Anda di halaman 1dari 3

Topik 3

Koneksi Antar Materi


Topik Pembahasan
Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang identitas manusia Indonesia
menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses belajar.

Pembahasan
Pada topik 1 saya belajar tentang perjalanan pendidikan nasional. Saya mengetahui
bagaimana praktek pembelajaran sebelum dan sesudah kemardekaan serta permasalahan yang
dialami pada masa tersebut. Masalah utama dari pendidikan tersebut adalah ketidakadilan dan
pendidikan hanya berfokus pada pengetahuan saja. Salah satu solusi untuk permaslaahan tersebut
adalah penerapan kurikulum mardeka di indonesia pada saat ini. Kurikulum mardeka merupakan
suatu kurikulum yang menerapkan pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya pada
topik 2 saya memahami pemikiran- pemikiran Ki Hajar Dewantara salah satu semboyan beliau
tentang pendidikan yaitu ing ngarso suntulodho, ing Madyo Mbangun Karso, dan Tut Wuri
Handayani. Seorang guru harus memberi contoh atau menjadi panutan sehingga saya selalu
meperbaiki diri kearah yang lebih baik lagi sehingga bisa menjadi panutan bagi peserta didik di
kelas. Selain itu, guru harus dapat menjadi memberikan peran sebagai “pamong” mengawasi dan
mengarahkan peserta didik dalam proses tumbuh dan kembangnya sesuai dengan kodrat mereka
masing- masing. Kodrat yang dimaksud disini adalah kodrat alam (isi dan bentuk), dan kodrat
zaman (isi dan irama). Artinya pendidik harus mampu menciptakan susana pendidikan bagi anak
sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman mereka, agar nantiya pendidikan yang diberikan
mampu menciptakan cipta, rasa, karsa dan karya bagi peserta didik.
Pada topik 3 saya beajar tentang indentitas manusia indonesia. Terdapat 3 ciri khusus
identitas manusia indonesia yang mengahayati nilai nilai kemanusian indonesia yaitu :
1. Nilai kebhinekatunggalikaan
Bagi masyarakat Indonesia, keragaman merupakan nilai yang khas dan menjadi salah satu
identitas bangsa Indonesia.
a. Pertama, keragaman Indonesia merupakan anugrah alamiah (tanpa dirancang) yang
sudah ada sejak sebelum terbentuknya negara Indonesia. Dalam arti ini keragaman
merupakan kekayaan masyarakat Indonesia.
b. Kedua, masyarakat Indonesia beragam dalam hal pengalaman hidup, budaya,
Bahasa, ras, suku, budaya, kepercayaan, tradisi, dan berbagai ungkapan simbolik.
2. Nilai pancasila
Tujuan perumusan Pancasila adalah untuk menemukan perekat dan penyatuan hidup
berbangsa bagi segala suku dan bangsa di nusantara ini. Dengan menggali nilai-nilai luhur
yang sudah dihidupi masyarakat di kepulauan nusantara, Soekarno menjadikan Pancasila
sebagai identitas bangsa Indonesia dan sekaligus manusia Indonesia. Segala kekayaan
melengkapi masyarakat Indonesia yang berbhineka di kristalisasi dalam Pancasila.
Karenanya, Pancasila berisi jiwa bangsa Indonesia'. Pancasila merupakan intisari yang
merangkum nilai- nilai, jiwa dan semangat yang dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang
selalu menjunjung tinggi nilai gotong-royong. Hal ini juga ditegaskan oleh
Dewantara. Ki Hajar.
3. Nilai religiusitas
Religiusitas merupakan salah satu aspek insani berupa getar hati dan kualitas manusia yang
mendorong bertumbuhnya sikap atau kecenderungan hidup yang bernilai. Religiusitas
merupakan hal yang mendasar atau esensial dalam hidup manusia. Dalam pengertian lain,
religiusitas merupakan daya-daya insani yang bersifat batiniah yang ada di dalam
kedalaman hati. Religiusitas merupakan 'ibu dari cinta kepada kebenaran, kesukaan pada
gejala yang wajar, sederhana, jujur dan sejati'.

Hubungan antara topik 1, 2 dan 3.


Pada topik 3 kita membahas tentang identitas manusia indonesia. Indonesia adalah negara yang
memiliki beragam budaya, bahasa, agama, keyakinan, etnis, suku, dan kearifan local. Itu semua
merupakan salah satu identitas dari bangsa indonesia itu sendiri. Untuk mepertahankan indentitas
bangsa pendidikan mempunyai peran penting. Salah satunya dalam melestarikan keragaman,
menjaga kesatuan, memelihara keharmonisan, dan mengembangkan kualitas ke-Indonesia-an.
Pendidikan berperan penting untuk membangun paradigma berfikir, bersikap, dan berperilaku
sebagai bangsa Indonesia. Pada topik 1 dan 2 kita telah belajar tentang perjalan pendidikan
indonesia dan juga pemikiran –pemikiran kihajar dewantara dalam dunia pendidikan. Oleh sebab,
itu kita telah memahami seperti apa permasalahan dan juga solusi dari permasalahan pendidikan
indonesia pada saat ini. Kita sebagai calon pendidik juga dapat menerapkan praktek baik dari
pemikiran ki hajar dewantara dalam dunia pendidikan yang dapat memperkuat indetitas bangsa
kita sesuai dengan nilai kebhinekaan, pancasila, dan regilius.

Anda mungkin juga menyukai