji
keabsahan dan konstitusionalitas undang-undang dan tindakan
pemerintah, dan memastikan bahwa tindakan pemerintah sesuai
dengan hukum yang berlaku.

5. Pembangunan hukum

Lembaga yudikatif berkontribusi dalam pembangunan hukum


dengan memberikan interpretasi hukum yang konsisten dan
memperkaya pengertian tentang hukum yang berlaku. Keputusan-

7
keputusan mereka menjadi preseden hukum yang menjadi acuan untuk
perkara serupa di masa depan.

b. Tugas Lembaga Yudikatif:

1. Menerima dan memeriksa perkara

Lembaga yudikatif menerima permohonan perkara atau kasus


yang diajukan oleh pihak-pihak yang bersengketa. Mereka memeriksa
kasus-kasus tersebut, mengevaluasi bukti-bukti yang diajukan, dan
mendengarkan argumen dari pihak-pihak yang terlibat.

2. Memberikan putusan dan keputusan

Lembaga yudikatif memiliki tugas untuk memberi putusan dan


keputusan. Setelah memeriksa dan mempertimbangkan bukti dan
argumen yang diajukan, lembaga yudikatif memberikan putusan atau
keputusan yang berdasarkan hukum yang berlaku. Lembaga yudikatif
memiliki putusan yang mencakup keputusan tentang kesalahan atau
ketidakbersalahan, sanksi atau pemulihan yang diberikan kepada pihak
yang terbukti melanggar hukum, atau keputusan tentang hak dan
kewajiban yang terkait dengan kasus tersebut.

3. Melaksanakan putusan

Lembaga yudikatif juga bertanggung jawab untuk memastikan


bahwa putusan yang diberikan dilaksanakan dengan baik. Mereka
dapat mengeluarkan perintah eksekusi untuk menjamin penegakan
putusan dan menjaga integritas hukum.

4. Penyelesaian alternatif sengketa

Lembaga yudikatif memiliki tugas lain seperti memberikan


penyelesaian alternatif sengketa. Selain penyelesaian melalui
persidangan, lembaga yudikatif juga dapat memfasilitasi penyelesaian
sengketa melalui metode alternatif, seperti mediasi atau arbitrase.
Lembaga yudikatif dapat membantu pihak-pihak yang bersengketa
untuk mencapai kesepakatan damai atau penyelesaian yang
menguntungkan semua pihak.

5. Pengawasan dan penegakan hukum

Lembaga yudikatif memiliki peran pengawasan terhadap


kegiatan eksekutif dan legislatif. Mereka dapat menguji keabsahan dan
konstitusionalitas undang-undang dan tindakan pemerintah, serta
memastikan bahwa pemerintah bertindak sesuai dengan hukum yang
berlaku.

8
6. Memberikan interpretasi hukum

Lembaga yudikatif memiliki tugas memberikan interpretasi


hukum. Mereka memutuskan bagaimana hukum yang ada diterapkan
dalam kasus-kasus yang mereka hadapi, dan keputusan-keputusan
mereka menjadi preseden hukum yang dapat menjadi acuan untuk
kasus-kasus serupa di masa depan.

c. Daftar Lembaga Yudikatif:

1. Mahkamah Agung

Lembaga yudikatif yang pertama adalah mahkamah agung.


Mahkamah Agung adalah lembaga yudikatif tertinggi di suatu negara.
Tugasnya adalah mengadili perkara-perkara yang diajukan dalam
tingkat banding dan memberikan interpretasi terhadap undang-undang
dan konstitusi.

2. Pengadilan Tinggi

Lembaga yudikatif kedua adalah pengadilan tinggi. Pengadilan


Tinggi merupakan lembaga yudikatif yang berada di bawah Mahkamah
Agung. Mereka memeriksa perkara-perkara dalam tingkat banding atau
kasus yang lebih kompleks. Biasanya, Pengadilan Tinggi terdiri dari
beberapa pengadilan yang mengkhususkan diri dalam bidang-bidang
tertentu, seperti pidana, perdata, atau administratif.

3. Pengadilan Negeri

Lembaga yudikatif ketiga adalah pengadilan negeri. Pengadilan


Negeri atau Pengadilan Umum adalah lembaga yudikatif tingkat
pertama yang memeriksa perkara-perkara dalam tingkat pertama atau
perkara-perkara yang lebih sederhana. Mereka menangani berbagai
jenis perkara, termasuk pidana, perdata, dan administratif.

4. Pengadilan Khusus

Lembaga yudikatif keempat adalah pengadilan khusus.


