Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Adityarini Kusumaningtyas S.Pd., M.Hum.

Oleh

Naila Rahma Noviyanti

NIM : 051766978

PROGAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada penerbit jurnal-jurnal


ilmiah yang sangat membantu dalam penulisan makalah ini. Kemudian saya
ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Ojat Darojat M.Bus. Ph,D., selaku rektor Universitas Terbuka


2. Adityarini Kusumaningtyas S.Pd., M.Hum. selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yamg membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Trenggalek, 12 November 2023

Naila Rahma Noviyanti

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................4

A. Pengertian Mahasiswa.........................................................................4
B. Tantangan Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju..............4
C. Cara Mahasiswa dalam Mengatasi Tantangan....................................7

BAB III PENUTUP......................................................................................10

A. Kesimpulan ........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi
setiap individu yang lahir. Ini terbukti dari adanya pengupayaan pendidikan sedari
umur 4 sampai 5 tahun di bangku taman kanak-kanak hingga berlanjut ke jenjang
perkuliahan. Pemerintah setiap tahunnya mengusahakan adanya pembaharuan
dalam sistem bimbingan belajar, hal ini dilakukan untuk mencapai visi negara
Indonesia sebagai negara maju terlebih dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini
guna mendukung visi dan misi pemerintah, mahasiswa sebagai generasi muda
yang memiliki karakteristik dalam berbagai bidang seperti pendidikan, politik,
inovasi, kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat, kesadaran akan lingkungan
sekitar serta pemikiran yang luas juga ikut andil menunjang perwujudan
Indonesia maju.

Di tengah minimnya pemahaman masyarakat yang bercampur dari berbagai


generasi sebelumnya, melewati peran mahasiswa diharapkan dapat membawa
perubahan yang lebih baik serta mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi
dalam sekelompok masyarakat. Tentunya terlepas dari bekal mahasiswa dalam
segala segi aspek yang memumpuni perlu adanya kesadaran bahwa nantinya akan
menghadapi berbagai hambatan dan tantangan seperti biaya pendidikan yang
masih mahal, kualitas pendidikan yang masih rendah, penyalahgunaan dana
bantuan dari pemerintah oleh beberapa oknum dan kurangnya motivasi yang
tertanam dari jiwa masing-masing melihat banyak kasus yang terjadi akhir-akhir
ini. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat penting agar di
kemudian hari Indonesia dapat melahirkan mahasiswa yang berkualitas.

Setiap generasi setiap manusia yang diharapkan mereka mampu menjadi


pemimpin masa depan dengan membawa banyak perubahan yang lebih baik. Di
samping itu mayoritas dari kalangan muda sekarang dapat merasakan bangku

1
perkuliahan, dengan demikian peran mahasiswa sangat berpengaruh dengan
menerapkan apa yang telah di dapat semasa menempuh pendidikan. Berdasarkan
latar belakang, makalah ini dibuat dengan memuat peran mahasiswa secara
signifikan serta berisi langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan visi negara Indonesia menjadi negara maju.

2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulisan makalah ini akan membah
as tentang :
1. Apa saja tantangan yang harus dihadapi mahasiswa dalam upaya mewujudkan
indonesia yang lebih maju ?
2. Bagaimanakah upaya dalam mengatasi tantangan serta hambatan tersebut?
3. Konstribusi apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan
kesadaran serta pemahaman masayarakat akan lingkungan sekitar?

C. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk menganalisis tantangan yang akan dihadapi mahasiswa dalam


peningkatan kualitas sumber daya di Indonesia.
2. Untuk mengidentifikasi apa saja faktor yang dapat menghambat adanya
kemajuan dalam pengupayaan tersebut.
3. Untuk menjelaskan bagaimana upaya para mahasiswa dalam berkonstribusi
dalam membangun Indonesia yang lebih maju serta membantu menumbuhkan
pemahaman dalam jiwa masyarakat.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mahasiswa

Secara umum mahasiswa dapat diartikan sebagai peserta didik yang terdaftar
serta menempuh pendidikan di jenjang perkuliahan dalam perguruan tinggi baik
itu dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Mahasiswa
adalah sebuah status yang disandang seseorang karena karena memiliki hubungan
dengan perguruan tinggi yang nantinya dapat menjadi calon pemimpin yang
unggul, intelektual, dan berkualitas.

Belajar di bangku perkuliahan tentunya berbeda dengan belajar di bangku


sekolah karena mahasiswa secara tidak langsung dituntut untuk berkonstribusi
atau berperan sebagai penerima ilmu pengetahuan sementara, yang nantinya
berfungsi sebagai bekal guna membantu mahasiswa mewujudkan mimpinya juga
menjadi generasi muda yang peka akan lingkungan sekitar. Dengan demikian
mahasiswa mampu membantu mewujudkan definisi Indonesia maju melewati
upaya-upaya, inovasi, kreativitas, serta pemikiran yang lebih kompeten.

