a. Mengembangkan Nasionalisme
3. Berprestasi dalam bidang yang kita tekuni misalkan dari bidang olah
raga, akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk
menambahkan rasa bangga, cinta tanah air dan sikap rela berkorban
demi bangsa. Dalam meraih prestasi kita juga meneladani sifat
kepahlawanan yaitu semangat berjuang demi mengharumkan nama
bangsa Indonesia.
Ada tiga aspek penting yang tidak dapat dilepaskan dalam konteks
nasionalisme yaitu :
b. Pendidikan
Usaha mereka dengan sangat cepat membuahkan hasil yang sangat luar
biasa. Pada tanggal 14 Juli 1969 mereka berhasil meletakkan manusia
pertama di permukaan bulan. Hanya dalam kurun waktu 12 tahun mereka
berhasil mengungguli teknologi Uni Sovyet. Waktu yang relatif singkat,
kurang dari masa pendidikan seorang anak dari tingkat dasar sampai
jenjang perguruan tinggi. (C. Winfield dan Scoot dalam Zaim. 2007).
Kedua, kejadian yang hampir serupa ketika Jepang telah kalah dalam
perang dunia II dengan dijatuhi bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki
pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Jepang praktis lumpuh dalam segala
sendi kehidupan. Bahkan Kaisar Jepang waktu itu menyatakan bahwa
mereka sudah tidak punya apa-apa lagi kecuali tanah dan air. Namun
sang Kaisar langsung memanggil pucuk pimpinan dan bertanya: berapa
orang guru yang masih hidup?. Sebuah pertanyaan sederhana tapi
mengandung makna bahwa pendidikan adalah awal segalanya.
c. Pelestarian Budaya
d. Bela Negara
Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut
menunjukkan bahwa bela negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban
bagi setiap warga negara, ini membuktikan bahwa bela negara juga
menjadi suatu aturan agar setiap warga negara harus melakukan
tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah negara. Pada
zaman penjajahan bela negara diartikan dengan cara mengikuti wajib
milter agar dapat membertahankan negara indonesia. Namun, seiring
berjalannya waktu ketika bangsa indonesia berhasil mengalahkan para
penjajah dan merdeka, konsep bela negara berbuah dalam arti tidak
tertapaku lagi harus mengikuti wajib miiliter. Zaman sekarang ini, setiap
orang dapat melakukan bela negara dengan caranya masing-masing,
menurut profesinya atau pekerjaannya. Dalam konsep bela negara
diinterpretasikan secara labih luas lagi sehingga meliputi segala bidang
dalam kehidupan bernegara. Dalam upaya pembelaan negara ini,
dilakukan secara terpadu dan disadasarkan atas kecintaan terhadap
tanah air dan bangsa. Misalnya, dalam bidang kesehatan seorang dokter
menekuni preofesinya dengan sungguh sehingga dapat membuat ia
menjadi dokter yang handal bukkan hanya di Indonesia namun juga di
luar negeri. Adapun contoh yang lain dala dunia pendidikan siswa belajar
dengan rajin dan kemudian mengikuti lomba di tingkat internasional dan
dapat meraih juara. Dari berbagai sikap yang dilakukan oleh warga
negara sebagai rasa cinta terhadap negara dan pembelaan negara ini
dapat mengharumkan nama bangsa indonesia. Dengan sendirinya juga
setiap warga negara sudah memberikan sumbangsi terhadap ketahanan
nasional dan eksistensi dari pada identitas nasional.