TEKS AKADEMIK
OLEH :
1 MSY.RUSTINRA KHAIRUNNISA (062240422485)
.
2 REISYA NABILA (062240422491)
.
3 RIDHO RIZKI ANANDA (062240422492)
.
4 TARISAH (062240422495)
.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik serta tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta
sahabatnya, keluarganya, dan ummatnya hingga akhir zaman.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Bujaya, S.Pd., M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini.
Seperti yang sudah kita tahu “Teks Akademik” itu sangat penting sebagai alat berargumentasi
atau sarana penyampaian pesan tentang suatu hal. Semoga makalah ini dapat memberikan
informasi kepada pembacanya. Kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Teks Akademik. Oleh sebab itu, kami berharap kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…...………………………………………………………………..…...i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..…ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….....1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….......….2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...……2
1.4 Manfaat……………………………………………………………...……………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ragam Teks Akademik……………………………………………………………………3
2.2 Kedudukan Teks Akademik…………………………………………………………….....7
2.3 Mengorak Ciri Teks Akademik……………………………………………………...…….7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….19
3.2 Saran…………………………………………………………………………………..….19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Teks akademik dapat pula disebut sebagai karya tulis ilmiah adalah tulisan yang
diperoleh dari pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa
karya tulis ilmiah merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
akademik. Dalam setiap langkah akademik, karya tulis ilmiah selalu hadir dan menjadi tugas
utama bagi insan akademik guna menunjukkan derajat keilmiahannya. Dengan karya tulis
ilmiah inilah, insan akademik akan diukur wawasan keilmuannya, keterampilan dan
kecakapan penerapan wawasan, serta kemampuan membuat aplikasi dari ilmu pengetahuan
yang telah dimilikinya.
Apa sebenarnya karya tulis ilmiah itu? Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang
membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan lisan menggunakan
bahasa yang benar. Dari pengertian ini dapat dikemukakan (Kridalaksana, 2011) bahwa ada
empat syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah yaitu bahwa karya tulis ilmiah harus (1)
merupakan karya yang menggunakan bahasa tulis medianya, (2) membahas konsep ilmu
pengetahuan (3) disusun secara sistematis, dan (4) dituangkan dengan menggunakan bahasa
yang benar. Keempat syarat ini menjadi mutlak keberadaannya sebab jika salah satu syarat
tidak dapat dipenuhi maka tulisan itu tidaklah dapat dikatakan sebagai karya ilmiah.
Selain memiliki empat syarat mutlak, (Abidin, Yunus, dkk., 2017) menjelaskan karya
tulis ilmiah beberapa ciri pembeda dari karya nonilmiah. Ciri-ciri tersebut antara lain : (1)
objektif artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara terhadap objek tersebut, (2)
faktual artinya dibuat berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,
(3) sistematis artinya memiliki sistematika tertentu yang harus ditaati. (4) bermetode artinya
berdasarkan metode ilmiah tertentu, (5) cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang
sebenarnya. Kelima ciri ini masih harus ditambah dengan ciri aktual yakni bahwa karya
ilmiah yang baik adalah karya tulis yang membahas fenomena baru atau memiliki sifat
kekinian, isinya tidak memihak, sungguh-sungguh, tidak bercorak mendebat, dan
mengesampingkan pendapat yang tidak mempunyai dasar.
Setiap insan akademik dituntut untuk mampu menulis karya tulis baik bagi kelancaran
studinya maupun sebagai syarat penyelesaian studinya.
Namun demikian (Abidin, Yunus, dkk. 2017) menyatakan sebagai penyusun karya tulis
ilmiah, insan akademik harus memiliki ciri antara lain: (1) memiliki pengetahuan dan konsep
keilmuan dalam bidang yang dibahasnya, (2) memiliki rasa ingin tahu. (3) memiliki sifat
terbuka atas kritik dan saran terhadap karya yang telah disusunnya (4) memiliki sifat berani
dalam melakukan kebenaran, (5) jujur atas segala hal yang diungkapkannya, (6) objektif
dalam memberikan penilaian terhadap masalah yang dikajinya, dan (7) berpandangan ke
masa depan, artinnya bahwa karya ilmiah yang disusunnya harus memberikan manfaat.
