Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UTS PERENCANAAN PEMBELAJARAN

PENJASORKES
Pertemuan Ke-8
Dosen Pengampu: Prof.Dr.Beltasar Tarigan, M.S., AIFO.

Disusun Oleh:
RAISYA NATANIA
2303740
PJKR 2F

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN


KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
KESEHATAN DAN REKREASI
SOAL
1. Jelaskan pengertian perencanaan pembelajaran PENJASORKES dan apa pentingna
perencanaan pengajaran dibuat
2. Jelaskan bagaimana seorang guru mengembangkan dan mengimplementasikan model model
intruksional dalam pembelajaran PENJASORKES
3. Jelaskan apa tujuan dan fungsi pengembangan intruksional
4. Coba anda gambarkan bagaimana model dasar sistem instruksional dan bagaimana Hubungan
antar komponen dalam sistem instruksional
5. Coba anda uraikan bagaimana seorang guru penjas merencanakan bahan bahan pengajaran
ditinjau dari aspek :
1. Materi Pembelajaran,
2. Kriteria Pemilihan Materi,
3. Satuan Bahasan,
4. Metode,
5. Alat dan Fasilitas yang digunakan .

JAWABAN
1. Perencanaan pembelajaran PENJASORKES merupakan suatu pendekatan sistematis yang
mencakup analisis kebutuhan pembelajaran, perumusan tujuan pembela-jaran, pengembangan
metode pembelajaran, pengaturan bahan ajar, dan evaluasi belajar. Pentingnya perencanaan
pengajaran dibuat adalah untuk memudahkan peserta didik belajar, membantu pendidik dalam
merancang pembelajaran, membantu dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai, dan
membantu dalam menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perencanaan
pembelajaran juga bertujuan untuk membantu pendidik dalam memilih variabel metode
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan hasil pembelajaran, mengelola kelas, menata
bahan ajar, menentukan kegiatan kelas, menyusun evaluasi belajar, menentukan metode, media,
atau bahkan menjawab pertanyaan dengan baik dan bijaksana. Perencanaan pembelajaran juga
bertujuan untuk mengacu pada kurikulum yang sesuai, menggunakan berbagai sumber belajar
yang ada, dan mengoptimalkan upaya pendidik dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran
2. Seorang guru mengembangkan dan mengimplementasikan model intruksional dalam
pembelajaran PENJASORKES dengan beberapa langkah yang dijelaskan dalam sumber-sumber
yang disediakan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
-Pengembangan Model Pembelajaran: Guru melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan
informasi, termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka. Setelah itu, guru mengembangkan
bentuk produk awal, seperti model pembelajaran permainan sederhana dalam penjasorkes.
-Evaluasi Produk Awal: Guru melakukan evaluasi produk awal yang sudah dibuat oleh para ahli,
dengan menggunakan seorang ahli pendidikan jasmani dan olahraga, dua orang guru penjasorkes.
Setelah dilakukan evaluasi oleh para ahli, guru lakukan uji coba skala kecil dengan menggunakan
lembar evaluasi dan kuesioner, dan melakukan konsultasi.
-Pengembangan Model Instruksional: Guru mengembangkan model intruksional yang sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Model ini memiliki lima aspek, yaitu langkah-
langkah (syntax), sistem sosial yang mendukung pelaksanaan model, tujuan pembelajaran,
ketercapaian indikator kompetensi dasar, dan dampak pengiring.
-Implementasi Model Pembelajaran: Guru menerapkan model pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran, seperti menggunakan gaya E (Partisipatif atau Inklusif), gaya F (Penemuan
Terbimbing), gaya G (Pemecahan Masalah), gaya H, I, J (Program yang dirancang peserta didik
/inisiatif peserta didik /pengajarandiri sendiri), dan lain-lain.
-Pengukuran dan Penilaian: Guru mengukur ketercapaian indikator kompetensi dasar dilihat dari
aktivitas siswa mengerjakan proyek, dan mengukur hasil belajar siswa melalui skor yang dicapai
siswa dalam tes hasil belajar.
-Pengelolaan Kondisi Fisik dan Kesehatan: Guru memastikan kondisi fisik dan kesehatan peserta
didik dalam keadaan baik, sehingga dapat membantu pembelajaran.
-Pengelolaan Waktu Penelitian: Guru memastikan waktu penelitian sesuai dengan perencanaan,
sehingga dapat membantu pembelajaran efektif.
-Pengelolaan Model Pembelajaran: Guru melakukan pengelolaan model pembelajaran, termasuk
pengembangan, pengukuran, dan evaluasi.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, seorang guru dapat mengembangkan dan
mengimplementasikan model intruksional dalam pembelajaran PENJASORKES yang efektif dan
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

