Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari kata latin “nation” artinya “bangsa yang dipersatukan karena
kelahiran”. Nasionalisme dihubungkan dengan suatu kenyataan objekif sebagai ciri-ciri yang
khas, yaitu persamaan bahasa, persamaan ras, persamaan agama, dan persamaan peradaban.
Pengertian Nasionalisme itu sendiri adalah faham bagi bangsa Indonesia suatu yang
menyatukan berbagai suku bangsa dan berbagai keturunan bangsa asing dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia. Nasionalisme mempunyai akar-akar yang dalam di masa
lampau, kondisi-kondisi yang menyebabkan timbulnya nasionalisme telah matang
sebelumnya, dan berkembang di suatu saat tertentu sebagai kesatuan. Nasionalisme
merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih
ada.

Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih
kaya lagi pada zaman sekarang ini. Nasionalisme menjadi syarat mutlak bagi hidupnya
sebuah negara, karena nasionalisme membentuk kesadaran rakyat bahwa loyalitas ditujukan
kepada Negara

B. Penyebab memudarnya Nasionalisme dikalangan anak muda

Faktor utama memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme generasi harapan bangsa
ini, terutama disebabkan oleh contoh yang salah dan kurang mendidik yang diperlihatkan
oleh generasi tua atau kaum tua, yang cenderung mementingkan kepentingan pribadi dan
golongan dari pada kepentingan bangsa dan negara. Kaum tua ini juga kerap memperlihatkan
contoh sikap tidak disiplin dan rasa tanggung-tawab terhadap lingkungan negaranya. Contoh
kecil saja ketika tawuran antar kampung yang kerap dilakukan oleh orang-orang dewasa,
ketika bendera merah putih dinaikan jarang sekali kita melihat masyarakat yang berhenti
untuk memberikan penghormatan.

Berbagai faktor bisa saja menjadi penyebab memudarnya rasa nasionalisme


dikalangan generasi muda, seperti: Sikap keluarga dan sekitar yang tidak mencerminkan rasa
nasionalisme dan patriotisme, terkuaknya berbagai kasus korupsi, penggelapan uang negara
dan penyalahgunaan jabatan oleh aparat pemerintah membuat generasi muda kecewa
terhadap kinerja pemerintah, sikap etnosentris  dikalangan generasi muda sehingga hal ini
dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, tertinggalnya Indonesia dalam berbagai
aspek kehidupan membuat mereka tidak bangga menjadi bagian Indonesia, demokrasi yang
melewati batas etika dan moral, dan paham individualismen dari barat mengikis rasa
kebersamaan dalam masyarakat (Yanni Emrita, Menumbuhkan Nasionalisme. 2014 (hal 6-7).

Berbagai pengaruh diatas memang tidak secara langsung berdampak terhadap rasa
nasionalisme dan patriotisme generasi muda. Akan tetapi secara keseluruhan dapat
menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang.
Untuk itu sebelum rasa nasionalisme itu benar-benar hilang dituntuk kolaborasi yang apik
dan berkesinambungan dari keluarga, para pendidik dan pemerintah. Dalam keluarga
tanamkan rasa cinta kepada bangsa dengan memberikan tauladan kepada anak-anak dan
anggota keluarga lainnya sejak dini.

Di lingkungan pendidikan berikan pelajar kita pendidikan kewarganegaraan,


pendidikan pancasila, pendidikan moral dan etika sehingga mereka tidak mudah menyerap
nilai-nilai negatif, laksanakan upacara dengan khidmad disekolah.

Pemerintah menggalakan berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan pemahaman


dan kecintaan terhadap bangsa dan negaranya seperti seminar, pameran kebudayaan atau
pergelaran seni, atau pemerintah mewajibkan pemakaian songket sebagai warisan budaya dan
yang terpenting pemerintah mendengarkan aspirasi gernerasi muda untuk Indonesia lebih
baik.

Rasa nasionalisme dan patriotisme sangatlah penting, baik dikalangan orang dewasa,
remaja maupun di kalangan anak-anak. Rasa nasionalisma dikalangan anak-anak bisa saja
memudar karena faktor internal dan juga faktor eksternal. Berikut ini adalah Penyebab
Memudarnya Nasionalisme dikalangan Anak.