Beberapa negara memiliki pengadilan khusus yang didedikasikan
untuk menangani jenis perkara tertentu. Contohnya adalah Pengadilan
Militer, Pengadilan Perburuhan, atau Pengadilan Pajak. Pengadilan-
pengadilan ini memiliki yurisdiksi khusus sesuai dengan bidang hukum
yang mereka tangani.

9
3. Lembaga Eksekutif

Lembaga eksekutif adalah lembaga yang menjalankan apa yang ada di dalam
Undang-Undang Dasar (UUD). Eksekutif merupakan pelaksana dari regulasi yang
dibuat oleh lembaga legislatif sebagai pembuat Undang-undang. Jika di era lama
kekuasaan tertinggi negara Indonesia diletakkan sepenuhnya pada MPR, kini ketiga
lembaga yakni legislatif, yudiktif dan eksekutif berperan dalam level yang sama
dalam sistem pembagian kekuasaan.

Eksekutif berperan besar dalam menjalankan aktivitas pemerintahan sehari-


hari. Lembaga ini memiliki peran penting dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
sebuah negara. Tanpa adanya lembaga eksekutif, maka aturan-aturan yang sudah
dikeluarkan oleh lembaga legislatif tidak akan berguna karena tidak ada yang
menjalankan.

A. Lembaga Eksekutif di Indonesia

Terdapat beberapa lembaga eksekutif yang ada di Indonesia dan


membantu menjalankan aktivitas pemerintahan sehari-hari di suatu negara.

Lembaga tersebut antara lain adalah :

1. Presiden

Presiden Indonesia adalah kepala negara yang juga berfungsi sebagai


kepala pemerintahan. Menurut UUD 1945, presiden memegang kekuasaan
tertinggi dalam menjalankan pemerintahan dalam suatu negara. Sebagai
kepala negara, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden dalam
menjalankan tugasnya serta menteri-menteri yang dipilih langsung oleh
presiden. Keberjalanan sehari-hari sebuah negara dipengaruhi oleh kebijakan
presiden serta wakil dan staff-staffnya. Di beberapa negara lain, presiden
hanya berperan sebagai kepala negara sedangkan kepala pemerintahannya di
pegang oleh seorang perdana menteri. Perdana mentri tersebut ada jika suatu
negara menganut sistem Parlementer. Tetapi, Indonesia yang menganut sistem
presidensial tidak menenal seorang perdana mentri.

2. Wakil Presiden

Wakil presiden adalah seorang pembantu presiden dalam menjalankan


tugasnya. Wakil presiden juga berhak untuk menggantikan presiden dalam
situasi-situasi tertentu. Apabila presiden meninggal dunia, berhenti atau
diberhentikan oleh MPR, maka wakil presiden akan menjadi kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan. Hal ini pernah terjadi ketika Soeharto
mengundurkan diri dan digantikan oleh wakil presidennya yaitu B.J Habibie.
Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat secara langsung melalui

10
pemilihan umum seperti disebutkan dalam undang-undang dengan masa
jabatan selama 5 tahun.

3. Kementerian Negara

Kementrian negara dikepalai oleh mentri yang mengurus bidang-


bidang tertentu sesuai dengan tugasnya. Para menteri ini bergabung dalam
kabinet yang bertanggung jawab langsung kepada presiden. Fungsi utama dari
kementrian dan mentri adalah untuk membantu keberjalanan pemerintahan di
suatu negara secara lebih spesifik. Tidak mungkin semuanya dikontrol
langsung oleh presiden dan wakil presiden. Oleh karena itu, fungsi-fungsi
yang lebih detail ini dijalankan oleh mentri terkait. Presiden memiliki
wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan para menteri seperti
disebutkan dalam Bab V pasal 17 Undang Undang Dasar (UUD 1945).

4. Pejabat Setingkat Menteri

Pejabat setingkat menteri juga tergabung kedalam lembaga eksekutif


dan berkedudukan dibawah presiden. Seperti kementerian negara, pejabat
setingkat menteri juga betanggung jawab langsung kepada presiden. Pejabat
setingkat mentri yang ada di Indonesia antara lain adalah

a) Jaksa Agung

b) Kepala Badan Intelijen Negara

c) Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengamanan dan Pengendalian


Pembangunan

d) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

e) Sekretaris Kabinet

f) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

g) Panglima Tentara Nasional Indonesia

Jika diperhatikan, setiap pejabat ini memiliki fungsi spesifik dalam


menjalankan suatu negara. Oleh karena itu, sudah sepantasnya mereka
termasuk kedalam institusi eksekutif yang ada dalam suatu negara karena
memang menjalankan aktivitas pemerintahan dalam negara sehari-hari.

5. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian

Lembaga pemerintah non-kementerian menjadi salah satu struktur


pemerintahan pusat dan termasuk kedalam lembaga eksekutif seperti halnya
pejabat setingkat menteri. Lembaga ini juga bertanggung jawab langsung
kepada presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Contoh dari lembaga pemerintahan non kementerian adalah

a) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

11
b) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas)

c) Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Kepegawaian Negara (BKN)

d) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Badan Narkotik Nasional (BNN)

e) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

f) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

g) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

h) Badan Pusat Statistik (BPS)

i) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)

j) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

k) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Senada dengan kementrian dan pejabat pemerintahan setingkat mentri,


lembaga-lembaga ini memiliki fungsi yang sangat spesifik dalam membantu
keberjalanan sehari-hari pemerintahan dalam suatu negara.

B. Tugas dan Wewenang Lembaga Eksekutif

Secara umum, tugas dan wewenang dari lembaga eksekutif antara lain
adalah

1. Menyelenggarakan Pemerintahan Negara

Lembaga eksekutif berwenang untuk melaksanakan aktivitas


pemerintahan sesuai dengan wewenangnya masing-masing.
Pemerintahan disini pada dasarnya adalah mengalokasikan sumber
daya alam, menegakkan peraturan, membentuk rencana kerja, dan
menjalankan rencana-rencana tersebut. Tentu saja, pelaksanaan
pemerintahan ini harus disandingkan dengan undang-undang dan
norma hukum yang berlaku di wilayah tersebut. Hal ini perlu
dilakukan untuk menjaga kestabilitasan tata kehidupan pemerintahan
negara dengan baik dan benar berdasarkan hasil keputusan yang
ditetapkan sebagai undang-undang.

2. Merencanakan Sesuai dengan Lingkup Wewenangnya

Wewenang lainnya adalah untuk melakukan perencanaan


terhadap hal-hal yang penting sesuai dengan lingkup wewenang yang
mereka miliki. Selain itu, mereka juga merencanakan ini sesuai dengan
wilayah yang dipimpin oleh lembaga eksekutif tersebut. Tentu saja,
perencanaan ini harus dilakukan sesuai dengan konteks peraturan yang
berlaku di tempat tersebut. Dengan merencanakan terlebih dahulu hal-
hal yang perlu dilakukan terhadap suatu wilayah, visi misi serta tujuan
dari presiden dapat dengan mudah dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
eksekutif.

12
3. Menjalankan Rencana yang Sudah Dibuat

Setelah membuat rencana matang mengenai aktivitas apa saja


yang akan dilakukan, wewenang lembaga eksekutif lainnya adalah
melaksanakan rencana-rencana yang telah dibuat. Kemampuan
lembaga eksekutif untuk merealisasikan secara langsung rencana-
rencananya merupakan salah satu indikator kinerja lembaga ini yang
paling penting. Sebuah lembaga eksekutif yang tidak mampu
menjalankan fungsi dan rencana kerjanya, akan dianggap gagal. Tetapi,
tentu saja pelaksanaan ini harus dilaksanakan dalam kerangka hukum
yang berlaku dalam negara tersebut agar tetap menjaga kestabilan
negara dan supremasi hukum. Hal ini penting karena Indonesia adalah
negara hukum yang menempatkan hukum diatas segalanya.

Selain tugas-tugas umum ini, kita juga akan membahas


mengenai tugas dan wewenang presiden sebagai kepala pemerintahan.

C. Tugas dan Wewenang Presiden

Presiden sebagai kepala pemerintahan memiliki tugas dan wewenang


tertentu yang dijelaskan dalam Undang Undang Dasar 1945. Tugas dan
wewenang seorang presiden antara lain adalah

1. Presiden mengakat duta dan konsul

2. Presiden menerima penempatan duta negara lain

3. Presiden berhak untuk mengajukan rancangan undang-undang


kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

4. Presiden berwenang untuk memberi grasi dan rehabilitasi dengan


memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (MA)

