PENDAHULUAN
Candi Borobudur adalah sebuah tempat wisata yang sangat terkenal baik
didalam maupun diluar negeri. Namun tak banyak orang yang mengetahui
sejarah candi Borobudur. Maka dari itulah saya membuat karya ilmiah ini yang
berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” yang didalamnya terdapat berupa
sejarah-sejarah, arti nama candi Borobudur dan lainnya.Agar para pembaca
mengetahui sejarah candi Borobudur.
Sebagai penutup penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing
yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
B. Pembatasan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nama Borobudur
2
B. Struktur Borobudur
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam
tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar
dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-
tingkatannya beberapa stupa.
3
stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-
patung itu masih tampak samar-samar.
4
C. Relief
Karmawibhangga
Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi
dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan
relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura
menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief
tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia
disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik
manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan
manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah
berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk
menuju kesempurnaan.
Lalitawistara
Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief
(tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang
5
Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa
dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan,
setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi
timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di
dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang
Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang
Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan
Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura,
yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai
Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharmayang juga berarti
"hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda. Jataka dan Awadana
Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi
pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya
dihimpun dalam kitabDiwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan
kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur
jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan
yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan
Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair
Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.
Gandawyuha
deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang
berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi
tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura
6
didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan
untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.
D. Tahapan pembangunan Borobudur
1. Tahap pertama
2. Tahap kedua
Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu
undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.
3. Tahap ketiga
Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan
diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini
dengan satu stupa besar di tengahnya.
4. Tahap keempat
Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung
atas pintu.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Landasan Teori
B. Pemecahan Masalah
9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang sampai
saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi
keparawisataan,arkeologi dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus menjaga dan
mengenalnya lebih jauh.
B. Saran
10