Anda di halaman 1dari 11

ELEMEN BERPIKIR KRITIS

Teknik Geologi 2018


Disusun oleh:
Alaina Icvia Maulida (101218104)
Eva Rutia Silaen (101218122)
Fani Fitria Harjani (1018094)
Ghina Salsabila (101218100)
Haani Dhiya Ulhaq (101218103)
Joy Andreas Purba (101218110)
Mela Amelia (101218093)
Ramadhani Salsa Hanafi (101218105)
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Yang Maha Esa kami kelompok berpikir kritis
Gl-3 dapat menyelesaikan makalah kami, mengenai elemen-elemen dalam
berpikir kritis. Dimana elemen-elemen ini sangat penting dalam proses
berpikir kritis. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pembaca dapat menemukan informasi yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan,
pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi kebaikan bersama.

Selasa, 18 September 2018

i
Daftar Isi
Kata pengantar.......................................................................i
Daftar isi...............................................................................ii
Bab 1.....................................................................................1
1.a Latar Belakang
1.b Rumusan Masalah
1.c Maksud dan Tujuan
Bab 2...................................................................................2-5
Analisis................................................................................5-6
Bab 3.......................................................................................7
Daftar Pustaka.........................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang sangat penting
untuk kehidupan, pekerjaan ,pemerintahan, dan berbagai aspek
kehidupan lainnya dalam hidup kita. Defenisi dari berpikir kritis itu
sendiri adalah proses berpikir yang terorganisir dan sistematis
dengan menerapkan standar yang konsisten dengan kualitas
pemikiran yang lebih baik (Buku Paul dan Elder). Dengan berpikir
kritis kita dapat menemukan solusi terbaik dari suatu permasalahan.
Karena dalam berpikir kritis kita menggunakan kecerdasan
emosional kita dalam menggabungkan perasaan,pemikiran dan apa
yang kita lakukan. Berpikir kritis membuat kita mempertimbangkan
berbagai aspek dari luar, bukan hanya dari dalam diri kita sendiri
dalam mengambil suatu keputusan. Berpikir kritis membuat kita
berpikir jangka panjang,substansi, lebih objektif dan independen.
Maka dari itu sangat penting kita memahami elemen-elemen yang
terkait dengan berpikir kritis. Elemen tersebut adalah tujuan,
pertanyaan, informasi, simpulan awal, konsep, asumsi, implikasi dan
sudut pandang .

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja elemen yang berperan dalam proses berpikir kritis?
b. Bagaimana penerapan elemen-elemen tersebut dalam proses
berpikir kritis pada kehidupan sehari-hari?

1.3 Maksud dan Tujuan


a. Memenuhi tugas dari dosen dalam mata kuliah berpikir kritis.
b. Mengetahui elemen-elemen yang berperan dalam proses
berpikir kritis.
c. Mengetahui penerapan elemen – elemen tersebut dalam proses
berpikir kritis pada kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bab ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai elemen-elemen
dalam berpikir kritis.
2.1 Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang sejalan dengan tujuan kita, keinginan dan
kebutuhan kita. Dalam menentukan tujuan kita harus fokus, jelas, spesifik
dan realistis. Kita memiliki prioritas utama dalam setiap tujuan. Misalnya
kita bertujuan mendapat IPK 3,8 maka kita akan berusaha dan fokus untuk
mencapai tujuan kita. Dalam proses mencapai tujuan, kita melakukan
evaluasi secara berkala. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam
mencapai tujuan kita. Kita bisa menghilangkan rintangan yang menjadi
penghalang dalam mencapai tujuan kita.
2.2 Pertanyaan
Pertanyaan adalah sesuatu yang terkait masalah yang harus dijawab,
diselesaikan, dan diatasi. Dalam konsep berpikir kritis, kita harus
mengajukan pertanyaan dengan fokus,simpel dan jelas. Pertanyaan yang
kita ajukan harus mengarahkan kita dalam mencapai tujuan. Misalnya
dalam contoh diatas. Kita ingin mendapat IPK 3,8. Maka kita pasti akan
bertanya bagaimana cara agar kita dapat mencapai tujuan tersebut. Dari
pertanyaan ini, akan muncul jawaban dalam benak kita. Jika kita memiliki
pertanyaan yang tepat dalam mencapai suatu tujuan, maka kita akan
memiliki jawaban yang tepat pula. Pertanyaan di atas akan terpecah
kembali menjadi pertanyaan-pertanyaan kecil, yang mengarah ketujuan
tersebut. Misalnya untuk mendapatkan IPK 3,8 harus memiliki niali UTS
yang bagus. Bagaimana cara mendapat nilai UTS yang bagus? Dalam
benak kita akan muncul jawaban, tentu dengan belajar.
2.3 Informasi
Informasi terdiri dari fakta,data dan kejadian masa lalu. Dalam konsep
berpikir kritis , kita menggunakan informasi sebagai bahan pertimbangan.
Oleh karena itu informasi yang kita miliki harus berasal dari sumber yang

