Anda di halaman 1dari 2

Pada Topik 1 saya belajar tentang pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dimana

pemikiran KHD sebagai awal mula perjalanan Pendidikan Indonesia hingga akhirnya
tercapai pendidikan paradigma baru sebagai realisasi pemikiran KHD bahwa tujuan
pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun masyarakat. Hal tersebut relevan terhadap pembelajaran
paradigma baru yang berorientasi pada peserta didik dengan Profil Pelajar Pancasila
sebagai pedoman. Pada topik 1 saya juga belajar tentang perjalanan pendidikan
Indonesia sejak zaman colonial yang mana pendidikan hanya untuk kepentingan
penjajah kemudian dibangun sekolah Taman Siswa pada tahun 1922 sebagai bentuk
perjuangan ki Hajar Dewantara  mewujudkan Pendidikan Indonesia untuk semua
masyarakat. Pada topik 2 saya belajar lebih dalam mengenai pemikiran dan strategi
Ki Hadjar Dewantara dibandingkan dengan topik 1. Pada topik 2 saya belajar
mengenai buah dari pemikiran Ki Hajar Dewantara berupa: budi pekerti, penjelasan
sistem among, pendidikan dengan kebudayaan  dan kodrat alam & zaman.

1. Budi pekerti

Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa
(afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Keluarga adalah ekosistem
pertama bagi anak untuk mempelajari hal tersebut. Selain keluarga budi pekerti
dapat diajarkan melalui system pendidikan. Hal tersebut erat kaitannya dengan
konsep Trilogi KHD. Konsep ini selaras dengan pendidikan Indonesia yang tidak
hanya mengedepankan aspek kognitif namun juga kecerdasan social dan karakter. 

2. System among

Kita lihat dari kata “among” yang berarti menuntun. Hal tersebut dapat diartikan
bahwa seorang pendidik harus mampu membimbing peserta didik agar mereka
dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sesuai dengan kodratnya. Dalam
sistem among, anak-anak harus dibiasakan untuk mendisiplin diri untuk mencari dan
belajar sendiri. 

3. Pendidikan dengan kebudayaan

Pendidikan tidak hanya fokus dalam mengembangkan aspek kognitif saja namun
juga mengajarkan nilai-nilai dan kebudayaan yang ada pada masyarakat. Pendidikan
merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Nilai
tersebut ditanamkan melalui Profil Pelajar Pancasila.

4.  Kodrat alam dan zaman

Pendidikan menyesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
berhubungan dengan dimana tempat tinggal peserta didik. Sehingga implementasi
pendidikan berdasarkan corak dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan peserta
didik. Pendidikan sesuai dengan kodrat zaman yaitu pendidikan berkaitan dengan
perkembangan IPTEK agar kualitas pendidikan di Indonesia tidak mengalami
penurunan.

Pada topik 3 saya mempelajari manusia Indonesia berarti identitas manusia yang
menghayati niali-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Tiga hal hakiki nilai kemanusiaan
khas Indonesia yaitu kebhinekaan, pancasila, dan religiositas. Bhineka Tunggal Ika
adalah payung untuk hidup berdampingan bersama-sama memperkokoh
nasionalisme Indonesia. Hal hakiki yang kedua yaitu pancasila sebagai identitas
bangsa dan manusia Indonesia. Pancasila juga sebagai jiwa bangsa Indonesia atau
bisa juga intisari nilai-nilai jiwa dan semangat menjunjung nilai gotong royong. Hal
ketiga yaitu religiositas. Religiositas diartikan sebagi inti dan daya agama. 

Hubungan pada topik 1, 2 dan 3 yaitu pada topik satu membahas perjalanan
pendidikan sejak zaman colonial hinga setelah merdeka. Dijabarkan juga tentang
pemikiran dan Strategi Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan Indonesia. Ki Hajar
Dewantara memiliki prinsip pendidikan berdasarkan system among, kodrat alam dan
zaman, budi pekerti. Hal tersebut relevan dengan pendidikan paradigma baru yang
berpusat pada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai