OLEH:
KELOMPO 9
MUTMAINNA
ANDI NURMILA
WAHDANIA
ANDI RISKA
TASYA AULIFIA AYUSTINA
PEMBAHASAN
Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dalam sistem among memiliki konsep dasar 2
sandi, yaitu: pertama, kodrat alam dan Kedua, kemerdekaan. Gagasan Ki Hajar Dewantara
dalam pendidikan:
Taman Siswa
Taman siswa adalah penyelenggaraan sistem pendidikan yang berdasarkan semangat
kemerdekaan kebangsaan di tanah air sejak sebelum kemerdekaan. Ajarannya yang terkenal ialah
“ ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”.
a. Nasionalisme
Bung Kamo dalam kata sambutan pada penerimaan gelar doktor honoris kausa oleh Ki Hajar
Dewantara menyatakan bahwa Ki Hajar Dewantara bersama-sama dengan Douwes Dekker (Setia
Budhi) dan Cipto Mangunkusumo adalah bapak politik nasionalisme Indonesia. Selanjutnya, Prof.
Dr. Sarjito dalam pidato pemberian gelar doktor honoris kausa kepada Ki Hajar Dewantara dalam
Ilmu Kebudayaan antara lain menyatakan Ki Hajar Dewantara adalah perintis kemerdekaan
nasional, perintis pendidikan nasional, dan perintis kebudayaan nasional. Hal ini, menurut Prof.
Dr. Sarjito, karena Ki Hajar Dewantara mengembangkan asas-asas sistem pendidikan yang dapat
dipergunakan sebagai dasar dalam hidup kemasyarakatan.
b. Developmentalisme
Pandangan pendidikan Ki Hajar Dewantara menganut paham Developmentalisme, hal ini antara
lain terlihat pada asas taman siswa 1992 yang berisi tujuh prinsip pendidikan. Prinsip-prinsip
tersebut yaitu :
1) Kecakapan panca-indera
2) Ketajaman berfikir
3) Kejernihan berperasaan
4) Kemantapan dan kuatnya kemauan dan tenaga, dan
5) Keluhuran budi pekerti
Jadi tujuan personal pendidikan adalah kokohnya tiang-tiang kemerdekaan hidup dalam diri setiap
individu. Sedangkan tujuan sosial pendidikan adalah membangun secara bcrsama-sama oleh
segenap individu-individu yang merdeka lahir dan batin, suatu masyarakat yang berkebudayaan-
kebangsaan yang khas berdasarkan adab-kemanusiaan, sehingga terwujud kehidupan bersama
yang tertib-damai. yang di dalamnya terdapat kemerdekaan pribadi, kebangsaan, dan
kemanusiaan yang seimbang dan seiring sejalan.
Ki Hajar Dewantara adalah bapak Pendidikan Nasional Indonesia, karena merupakan orang
pertama yang mendirikan Perguruan Nasional yang didasarkan pada konsep pendidikan yang
berjiwa nasionalisme Indonesia yang bersifat kultural Disamping itu, beberapa konsep pendidikan
Ki Hajar Dewantara masih tetap dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional
Indonesia zaman merdeka. Perlunya sistem pengajaran nasional dijadikan isi salah satu ayat dari
pasal pendidikan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Tetapi hal yang terpenting adalah jiwa
nasionalisme. Ki Hajar Dewantara telah memberi corak dalam perkembangan pendidikan
Nasional Indonesia.
Keyakinan INS Kayu Tanam yang selalu dipegang teguh oleh M. Syafei dalam melola INS dari
tahun ke tahun, dengan rasa:
a) Mendidik rakyat kearahkemerdekaan.
b) Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c) Mendidik pemuda-pemuda supaya berguna bagi masyarakat.
d) Menanamkan kepercayaan pada diri sendiri dan berani bertanggungjawab.
e) Tidak mau menerima bantuan yang mengikat
Metode Pendidikan
a) Sekolah Kerja
Pemikiran Syafei tentang pendidikan banyak dipengaruhi oleh pemikiran pendidikan awal abad
20 di Eropa, yaitu pemikiran pendidikan yang dikembangkan berdasarkan konsep sekolah kerja,
Menurut konsep ini sekolah hendaknya tidak mengasingkan diri dari kehidupan atau masyarakat.
b) Pekerjaan Tangan
c) Produksi/Kreasi
Dalam metode produksi ini, anak diberi kesempatan untuk aktif berbuat atau mencipta Secara
umum dapat dikatakan bahwa pengajaran hendaknya mengupayakan aktivitas seoptimal mungkin
pada siswa.
Dasar Filosofis
a. Nasionalisme
Muhammad Syafei mendasarkan konsep pendidikannya pada nasionalisme dalam arti konsep dan
praktek penyelenggaraan pendidikan INS Kayutanam didasarkan pada cita-cita menghidupkan
jiwa bangsa Indonesia dengan cara mempersenjatai dirinya dengan alat daya upaya yang
dinamakan kreatif untuk menguasai alam. . Jelas kiranya bahwa nasionalisme Muhammad Syafei
adalah nasionalisme pragmatis yang didasarkan pada agama, yaitu nasionalisme yang tertuju pada
membangun bangsa melalui pendidikan agar menjadi bangsa yang pandai berbuat untuk
kehidupan manusia atas segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.
b. Developmentalis
Tujuan pendidikan menurut M.Syafei yaitu: Manusia yang sempurna lahir dan batin
karena jiwa dan hatinya terlatih dan otaknya berisi konsep konsep ilmu, hingga ia berbuat aktif
kreatif da lam menghadapi lingkungannya