Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada saat ini Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama
pada para generasi muda. Generasi muda saat ini telah menerima berbagai macam
hal dan perkembangan. Seperti, teknologi, video, film, permainan, dan bahkan
Bahasa. Namun, di balik berbagai kemajuan tersebut, terdapat juga penurunan
karakter bangsa. Terutama nasionalisme. Selain itu, orang tua yang sibuk dengan
kegiatan di luar rumah karena pekerjaan yang luar biasa sehingga lupa akan
tanggung jawab sebagai orang tua untuk mendidik anaknya. Para pemuda juga
merasa kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus-kasus korupsi,

penggelapan uang Negara, dan penyalah gunaan kekuasaan oleh para pejabat

Negara membuat para pemuda enggan untuk memperhatikan lagi pemerintahan.


Hal ini mengakibatkan rasa cinta dan memiliki pada kebudayaan asli Indonesia
berkurang. Kita tidak boleh meremehkan hal ini, karena hal ini bukanlah sekedar
masalah yang dapat diselesaikan semudah membalikkan telapak tangan. Selain itu,
masalah ini juga bisa merongrong Indonesia atau menghancurkan Indonesia dari
dalam. Dari permasalahan ini, penulis tertarik untuk mengangkatnya sebagai materi
debat pada ajang debat kali ini.

B. PerumusanMasalah
1. Apa arti dari nasionalisme ?
2. Apa bukti bahwa jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda telah menipis ?
3. Apa penyebab utama jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda menipis ?
a. Apakah kemajuan teknologi dapat berpengaruh pada jiwa nasionalisme di
kalangan generasi muda?
b. Apakah peran orang tua berpengaruh terhadap jiwa nasionalisme di kalangan
generasi muda?

1
c. Apakah pemerintah berperan dalam menurunya dan meningkatkan jiwa
nasionalisme ?
4. Bagaimana Solusi untuk mengatasi hal ini ?
C. Tujuan
Tujuan debat kali ini adalah :
1. Mengetahui apa arti dari nasionalisme.
2. Mengetahui bahwa jiwa nasionalime di kalangan generasi muda telah menipis.
3. Mengetahui penyebab utama jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda telah
menipis
a. Mengetahui pengaruh kemajuan teknologi terhadap jiwa nasionalisme di
kalangan generasi muda?
b. Mengetahui peran orang tua yang berpengaruh terhadap jiwa nasionalisme di
kalangan generasi muda?
c. Mengetahui peran pemerintah dalam menurunya dan meningkatkan jiwa
nasionalisme ?
4. Memberikan solusi untuk mengatasi masalah menipisnya jiwa nasionalisme di
kalangan generasi muda.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

Nasionalisme, sebuah kata yang sangat mudah untuk diucapkan karena hanya
memiliki 6 suku kata yaitu Na – Si – O - Nal – Is – Me. Untuk Artinya sendiri ada
beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya, seperti :

1. Menurut Ernest Renan : Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan

bernegara.

2. Menurut Otto Bauear : Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau

karakter yang timbul karena perasaan senasib.

3. Menurut Hans Kohn : Nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan

rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan

bernegara sendiri.

4. Menurut L. Stoddard : Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki

oleh sebagian terbesar individu di mana mereka

menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki

secara bersama di dalam suatu bangsa.

5. Menurut Louis Sneyder : Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor

politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.


Sedangkan, arti nasionalisme menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia )
adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri melalui kesadaran
keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama
mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan
kekuatan bangsa itu.

Bukti bahwa nasionalisme di kalangan generasi muda telah menipis adalah


hilangnya rasa cinta dan memiliki pada hal – hal berbau Indonesia. Misalnya saja,
generasi muda lebih bangga mengenakan tas produksi dari luar negeri seperti jepang,
korea, bahkan perancis daripada mengenakan tas hasil produksi dari Garut, Jawa Barat.
Contoh lain adalah para remaja terutama wanita lebih suka mengenakan pakaian
setengah jadi dari luar negeri, daripada mengenakan batik yang telah diakui oleh dunia
dari Indonesia. Selain itu, banyak para pemuda yang lebih memilih untuk bermain game
yang merusak kesehatan mereka, daripada permainan tradisional yang menyehatkan.
Bahkan, yang lebih parah lagi banyak pemuda yang lebih memilih, suka, dan bangga

3
untuk menghabiskan malam mereka dengan berpesta pora meminum minuman keras
daripada menonton wayang.