2
terpercaya. Informasi yang kita miliki harus jelas, akurat dan relevan. Dan
kita harus memiliki informasi yang cukup. Misalnya dalam menanggapi
suatu pemberitaan. Kita harus memperhatikan berbagai aspek yang
mendukung tanggapan kita, mengenai berita tersebut. Berpikir kritis tidak
serta merta hanya mengkritisi suatu hal. Namun apa yang kita sampaikan
juga harus berbobot dan memiliki dasar informasi yang akurat dan relevan.
2.4 Simpulan awal
Simpulan awal merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan
menggabungkan data-data yang relevan untuk membuat kesimpulan yang
beralasan atau untuk membentuk hipotesis yang logis.
Cara yang dapat digunakan untuk membuat simpulan awal adalah :
1. Membuat simpulan awal berdasarkan data yang ada
2. Membuat simpulan awal alternatif
3. Mengidentifikasi simpulannya
4. Mengecek konsistensi dari simpulan yang telah dibentuk
Orang yang berpikir kritis pasti akan memakai indikator berpikir kritis ini
dalam dunia nyata. Karena, pada dasarnya manusia merupakan makhluk
yang cepat dalam menyimpulkan suatu hal, hanya saja orang yang berpikir
kritis tidak akan menelan mentah-mentah simpulan awal mereka. Mereka
pasti akan membuat kesimpulan alternatif lainnya, diukur dengan relevansi
data yang ditemukan.
Salah satu contohnya adalah ketika seorang mahasiswa yang biasanya
mendapatkan nilai yang lebih kecil dari kamu, tetapi, pada saat itu
mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari kamu. Pastinya, kamu akan
berpikir yang tidak-tidak, seperti menyontek. Tetapi, setelah kamu berpikir
kritis pasti kamu akan mendapatkan simpulan awal yang lebih logis,
seperti dia belajar lebih giat daripada kamu.
2.5 Konsep
Konsep adalah teori dan ide untuk menginterpretasi, mengklarifikasi, atau
mengelompokkan informasi. Dengan konsep kita dapat menggambarkan
sesuatu, tanpa menimbulkan multitafsir. Misalnya konsep suatu mobil.

3
Kaitan konsep dalam berpikir kritis adalah kita dapat memikirkan suatu
kajian masalah atau tanggapan mengenai suatu hal, tanpa menimbulkan
multitafsir. Kita tidak membuat pernyataan ambigu, yang membuat orang
lain memikirkan hal yang berbeda dari hal yang kita maksudkan.
2.6 Asumsi
Asumsi adalah dugaan yang belum kita ketahui kebenarannya. Dalam
berasumsi kita memiliki landasan awal berdasarkan informasi yang kita
peroleh dari orang lain, pengalaman atau dari sumber terpercaya lainnya.
Asumsi yang kita miliki harus dapat dipertanggung jawabkan serta sejalan
dengan sudut pandang. Dalam berasumsi kita tidak asal berbicara, kita
memiliki dasar. Misalnya kita berasumsi bahwa orang yang tinggal di desa
adalah orang yang gagap teknologi. Asumsi ini kita dasarkan atas data
yang banyak menunjukkan rendahnya angka melek teknologi di desa. Dan
pada umumnya, jika kita pergi ke desa masih banyak warga desa yang
belum menguasai teknologi yang sudah umum digunakan. Misalnya
aplikasi pemesanan tiket pesawat online.
2.7 Implikasi dan Konsekuensi
Implikasi dan konsekuensi adalah tindakan yang dilakukan secara
berhubungan yang dimana memiliki hubungan sebab akibat. Dengan kata
lain adalah tindakan yang memiliki efek yang ditimbulkan dari masa lalu
yang berdampak pada masa depan. Penerapan implikasi dan konsekuensi
pada elemen berfikir kritis dapat dilakukan di mana saja. Akan tetapi ada
baiknya kita harus memperhatikan langkah - langkah dalam melakukan
penerapannya,yaitu dengan cara :