B. Tantangan Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju

Peran generasi muda yang peka akan lingkungan sekitar terkhusus mahasiswa
sangat penting guna memenuhi visi pemerintah mewujudkan Indonesia yang lebih
maju, mengingat tiap-tiap individu yang lahir diharapkan akan menjadi calon
pemimpin masa depan. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh
mahasiswa dalam menjalankan perannya tersebut, mengingat di era ini masih
minim sarana prasarana, pemahaman, serta kepedulian terhadap lingkungan
sekitar. Ada beberapa kemungkinan tantangan yang akan datang.

1. Kurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar

4
Banyak sekali anak muda yang sudah merasakan pendidikan di bangku
perkuliahan, berbeda dengan 10 tahun yang lalu masih minim anak muda yang
dapat menginjakkan kaki di perguruan tinggi. Namu, dengan adanya jumlah
populasi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun bukan berarti setiap
mahasiswa memiliki tujuan serta pemikiran yang sama terhadap kepentingan yang
bersifat eksternal yakni bukan kepentingan atau tujuan untuk dirinya sendiri.
Sebagian dari mereka menganggap masuk ke dalam dunia perkuliahan hanya
sebatas formalitas belaka atau tuntutan dari orang tua mereka yang ingin anaknya
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, itu salah satu faktor mengapa sebagian
dari mereka memiliki tingkat kesadaran maupun kepekaan yang minim akan isu-
isu, konflik, hingga masalah baik sosial maupun politik yang tentu saja nantinya
seiring berjalannya waktu akan berpengaruh terhadap perkembangan negara.

Setengahnya lagi, mereka para mahasiswa lebih terfokus pada studi yang
diambil demi memenuhi keinginannya sendiri atau bisa dikatakan mahasiswa
pasif. Dalam artian mahasiswa tersebut sadar akan kepentingan dirinya sendiri
namun tidak ikut andil dalam berkonstribusi pada perubahan kecil yang terjadi
dalam lingkungan sekitarnya.

2. Keterbatasan Sumber Daya dan Sarana Prasarana

Tidak semua anak yang lahir berasal dari keluarga yang berada, sebagian
daripada mereka hanya mengandalkan kerja kerasnya sendiri atau menunggu
bantuan yang turun dari pemerintah pusat. Banyak dari mereka di luaran sana
lebih memilih mengubur seluruh mimpi-mimpinya karena terhambat biaya.
Namun, anak muda yang berhasil menyandang gelar sebagai mahasiswa bukan
berarti mereka mendapatkan sumber daya serta sarana yang menghadapi dalam
menunjang kegiatan perkuliahan setiap harinya. Mahasiswa sering menghadapi
keterbatasan sumber daya seperti sarana, dana, waktu, dan fasilitas. Hal ini
menjadi masalah serius karena dapat berpengaruh pada kemampuan mereka untuk
ikut andil dalam mendukung kemajuan Indonesia.

5
3. Penyalahgunaan Dana Bantuan dari Pemerintah

Sebetulnya pemerintah sendiri telah mengerahkan segala upaya guna


menunjang para mahasiswa, berupa bantuan dana untuk yang ditujukan kepada
mereka yang kurang mampu. Pasalnya fakta di lapangan menunjukkan banyak
mahasiswa yang memiliki potensi tinggi namun kesulitan dalam membayar biaya
perkuliahan di perguruan sehingga banyak dari mereka yang mengambil pekerjaan
paruh waktu di luar kegiatan kampus, itu sebetulnya mengurangi waktu mereka
dalam mengeksplor pengetahuan. Yang perlu dipertanyakan mengapa dana
tersebut tidak sampai kepada pihak yang membutuhkan dan malah cenderung
berhenti di pihak yang tidak bertanggung jawab dan disalahgunakan untuk hal-hal
yang kurang mendukung akan adanya perkembangan.

4. Kendala Akademik dalam Dunia Perkuliahan

Jika berbicara tentang akademik maka ini akan berhubungan langsung dengan
nilai-nilai, tugas, ujian, serta proyek-proyek yang wajib hukumnya untuk
dikerjakan oleh seorang mahasiswa. Kendala akademik sendiri tentunya berbeda
dengan definisi akademik, kendala akademik lebih merujuk kepada tuntutan
berlebih yang harus diselesaikan mahasiswa dalam menjalankan perannya. Beban
akademik yang berlebih akan berdampak pada efisiensi waktu, energi, serta pola
fikir yang tertuju pada satu sisi saja, seharusnya sebagian dari energi, waktu,
inovasi dari hasil pikiran meraka dapat dialokasikan pada perubahan serta
perkembangan sosial.