Faktor Internal
1. Pemerintahan pd zaman reformasi yg jauh dari harapan para anak, sehingga membuat
mrka kecewa pd kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus2 korupsi, penggelapan
uang Negara, & penyalahgunaan kekuasaan olh para pejabat Negara membuat para
pemuda enggan utk memerhatikan lagi pemerintahan.
2. Sikap keluarga & lingkungan sekitar yg tdk mencerminkan rasa nasionalisme &
patriotisme, sehingga para anak meniru sikap tersebut. Para anak merupakan peniru
yg baik terhadap lingkungan sekitarnya.
3. Demokratisasi yg melewati batas etika & sopan santun dan maraknya unjuk rasa,
telah menimbulkan frustasi di kalangan anak & hilangnya optimisme, sehingga yg ada
hanya sifat malas, egois & emosional.
4. Tertinggalnya Indonesia dgn Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan,
membuat para pemuda tdk bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
5. Timbulnya etnosentrisme yg menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya,
membuat anak lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.

Faktor Eksternal
1. Cepatnya arus globalisasi yg berimbas pd moral pemuda. Mrka lebih memilih
kebudayaan negara lain, dibandingkan dgn kebudayaanya sendiri, sbg contohnya para
pemuda lbh memilih memakai pakaian minim yg mencerminkan budaya barat
dibandingkan memakai batik atau baju yg sopan yg mencerminkan budaya bangsa
Indonesia. Para pemuda kini dikuasai olh narkoba & minum2 keras, sehingga sgt
merusak martabat bangsa Indonesia
2. Paham liberalisme yg dianut olh Negara2 barat yg memberikan dampak pd kehidupan
bangsa. Anak cenderung meniru paham libelarisme, seperti sikap individualisme yg
hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar & sikap acuh
tak acuh pd pemerintahan.

C. Bagaimana Jalannya masalah akibat rendahnya rasa nasionalisme di kalangan


remaja

Jalannya masalah akibat rendahnya rasa nasionalisme dikalangan remaja adalah


dengan malakukan kegiatan kegiatan nasionalisme pada saat saat tertentu seperti acara
kemerdekaan 17 agustus yang bisa diisi dengan pemahaman tentang bagaimana harus
mencintai bangsanya bagi remaja, atau saat adanya perayaan konferensi asia afrika sehingga
remaja menjadi lebih bangga pada bangsanya.
Kita sebagai generasi muda harus menanamkan rasa nasionalisme. mulailah dari hal
kecil, yaitu ketika berbicara gunakanlah bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah berbahasa
yang baik. setelah itu hargailah apa yang ada di sekitarmu, hormatilah dan kembangkanlah
jiwa patriotismemu.
Dewasa ini, banyak hal yang menjadi latar belakang rendahnya rasa nasionalisme di
kalangan remaja indonesia. Penyebab itu dibagi menjadi dua. Yaitu:
         Faktor Internal
         Faktor Eksternal
D. Seberapa Luas masalah tersebar pada bangsa dan negara

Sangat luas, sejak masuknya ruang lingkup dunia (globalisasi) dan banyaknya style yg
modern dan tekhnologi canggih sehingga menarik perhatian kalangan remaja dapat
melupakan serta mengabaikan sikap nasionalisme terhadap NKRI dan dapat menghilangkan
sopan santun dikalangan remaja.
 Globalisasi sangat mempengaruhi dalam hal budaya, seperti contoh berikut.
1. Para masyarakat lebih senang menggunakan produk-produk luar negeri dari pada produk
hasil karya anak bangsa.
2. Karya-karya anak bangsa yang seharusnya diexpose dan dipromosikan malah dihina dan
tidak diterima. Malsa sebaliknya kita lebih suka dengan karya-karya orang luar negeri.
3. Cara berpakaian pada saat ini sangat berbeda dengan ciri khas bangsa indonesia, seperti
halnya berpakaian minim ala barat. Itu sama sekali tidak mencerminkan budaya
ketimuran yang taat akan sopan santun
4. Para kaum remaja juga lebih menghargai bangsa lain dari pada bangsanya sendiri.
5. Contoh diatas adalah imbas dari derasnya arus globalisasi pada Indonesia. Rasa
nasionalisme sangat rendah. Seharusnya kita bisa menghargai dan mencintai Bangsa dan
negara kita, bukan malah mencela dan menghina bangsa sendiri, itu seperti anda
menghina dan menginjak-injak martabat diri anda. Maka dari itu masyarakat khususnya
para remajadi  Indonesia harus bisa menyaring kultur budaya yang baik dan dapat
diterima diNegara kesatuan ini, supaya rasa nasionalisme didalam diri tidak luntur dan
menjadi akibat kehancuran bangsa.