5. Selain itu, Presiden juga memberi amnesti dan abolisi dengan


memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

6. Presiden wewenang untuk memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain


tanda kehormatan

7. Presiden mengangkat menteri-menteri

8. Memegang kekuasaan pemerintahan

13
9. Menetapkan peraturan pemerintahan pengganti undang-undang

10. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan


negara lain

11. Membuat perjanjian international

12. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

13. Menetapkan hakim agung dan calon yang diusulkan Komisi


Yudisial

14. Presiden berwenang untuk menetapkan hakim konstitusi dari calon


yang diusulkan Presiden, DPR dan Mahkamah agung

15. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial

D. Contoh tugas dan wewenang lembaga eksekutif

Contoh dari tugas dan wewenang lembaga eksekutif antara lain adalah

1. Membangun dan Memperbaiki Jembatan

Jembatan merupakan salah satu prasarana transportasi


yang sangat penting, terutama bagi kota-kota yang berada dekat
dengan sungai besar seperti Palembang. Tanpa adanya
jembatan, akan sangat sulit bagi masyarakat untuk bepergian.
Fungsi dasar dari lembaga eksekutif adalah untuk menjalankan
pemerintahan dan mengayomi warga negaranya. Oleh karena
itu, menjamin aksesibilitas yang baik sangatlah penting.
Disinilah peran lembaga eksekutif untuk memperbaiki
infrastruktur jembatan dan juga memperbaikinya ketika sudah
rusak. Fungsi ini umumnya dijalankan oleh Kementrian PUPR
dan lembaga-lembaga daerah yang setara. Selain itu, rencana
perbaikannya umumnya diteken oleh Bappeda atau bahkan
Bappenas. Dua lembaga yang mengatur struktur dan pola ruang
di Indonesia.

2. Menyediakan Sarana Transportasi Umum

Senada dengan jembatan, sarana transportasi umum


juga merupakan salah satu hal yang dibutuhkan untuk
mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat. Penyediaan sarana
transportasi umum merupakan kewajiban dari pemerintah
daerah, terutama lembaga eksekutif yang berhubungan dengan
pelayanan publik dari suatu wilayah. Transportasi umum ini
dapat disediakan dalam berbagai macam bentuk, mulai dari bus,
kereta commuter, hingga jaringan monorail ataupun kereta
MRT.

14
3. Membangun Sekolah

Sekolah menjadi prasarana yang sangat penting untuk


mendukung salah satu sila Pancasila yaitu keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Disini, negara memiliki kewajiban untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah
harus menjalankan kewajibannya dalam menyediakan fasilitas
pendidikan. Disini, lembaga eksekutif juga berperan besar
dalam menjamin keterjangkauan pendidikan serta kualitas
pendidikan yang ada pada masyarakat. Pengaturan serta
pengelolaan sekolah-sekolah yang disediakan oleh negara ini
jatuh dibawah kewenangan Kemdikbud sedangkan untuk
madrasah dibawah kemenangan Kementrian Agama.
Mempelajari lembaga eksekutif menjadi modal penting untuk
mempelajari Indonesia dan tata cara sistem pemerintahan
bekerja.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pendidikan Pancasila merupkan pelajaran yang memberikan pedoman


setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan maasalah
pembangunan bangsa dan Negara dalam prespektif nilai-nilai dasar Pncasila
sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Dengan adanya
Sumpah Pemuda membuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa
Indonesia ternyata dapat disatukan dan kemudian diwujudkan sebagai
semboyan Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika.

Dengan adanya lembaga-lembaga utama yang menentukan jalanya


pemerntahan yakni lembaga Eksekutif, Yudikatif, dan Legislatif. Kekuasaan
Eksekutif dipegang oleh presiden, kekuasaan lembaga Legislatif dipegang
oleh perumus undang-undang, yakni DPR,MPR, dan DPD, kemudian lembaga
yudikatif terdiri dari lembaga peradilan, seperti Mahkamah Agung, Pengadilan
Tinggi, Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Khusus.

B. Saran

Diharapkan agar semua masyarakat dapat memahami manfaat dan


keselarasan pendidikan Pancasila dalam menghadapi tantangan dan tuntutan
kopetensi di abad ke-21 ini, serta masyarakat dapat menerapkan nilai nilai
yang terkandung dalam sumpah pemuda, dan masyarakat dapat mengetahui
dan mengerti isi, wewenang, beserta tugas dari lembaga Eksekutif, Yudikatif
dan Legislatif.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://fahum.umsu.ac.id/pengertian-tujuan-dan-tugas-lembaga-
legislatif/#:~:text=Tujuan%20utama%20lembaga%20legislatif%20adalah%20u
ntuk%20menjalankan%20fungsi,rakyat%2C%20serta%20menjadi%20wadah
%20untuk%20menyalurkan%20aspirasi%20masyarakat.

https://insanpelajar.com/lembaga-eksekutif/

https://fahum.umsu.ac.id/lembaga-yudikatif-pengertian-tujuan-tugas-dan-
daftarnya/

17

Anda mungkin juga menyukai