1.mengidentifikasi implikasi dan konsekuensi yang ada


2.melakukan tindakan yang positive agar memiliki dampak yang positive
juga
3.dan mempertimbangkan semua konsekuensi yang ada.

Contoh:
-Membuang sampah pada tempatnya (memiliki dampak agar kawasan
lingkungan tidak tercemar oleh sampah).
-Memakai angkutan umum (memiliki dampak mengurangi kemacetan dan
polusi udara).

2.8 Sudut Pandang 4

Sudut pandang merupakan perspektif serta penilaian seseorang yang


dipengaruhi oleh pikiran pada suatu hal atau masalah.
Sudut pandang setiap orang dapat berbeda-beda, bisa menimbulkan
penilaian yang berbeda pula dalam menyikapi apapun itu.

Dalam sudut pandang setiap orang itu sah-sah saja, karna setiap orang
memiliki sudut pandangnya masing-masing dan berbeda-beda tentunya.
Dalam konsep berpikir kritis kita menggunakan sudut pandang dari
berbagai sisi. Kita berusaha adil dalam mengevaluasi berbagai sudut
pandang. Hal ini bertujuan menentukan sudut pandang yang paling tepat.
Misalnya dalam suatu konflik. Kita tidak hanya memandang dari satu
pihak, namun dari keduanya. Dan hasilnya kita dapat menemukan solusi
terbaik.

Analisis
Dalam berpikir kritis kita menggunakan tiap elemen tersebut untuk
menghasilkan suatu keputusan yang terbaik. Dimana tidak ada pihak yang
dirugikan atas keputusan tersebut. Kita memiliki dasar dalam pengambilan
keputusan kita. Kita mempertimbangkan setiap hal yang bersangkutan
dengan suatu masalah atau pertentangan yang ingin kita selesaikan.
Pertimbangan tersebut berkaitan dengan informasi dan sudut pandang kita,
mengenai masalah atau pertentangan tersebut.
Konsep berpikir kritis memiliki standar yang baku yaitu jelas,
akurat,relevan, logis dan adil. Berpikir kritis membantu kita untuk
menemukan solusi terbaik, dari suatu permasalahan. Dengan pemikiran
yang kritis, kita dapat membangun negara kita kearah yang lebih baik lagi.
Kita tidak akan menjadi negara yang mudah percaya hoax,kita tidak akan
mudah diadu domba hanya karena suatu masalah yang kecil, kita juga
dapat menerapkan konsep berpikir kritis dalam menyelesaikan

5
permasalahan di ranah pemerintahan. Masih banyak lagi hal positif yang
kita dapat dengan menerapkan konsep berpikir kritis dalam kehidupan
kita. Sekarang kita sadar betapa pentingnya berpikir kritis. Maka dari itu
kita dituntut untuk menerapkan konsep berpikir kritis dalam hidup kita.

6
BAB III
PENUTUP
Demikianlah paparan kelompok kami mengenai elemen-elemen yang
berkaitan dengan konsep berpikir kritis. Masih terdapat banyak
kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu kami masih membutuhkan
kritik dan saran dari pembaca. Semoga informasi yang kami sampaikan
dapat bermanfaat bagi pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com
https://kompas.id

Anda mungkin juga menyukai