5. Pemahaman Sosial Masyarakat

Mahasiswa nantinya akan berhadapan dengan lingkungan masyarakat yang


terdiri dari berbagai pemahaman serta budaya yang berkembang sejak dulunya.
Sering kali hal ini menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam menjalankan
perannya. Beberapa masyarakat mungkin tidak mendukung atau bertentangan
dengan apa yang disampaikan oleh mahasiswa mengenai perubahan yang akan
mahasiswa wujudkan demi kemajuan negara. Ini kerap kali ditemukan, sebagian
dari mereka kekeh dengan pendiriannya sebagian dari mereka terkadang

6
mendukung akan kemajuan dari perubahan tersebut. Bisa disimpulkan pada poin
kelima ini masyarakat adalah salah satu faktor penghambat dalam upaya
mahasiswa mewujudkan Indonesia yang lebih maju.

C. Cara Mahasiswa dalam Mengatasi Tantangan

Mengingat banyaknya tantangan yang harus dihadapi mahasiswa dalam


menjalankan perannya, penting bagi mereka sebagai mahasiswa agar
mengembangkan beberapa ketrampilan guna mengatasi tantangan serta hambatan
tersebut.

1. Mengembangkan Ketrampilan dalam Bidang Kepemimpinan

Mencontoh dari gerakan kemahasiswaan 2019 yang mengalami kebangkitan


secara signifikan melalui perubahan-perubahan yang mereka upayakan demi
kemajuan Indonesia seiring bertambahnya waktu. Namun, ada suatu kejadian
yang pada akhirnya dapat dijadikan pembelajaran bagi jiwa muda mahasiswa
dalam mengambil peran kepemimpinan seperti adanya suatu radikalisme,
individualis, dan kurangnya rasa tanggung jawab setelah menjadi pemimpin. Hal
ini tentunya menjadi hambatan dalam pembentukan jiwa kepemimpinan
mahasiswa sehingga nantinya sehingga mahasiswa tersebut tidak memiliki rasa
solidaritas. Di samping itu kerap kali gelar pemimpin dijadikan ajang dalam
mendongkarak popularitas semata dan berujung mengesampingkan tanggung
jawab yang sudah diamanahkan.

Oleh karena itu, langkah pertama yang dapat dijadikan acuan dalam belajar
mengembangkan jiwa kepemimpinan dalam setiap individu, perlu adanya visi
misi yang kuat bagi setiap calon pemimpin. Selain itu seorang pemimpin harus
memiliki intelektualitas yang kuat. Intelektualitas ini nantinya berpengaruh pada
kualitas dan integritas baik personal maupun organisasi. Kemudian penerapan
aspek spiritualitas juga penting karena akan mengontrol tingkah laku seorang
pemimpin agar tetap berperilaku positif dan konsisten. Karena pada dasarnya
seorang pemimpin bagi kemajuan bangsa Indonesia tidak bisa dilakukan oleh

7
seseorang tidak bermoral serta memiliki mental bobrok yang menjadikan gelar
pemimpin hanya sebatas bahan pendongkrak popularitas semata.

2. Mampu Melahirkan Inovasi Baru Melalui Perkembangan Teknologi

Seiring perkembangan zaman tekhnologi rupanya berpengaruh pada


perkembangan entah itu dari segi internal maupun eksternal dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap orang termasuk mahasiswa tentunya memiliki kesempatan atas
majunya tekhnologi pada zaman sekarang, mengingat dulunya orang-orang
menggunakan sabak sebagai alat tulis menulis, itu tentunya sangat kurang efektif
guna menunjang pendidikan. Dunia pendidikan dan teknologi berpengaruh besar
dalam pembentukan karakteristik serta jiwa dari generasi-generasi yang nantinya
diharapkan dapat menjadi pemimpin ibu pertiwi. Sejalan dengan majunya
teknologi di zaman ini kita sebagai mahasiswa harus pintar-pintar memanfaatkan
kemajuan teknologi terkusus pada pendidikan guna menciptakkan inovasi-inovasi
baru, menuangkan ide-ide kreatif agar pemahaman masyarakat dalam dunia
pendidikan lebih luas dan terbuka sehingga tidak memungkinkan munculnya
suatu mindset pendidikan hanya sebatas formalitas sebagai manusia.

3. Senantiasa Menggali Potensi

Kemajuan suatu negara bergantung pada kualitas mahasiswa. Memahami


definisi agent of chance yang melekat pada mahasiswa. Definisi tersebut
mencakup tiga aspek penting meliputi pengetahuan, dan watak yang berhubungan
dengan pengembangan potensi yang terdapat dalam diri setiap mahasiswa baik
secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari ketiga aspek tersebut diharapkan
mampu menhasilkan generasi-genarasi potensial yang modern dalam mewujudkan
visi Indonesia maju.