3. Tujuan pengembangan intruksional adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Fungsi pengembangan intruksional antara lain:
1. Membuat rancangan dan pemilihan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar-
mengajar.
2. Membantu guru dalam mendesain pembelajaran yang sistematis dan komprehensif.
3. Memperjelas tujuan pembelajaran dari satu bidang studi (mata pelajaran) yang masih bersifat
umum.
4. Mengindetifikasi dampak-dampak yang diharapkan dihasilkan dari proses pembelajaran.
5. Mengembangkan desain pembelajaran dan mengevaluasi efektivitas komponen-komponen
sistem instruksional.
Pengembangan intruksional penting karena akan membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dengan metode yang efektif dan efisien. Selain itu,
pengembangan intruksional juga akan membantu guru dalam mengembangkan desain
pembelajaran yang sistematis dan komprehensif, sehingga dapat menghasilkan perangkat
pembelajaran yang representatif-kontekstual.

4. Model dasar sistem intruksional merupakan suatu model yang mencakup beberapa komponen dasar
yang diperlukan dalam pembelajaran. Model ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Classroom-oriented model: Model ini berorientasi terhadap ruangan kelas dan mengacu pada
pendekatan yang terpusat pada guru dan peserta didik.

2. Product-oriented model: Model ini berorientasi terhadap produk pembelajaran, seperti materi
pelajaran, silabus, dan RPP.

3. System-oriented model: Model ini berorientasi terhadap sistem pembelajaran, yang meliputi analisis,
desain, pengembangan, dan evaluasi program pembelajaran dan pelatihan.

Hubungan antar komponen dalam sistem intruksional adalah sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran: Tujuan pembelajaran adalah komponen utama dalam sistem intruksional, yang
membentuk dasar bagi pengembangan sistem pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus diketahui dan
dijelaskan secara jelas sebelum mengembangkan sistem pembelajaran.

2. Analisis intruksional: Analisis intruksional merupakan proses untuk menjabarkan tujuan pembelajaran
dari satu bidang studi (mata pelajaran) yang masih bersifat umum. Analisis ini akan menjadi dasar bagi
pengembangan sistem pembelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut.

3. Silabus: Silabus adalah komponen sistem pembelajaran yang menyusun bagian-bagian dari
pembelajaran, yang mencakup tingkat kemahiran, kompetensi, dan materi yang akan dipelajari. Silabus
harus dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan analisis intruksional.

4. RPP: RPP adalah komponen sistem pembelajaran yang menyusun tahapan-tahapan pembelajaran, yang
mencakup tingkat kemahiran, kompetensi, dan materi yang akan dipelajari. RPP harus dibuat sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan silabus.

5. Pengembangan sistem pembelajaran: Pengembangan sistem pembelajaran merupakan proses untuk


mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, analisis intruksional,
silabus, dan RPP. Pengembangan ini meliputi desain, pengembangan, dan evaluasi program pembelajaran
dan pelatihan

Keseluruhan dari komponen-komponen ini harus dikembangkan dan disinkronisasi secara efektif
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

5. Seorang guru penjas merencanakan bahan bahan pengajaran dengan mengambil kendali dari
aspek yang berikut:
1.Materi pembelajaran: Guru penjas harus menguasai materi pembelajaran dengan baik agar siswa
juga dapat memahami materi dengan jelas dan mudah mengerti. Menguasai materi pembelajaran
membantu guru dalam menyampaikan materi dengan baik, membuat proses kegiatan pembelajaran
sistematis, membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif, dan membantu guru dalam mengetahui
pola dalam mengatur tugas pembelajaran
2.Kriteria pemilihan materi: Guru penjas harus memahami siapa yang akan diajar dan karakteristik
peserta didiknya sehingga rencana yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa.
Misalnya, jika ada siswa yang sakit jantung, asma, atau berkebutuhan khusus, maka tujuan untuk
pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan tertentu
3.Satuan bahasan: Guru penjas harus memahami apa yang harus diberikan (materi ajar) agar
tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Menggunakan kompetensi proesionalnya, guru harus
dapat menjelaskan apa dan mengapa tujuan-tujuan itu harus ditetapkan sebagai hasil belajar
4.Metode: Guru penjas harus paham betul apa yang harus diberikan (materi ajar) agar tujuan-
tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Dalam menyusun RPP, guru harus mencantumkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran
5.Alat dan fasilitas: Guru penjas harus mempersiapkan alat dan fasilitas yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran. Contohnya, jika diantara siswa ada yang sakit jantung, asma, atau
berkebutuhan khusus, maka guru harus mempersiapkan fasilitas yang tepat untuk
membantu siswa belajar

Anda mungkin juga menyukai