E. Mengapa Masalah yang harus di tangani pemerintah


Karena dengan nasionalisme menunjukkkan loyalitas dan pengabdian yang tinggi
para remaja  terhadap negara. ya semua orang harus terlibat dan bertanggung jawab
Upaya untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalisme dikalangan remaja Indonesia.
1. Peran Keluarga
a. Memberikan pendidikan sejak dini kepada anak-anaknya tentang sikap
nasionalisme, sehingga akan membuat mereka lebih memahami arti dari
nasionalisme itu sendiri.contoh : seorang ayah yang bertindak sebagai kepala
keluarga harus bisa mendidik anak-anaknya dengan jiwa nasionalisme yang kuat
supaya didalam keluarga itu akan tercipta suasan rasa cinta kepada Bangsa dan
Negara yang kuat.
b. Memberi contoh atau tauladan tentang rasa cinta dan penghormatan kepada Bangsa
dan Negara Indonesia.
c. Selalu memberi pengawasan penuh kepada para anak agar tidak terjerumus dalam
arus globalisasi yang menghilangkan jiwa nasionalisme
d. Menggunakan produk dalam Negeri, karena itu sama saja kita menghargai dan
mencintai hasil karya Bangsa sendiri.
2. Peran Pendidikan
a. Memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, dan
juga bela Negara.
b. Menanamkan rasa cinta tanah air dan menghormati jasa para pahlawan dengan
melakukan upacara bendera pada hari senin.
c. Memberikan pendidikan moral sehingga para remaja tidak langsung menyerap apa
yang dia terima dari budaya luar  melainkan diserap dan dipahami dulu supaya rasa
nasionalisme yang ada didalam diri tidak luntur bahkan hilang.

3. Peran Pemerintah
a. Mengadakan atau menggalakkan berbagai kegiatan yang bisa menumbuhkan rasa
nasionalisme . seperti seminar tentang pentingnya kita menumbuhkan rasa
nasionalisme dan bahaya tentang alkulturasi budaya dan globalisasi.
b. Mewajibkan memakai pakaian batik untuk para siswa sekolah dasar hingga sekolah
menegah atas pada hari jumat, supaya mereka lebih menghargai dan mencintai
budayanya sendiri bukan malah budaya Negara lain.
c. Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk Indonesia yang lebih
baik.
d. Lebih bisa mengatasi arus globalisasi yang menyebabkan masuknya budaya luar
dan menghilangkan rasa nasionalisme para remaja.
e. Tidak hanya mementingkan kepentingan para kaum elit dan golongan tetapi harus
mementingkan kesejahteraan bersama untuk mencapai cita-cita Negara yang
erkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

F. Adakah Kebijakan tentang rendahnya rasa nasionalisme di kalangan remaja

Ada yaitu Adanya penyuluhan kepada remaja tentang pentingnya rasa nasionalisme pada
dirinya. contohnya :
 Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
 Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
 Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
 Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
G. Adakah Perbedaan pendapat

Perbedaan pendapat akan selalu ada di dalam setiap organisasi. Organisasi yang berhasil
adalah organisasi yang mampu menjadikan perbedaan pendapat tersebut menjadi kekuatan
mereka.
Salah satu organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme pemuda
adalah indorelawan.

H. Pada Tingkat atau lembaga pemerintah yang bertanggung jawab


Yang bertanggung jawab dalam rendahnya nasionalisme remaja bukan hanya
tanggung jawab dari pemerintah saja,  melainkan semua kalangan bahkan dari pribadi remaja
itu sendiri,. kalau di pemerintah sendiri, bisa kita bilang kementerian pemuda dan kementrian
pendidikan. merekalah pusat dari segalanya. misalnya yang mengatur sistem pendidikan itu
menteri pendidikan, baik dan buruk pendidikan pasti dilihat dari menterinya.

Remaja merupakan generasi muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa dan akan
menjadi penentu masa depan suatu bangsa. Disinilah pentingnya nasionalisme bagi kalangan
remaja. Ketika seseorang tidak memiliki rasa nasionalisme, maka dia tidak akan merasa
bertanggung jawab atas keadaan bangsanya. Dan ketika remaja tidak memiliki rasa
nasionalisme terhadap bangsanya, masalah-masalah yang telah terjadi saat ini akan terus
berlanjut di masa depan, bahkan menjadi semakin buruk. Tetapi, jika remaja memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi, maka kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai penerus bangsa
pun akan membuatnya berusaha untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di negara ini dan
memajukan bangsa Indonesia.
Tiga karakter utama remaja di Indonesia dalam sikap berbangsa dan bernegara.