Berdasarkan ciri karya tulis ilmiah dan ciri penulis karya tulis ilmiah di atas, dapat
ditarik sebuah benang merah bahwa pada terjadinya merupakan kajian atas sebuah masalah
tertentu yang tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian
masalah tersebut. Karya ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis tidak bisa dikategorikan karya ilmiah yang baik.
(Ekosusilo dan Triyanto, 1995) mengemukakan bahwa Karya tulis ilmiah sebagai teks
akademik dapat dibedakan atas beberapa jenis. Pembedaan ini biasanya dilihat dari sudut
pandang kekomprehensifan isi, tujuan penulisan, maupun dari media yang digunakan. Secara
umum, karya tulis ilmiah ini dapat dibedakan atas jenis sebagai berikut:
1. Makalah
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang ditulis dengan tujuan
untuk pemenuhan tugas tertentu. Dalam dunia akademik/pendidikan, makalah bisa ditulis
sebagai pemenuhan Salah satu tugas mata kuliah/mata pelajaran tertentu yang harus dibuat
oleh seorang mahasiswa/siswa yang sedikitnya berjumlah satu judul makalah untuk satu mata
pelajaran/mata kuliah tertentu. Dalam dunia umum makalah bisa disusun sebagai salah satu
kewajiban seorang pembicara seminar atau kejadian sejenis sebelum menyampaikan suatu
materi di depan peserta seminar. Secara khusus, karakteristik, teknik penulisan, dan contoh
makalah akan disajikan dalam bab selanjutnya.
Susunan makalah terdiri atas :
Cover, kata pengantar, daftar isi
Pendahuluan
Studi Pustaka
Pembahasan
Penutup
Daftar Pustaka
2. Laporan Penelitian
Laporan penelitian merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang biasanya disusun
dengan tujuan untuk menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.
Secara khusus laporan penelitian biasanya ditulis oleh mahasiswa program D-3 sebagai salah
satu syarat kelulusannya atau sebagai tugas akhir yang harus dipenuhi. Secara umum laporan
penelitian biasanya disusun oleh peneliti atas penelitian yang telah dilakukannya. Sistematika
dan teknik penulisan laporan penelitian tidak memiliki sistematika khusus karena biasanya
sistematika dan teknik penulisan sama dengan sistematika dan teknik penulisan skripsi.
(Nuzula, Khalida. 2019) mengatakan susunan penelitian terdiri atas :
Cover, kata pengantar, daftar isi
Pendahuluan
Studi Pustaka
Metode
Hasil
Pembahasan Hasil
Kesimpulan
Daftar Pustaka
3. Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang disusun dengan tujuan
untuk melaporkan kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan penulisnya. Dalam pengertian ini
kerja keras dapat pula disejajarkan dengan laporan kegiatan atau laporan kerja. Karya ilmiah
jenis ini biasanya disusun oleh penulis yang telah menyelesaikan kegiatan kerja tertentu,
seperti kuliah kerja nyata, praktik kerja lapangan, program pengalaman lapangan, kerja
laboratorium, atau kegiatan sejenis. Sistematika dan teknik penulis kertas kerja biasanya akan
sangat tergantung pada lembaga yang penulis melaksanakan kegiatan tersebut. Susunan
penel:
Abstrak
Pendahuluan
Studi Pustaka
Metode Penelitian
Hasil
Simpulan
Daftar Pustaka
4. Skripsi
Skripsi merupakan karya seni resmi yang membahas permasalahan dalam bidang
tertentu yang digunakan sebagai cara penyelesaian studi akhir jenjang sarjana. Skripsi
merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan
dengan bidang keahliannya.
5. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh seorang mahasiswa sebagai
salah satu syarat menyelesaikan program magister (S-2). Menurut (Sunaryo, 1994) Tesis
merupakan salah satu bukti kemampuan mahasiswa dalam penelitian dan pengembangan
ilmu dalam disiplin ilmu tertentu memiliki karakteristik antara lain: (a) fokus pada kajian
mengenai Salah satu isi yang tercakup dalam disiplin ilmu tertentu, (b) merupakan suatu
bukti pengujian empiris terhadap posisi teoritis dalam disiplin ilmu tertentu, dan (c) berfokus
pada pengujian teori yang telah ada.
6. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam
menyelesaikan program doktor (S-3). Disertasi merupakan bukti kemampuan seorang
mahasiswa dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan teori baru
dalam disiplin ilmu tertentu. Disertasi biasanya memiliki karakteristik antara lain: (a)
berfokus pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin ilmu tertentu, (b) berfungsi pada
pengembangan prinsip-prinsip teori yang telah ada, dan (c) berisi pengembangan model-
model baru yang diuji di lapangan.
8. Orasi Ilmiah
Orasi ilmiah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang biasanya disampaikan
dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi, contohnya peresmian guru besar.
Teks Nonakademik artinya segala sesuatu di luar yang bersifat hal-hal ilmiah dan
tidak selalu terpaku pada teori tertentu.
1.Teks nonakademik rumit dalam struktur kalimat.
2.Teks nonakademik cenderung tidak padat informasi.
3.Teks nonakademik padat akan kata-kata struktual.
4.Teks nonakademik cenderung sedikit memanfaatkan nominalisasi
5.Teks nonakademik cenderung sedikit memanfaatkan metafora gramatika dan sehingga tidak
banyak mengandung ungkapan yang inkongruen.
6.Teks akademik cenderung sedikit memanfaatkan istilah teknis.
7.Teks nonakademik lebih konkret dan cederung tidak bersifat taksonomik.
8.sistem pengacuan esfora tidak merupakan ciri penting pada teks nonakademik.
9.Teks nonakademik tidak menonjol pada salah satu jenis proses.
10.Teks nonakademik bersifat dialogis sehingga mendayagunakan jenis kalimat yang lebih
bervariasi.
11.Teks nonakademik memberikan tekanan pada pelaku dalam peristiwa dialog sehingga
pelaku peristiwa yang menjadi lebih penting tersebut menimbulkan sifat subjektif.
12.Teks nonakademik sering mengandung kalimat minor.
13.Teks nonakademik sering mengandung kalimat takgramatikal.
14.Genre pada teks nonakademi bervariasi dan dapat faktual atau fiksional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami buat, dapat disimpulkan bahwa teks akademik atau teks
ilmiah adalah teks yang bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Ada berbagai ragam
teks akademik yaitu: 1) Makalah, 2) Laporan Penelitian, 3) Kertas Kerja, 4) Skripsi, 5) Tesis,
6) Disertasi, 7) Karya tulis ilmiah populer, 8) Orasi Ilmiah. Dan teks akademik memiliki
tujuan dan fungsinya tersendiri antara lain: untuk menambah, mencapai tujuan
khusus,membina kemampuan penulis, dan kemampuan berpikir. Adapun fungsinya yaitu :
fungsi pendidikan,fungsi penelitian, dan fungsi fungsional.
3.2 Saran
1. Para pembaca diharapkan dapat memahami dan mengerti apa itu teks akademik
atau dapat disebut juga karya tulis ilmiah.
2. Para pembaca diharapkan dapat memahami dan mengerti apa itu perbedaan teks
akademik dan non akademik.
3. Para pembaca diharapakan mampu membuat teks akademik sesuai dengan ciri-ciri
dan ciri kebahasaan sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan.
Pertanyaan Dari Hasil Presentasi
Pertanyaan 1
NPM: 062240422488
Jawab: Teks nonakademik dapat diubah ke teks akademik karena, jenis teks nonakademik
penulisannya tidak didukung oleh fakta umum dan biasanya hanya berdasarkan pada fakta
pribadi serta menggunakan suatu bahasa formal yang popular.
Pertanyaan 2
NPM: 062240422483
Apa substansi yang membedakan proposal kegiatan dan proposal penelitian, jelaskan!
jawab: Proposal kegiatan itu lebih sederhana dibandingkan proposal penelitian titik proposal
penelitian digunakan untuk mengajukan suatu penelitian secara ilmiah titik secara format, ada
bagian tinjauan pustaka, landasan teori, metode ilmiah dan rumusan masalah titik sedangkan
proposal kegiatan digunakan untuk memberikan rincian mengenai suatu jenis kegiatan yang
akan diadakan titik secara format proposal kegiatan tidak mencantumkan bagian tinjauan
pustaka dan metode ilmiah.
Pertanyaan 3
NPM : 062240422476
Jelaskan mengapa kita memerlukan teks akademik dalam berbagai teks genre makro?
Jawab : Karena pada saat merancang penelitian atau kegiatan, kita memerlukan teks yang
disebut proposal penelitian atau proposal kegiatan.
Pertanyaan 4
NPM: 062240422494
Mengapa penting untuk menggunakan referensi yang valid dan akurat dalam teks akademik?
Jawab:
•Memberi penghargaan pada penulis lain yang dijadikan sumber acuan referensi
Pertanyaan 5
Nama: R.A. Amanda Luthfia Sari (Kelompok 7)
NPM: 062240422490
Ciri-ciri teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat takgramatikal, apa maksud
kalimat takgramatikal dan bagaimana contoh kalimat yg mengandung takgramatikal?
Kalimat takgramatikal adalah Kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan atau
kelebihan unsur-unsur tertentu. Sebagai contoh kata leksikal seperti Nomina (yang berfungsi
sebagai subjek) dan verba (yang berfungsi sebagai Finit/Predikator) atau kata-kata struktural
seperti konjungsi dan preposisi.
Para guru diharuskan mempelajari dan mereka harus pula mempraktikkan metode
yang dilatihkan.
Rendahnya kemampuan membaca adanya kesalahan dalam pembelajaran membaca di
sekolah
Pertanyaan 6
NPM :062240422480
jawab:
Perbedaan :
Teks bergenre mikro merupakan teks yang hanya mengandung satu jenis teks seperti
narasi, deksripsi, argumentasi, dan persuasi.
Teks bergenre makro merupakan teks yang dibangun oleh beberapa jenis teks genre
mikro, seperti aporan ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian,dan artikel
ilmiah.
Pertanyaan 7
NPM : 062240422493
Apa yang dimaksud dengan teks akademik penuh dengan kata leksikal?
Jawab: Kepadatan leksikal dapat dijelaskan sebagai berikut. Teks akademik lebih banyak
mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiva, dan adverbia
tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya). kata-
kata yang dicetak tebal adalah kata-kata struktural dan kata-kata yang tidak dicetak tebal
adalah kata-kata leksikal menyatakan bahwa semakin ilmiah suatu teks, semakin besar pula
kandungan kata-kata leksikalnya. Semua teks akademik yang dikutip sebagai contoh di
bawah ini memiliki leksis yang padat.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus, dkk. (2017). Kemahiran Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Azra, Azyumardi. (2008). Pedoman Penulisan Skripsi,Tesis, dan Disertai, Jakarta: UIN
Jakarta Press.
Djuhari, Otong Setiawan. (2001). Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama Widya.
Djuharie, O Setiawan dan Suherli. (2001). Panduan Membuat Karya Tulis: Resensi, Laporan
Buku, Skripsi, Tesis, Artikel, Makalah, Berita Essei, dll. Yrama Widya: Bandung.
Djuroto, Tototk, dan Bambang Suprijadi. (2005). Menulis Artikel dan Karya Ilmiah.
Bandung PT Remaja Rosdakarya Offset.
Dwiloka, Bambang. (2005) Teknik Menulis Karya Ilmiah. Bandung: Penerbit Rineka Cipta.
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. (1995). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang: Dahara Prize.
Emilia, E., (2012). Pendekatan Genre Based dalam Pengajaran Bahasa Inggris: Petunjuk
Untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.
Hariwijaya, M. (2008). Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Indonesia: Tugu
Publisher.
Hasnun, Anwar. (2004). Pedoman Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yogyakarta: Absolut.
H. P., Achmad. (2008). Penulisan Karya Ilmiah. Makalah. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Mahsun. (2014). Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Mumtaz, Fairuzul. (2020). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi Terampil Berbahasa,
Menulis, dan Berbicara Didepan Umum.
Nasucha, Yakub, dkk. (2009). Bahasa Indoonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta: Media Perkasa.
Sasangka, Sry Satia Tjatur Wisnu. (2013). Gapura Bahasa Indonesia.Yogyakarta: Elmatera.
Suyatno dan Asep Jihad. (2009). Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Eduka.
Tim UPI. (2003). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis,
dan Disertasi. Bandung: UPI Bandung.
Wiratno. dkk. (2014). Ekpresi Diri dan Akademik Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:
Kemendikbud.
Widiastuti, (2019). Analisis Ciri Keilmiahan Teks Akademik Pada Teks Laporan Hasil
Observasi, Makasar: Universitas Negeri Makasar.