Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nasionalisme merupakan sikap hidup untuk menjadikan suatu
bangsa yang merdeka secara bersama – sama, tetapi untuk
mengantarkan negara – negara untuk mencapai cita- cita adil
berkemakmuran dan makmur berkeadilan dalam suasana damai,
bebas, berkemanusiaan, dan berkedaulan rakyat. Hal tersebut sesuai
nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila, sehingga pancasila
merupakan wujud nasionalisme bangsa Indonesia.
Melihat keadaan siswa di SMK Negeri 6 Wajo tidak sedikit dari
mereka yang masih sadar akan bagaimana cara bersikap pada
bapak/ibu guru atau pada teman-temannya. Mungkin itu terjadi karena
saat dini mereka kurang mendapatkan pendidikan berkerakter yang
baik. Siswa-siswi di sekolah saya sering kali kedapatan bolos,
merokok di area sekolah, dan berkelahi. Ini sangat memprihatinkan
menurut saya karena merugikan orang tua, merugikan guru, dan
merugikan diri sendiri.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis
tertarik untuk mengkaji lebih jauh dengan melakukan penelitian yang
berjudul “Penanaman Pendidikan Karakter Bangsa sebagai Bahan
untuk Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme pada Siswa SMKN 6 Wajo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang di atas, hasil penelitian yang akan
menjadi beberapa rumusan masalah yaitu antara lain ;
1. Bagaimanakah cara menanamkan pendidikan karakter terhadap
siswa?
2. Bagaimana upaya menumbuhkan jiwa nasionalisme terhadap
siswa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menanamkan pendidikan karakter
terhadap siswa untuk menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme.
2. Untuk mengetahui upaya menumbuhkan jiwa nasionalisme
terhadap siswa.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Melatih pemikiran peneliti dalam penanaman Pendidikan Karakter
siswa sebagai bahan untuk menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme,
sehingga dapat meningkatkan semangat untuk membangun
bangsa ini.
2. Bagi Siswa
Menumbuhkan kesadaran siswa bahwa pendidikan karakter
sebagai untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme itu sangat penting
karena sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun dalam
perkembangan ilmu pengetahuan yang nantinya juga akan
memberikan dampak pada kehidupan siswa itu sendiri dan
meningkatkan minat siswa untuk meningkatkan prestasinya.
3. Bagi pemerintah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh
pemerintah untuk menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme terhadap
generasi muda.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pendidikan Karakter
Pengertian pendidikan karakter memiliki dua kata kunci. Kata kunci
yang pertama adalah isi pendidikan karakter. Isi berkaitan dengan
“apa yang akan dilaksanakan” dalam pendidikan karakter. Kata kunci
yang kedua adalah ‘’pelaksanaan pendidikan karakte’’r. Untuk dapat
melaksanakan pendidikan karakter, perlu diketahui fungsi dan tujuan
pendidikan karakter. Adapun fungsi dan tujuan pendidikan karakter
adalah :
1. pengembangan: pengembangan potensi siswa untuk menjadi
pribadi berperilaku baik; ini bagi siswa yang telah memiliki sikap
dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa;
2. perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk
bertanggung jawab dalam pengembangan potensi siswa yang
lebih bermartabat; dan penyaring: untuk menyaring budaya
bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
(Puskur, 2010 : 7)
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Nilai-nilai pendidikan karakter perlu dikembangkan di sekolah. nilai ini
berlaku universal, karena dapat digunakan oleh seluruh siswa di
Indonesia tanpa adanya diskriminasi terhadap pihak-pihak tertentu.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama.
Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa
selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
2. Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip-prinsip kehidupan Kebangsaan dan kenegaraan yang
disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD
1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat
dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik,
hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.
B. Makna Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap hidup untuk menjadikan suatu
bangsa yang merdeka secara bersama – sama. Nasionalisme bukan
sekedar diartikan sebagai cinta tanah air, yang ditunjukan dengan
membeli produk – produk indonesia. Disamping itu para pelajar harus
memahami sejarah bangsa Indonesia, sehingga dapat menghargai
jasa para pahlawan. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengikuti
upacara secara khidmat baik upacara tiap hari senin maupun saat hari
– hari besar seperti Hari Kebangkitan Nasional, Hari Lahirnya
Pancasila, dll. Mereka juga dituntut untuk mempunyai moral dan
karakter yang baik sesuai nilai – nilai Pancasila.
C. Melemahnya rasa nasionalisme dikalangan pelajar

Melemahnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia dikalangan


pelajar disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Faktor Penyebab Internal
a. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar serta sekolah yang tidak
mencerminkan rasa nasionalisme, sehingga para pelajar
meniru sikap tersebut. Para pelajar merupakan peniru yang
baik terhadap lingkungan sekitarnya.
b. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun,
yang ditunjukan maraknya unjuk rasa, banyaknya tawuran dan
pelanggaran norma sehingga menimbulkan frustasi dan
hilangnya optimis.
c. Adanya sifat malas, egois dan, emosional karena kurangnya
pemahaman tentang makna nasionalisme.
d. Tertinggalnya Indonesia dengan Negara-negara lain dalam
segala aspek kehidupan, membuat para pelajar dan pemuda
tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
2. Faktor Penyebab Eksternal
Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik
dari suku-suku lainnya, membuat para pemuda lebih
mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan
bangsa.Oleh karena itu, perlu adanya semangat nasionalisme yang
menyala – nyala dari anak bangsa.
D. Masalah melemahnya nasionalisme pelajar
Semakin melemahnya nasionalisme di Indonesia ditunjukan
dengan beberapa isu dikalangan pelajar yang sangat memprihatinkan
yaitu mengenai kekhimadan saat upacara. Disamping itu mereka
sering enggan bahkan lupa untuk mengikuti upacara hari – hari besar
seperti Sumpah Pemuda dan hari Kemerdekaan Indonesia. Upacara
tersebut sering dimaknai hanya sebagai hiburan dengan adanya
berbagai macam lomba dan untuk berkampanye, tanpa
menumbuhkan rasa nasionalisme dibenak mereka. Selain itu,
sekarang banyak para pelajar yang tidak hafal syair lagu – lagu
kebangsaan Indonesia bahkan mungkin tidak tahu, mereka lebih hafal
dengan lagu – lagu korea ataupun pop lainnya.
Kemudian isu yang sangat kontroversional yaitu mengenai
nasionalisme dadakan yang terjadi pada para suporter bola Indonesia.
Mereka dengan kerasnya dan lantangnya menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya untuk mendukung Timas Indonesia. Hal
ini menunjukan kebanggannya pada Indonesia, namun sayangnya itu
hanya dadakan dan sementara, jika sudah tidak ada pertandingan
bola mereka tidak menunjukan nasionalisme tersebut. Sikap
nasionalisme dikalangan pemuda pada saat ini hanya muncul bila ada
suatu faktor pendorong,
BAB III
HASIL PEMBAHASAN

A. Menanamkan pendidikan karakter terhadap siswa


Pelaksanaan pendidikan karakter di SMKN 6 Wajo dilaksanakan
dengan menanamkan pendidikan pada setiap individu. Berbagai cara
yang dilakukan agar di dalam diri siswa tertanam nilai-nilai pendidiak
karakter yang dapat menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme.
Penyelenggaraan pendidikan karakter melalui mata pelajaan dengan
pengenalan nilai-nilai, diperolehnya keasadaran akan pentingnya nilai-
nilai dan penginternalisasian nila-nilai kedalam tingkah laku peserta
didik sehari-hari melalui proses pembelajaran.
B. Upaya menumbuhkan jiwa nasionalisme terhadap siswa
Pada dasarnya, penumbuhan nilai karakter nasionalis itu tidak
terlepas dari pembiasaan. Sekolah saharusnya memegang peranan
penting terkait dengan masalah ini. Sekolah membangun dasar-dasar
karakter nasionalisme tidak hanya melalui kurikulum pembelajaran,
akan tetapi juga melalui pembiasaan pada kegiatan ekstra/intra atau
non kurikuler seperti Upacara bendera, Pramuka, dan lain
sebagainya. Tidak hanya itu, budaya sekolah yang dibagun seperti
disiplin, kebersihan, saling menghormati atau mengahargai, dan
lainnya bisa juga dijadikan sebagai simpul-simpul pembiasan
penumbuhan nilai karakter nasionalisme.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan pendidikan karakter yang ada di SMKN 6 Wajo
merupakan sebuah sistem penanaman nilai karakter kepada siswa
yang meliputi, pengetahuan, kesadaran, dan tidakan untuk
menumbuhkan jiwa nasionalisme. Untuk membangun semangat
nasionalisme dikalangan anak bangsa dan pelajar. kita harus
berupaya membangunnya rasa nasionalisme secara bersama – sama.
Nasionalisme itu harus dibangun sejak dini. Mulai dari kalangan
pelajar adalah saat yang tepat, untuk itu kita harus membangun rasa
nasionalisme itu melalui pelajaran
B. Saran
Pendidikan karakter harus diajarkan sejak dini, orang tua sebagai
tempat belajar pertama kali seorang anak mengenal yang namanya
karakter dan
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/227901-nurturing-
nationalism-character-values-a-f00ef09c.pdf
http://repository.unib.ac.id/8432/2/IV%2CV%2CLAMP%2C2-13-
nov.FI.pdf

Anda mungkin juga menyukai