1. Idealis

Golongan remaja yang bersikap idealis selalu merasa bahwa segala permasalahan di
Indonesia dapat diatasi dan Indonesia mampu menjadi negara yang lebih baik. Mereka
yakin bahwa remaja memiliki tanggung jawab besar dalam membangun masa depan
bangsa dan memiliki  rasa nasinalisme yang tinggi. Buktinya, mereka lebih
mengutamakan kontribusi mereka kepada negara dibandingkan kontribusi yang diberikan
negara kepada mereka.

2. Pragmatis

Golongan remaja yang bersikap pragmatis cenderung bersikap pasif atau cuek-cuek saja
dengan keadaan bangsanya. Mereka berpikiran bahwa kontribusi mereka kepada negara
harus sebanding dengan kontribusi negara kepada mereka. Mereka pun kurang
memahami pentingnya peranan remaja bagi masa depan bangsa. Kalaupun Indonesia
berada dalam krisis, mereka akan lebih memilih untuk diam dan menunggu sampai
permasalahan terselesaikan dengan sendirinya.

3. Realistis

Golongan remaja yang bersikap realistis cenderung bersikap pesimis terhadap masa
depan bangsanya karena melihat kenyataan tentang berbagai permasalahan di Indonesia
yang semakin hari semakin rumit serta memiliki rasa nasionalisme yang rendah. Mereka
tidak yakin bahwa remaja dapat memberi perubahan bagi masa depan bangsa. Bahkan
jika Indonesia mengalami krisis, mereka akan memilih untuk pergi ke luar negeri karena
ketidakyakinan bahwa permasalahan yang terjadi dapat terselesaikan.

Disini dapat dilihat bahwa remaja dengan sikap idealis lah yang akan menjadi penerus
bangsa yang baik. Tetapi tentu saja idealisme harus disertai dengan sikap realistis agar dapat
menyesuaikan ide yang ingin diwujudkan dengan keadaan yang terjadi. Sementara untuk
remaja yang bersikap pragmatis, ada baiknya untuk memperluas pola pikir dan meningkatkan
pemahaman sehingga mampu meningkatkan kepedulian dan memahami peran dan tanggung
jawab mereka terhadap masa depan bangsa. Yang patut menjadi perhatian adalah remaja
yang bersikap realistis, dimana mereka menilai masa depan Indonesia dari keadaan yang
terjadi sekarang, sehingga menimbulkan rasa pesimis terhadap masa depan bangsanya
sendiri. Sikap realistis ini seharusnya disertai dengan sikap idealis, sehingga menimbulkan
usaha untuk mengubah keadaan yang ada menjadi lebih baik.

I. Kesimpulan
  Jalannya masalah akibat rendahnya rasa nasionalisme dikalangan remaja adalah dengan
malakukan kegiatan kegiatan nasionalisme pada saat saat tertentu seperti acara
kemerdekaan 17 agustus yang bisa diisi dengan pemahaman tentang bagaimana harus
mencintai bangsanya bagi remaja, atau saat adanya perayaan konferensi asia afrika
sehingga remaja menjadi lebih bangga pada bangsanya.
  Luas masalah tersebar pada bangsa dan negara adalah sangat luas, sejak masuknya ruang
lingkup dunia (globalisasi) dan banyaknya style yg modern dan tekhnologi canggih
sehingga menarik perhatian kalangan remaja dapat melupakan serta mengabaikan sikap
nasionalisme terhadap NKRI dan dapat menghilangkan sopan santun dikalangan
remaja.
  Semua orang turut bertanggung jawab bukan hanya pemerintah saja, karena dengan
nasionalisme menunjukkkan loyalitas dan pengabdian yang tinggi para remaja 
terhadap negara. ya semua orang harus terlibat dan bertanggung jawab
  Kebijakan tentang rendahnya rasa nasionalisme di kalangan remaja yaitu adanya
penyuluhan kepada remaja tentang pentingnya rasa nasionalisme pada dirinya dan
NKRI
  Perbedaan pendapat akan selalu ada di dalam setiap organisasi. Organisasi yang berhasil
adalah organisasi yang mampu menjadikan perbedaan pendapat tersebut menjadi
kekuatan mereka.
  Yang bertanggung jawab dalam rendahnya nasionalisme remaja bukan hanya tanggung
jawab dari pemerintah saja, melainkan semua kalangan bahkan dari pribadi remaja itu
sendiri,. kalau di pemerintah sendiri, bisa kita bilang kementerian pemuda dan
kementrian pendidikan. merekalah pusat dari segalanya. misalnya yang mengatur
sistem pendidikan itu menteri pendidikan, baik dan buruk pendidikan pasti dilihat dari
menterinya.

Anda mungkin juga menyukai