Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH 2

DASAR-DASAR PENDIDIKAN KARAKTER

DI SUSUN OLEH:

NAMA : HARDIYANTI

NIM : 200106085

KELAS : 5C PGMI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2022
i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang

sehingga makalah ini yang berjudul “Dasar-Dasar Pendidikan Karakter”

ini dapat terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Bapak dosen

Dr. Tamjidillah H.M. Amin, M.Pd yang memberikan tugas ini untuk

pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah Pembelajaran

Ekstrakulikuler.

Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai “Dasar-

Dasar Pendidikan Karakter” karena sangat penting untuk kita ketahui apa

itu Konsep Dasar Pendidikan Ekstrakurukuler terlebih-lebih dalam mata

kuliah untuk bakal calon guru SD/MI. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa

dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju

kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah kami

selanjutnya.

Mataram, 17 Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................1

C. Tujuan.................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN....................................................................2

A. Dasar- Dasar Pendidikan Karakter...................................2

BAB III : PENUTUP...........................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................10

B. Saran...............................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan karakter sesungguhnya telah lama menjadi roh dan
Semangat dalam praksis pendidikan di indonesia. Sejak awal
kemerdekaan, kebijakan pendidikan memang diarahkan pada
pembentukan karakter, sebagaimana digagas oleh para pendiri
bangsa. Beberapa pendidik indonesia modern yang kita kenal, seperti
Ki Hajar Dewantara, Soekarno, hatta, Tan Malaka, Moh Natsir, dll.
telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai
bentuk kepribadian dan identitas bangsa sesuai dengan konteks dan
situasi yang mereka alami.
Menurut uu sistem pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 yang
mengatakan: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta
Bertanggung jawab pasal 3.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Dasar-Dasar Pendidikan Karakter?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui apa itu Dasar-Dasar Pendidikan Karakter.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DASAR PENDIDIKAN


Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu.

(Ramayulis) .Fungsi Dasar adalah memberikan arah pada tujuan

yang akan dicapai sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya

sesuatu. Setiap negara memiliki dasar pendidikan yang merupakan

cerminan falsafah hidup suatu bangsa. Berdasarkan dasar itulah,

pendidikan suatu bangsa disusun. Oleh karena itu, sisteM

pendidikan setiap bangsa berbeda karena mempunyai falsafah

hidup yang berbeda (Ramayulis, 2004: 53).

Jadi, pada intinya, pengertian dasar pendidikan sebuah

negara atau bangsa adalah sesuai dengan falsafah hidup bangsa

atau negara yang bersangkutan karena filsafat pendidikan suatu

negara merupakan refleksi hidup bangsa tersebut.

B. KONSEP DASAR PENDIDIKAN


Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi

pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Pengertian pendidikan yang dikemukakan para ahli adalah

sebagai berikut:

a. Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha

2
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).

b. Menurut John Dewey, pendidikan merupakan proses

pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik

menyangkut daya pikir, daya intelektual maupun daya

emosional atau perasaan yang diarahkan pada tabiat

manusia dan sesamanya.

c. (Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003). Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

C. ASUMSI POKOK PENDIDIKAN

a. Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari

kondisi aktual individu yang belajar dari lingkungan

belajarnya.

b. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada

mencapai hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik.

c. Pendidikan adalah proses pencapaian tujuan, artinya

pendidikan yang berupa serangkaian kegiatan bermula dari

kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar tertuju pada

pencapaian individu yang diharapkan.

Adapun Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan

tertentu, misalnya:

3
a). Sosiologi memandang pendidikan dari

aspek sosial;

b). Antropologi memandang pendidikan

adalah kulturalisasi;

c). Psikologi memandang pendidikan dari

aspek tingkah laku individu;

d). Ekonomi memandang pendidikan

sebagai usaha penanaman modal insani

(human capita) yang dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

D. DASAR RELIGIUS PENDIDIKAN KARAKTER


Dasar pendidikan karakter sangat identik dengan ajaran

setiap agama dan budaya bangsa. Bagi umat Islam, sumber dasar

pendidikan karakter menurut visi Islam adalah sebagai berikut.

a. Kitab Suci Al-Quran dan As-Sunnah;

Kitab Suci Al-Quran merupakan ajaran Islam yang universal,

baik dalam bidang akidah, syariah, ibadah, akhlak,

maupun muamalah.

• Cakupan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, pertahanan

dan keamanan ataupun aspek pendidikan.

• Hal tersebut sangat sesuai dengan firman Allah SWT. (Q.s. Raad

[38]: 29) yang menjelaskan:

4
• Artinya: "Kitab (Al-Quran) yang kami turunkan kepadamu penuh

berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-

orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."