Penyebab dari permasalahan ini ada beberapa hal, yaitu :

1. Pengaruh Teknologi Informatika yang disalahgunakan

Peran teknologi sangatlah besar terhadap pembentukan karakter remaja,


terutama teknologi informatika. Teknologi bagaikan diri kita yang lain, karena
kita lebih sering bersosialisasi dengan gadget kita seperti hape daripada dengan
orang tua kita. Kita mudah mengakses dan menerima apapun dengan teknologi
tanpa harus datang lansung ke tempatnya. Dan dari Hanphone, kita bisa melihat
video ataupun bermain game dari luar negeri. Hal ini membuat para remaja lebih
menyukai kebudayaan luar negeri daripada kebudayaan asli Indonesia.

2. Pengaruh Orang Tua

Orang tua memiliki peran dan kewajiban yang sangat besar dan mendasar dalam
mendidik dan membentuk karakter anak. Selain itu, orang tua juga memiliki
waktu paling banyak bersama anak. Sehingga peran orang tua sangat
berpengaruh terhadap karakter anak. Orang tua yang sibuk dengan kegiatan di
luar rumah karena pekerjaan yang luar biasa sehingga lupa akan tanggung jawab
sebagai orang tua untuk mendidik anaknya. Selain itu cara didik orang tua juga
berpengaruh dalam membentuk karakter anak.

3. Pengaruh Teman

Teman memiliki ruang lingkup lebih luas daripada orangtua. Selain itu, para
remaja lebih percaya pada teman daripada orang tuanya sendiri. Karena itu
semakin banyak teman maka, pengaruhnya juga akan semakin besar. Dan
pengaruh tersebut akan tumbuh seiring berjalannya waktu dan menjadi karakter
remaja tersebut. Karena itu sifat atau karakter temannya juga sangat perlu untuk
diperhatikan agar para remaja tidak berkembang ke arah yang tidak baik.

4. Peran Pemerintah

Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda,
sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya
kasus-kasus korupsi, penggelapan uang Negara, dan penyalahgunaan kekuasaan
oleh para pejabat Negara membuat para pemuda enggan untuk memerhatikan
lagi pemerintahan. Namun Pemerintah juga harus tetap menjalankan
kewajibannya untuk menumbuhkan para bibit hijau di Indonesia dengan terus
mengadakan sosialisasi, kerja lapangan, dan pendanaan pada yang ingin
berkarya.

4
Dari contoh tadi sudah sangat jelas bahwa kini Indonesia tidak hanya mengalami
darurat narkoba, namun juga darurat nasionalisme. Nasionalisme adalah 1 dari 18
karakter bangsa. Atau satu dari 18 pilar yang menyagga rumah bernama Indonesia. Saat
satu pilarnya sudah mulai usang atau bahkan hancur maka rumah juga akan rubuh.
Sama halnya dengan Indonesia. Saat nasionalisme sudah sangat menipis atau bahkan
hilang, Indonesia akan runtuh dan hancur. Bahkan Antonim Scalia seorang hakim dari
Inggris pernah mengatakan bahwa, “ The only thing in the world it’s cannot sell is a
character. When we lost character we lost everything “ yang artinya satu – satunya
benda di dunia yang tidak bisa di jual adalah karakter. Saat kita kehilangan karakter,
kita kehilangan segalanya. Bayangkan, bahkan orang dari Negara yang telah menjajah
kita dapat berkata begitu. Namun kita bangsa Indonesia, para generasi muda, bibit –
bibit hijau yang telah dilindungi oleh para pendahulu kita dengan bertaruh nyawa justru
meninggalkan rasa nasionalisme. Bukankah sungguh tragis, jika suatu bangsa jatuh,
karena bagian dari bangsa tersebut yang dilindungi, namun, malah melupakan jasa.

Karena itu, kita perlu membahas solusi dari permasalahan ini yang bagaikan
sebuah gembok ini. Untuk membuka gembok diperlukan kunci dan untuk gembok ini
kunci yang cocok berada di 2 tempat. Yang pertama adalah di tangan pemerintah.
Pemerintah memiliki kewajiban besar dalam mendidik para generasi muda untuk
memiliki 18 karakter bangsa terutama rasa nasionalisme. Dan yang kedua berada di hati
nurani kita. Cara untuk mendapatkan kunci itu adalah dengan membuka kembali hati
nurani kita untuk dapat menerima dan mewujudkan kembali rasa nasionalisme yang
perlahan meluntur. Kita juga perlu tegas, bijaksana, dan tanggung jawab dalam
menyikapi budaya – budaya asing yang masuk ke Indonesia. Kita perlu mencintai
budaya asli kita dan bersikap Nasionalisme bukan dengan bersikap Chauvinisme.

