Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maria Trisna Sera

Kelas : MIPA A, PPG Prajabatan, Universitas Nusa Cendana Kupang

Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia

TOPIK 1
AKSI NYATA
1. Apa tiga hal baru yang saya pelajari dari materi Perjalanan Pendidikan Nasional?
Tiga hal yang saya pelajari dari materi perjalanan Pendidikan nasional yaitu;
1. Mengetahui strategi perwujudan pendidikan yang berpihak pada peserta didik
sesuai konteks keberagaman dan nilai luhur bangsa yang telah dijabarkan oleh Ki
Hadjar Dewantara
2. Pendidikan merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang berada di
kalangan masyarakat yang berkebangsaan. Sehingga segala unsur peradaban dan
kebudayaan bisa tumbuh dengan baik.
3. Pendidikan bukan sekedar untuk kecerdasan kognitif saja, melainkan juga untuk
membangun moral dan etika dari para peserta didik. Didiklah anak-anak dengan
cara yang tepat sesuai pada tuntutan alam dan zaman.

2. Apa dua hal baru yang saya ingin ketahui lebih mendalam?
Dua hal baru yang ingin saya ketahui lebih mendalam yaitu;
1. Apa faktor yang mendorong masyarakat Indonesiaa zaman penjajahan dahulu
untuk mengikuti pendidikan. Masyarakat Indonesia bukankah waktu itu hanya
membutuhkan ketenteraman dalam hati supaya bangsa yang dicintai tidak dijajah
dan hanya memerlukan perut kenyang bahkan sampai jauh harta yang melimpah
demi ketenteraman hidupnya.
2. Bagaimana kiat-kiat tokoh pendidikan zaman penjajahan dapat mendapatkan
peserta didik, Langkah-langkah seperti apa yang dapat menggugah semangat bahkan
rasa tertarik masyarakat Indonesia untuk bersekolah.
3. Apa satu langkah konkrit yang segera saya lakukan setelah materi ini?
Langkah konkret yang segera saya lakukan setelah materi ini adalah setelah mempelajari
filosofi Pendidikan nasional, saya memiliki sudut pandang yang lebih kuat dalam konsep
belajar secara Merdeka. Nantinya filosofi ini akan menjadi dasar dalam pengajaran di kelas
utamanya pembelajaran yang berdeferensial. Penerapan filosofi Pendidikan nasional erat
kaitannya dengan nilai dan keberagaman di Indonesia, peran saya sebagai guru adalah
membangun identitas peserta didik dalam menguatkan jati diri sebagai bangsa Pendidikan
professional mampu menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik dan
sesuai dengan profil Pancasila mengantarkan mereka ke gerbang kesuksesan dan menjadi
role model. Pembelajaran yang bersifat dinamis akan saya terapkan sesuai karakter peserta
didik. Saya akan menyesuaikan dengan kondisi siswa sehingga dapat ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa sesuai dengan tujuan nasional sebagaimana amanat dalam pembukaaan
Undang-Undang Dasar Sama dengan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam
pengembangan budi pekerti (olah cipta, olah karya, olah karsa, dan olah raga) yang terpadu
menjadi satu kesatuan. Hasil hasil positif yang sesuai dengan pemikiran KHD yaitu :
a. Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua atau guru sebagai suri tauladan anak dan siswa)
b. Ing madya mangun karso (yang ditengah memberikan semangat ataupun ide-ide yang
mendukung)
c. Tut wuri handayani (yang dibelakangan memberikan motivasi)

Anda mungkin juga menyukai