Mahasiswa sebagai agent of change seharusnya dapat menggali potensi


miliknya dalam suatu proses pembelajaran pada saat di dunia perkuliahan dengan
meningkatkan mutu pendidikan, keterampilan, kemampuan bersosialisasi yang
nantinya dapat melahirkan sebuah perubahan baru yang memiliki makna positif
melalui lembaga-lembaga masyarakat. Melalui sistem yang teratur dan terencana

8
dengan baik tentunya nanti akan meluluhkan pemahaman masyarakat yang masih
minim.

4. Berani Bersuara dan Mengambil Tindakan

Sudah tidak asing lagi jika beberapa orang mendengar kalimat ‘suara
mahasiswa adalah suara rakyat’ itu benar adanya kerap kali mahasiswa
mewujudkannya dengan aksi demo yang dilakukan guna menuntut keadilan
kepada pemerintah, sebagai contoh meminta keadilan atas kasus korupsi yang tiap
tahunnya kasus ini selalu bertambah. Entah itu memang direncanakan oleh
sekelompok orang atau hanya beberapa oknum tak bertanggung jawab yang
menyalahkan dana dari pemerintah itu, tidak hanya di lingkungan masyarakat
korupsi ini kerap kali datang di beberapa univ contohnya seperti dana KIP yang
digelapkan dan lain sebagainya. Dalam hal ini mahasiswa berperan sebagai wadah
masyarakat dalam bersuara agar kasus korupsi yang masih marak ini ditindak
lanjuti secara mendalam.

Aksi pembelaan terhadap ketidak adilan ini mahasiswa harus mampu


mengendalikan emosi dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan norma
serta wawasan tinggi dalam masalah korupsi sebagaimana mahasiswa pada
dasarnya terlahir ke lingkungan masyarakat sebagai individu yang dapat
menerapkan apa yang mereka peroleh dari pendidikan perguruan tinggi tempat
mereka menggali ilmu, dengan bekal tersebut mahasiswa mampu menyuarakan
suara masyarakat dengan menyelaraskan pengetahuan yang telah mereka dapat.

Poin nomer 4 ini berpengaruh terhadap perkembangan Indonesia agar lebih


maju, melalui aksi mahasiswa bersuara ini diharapkan supaya dana dapat
disalurkan ke pihak yang tepat bukan malah ke oknum yang tidak bertanggung
jawab. Jika pemerintah masih menutup telinga akan hal ini bagaimana upaya
yang telah dilakukan mahasiswa bisa berjalan secara maksimal? Bukankah
seharusnya antara mahasiswa dan pemrintah harus bekerja sama dalam
mewujudkan visi Indonesia maju?

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Mahasiswa merupakan salah satu bagian penting dari adanya perubahan


dalam mewujudkan Indonesia lebih maju dari berbagai bidang, contohnya
peningkatan kualitas pendidikan pada tiap-tiap individu.
Sebagai generasi muda mahasiswa memiliki peran penting dalam hal ini
melalui pengembangan karakter, inovasi, serta upaya-upaya yang lain guna
memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan negara Indonesia. Di
samping itu jika dianalisis lebih lanjut, peran pemerintah juga berpengaruh guna
terwujudnya upaya yang telah dilakukan mahasiswa selama proses berlangsung.
Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk
pemerintah, perguruan tinggi dari tiap-tiap mahasiswa yang turut berkonstribusi,
dan masyarakat. Dukungan ini sangat berarti supaya mahasiswa dapat
menjalankan perannya secara maksimal dan memberikan perubahan yang baik
bagi generasi bangsa yang akan mendatang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sri Patmi.(2001).Mewujudkan Indonesia Maju Bersama Gagasan Inovatif


Generasi Muda.Fianosa Publishing.
https://books.google.co.id/books?
id=dhgnEAAAQBAJ&lpg=PR1&hl=id&pg=PR1#v=onepage&q&f=false

Dr. H. Masduki, M.Pd. I, Siha Abdurohim, M.Pd., Aji Permana, S.Pd.


(2001).Mengasah Jiwa Kepemimpinan : Peran Organisasi Kemahasiswaan.130.
https://books.google.co.id/books?
id=NEZFEAAAQBAJ&lpg=PR1&hl=id&pg=PR1#v=onepage&q&f=false

Dhavis Alvi Chandra, dkk.(2021).Langkahku Masa Depanku (Kajian Antalogi


Budaya Antikorupsi).CV Srikandi Kreatif Nusantara.
https://books.google.co.id/books?
id=Vco5EAAAQBAJ&lpg=PP1&hl=id&pg=PP1#v=onepage&q&f=false

11

Anda mungkin juga menyukai