Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan kasih
sayang-Nya kami dapat menyelesaikan buku ini dengan sebaik – baiknya. Buku ini kami
tujukan untuk membantu siswa untuk dapat belajar secara mandiri dalam mempersiapkan diri
sebagai generasi penerus bangsa, juga bisa dijadikan sebagai bahan ajar dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar, dan secara umum sangat diharapkan agar dapat membantu
suksesnya pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan di
Indonesia mulai dari TK, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai
dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan sampai jenjang Perguruan Tinggi. Lebih dari
pada itu, matematika merupakan mata pelajaran yang diujikan pada ujian akhir nasional. Ini
mengindikasikan bahwa matematika merupakan ilmu yang sangat penting dikuasai oleh setiap
warga negara.
Dalam buku ini disajikan ringkasan materi matematika tentang aritmatika sosial, soal
sekaligus pembahasannya yang sangat mudah untuk dipahami.
Terimakasih banyak penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya buku ini sehingga dapat disajikan kepada siswa. ii

Namun demikian, buku ini pastilah tak luput dari banyak kekurangan, oleh karena itu
berbagai macam saran dan kritik kami sangat harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan
buku ini.
Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan ajar adalah salah satu alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yang
harus sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan agar siswa dapat memahami
apa yang ingin meraka capai dalam pembelajaran tersebut. Dalam menyusun bahan
ajar tanpa memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kompetensi maka
akan kesulitan dalam menyusun bahan ajar tersebut.
Pengembangan bahan ajar yang sistematis dimulai dari proses perancangan dan
pengembangan dapat berupa aktivitas mengembangkan sendiri, atau menggunakan
bahan ajar yang sudah ada. Pengetahuan terhadap faktor – faktor yang berpengaruh
terhadap kualitas hasil perlu dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar dan
prosedur pengembangan bahan ajar yang sistematis.
Selain dari bahan ajar, guru juga menyediakan metode apa yang efektif jika
digunakan dalam suatu pembelajran. Salah satunya yaitu PBI (Problem Based
lnstruction). Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Prablem Based lnstruction/PBI)
merupakan model pembelajaran yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat
tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi
dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan
sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun
kompleks.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pengembangan bahan ajar
2. Model pembelajaran Prablem Based lnstruction (PBI)
3. Implementasi Model Pembelajaran PBI pada Bahan Ajar Aritmetika Sosial

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan bahan ajar
2. Untuk mengetahui apa itu model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
3. Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran yang digunakan dalam
pengembangan bahan ajar pada Aritmetika Sosial

2
D. Manfaat
Untuk menambah pengetahuan mengenai pengembangan bahan ajar dan model
pembelajar yang baik atau efektif yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
dikelas. Sebagai calon pendidik, harus mengetahui dan memahami apa itu bahan ajar
dan bangaimana cara mengembangkan bahan ajar tersebut. Selain harus menguasai
mengenai pengembangan bahan ajar atau materi yang akan diajarkan, guru juga harus
mencari model pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa dan materi yang akan
diajarkan, agar proses pembelajan dapat berjalan dengan baik dan hasil yang baik
pula.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Bahan Ajar


Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesimpangkan
dalam satu kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar. Bahan
ajar adalah seperangkat materi / substansi pembelajaran yang disusun secara
sistematis, manampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
Bahan ajar pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan,
dan keterampilan yang berisi pesan, informasi dan ilustrasi berupa fakta, konsep,
prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Bahan ajar berfungsi sebagai :
 Pedoman bagi pelajar dan siswa yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran
 Alat evaluasi pencapaian / penguasaan hasil pembelajaran
Sehingga bahan ajar adalah segala bahan yang disusun secara sistematis yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik yang
digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan implementasi
pembelajaran.
B. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Prablem Based lnstruction/PBI)
merupakan model pembelajaran yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat
tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi
dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan
sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun
kompleks.
Arends (2001), pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu
pembelajaran dimana siswa menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan
inquiry dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian
dan percaya diri. Model pembelajaran ini mengacu pada model pembelajaran yang
lain seperti Pembelajaran berdasarkan proyek (Prciect'baseil instruetion),

