Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“MEMAHAMI TEKS AKADEMIK DAN NON AKADEMIK”

DOSEN PENGAMPU:

M. Haafiz.,S.Pd., M.Si

NAMA KELOMPOK 3:

1. KERIN HERTIN (1181113002)


2. KHOFIFAH APRIANI (1183113050)
3. REBECCA THERESIA (1183113047)
4. ANGGI NOVA ERLIN (1153313004)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini denagn baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui konsep dari pemerolehan bahasa
pertama dan kedua pada AUD yang kami sajikan berdasarkan penegnmatan dari berbagai
sumber. Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan. Baik itu dating dari diri kami
sebagai penyusun maupun yang dating dari luar.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan banyak kekurangan. Kami mohon maaf dan kami
mengharapkan untuk saran dan kritik dari pembaca. Terima kasih.

Medan, 10 maret 2020

Penulis, kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................3
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT.............................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN TEKS AKADEMIK.....................................................................................4
2.2 CIRI-CIRI TEKS AKADEMIK............................................................................................4
2.3 PENGERTIAN TEKS NON AKADEMIK...........................................................................5
2.4 CIRI-CIRI TEKS NON AKADEMIK..................................................................................6
2.5 PENTINGNYA TEKS AKADEMIK....................................................................................7
2.6 BAHAN LATIHAN MEMBANGUN TEKS AKADEMIK..................................................7
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................11
3.2 SARAN...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Teks akademik atau yang  juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks non-
akademik atau teks non-ilmiah.Teks akademik dan teks non-akademik ditadai dengan cirri-
ciri tertentu.Untuk membedakan keduanya kita harus menelusuri ciri-ciri tersebut.Dengan
memahami ciri-ciri teks akaddemik,anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut
memang penting bagi kehidupan masyarakat .Terbukti dalam menajalani kehidupan
akademik anda harus membaca dan menciptakan teks akademik.
Perbedaaan antara teks akademik dan teks non-akaddemik perlu dijelaskan secara
mendalami dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada.pendapat tentang kademik yang
berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciriyang ada.antara lain
sederhana,padat,objektif,dan logis.Akan tetapi terdapat bukti-bukti bahwa untuk memberikan
penjelasan secara linguistic tentang pengertian sederhana padat,objektif,dan logis
Teks akademik yang dihasilkan harus memperhatikan ada dan tidaknya penggunaan
kalimat minor.kalimat yang tidak lengkap berkekurangan salah satu dari unsur pengisi objek
dan logis.Teks akademik yang dihasilkan harus memperhatikan da dan tidaknya penggunaan
kalimat minor.
Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing didalamnya
terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur,
eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai
sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenresubgenre yang lebih
kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Apa itu teks akademik dan teks non akademik
2) Bagaimana ciri-ciri dari teks akademik dan non akademik

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


1) Memeberikan pemaparan mengenai teks akademik dan teks non akademik
2) Memeberikan pemaparan mengenai ciri-ciri teks akademik dan teks non
akademik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TEKS AKADEMIK

Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Menurut Wiratno dalam (Wiratno,dkk, 2014:1-2) teks akademik atau teks ilmiah
dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian,
laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan
genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre
mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro
adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre
mikro adalah subgenre –subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi
oleh genre makro tersebut.

2.2 CIRI-CIRI TEKS AKADEMIK


Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks
akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis. Akan tetapi,
selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan
penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan
logis tersebut. Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa
didasarkan pada data atau teori tertentu (Wiratno, dkk, 2014:3).