• Dalam (Q.S. Al-Nahl [16]: 64) menjelskan bahwa yang Artinya:

"Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Quran); ini kepadamu

(Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada

mereka apa yang mereka perselisihkan itu, serta menjadi petunjuk

dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sunnah (Hadis)

Rasulullah SAW.

b. Ijtihad

Ijtihad merupakan totalitas penggunaan pikiran dengan ilmu

yang dimiliki untuk menetapkan hukum tertentu apabila tidak

ditemukan dalam Al-Quran, As-Sunnah, ataupun suatu kasus atau

peristiwa tidak ditemukan pada masa Rasulullah SAW., para

sahabat ataupun pada masa tabiin. Orang yang melakukan ijtihad

harus mempunyai otoritas dan kualifikasi sebagai orang yang

mampu secara komprehensif dalam bidang keislaman dan bidang

lain yang menjadi pendukungnya. Bagi yang beragama Islam,

dasar religiusnya adalah ajaran Islam. Dalam ajaran Islam,

pendidikan karakter merupakan perintah Allah SWT, sebagaimana

dijelaskan dalam firman-Nya.

• a. Dalam Al-Quran surat Âli ‘Imrân ayat 104:

5
• Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf,

dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang

yang beruntung."

• b. Dipertegas oleh Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-Nahlayat

125:

• Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka

dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang

lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang

lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

• c. Diperjelas oleh Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-Nahlayat 64

• Artinya:"Dar Karti tidak menurunkar Kitab (Al-Quran); ini

kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat

menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu,

serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang

beriman.”

• Bagi bangsa Indonesia, empat pilar bangsa yang merupakan nilai

budaya bangsa harus dijadikan landasan atau dasar ideal

pendidikan karakter setelah nilai agama di atas, yakni:

• Pancasila;

• Undang-Undang Dasar 1945;

• Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);

6
• Bhinneka Tunggal Ika.

E. DASAR OPERASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER


Dasar operasional merupakan dasar yang terbentuk sebagai

aktualisasi dari nilai dasar ideal.

Menurut Hasan Langgulung dalam buku Azas-azas Pendidikan

Islam, dasar operasional dibagi dalam enam macam, yaitu sebagai

berikut.

1. Dasar historis, yaitu dasar yang memberikan persiapan kepada

pendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa undang-

undang dan peraturan ataupun tradisi dan ketetapannya.

2. Dasar sosiologis, yaitu dasar berupa kerangka budaya tempat

pendidikan bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya,

memilih, dan mengembangkannya.

3. Dasar ekonomis, yaitu dasar yang memberi perspektif tentang

potensi-potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang

mengatur sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap

anggaran pembelajaran.

4. Dasar politik dan administrasi, yaitu dasar memberi bingkai

ideologis (akidah) yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk

mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah

dibuat.

5. Dasar psikologis, yaitu dasar yang memberikan informasi

tentang Dasar psikologis watak peserta didik, pendidik, metode

terbaik dalam praktik, pengukuran dan penilaian bimbingan, dan

7
penyuluhan.

8
6. Dasar filosofis, yaitu dasar yang memberikan kemampuan

memiliki yang terbaik, memberi arah suatu sistem yang mengontrol

dan memberi arah pada semua dasar operasional lainnya (Hasan

Langgulung, 1992: 16-22).

F. DASAR KONSTITUSIONAL DALAM


OPERASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER
1. Amanat Undang-Undang Dasar 1945 , Pasal 31 ayat 3:

"Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan

ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang."

2. Pasal 31 ayat 5: "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan

dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta

kesejahteraan umat manusia."

3. Amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

tahun 2003 : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).

9
G. RUJUKAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN NASIONAL
PENDIDIKAN KARAKTER
1. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN2005-

2025;

2. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

SistemPendidikan Nasional;

3. Instruksi Presiden RI Nomor 1 tahun 2010 tentang

PercepatanPelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional

Tahun 2010;

4. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang

Kesratanggal 18 Maret 2010;

5. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional

di TampakSiring, Bali tanggal 19-20 April 2010;

6. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari

PendidikanNasional di Istana Negara tanggal 11 Mei 2010.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dasar pendidikan sebuah negara atau bangsa adalah sesuai
dengan falsafah hidup bangsa atau negara yang bersangkutan
karena filsafat pendidikan suatu negara merupakan refleksi hidup
bangsa tersebut
Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi
pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Adapun Asumsi Pokok Pendidikan yaitu
actual,normative,dan proses pencapaian tujuan. Sehingga dapat di
dilihat dari sudut keilmuannya misalnya Sosiologi. Antropologi,
Psikologi, dan Ekonomi.

SARAN

Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masik banyak

kekurangan yang terdapat dalam pembehasan maupun kata-kata,

karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Oleh karena itu penulis berharap untuk dapt diberi masukan yang

sifatnya mebangun dan untuk menyempunakan hasil dari tugas ini

sehingga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tamjidillah HM Amin. Dr. Mpd . Drs. Power Poin Mata Kuliah Pendidikan
Ekstrakurikuler smt 5 (Ganjil) 2022/2023.

12

Anda mungkin juga menyukai