4
pembelajaran berdasarkan pengalam an (Experiutce-based instruction); belaiar otentik
(Authentic learning), dan pembalaiaran bermakna (Anch or e d instruction).
Pembelajaran ini, guru berperan untuk mengajukan permasalahan pertanyaan,
memberikan dorongan, motivasi, menyediakan bahan ajardan fasilitas yang
diperlukan. Selain itu, guru memberikan scaffolding berupa dukungan dalam upaya
meningkatkan kemampuan inquiry dan perkembangan intelektual siswa.
Arends (2001), mengemukakan 5 langkah utama dalam penggunaan PBI.
Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Model Pembelaiaran Berdasarkan Masalah
Fase Tingkah laku guru
Fase-1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Orientasi Siswa kepada masalah (atau indikator hasil belajar), memotivasi
siswa terlibat pada aktivitas pemecahan
masalah yang dipilihnya
Fase-2 Guru membantu siswa mendefinisikan dan
Mengorganisasi siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang
belajar berhubungan dengan masalah tersebut
Fase-3 Guru mendorong siswa untuk
Membimbing penyelidikan mengumpulkan informasi yang sesuai,
individual maupun kelompok melaksanakan eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Fase-4 Guru mernbantu siswa dalam
Mengembangkan dan merencanakan dan menyiapkan karya yang
manyajikan sesuai seperti laporan, video, dan model
hasil karya dan membantu mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya
Fase-5 Guru membantu siswa untuk melakukan
Menganalisis dan mengevaluasi refleksi atau evaluasi terhadap
proses pemecahan masalah penyelidikan mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan
sumber: Arends, R. I. (2001).LearningtoTeach. New york: McGrawHill.
Menurut Krajcik, et.al, & slavin, et.al (Arends, 2001), karakteristik dari
pembelajaran berdasarkan masalah adalah: (a) pengajuan pertanyaan atau masalah; (b)
Keterkaitan dengan disiplin ilmu lain (interdisciplinary focus); penyelidikan otentik
(Authentic inaestigation); (d) Menghasilkan hasil karya dan memamerkannya
(production of artifacts and exhibits); dan (e) Kolaborasi (collaboration).

5
PBI sebenarnya didesain bukan untuk membantu guru menyampaikan
sejumlah informasi (materi pelaiaran) kepada siswa. Untuk menyampaikan informasi
dapat digunakan model pembelajaran langsung Utirect instructian) dan metode
ceramah. Tujuan utama pengembangan PBI adalah untuk membantu siswa
mengembangkan proses berpikirnya; belaiar secara dewasa melalui pengalaman yang
menjadikan siswa mandiri. Menurut Arends (2001), ada 3 tujuan utama dari PBI,
yaitu:
a. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan kemampuan memecahkan
masalah
b. Mendewasakan siswa melalui peniruan
c. Membuat siswa lebih mandiri.
C. Implementasi Model Pembelajaran PBI pada Bahan Ajar Aritmetika Sosial
1. Kegiatan Awal / Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
a. Standar Kompetensi
Menggunakan bentuk aljabar, persamaan, dan pertidaksamaan linear satu
variable, dan perbandingan dalam pemecahan masalah
b. Kompetensi Dasar
Menggunkan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika sosial yang
sederhana
c. Indikator
1) Menentukan besar untung dalam kegiatan perdagangan
2) Menentukan besar rugi dalam kegiatan perdagangan
3) Peserta didik mampu menentukan harga pembelian dan harga penjualan
dalam kegiatan perdagangan
d. Tujuan pembelajaran
1) Memberikan contoh kegiatan jual beli dan mendeskripsikan keadaan
untung, rugi, dan impas.
2) Menentukan nilai keseluruhan dan nilai sebagian.
3) Menentukan besar untung atau rugi jika harga pembelian dan harga
penjualan diketahui.
4) Menetukan besar salah satu dari harga jual, harga beli, persentase
untung/rugi jika keduanya diketahui.

6
5) Menentukan harga yang harus dibayar jika diketahui persentase rabat,
diskon dan harga semula diketahui.
6) Menentukan besar bunga tunggal jika diketahui persentase bunga, lama
menyimpan dan besar tabungan diketahui.
2. Kegiatan Inti

Gambar 1.1 proses perdagangan


Dari gambar 1.1 merupakan proses perdagangan. Dalam kehidupan sehari
– hari kira sering kali menggunakan perhitungan matematika dalam melakukan
suatu kegiatan. Misalnya dalam proses perdagangan, kita mengenal yang
namanya harga jual, jarga beli, untung dan rugi. Perhitungan – perhitungan
tersebut merupakan salah satu contoh pengaplikasian aritmetika sosial.
Aritmetika sosial adalah materi yang dekat dengan kehidupan sehari – hari
seperti mengitung nilai keseluruhan, nilai per unit dan nilai sebagian serta
harga beli, harga jual, untung, rugi, rabat, bruto, tara dan neto.
1) Nilai Keseluruhan/Nilai per Unit
Hubungan nilai keseluruhan, nilai per unit, dan banyaknya unit
adalah sebagai berikut.
a) Nilai keseluruhan = banyaknya unit x nilai per unit
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
b) Nilai per Unit = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
c) Banyanknya unit =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡

Contoh :
Sinta membeli barabg – barang berikut ini secara borongan :

7
15 buku tulis seharga Rp 30.000,00
6 boneka seharga Rp 42.000,00
15 tempat pensil seharga Rp 45.000,00
Berapa banyak ia harus membayar untuk 1 buku tulis, 1 boneke, dan 1
tempat pensil ?
Jawab :
1
1 buku tulis seharga = 15 × Rp 30.000,00 = Rp 2.000,00
1
1 boneka seharga = 6 × RP 42.000,00 = RP 7.000,00

1
1 tempat pensil seharga = 15 × Rp 75.000,00 = Rp 5.000,00

Jadi shinta harus membayar untuk 1 buku tulis, 1 boneka, dan 1


tempat pensil adalah Rp 2.000,00 + Rp 7.000,00 + Rp 5.000,00 = Rp
14.000,00

2) Harga Beli, Harga Jual, Laba, dan Rugi

Laba = Harga jual + harga beli

Rugi = harga beli- harga jual

Berdasarkan rumus diatas dapat dituliskan hubungan – hubungan


sebagai berikut.

Harga jual = harga beli + laba

Harga beli = harga jual – laba

Harga jual = harga beli – rugi

Harga beli = harga jual + rugi

Contoh :
1. Pak Sholeh membeli sapi dengan harga Rp 4.500.000,00 kemudian
dijual lagi dengan harga RP 6.000.000,00. Berapakah keuntungan
Pak sholeh ?
Jawab:
Harga beli = Rp 4.500.000,00

8
Harga jual = Rp 6.000.000,00
Laba = Rp 6.000.000,00 – RP 4.500.00,00
= Rp 1.500.000,00
Jadi, keuntungan Pak Sholeh Rp 1.500.000,00
2. Ari membeli sepatu olahraga dengan harga Rp 150.000,00. Sebulan
kemudian ia jual denga harga Rp 100.000,00. Berapakah kerugian
Ari ?
Jawab:
Harga beli = Rp 150.000,00
Harga jual = Rp 100.000,00
Rugi = Rp 150.000,00 – Rp 100.00,00
= Rp 50.000,00
Jadi, Ari rugi sebesar Rp 50.000,00
3) Rabat, Bruto, Neto dan Tara
a) Rabat
Rabat atau lebih dikenal dengan diskon adalah potongan harga pada
saat transaksi jual beli yang bertujuan untuk menarik minat pembeli.
Contoh :

Siswanti membeli baju seharga Rp 150.000,00 dan mendapat diskon


20%. Kemudian ia juga membeli sepatu seharga Rp 75.000,00 dengan
diskon 10%. Barapakah Siswanti harus membayar untuk kedua barang
tersebut ?
Jawab :
20
Potongan harga untuk baju = 20% × Rp 150.000,00 = × Rp
100

150.000,00 = Rp 30.000,00
10
Potongan harga untuk sepatu = 10% × Rp 75.000,00 = × Rp
100

75.000,00 = Rp 7.500,00
Jumlah potongan harga = Rp 30.000,00+ Rp 7.500,00

9
= Rp 37.000,00
Jadi, Siswanti harus membayar kedua barang itu sebesar = jumlah
harga barang – jumlah potongan = (Rp 150.000,00 + Rp 75.000,00) –
(Rp 37.500,00) = Rp 187.500,00

b) Bruto, Neto dan Tara


Bruto adalah berat kotor suatu barang yaitu berat bersih dan berat
kemasannya atau pelapisnya. Neto adalah berat bersih atau berat
sebenarnya dari suatu barang. Tara adalah potongan berat suatu barang
atau selisih antara bruto dan neto.
Hubungan antara bruto, neto, dan tara:
Bruto, tara, dan neto dapat dinyatakan dalam hubungan berikut ini :

Tara = bruto – neto

Bruto = neto + tara

Neto = bruto – tara

Contoh :
Pada kotak susu tertera tulisan neto 900 gram, setelah ditimbang
beratnya 950 gram. Tentukan bruto dan taranya!
Bruto = 950 gram
Tara = bruto – neto = 950 gram – 900 gram = 50 gram
 Persentase tara terhadap bruto
tara
Persentase tara = × 100%
bruto