Menurut Bazerman dan Martin dalam (Wiratno, dkk, 2014:4) pengeksplorasian ciri-
ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks akademik merupakan
dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan jenis-jenis teks yang lain. Teks akademik
cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahami isinya kepada target
pembaca. Berdasarkan pada pemikiran tersebut maka secara khusus ciri-ciri teks akademik
akan disajikan dari sudut pandang Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) dengan
menunjukkan bukti-bukti yang dapat menjelaskan pengertian ciri-ciri tersebut. Ciri-ciri teks
akademik berdasarkan pandangan LSF yang mengungkapkan makna metafungsional yang
meliputi makna ideasional, interpersonal, dan tekstual ada empat belas, lima diantaranya
adalah sebagai berikut:

a. Teks Akademik Bersifat Sederhana dalam Struktur Kalimat


Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui
penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks
tidak diukur dari panjang pendeknya, tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung.
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa,
sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau
peristiwa. Kenyataan tentang penggunaan kalimat simpleks yang lebih banyak daripada
kalimat kompleks secara ideasional menunjukkan logika kesederhanaan (Wiratno, dkk,
2014:11).

b. Teks Akademik Padat Informasi


Padat yang dimaksud pada teks akademik adalah padat akan informasi dan padat akan
kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi.
Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan
melalui nominalisasi (Wiratno, dkk, 2014:13).

c. Teks Akademik Padat Kata Leksikal


Kepadatan leksikal dapat dijelaskan sebagai berikut. Teks akademik lebih banyak
mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiva, dan adverbia
tertentu) daripada kata structural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya).
Halliday menyatakan bahwa semakin ilmiah suatu teks, semakin besar pula kandungan kata-
kata leksikalnya. Kepadatan leksikal dapat dilihat dari kelompok nomina yang terbentuk dari
rangkaian dua kata leksikal atau lebih tanpa disisipi oleh kata structural apa pun (Wiratno,
dkk, 2014:16-17).

d. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisasi


Ditemukan bahwa dalam realisasi leksis pada teks-teks akademik, nominalisasi
digunakan untuk memadatkan informasi. Sebagai upaya pembendaan, nominalisasi ditempuh
dengan mengubah leksis nonbenda (antara lain verba, adjektiva, adverbial, konjungsi)
menjadi leksis benda (nomina). Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk
mengungkapkan pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat. Oleh karena itu, nominalisasi
menjadi ciri yang sangat penting pada teks akademik (Wiratno, dkk, 2014:18-19).

e. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Metafora Gramatika melalui Ungkapan


Inkongruen
Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika dalam ungkapan yang
inkongruen. Jelas bahwa dari segi metafora gramatika teks-teks akademik menunjukkan ciri
keilmiahan baik secara ideasional maupun tekstual. Secara ideasional, melalui metafora
gramatika isi materi yang disampaikan menjadi lebih padat, dan secara tekstual cara
penyampaian materi yang melibatkan pergeseran tataran juga berdampak pada perbedaan tata
organisasi di tingkat kelompok kata atau kalimat (Wiratno, dkk, 2014:21-22).

2.3 PENGERTIAN TEKS NON AKADEMIK


Teks nonakademik adalah segala sesuatu diluar hal-hal yang tersirat ilmiah dan tidak
terlaku pada satu teori tertentu. Jadi teks nonakademik merupakan karya yang penulisannya
tidak didukung oleh fakta, yang biasanya hanya berdasarkan fakta pribadi.
2.4 CIRI-CIRI TEKS NON AKADEMIK
Rumit dalam struktur kalimat, cenderung tidak padat informasi, padat akan kata-kata
struktur, cenderung sedikit memanfaaatkan metafora gramatika, cenderung sedikit
memanfaatkan istilah teknis, lebih konkret ataua cenderung bersifat taksonomik, tidak
menunjukkan pengacuan esfora sebagai ciri penting, tidak menonjol pada salah satu jenis
proses, bersifat dialogis, sering mengandung kalimat minor, sering mengandung kalimat
takgramatikaal, mengambil gengre yang lebih bervariasi dan dapat factual atau fiksional.
Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan nonakademik tersebut tidak lain adalah
ciri-ciri leksikogramatika–kata-kata dalam susunan beserta makna yang dihasilkan–yang ada
di tingkat leksis (kata), kalimat, dan wacana.

 Karya tulis non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektifm tidak
didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populat atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).

Contoh karya tulis non ilmiah,diantaranya adalah :

1. Dongeng

Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan
cara berinteraksi dengan mahkluk lainnya.

2. Cerpen

Cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan
langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel.

3. Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, biasanya dalam
bentuk cerita.

4. Drama

Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh
aktor.
2.5 PENTINGNYA TEKS AKADEMIK
Teks akademik dianggap penting khususnya dalam dunia akademisi sebab teks
akademik adalah sebuah dimensi tersendiri jika dibandingkan dengan teks yang lain.
Maksudnya adalah bahwa dalam memahami teks akademik dibutuhkan pendekatan yang
sedikit berbeda sehingga pembacanya pun sangat tertarget.Selain itu, teks akademik juga
berhubungan erat dengan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi sehingga
keberadannya penting sebagai penjelasan, pengawasan serta prediksi.

Teks akademik ini juga sangat penting utamanya bagi mereka yang berkecimpung
dalam dunia akademisi sebab adalah tugas mereka untuk terus membaca sekaligus
menciptakan teks akademik.

Teks akademik dianggap penting karena teks ini dinilai memiliki dimensi yang berbeda
dalam arti untuk memahaminya dibutuhkan pendekatan yang berbeda. Selain itu, teks
akademik juga merupakan penjelasan, pengawasan dan sekaligus prediksi terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi.

2.6 BAHAN LATIHAN MEMBANGUN TEKS AKADEMIK


2.3.1   Membuat Rangkuman

 Pengertian rangkuman ( Ringkasan )

Rangkuman dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu
tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan
secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya(Djuharni, 2001).
Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok
pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja. Rangkuman
sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas  dari suatu uraian atau pembicaraan pada
tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat)
pengarang tetap diperhatikan dan dippertahankan.

            Merangkum atau meringkas suatu bacaan bertujuan untuk menguji kemampuan


penulis  pemula dalam menentukan pokok-pokok permasalahan sebuah tulisan, kemudian
menyusun kembali dalam sebuah tulisan yang lebih ringkas. Didalam membuat suatu
rangkuman, penulis bisa langsung mengemukakan  isi suatu ringkasan atau pembicaraan itu
tanpa harus menggunakan kalimat penyambung. Langkah-langkah membuat rangkuman
sebagai berikut:

1. menandai kata-kata sulit

2. menggaris bawahi hal-hal yang penting. Ceperti contoh berikut ini:

          Jamu adalah obat tradisional berbahan tumbuhan.

          Rempah adalah bumbu masak berasal dari tumbuhan

          Banyak orang memanfaatkan tumbuhan sebagai obat.

  3. menentukan pikiran utamanya. Seperti contoh :

            Jamu adalah rempah berasal dari tumbuhan. jamu adalah obat yang dibuat dari
tumbuhan obat, baik dari buah, bunga, daun, tangkai, akar maupun kulit. Rempah berasal dari
tumbuhan yang memberikan aroma dari rasa khusus pada makanan.

  4. menyusun dalam bentuk rangkuman. Seperti contoh:

            Jamu dan rempah berasal dari tumbuhan. Jika jamu digunakan untuk obat, rempah
berguna memberikan aroma dan rasa khusus pada makanan.

 Langkah-Langkah Menulis Rangkuman Dan Ikhtisar

Untuk dapat menghasilkan sebuah rangkuman yang baik, seorang penulis pemula perlu
memperhatikan empat hal pokok, yaitu:

a.       mampu membaca dengan baik bacaan yang akan dirangkum,

b.      mampu memahami isi secara utuh terhadap bacaan yang akan dirangkum,

c.       mampu menemukan ide-ide pokok ataupun kalimat topik dalam bacaan yang akan
dirangkum, serta

d.      mampu menyusun kembali ide-ide maupun kalimat topik yang telah ditemukan menjadi
sebuah tulisan utuh

Untuk mencapai hal di atas, langkah-langkah yang harus ditempuh bagi seorang
penulis rangkuman adalah sebagai berikut.
1. Perangkum harus membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh
gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan
secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan
secara utuh.

2. Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan
pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap
paragraf.

