Dari berbagai aliran pendidikan di Indonesia ada dua aliran pokok yang perlu kita
pelajari yaitu pendidikan Taman Siswa dan Pendidikan INS. Hal ini antara lain karena
latar belakang dan kepentingan pendiriannya untuk semua bangsa secara umum tanpa
melihat ras, suku, daerah, wilayah , keyakinan, dan keagamaan, atau golongan
tertentu saja, sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia. Tamansiswa mulanya
didirikan oleh R.M Suwardi tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta, Taman Siswa bernama
“Nasional Onderwijs Institut Taman Siswa” yang terkenal dengan nama Pendidikan
Nasional dengan Sistem Among.
A. Visi Tamansiswa
B. Misi Tamansiswa
C. Tujuan Tamansiswa
D. Ajaran Tamansiswa
1. Bahwa pendidikan itu berguna untuk melihara pertumbuhan dan
perkembangan anak lahir dan batinnya.
2. Bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyiapkan generasi muda
(katurunan manusia) agar dapat melestarikan kebudayaan bangsanya.
3. Bahwa pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah colonial Belanda
hanya untuk kebutuhan pegawai rendahan, jadi tidak untuk memenuhi
kebutuhan bangsa sendiri.
4. Bahwa akibat pendidikan colonial tadi, nasib rakyat menjadi tergantung
pada pemerintahan colonial, tidak mempunyai kemerdekaan diri
(mandiri)
5. Bahwa karena sebagian rakyat kita tidak mempunyai kemerdekaan lahir
dan batin, maka hidupnya terjajah, dan menjadi sengsara serta miskin.
6. Bahwa untuk merebut kemerdekaan diri dari tangan penjajah Belanda,
kita perlu mendidik anak-anak Indonesia agar berjiwa mereka lahir dan
batin, dapat memperkuat kegiatan politik menuju kemerdekaan banmiski
7. Bahwa pendidikan tamansiswa berdasarkan kebudayaan bangsa sendiri
dan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Segala
biaya diusahakan sendiri, tidak menggantungkan diri kepada pihak lain.
Karena tamansiswa berjuang untuk kepentingan rakyat dan berdasarkan
kebudayaan sendiri, maka tamansiswa melaksanakan pendidikan nasional
dan menjadi perintis pendidikan nasional di Indonesia.
Pada dasarnya ada dua permasalahan pokok pendidikan yang kita hadapai saat ini,
yaitu:
2. Upaya Penanggulangan
1. Kecenderungan Globalisasi
Menurut Emil Salim (1990) terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi
yang paling kuat dan menonjol daya dobraknya, yakni bidang IPTEK, ekonomi,
lingkungan hidup, dan pendidikan.
Perkembangan IPTEK yang semakin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu
ciri utama dari masyarakat masa depan. Percepatan perkembangan IPTEK tersebut
terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Salah satu hal yang
perlu diperkirakan bagi masyarakat masa depan adalah perkembangan IPTEK.
Perkembangan IPTEK demikian cepatnya sehingga sekolah selalu ketinggalan untuk
mengikutinya, sehingga sekolah tidak siap untuk membekali lulusannya dengan
kemajuan IPTEK yang akan ditemui di masyarakat.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam bidang pendidikan antara lain :
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi
manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra
manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem.
Lingkungan keluarga(pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal),
lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan
prajabatan dan dalam jabatan.
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang ekonomi, hukum, sosial
politik, keuangan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan
l;ain-lain.