Contoh :
Seorang pedagang membeli 1 karung gula dengan berat 30
kg dengan harga Rp4.000,00 per kg tara 2%. Berapa rupiahkah
pedagang itu harus membayar?
Jawab:
Bruto = 30 kg
2
Tara 2% = × 30 𝑘𝑔 = 0,6 𝑘𝑔
1𝑜𝑜

Neto = bruto – tara = 30 kg -0,6 kg = 29,4 kg

10
Jadi, pedagang itu harus membayar sebesar = 29,4 kg ×
Rp4.000,00/kg = Rp117.600,00
 Bruto, tara, dan persentase tara
Dari uraian di atas, diperoleh hubungan sebagai berikut.
Tara = bruto – neto …(1)
tara
Persentase tara = bruto × 100% …. (2)

100
Bruto = × neto
100−persentase tara

100−persentase tara
Neto = × bruto
100

Contoh :
Sekarung tepung terigu beratnya 25 kgdibeli dengan harga
Rp75.000,00. Jika taranya 1% dan tepung terigu tersebut dijual
dengan harga Rp3.500,00 tiap kg, maka hitunglah :
a) Harga beli tepung terigu
b) Besarnya laba, dan
c) Persentase laba dari harga pembelian
Jawab :
𝑅𝑝75.000,00
a) Harga beli tepung tiap kg = = Rp 3.000,00
25
bruto ×persentase tara
b) Tara = 25
25 𝑘𝑔 ×1
= = 1 kg
25

Neto = bruto – tara = 25 – 1 kg = 24 kg


Harga jual itu = 24 × Rp3.500,00
= Rp84.000,00
Besarnya laba = harga jual – harga beli
= Rp84.000,00 – Rp75.000,00
laba Rp9.000,00
c) Persentase = harga beli × 100% = Rp25.000,00 × 100% = 12%

4) Perhitungan Bunga Tabungan


Di dalam perbangkan, bunga tabungan dihitung dalam persen dan
berlaku untuk 1 tahun. Bila bunga itu dihitung berdasarkan pada besarnya

11
harga persatuan waktu dan selesainya (lamanya) suatu perjanjian, maka
bunga yang demikian dinamakan bunga tunggal
Contoh :
Ali menyimpan uang di bank sebesar Rp2.000.000,00 dengan bunga 13%
sebagian bunga tunggal. Tentukan bunga yang diperoleh Ali pada :
a. Akhir bulan ke-6,
b. Akhir tahun pertama,
Jawab :
6 13
a. Bunga akhir bulan ke-6 = 12 × 100 × Rp2.000.000,00

= Rp130.000,00
12 13
b. Bunga akhir tahun pertama = 12 × × Rp2.000.000,00
12

= Rp260.000,00
Dalam pengembangan bahan ajar menggunkan model pembelajaran
Problem Based Intruction / PBI digunakan beberapa tahapan – tahapan atau
fase – fase. Tahapan – tahapan PBI dalam materi Aritmetika Sosial :
1) Orientasi Siswa kepada Masalah
Dalam tahapan ini, guru mengenalkan kepada siswa mengenai
masalah – masalah yang berkaitan dengan aritmetika sosial. Misalnya,
bagaimana cara seorang pedagang dipasar menentukan harga jual agar
memperoleh keuntungan serta bagaimana cara seorang pedagang
menarik pembeli dengan memberikan potongan harga.
2) Mengorganisasi siswa untuk belajar
Dalam tahapan ini, guru memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari – hari. Misalnya
membagi siswa menjadi beberapa kelompok dalam menyelesaikan
persoaalan yang ada serta bagaimana seorang guru mengarahkan siswa
tersebut dalam menyelesaikan masalah sehingga siswalah yang
berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Pada tahapan ini, setelah guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dan mengarahkan siswa mengenai cara penyelesaian masalah
tersebut, maka siswa dapat mengumpulkan informasi yang berkaitan
dengan masalah yang sedang dkerjakan, sehingga siswa dapat