3. Dengan berpedoman hasil catatan, perangkum mulai membuat rangkuman dan menyusun
kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan dengan menggunakan bahasa perangkum
sendiri. Hanya saja, apabila perangkum merasa ada yang kurang enak, perangkum dapat
membuka kembali bacaan yang akan dirangkum.

4. Perangkum perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakanperbaikan apabila


dirasa ada kalimat yang kurang koheren.

5. Perangkum perlu menulis kembali hasil rangkumannya berdasarkan hasil perbaikan dan
memastikan bahwa rangkuman yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan bacaan yang
dirangkum.

 Membuat Tugas dan Proyek tentang Teks Akademik

Tugas

Contoh Tugas dalam pembuatan teks akademik;

Carilah beberapa teks yang dimuat di buku, jurnal penelitian, majalah, surat kabar, atau
media lain baik cetak maupun elektronik. Kemudian, lakukan sesuai dengan dua poin berikut
ini.

 Analisislah apakah teks-teks tersebut mengandung ciri-ciri akademik.


Seandainya  teks-teks yang Anda temukan itu belum memenuhi ciri-ciri akademik, ubahlah
agar teks-teks tersebut menunjukkan ciri-ciri yang dimaksud.Amatilah teks-teks tersebut,
serta identifikasilah genre makro yang menjadi payung dan genre mikro yang terkandung di
dalamnya. Buatlah sejumlah pertanyaan yang lain mengenai teks-teks tersebut, dan jawablah
pertanyaan-pertanyaan itu. Tulislah hasil atau jawaban dari Poin (1) sampai dengan Poin (3)
di lembar kertas,  lalu kumpulkan pada waktu yang disepakati antara Anda dan dosen
pendamping anda.

Proyek
Proyek di sini dimaksudkan sebagai rencana belajar sesuai dengan kebutuhan akademik
Anda. Susunlah sebuah proyek belajar yang berkaitan dengan ciri-ciri teks akademik dan teks
nonakademik. Pada proyek Anda itu, Anda dapat:
(1) membuat konversi dari teks yang kurang akademik menjadi teks yang lebih akademik;
(2) mempertanyakan segala sesuatu yang terkait dengan seluk-beluk teks akademik, dan
menuangkan hasilnya dalam bentuk tulisan;
(3) mendiskusikan materi tertentu dengan teman-teman Anda, dan menuangkan hasilnya
dalam bentuk tulisan;
(4) melakukan kegiatan belajar apa pun yang Anda pandang dapat mendukung pemahaman
Anda terhadap teks akademik, dan menuangkan hasilnya dalam bentuk tulisan. 
BAB III

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat minor,teks akademik seharusya


mengandung kalimat trakgramatikal dan teks akademik biasanya mengambil gendre factual
,seperti deskripsi ,prosedur ,eksplansi,eksposisi,dan diskusi ,dan bukan gendre fiksional
.Dalam teks akademik juga diperlukan untuk pemahaman yang khusus untuk mengetahuinya
agar lebih pasi agar dalam pengguna teks akademik dapat berjalan dengan baik.

4.2 SARAN

Dalam teks akademik haruslah lebih memahami perhatian struktur kalimat yang
sesusuai dengan fakta karena teks akademik biasanya bersifat ilmiah .Sebagai mahasiswa
juga harus memahami teks akademik karena tanpa disadari teks akademik selalu digunakan
didunia kampus dan dunis kerja nantinya.Dalam penggunaan teks non-akademik harus
dimengerti penempatan dalam penggunaanya karena tidak semua masyarakat atau lingkungan
mengetahui dengan baik apa itu teks akademik .
DAFTAR PUSTAKA

https://kumpulanmakalahterkini.blogspot.com/2019/04/makalah-teks-akademik-dan-
non-akademik.html
https://www.coursehero.com/file/21308102/teks-akademik/
https://www.academia.edu/36224802/Mengeksplorasi_Teks_akademik
http://cynthiamandasari.blogspot.com/2017/04/makalah-bahasa-indonesia-
penggunaan.html
https://www.academia.edu/38395106/MENGEKSPLORASI_TEKS_AKADEMIK_DAL
AM_GENRE_MAKRO.docx

Anda mungkin juga menyukai