5
BAB IV

Simpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Dari materi debat ini dapat disimpulkan bahwa saat ini jiwa Nasionalisme yang
banyak diartikan sebagai semangat cinta tanah air, yang ada di jiwa para pemuda sudah
sangat menipis. Salah satu buktinya adalah hilangnya minat para generasi muda pada
kebudayaan asli indonesia. Terutama kita sebagai suku yang mayoritas dan menempati
pulau yang paling berkembang di indonesia, yaitu suku jawa. Kita memiliki kebudayaan
yang sangat luar biasa yang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan
dunia, yaitu kesenian wayang. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Penyebab utama dari
permasalahan ini adalah :

a. Pengaruh teknologi, terutama teknologi informatika yang sering membuat kita


melupakan budaya asli kita karena tergiur dengan kebebasan dan kemewahan
dari budaya luar negeri. Selain itu, teknologi seperti hape yang dilengkapi
dengan fasilitas internet memudahkan para remaja untuk mengakses berbagai
macam hal tanpa diketahui oleh orangtuanya.

b. Pengaruh orang tua, orang tua yang sibuk dengan kegiatan di luar rumah karena
pekerjaan yang luar biasa hingga lupa akan tanggung jawab sebagai orang tua
untuk mendidik anaknya. Sehingga sang anak mudah untuk terpengaruh oleh
lingkungan sekitar terutama teman - temannya

c. Pengaruh dari teman teman yang memiliki sifat dan karakter tidak baik. Para
remaja sekarang mudah untuk terpengaruh temannya karena mereka lebih
percaya pada temannya daripada orang tuanya sendiri

d. Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda,
sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya
kasus-kasus korupsi, penggelapan uang Negara, dan penyalahgunaan kekuasaan
oleh para pejabat Negara membuat para pemuda enggan untuk memerhatikan
lagi pemerintahan.

6
Dan permasalahan ini juga tidak bisa kita tinggalkan dan serahkan kepada nasib saja.
Karena masih ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu :

a. Melalui peran pemerintah yang baik, adil, jujur, bijaksana, dan kreatif.
Pemerintah bisa memberikan dana kepada para generasi muda yang ingin
berkarya untuk Indonesia. Pemerintah bisa mengadakan pameran Nasionalisme
untuk umum yang terbuka dan gratis. Selain itu, pemerintah juga bisa membuat
kebijakan atau undang – undang yang berfungsi untuk meningkatkan jiwa
Nasionalisme

b. Sosialisasi atau penyuluhan kepada seluruh generasi muda yang rutin dilakukan
dengan cara yang menarik agar generasi muda mau dengan sukarela untuk
mempertahankan Indonesia dari dalam hati mereka dengan cara meningkatkan
Nasionalisme, budi pekerti dan 18 karakter bangsa

c. Ketegasan pemerintah dan diri kita terhadap hal – hal yang sangat mengancam
Nasionalisme. Seperti membatasi impor buah, menguangi bermain game,
menyaring film yang masuk ke Indonesia, dan menangkap provokator

d. Kebijaksanaan beberapa pihak untuk memberikan hadiah kepada generasi muda


yang berhasil berkarya dan memberikan prestasinya untuk Indonesia agar
generasi muda yang lain terpacu semangatnya untuk bisa menjadi sosok yang
sama

e. Tanggung jawab dari seluruh warga Negara Indonesia terhadap semangat dan
tanah air yang telah diwarisakan oleh para pendahulu dan nenek moyang kita
untuk dapat kita wariskan kepada aak cucu kita kelak.

7
DAFTAR PUSTAKA

Teguh Sugiartono, Eny Ismawati. 2008. Jakarta = Pusat Perbukuan, Departemen


Pendidikan Nasional.

http://www.goodnewsfromindonesia.org/

https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_tulis

https://www.youtube.com/?nohtml5=False

http://pancasila.weebly.com/pengertian-nasionalisme.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme

https://bestudy.wordpress.com/2012/11/25/pengertian-nasionalisme-menurut-beberapa-
tokoh/

https://triandasurbakti.wordpress.com/2011/01/16/lahirnya-nasionalisme-indonesia/

https://nasionalismeindonesia.wordpress.com/2011/11/14/penyebab-hilangnya-rasa-
nasionalisme/

https://arindhaayuningtyas.wordpress.com/2012/05/03/lunturnya-nasionalisme-bangsa-
indonesia/

https://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/05/03/upaya-meningkatkan-jiwa-nasionalisme-
sikap-demokrasi-mencintai-keberagaman-adat-budayadan-agama-demi-tercapainya-
persatuan-dan-kesatuan/

http://www.academia.edu/9408879/
Menumbuhkan_Jiwa_Nasionalisme_Pada_Generasi_Muda_Bangsa_dan_Peran_Pemerintah_D
alam_Menumbuhkan_Jiwa_Nasionalisme_Generasi_Muda_Bangsa_melalui_Pendidikan_Pemb
angunan_Karakter

https://www.youtube.com/

https://www.goodnewsfromindonesia.org/

https://www.youtube.com/watch?v=ffHv6qaADC8

https://www.youtube.com/watch?v=C2WcV28av6o

8
9

Anda mungkin juga menyukai