12
melakukan eksperimen atau percobaan mengenai hal yang sama atau
yang baru untuk meningkatkan pengetahuan tentang penjelasan dari
materi tersebut.
4) Mengembangkan dan manyajikan hasil karya
Tahapan ini, guru membantu siswa dalam merencanakan dan
membuat karya dengan mendampingi segala kegiatan siswa yang
mengarah pada penciptaan karya baik yang berupa laporan maupun
video. Serta guru juga mendampingi siswa agar siswa-siswinya dapat
bertukar pengetahuan tentang karya masing-masing yang telah dibuat.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahapan terakhir ini, guru membantu siswa untuk merefleksi
atau mengevaluasi tentang karya yang telah dihasilkan siswa, apakah
proses maupun tahapan dalam penciptaan karya sudah benar atau perlu
dikembangkan lagi serta guru sudah dapat menilai kemampuan
siswanya dari karya yang ia hasilkan.
3. Kegiatan Penutup
Untuk membuat siswa agar lebih memahami materi, maka guru memberikan
tugas kepada siswa baik itu perkelompok maupun individu, seperti memberikan
lebar kegiatan siswa atau lab mini
D. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Instruksi :
1. Bentuk sebuah kelompok yang terdiri atas 4 orang
2. Bayangkan setiap kegiatan yang ada di soal
3. Lakukan kegiatan tersebut bersama teman kolompokmu dan posisikan
teman – temanmu sebagai penjual dan pembeli
4. Tulis hasil diskusi kalian pada selembar kertas
5. Lalu presentasikan di depan kelas
Soal :
1. Satu lusin pensil dibeli dengan harga Rp18.000, kemudian dijual dengan
harga Rp1.800 tiap buah. Berapa besar untung yang didapat?
2. Seorang pedagang durian membeli 100 buah durian dengan harga
seluruhnya Rp600.000, kemudian 40 buah durian itu dijual dengan harga
Rp7.000 setiap buah, 52 buah dijual dengan harga Rp6.000 dan sisanya
busuk. Berapa kerugian pedagang tersebut?

13
3. Pak Amin adalah seorang pedagang buah membeli 10 buah melon. Setelah
terjual habis ternyata pedagang itu mendapat kerugian Rp10.000 karena iya
hanya memperoleh uang hasil penjualan Rp110.000. tentukan harga
pembelian dan penjualan tiap melon?
E. Penilaian
1. Penilaian Kognitif :
 Tiap satu nomor soal bernilai 10 jika siswa mengerjakan tahap-tahapnya benar
semua.
 Tiap satu nomor soal bernilai 8 jika siswa mengerjakan tahap-tahapnya
sebagian besar benar.
 Tiap satu nomor soal bernilai 5 jika siswa mengerjakan tahap-tahapnya
limapuluh persen benar.
 Tiap satu nomor soal bernilai 1 jika siswa mengerjakan tahap-tahapnya
sebagian kecil benar.
2. Penilaian Psikomotorik
 Siswa mendapat 10, jika bisa mengemukakan pendapatnya dengan benar
sempurna.
 Siswa mendapat 8, jika bisa mengemukakan pendapatnya dengan benar.
 Siswa mendapat 7, jika bisa mengemukakan pendapatnya dengan setengah
benar.
 Siswa mendapat 5, jika bisa mengemukakan pendapatnya kurang benar.
3. Penilaian Afektif :
Nama Rata-
No Penilaian Afektif Nilai
Siswa rata
Tepat Waktu Kerapian Tulisan
1.
2.
3.
4.

Skor = 8,5 – 10,0 = Sangat Baik (A)


7,0 – 8,4 = Baik (B)
5,5 – 6,9 = Cukup (C)
0,0 – 5,4 = Kurang (D)

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar adalah segala bahan yang disusun secara sistematis yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik yang
digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan implementasi
pembelajaran.

Selain dari bahan ajar, guru juga menyediakan metode apa yang efektif jika
digunakan dalam suatu pembelajran. Salah satunya yaitu PBI (Problem Based
lnstruction). Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Prablem Based lnstruction/PBI)
merupakan model pembelajaran yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat
tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi
dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan
sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun
kompleks.

B. Saran
Setiap pendidik harus mempunyai kemampuan untuk dapat menyusun bahan
ajar dengan baik agar pembelajaran didalam kelas dapat berlangsung dengan baik
sehingga tujuan dari setiap pembelajaran dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

http://lenteramatematika.blogspot.co.id/20/14/03/aritmatika-sosial.html?m=1
http://www.wandhaayuperdana.blog.com/2013/01/15/makalah-aspek-aspek-bahan-ajar/

15
Marsigit. 2008. Matematika SMP kelas VII. Jakarta: Yudhistira.

Nuharini,Dewi dkk.2008.Matematika Konsep Dan Aplikasinya.CV Uasaha


Makmur:Departemen Pendidikan

Tim MGMP Matematika Kab. Tulungagung. 2010. Modul Bangkit Matematika untuk Kelas
VII SMP/MTs. Tulungagung: CV. Utomo.

16

Anda mungkin juga menyukai