Anda di halaman 1dari 3

PPG Prajabatan PGSD

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA - TOPIK 4

KONEKSI ANTAR MATERI

Pemahaman materi dari topik 1, 2, 3 dan 4

Menurut Ki Hadjar Dewantara (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha


persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. KHD menjelaskan
bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Setelah memahami konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan, konsep


pemikiran saya berubah. Kekeliruan dalam memandang anak sebagai objek dalam
pembelajaran padahal seharusnya anak adalah sebagai subjek pembelajaran, mereka
memegang kendali pembelajaran dan pendidik harus menuntun anak dengan ketulusan hati.
KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu,
pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak.

Identitas kemanusiaan Indonesia dalam proses belajar

Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai, jiwa, hasrat, martabat, sosialitas,


relasionalitas, genuitas, dialogalitas, dan berbagai tradisi manusia-manusia Indonesia dari
waktu ke waktu, dari generasi ke generasi. Ada tiga poin penting sebagai nilai kemanusiaan
khas Indonesia, yakni nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila dan religiusitas.
a.Nilai Kebhinekatunggalikaan : Bagi masyarakat Indonesia, keragaman merupakan nilai
yang khas dan menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Pertama, keragaman Indonesia
merupakan anugerah alamiah (tanpa dirancang) yang sudah ada sejak sebelum terbentuknya
negara Indonesia. Dalam arti ini keragaman merupakan kekayaan masyarakat Indonesia.
Kedua, masyarakat Indonesia beragam dalam hal pengalaman hidup, budaya, bahasa, ras,
suku, bahasa, kepercayaan, tradisi, dan berbagai ungkapan simbolik. Semuanya itu memuat
nilai-nilai yang menjiwai dinamika hidup bersama dengan corak yang berbeda-beda.
Karenanya, di dalam nilai keragaman terkandung nilai-nilai kemanusiaan yang amat kaya dan
layak untuk terus digali dan dilestarikan.

b.Nilai Pancasila : Sila-sila Pancasila memuat imperative etis untuk hidup bersatu,
bertanggungjawab, bekerjasama, hidup adil dan bermusyawarah (bergotong-royong) untuk
memenuhi kebutuhan hidup setiap pribadi dan bersama dalam segala dimensinya.

c.Nilai Religiusitas : Religiusitas merupakan salah satu aspek insani berupa getar hati dan
kualitas manusia yang mendorong bertumbuhnya sikap atau kecenderungan hidup yang
bernilai. Religiusitas merupakan hal yang mendasar atau esensial dalam hidup manusia.

Dalam proses belajar, nilai-nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila, dan nilai-nilai


religiusitas sangat diperlukan dan tentu saja sudah diterapkan dalam proses pembelajaran di
kelas. Sebagai contoh, pada ruangan kelas menjadi syarat bahwa harus ada gambar lambang
negara dan pancasila, serta foto presiden dan wakil presiden, hal ini menunjukkan bahwa
nilai-nilai kebhinekatunggalikaan dan nilai pancasila diterapkan dari segi fisik. Dari proses
pembelajaran yang dilakukan, nilai-nilai pancasila dan religius dapat diterapkan pada proses
pembiasaan, sudah banyak program-program sekolah yang bertujuan untuk menanamkan
nilai karakter religius dan berjiwa pancasila. Semua yang dilakukan dalam proses belajar ini
tentunya akan membentuk identitas manusia Indonesia yang sesuai dengan nilai
kemanusiaan.
Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam
Pendidikan Abad ke-21.

Pancasila sebagai Entitas artinya unik, khas dan hanya dimiliki oleh Bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai Identitas artinya sebagai tanda pengenal dan menunjukkan jati diri Bangsa
Indonesia, Pancasila merupakan kepribadian bangsa indonesia dan ciri khas dari bangsa
indonesia.

Para pendiri bangsa telah menggali nilai-nilai filsafat hidup berbangsa yang dirumuskan
dalam dasar Negara Pancasila. Karenanya, Pancasila merupakan dasar filosofis pendidikan
pada umumnya dan pendidikan agama di Indonesia yang berkontribusi bagi kesatuan hidup
berbangsa dalam kemajemukan Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar pengembangan
paradigma pendidikan transformatif untuk melestarikan kemajemukan budaya, agama, ras
dan suku.

Pendidikan Nasional Indonesia bermuara pada Profil Pelajar Pancasila (PPP) sebagai
perwujudan manusia Indonesia yang kuat dengan nilai-nilai luhur budaya yang menjadi akar
pendidikan dalam upaya memaknai dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.

Profil pelajar pancasila sudah diterapkan pada kurikulum terbaru yakni kurikulum merdeka,
dalam mewujudkan pendidikan pancasila berdasarkan pembelajaran abad 21, ada beberapa
hal yang bisa dilakukan oleh pendidik,di antaranya sebagai berikut:

 Melaksanakan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara penuh (project)


 Menggunakan media pembelajaran kreatif berbasis teknologi
 Memberikan motivasi untuk meningkatkan minat belajar
 Menggunakan media film atau cerita inspiratif
 Menyusun penugasan yang membangkitkan kreativitas dan berpikir kritis

Anda mungkin juga menyukai