Email: hestisusanti662@gmail.com
ABSTRAK
Dari definisi di atas maka dapat diperoleh pengertian industri adalah suatu
kegiatan produksi yang menggunakan bahan tertentu sebagai bahan baku untuk
diproses menjadi hasil lain yang lebih berdaya guna bagi masyarakat. Jadi yang
dimaksud dengan industri dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan
memproduksi barang atau jasa melalui proses tertentu.
PEMBAHASAN
Awal mula industri genteng hanya dilakukan oleh satu orang saja yakni
bernama Alm Pak Keran. Setelah itu banyak masyarakat yang ikut dalam
memproduksi genteng tersebut, karena dirasa penghasilannya lebih besar daripada
pertanian. Pada waktu itu untuk memperoleh bahan seperrti tanah, kayu bakar
tidaklah sulit banyak orang yang menjual tanah tegalan yang akan dijadikan lahan
pertanian dan tanahnya terebut untuk pembuatan industri genteng. Beda dengan
kondisi saat ini untuk mendapatkan bahan baku pengiriman dari luar daerah dan
itu pun juga banyak campuran. Semakin majunya suatu kehidupan pada saat ini
mendorong pelaku industri untuk memperbarui sistem pembuatan genteng seperti
teknologi yang digunakan, bahan baku atau kayu, hanya kayu tertentu yang bisa
digunakan untuk pembakaran. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi
genteng telah memiliki berbagai macam jenis. Di Dusun Kerajan ini terdapat pula
industri genteng yang terbuat dari beton, akan tetapi pemasarannya masih sangat
sulit berbeda dengan genteng yang berbasis tanah liat. Di Dusun Kerajan terdapat
beberapa UD yang memproduksi genteng berbasis beton atau semen dan juga
genteng berbasis tanah liat. Seiring perkembangan jaman maka genteng yang
terbuat selain dari tanah liat juga akan berkembang dengan keterbatasan bahan
baku genteng yang terbuat dari tanah liat. 1
2
Arum Megawati, Kebertahanan Pengrajin Genteng “Makna Dan Strategi Pertahanan Industri
Genteng”,2018
a. Industri besar (Big Industry), ialah industri-industri dalam skala
besar dengan legiatan dan pengorganisasian yang komplek,
mempergunakan mesin-mesin yang modern dengan jumla buruh
yang cukup besar dan menempat areal tanah yang luas pula.
b. Industri kecil (Small Industry), ialah industri-industri yang
berukuran kecil baik dilihat dari modalnya, kegiatan,
pengorganisasiannya, produksinya maupun jumlah tenaga kerja
dan teknologinya.
2. Berdasarkan jumlah dan besarnya kebutuhan bahan mentah, sifat
produksi dan penggunaan mesin-mesin:
a. Industri berat (Heavy Industry), ialah industri-industri yang dalam
kegiatannya mempergunakan mesin-mesin berat, mengolah bahan
mentah dalam jumlah yang sangat banyak, dan memproduksinya
pun berupa barang-barang dalam kategori tahan lama dan berat.
b. Industri ringan (Light Industry), ialah industri-industri yang dalam
menggunakan mesin-mesin ringan dan membutuhkan bahan
mentah yang lebih sedikit.
3. Berdasarkan sifat bahan material dan sifat produksinya:
a. Industri primer ialah industri yang mengolah bahan mentah hasil
produksi sektor primer, baik dari pertanian, peternakan, kehutanan,
perikanan maupun pertambangan. Industri-industri ini pada
umumnya telah berorientasi kepada bahan mentah dan ditempatkan
di daerah sumber bahan mentah.
b. Industri sekunder ialah industri yang mengolah lebih lanjut hasil-
hasil industri lain (industri primer), bahan bakunya adalah barang
jadi atau barang setengah jadi yang diproduksi industri lain. Pada
umunya ditempatkan berdasarkan dengan industri-industri yang
menghasilkan bahan bakunya. Termasuk ke dalamnya industri
mobil dan industri perakitan lainnya dan lain-lain.
4. Berdasarkan daya serap (kemampuan tamping) tenaga kerja dan
permodalan:
a. Industri padat karya (Labor Industry), ialah industry-industri yang
banyak membutuhkan dan menggunakan tenaga kerja manusia.
b. Industry padat modal (Capital Industry), ialah industry-industri
yang mempergunakan modal yang besar dan mesin-mesin modern.
Termasuk kelompok ini adalah semua industry modern dengan
teknologi tinggi.
5. Berdasarkan jumlah modal, tenaga kerja dan teknologinya, dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Industry besar, jika kita mempergunakan modal yang cukup besar,
jumlah tenaga kerja di atas 200 orang, menggunakan mesin-mesin
modern.
b. Industry menengah, dengan jumlah modal yang tidak terlalu besar,
jumlah buruh antara 50-200 orang, dan menggunakan mesin-mesin
sederana.
c. Industry kecil, ialah industry yang menggunakan modal kecil,
dengan jumlah tenaga kerja umumnya kurang dari 50 orang, dan
dengan teknologi yang sederhana.
Indonesia telah mengenal tanah liat sebelum abad ke-20, sat itu sudah
banyak warga yang membuat kerajinan yang terbuat dari tanah liat. Kerajinan
tanah liat masih berlanjut hiingga saat ini. Seperti halnya kerajinan genteng,
kerajinan ini muncul sekitar tahun 1920 an. Saat itu pemerintah kolonial Belanda
melakukan penelitian untuk memetakan daerah-daerah yang memiliki tanah liat
bagus untuk bahan atap bangunan. Beberapa daerah penghasil tanah liat termasuk
daerah Plered, Banyuwangi, Kebumen merupakan penghasil tanah liat sejumlah
daerah yang memiliki potensi sentra genteng. Genteng-genteng tersebut dibuat
untuk memenuhi pembangunan infrastruktur termasuk untuk dijadikan atap pabrik
gula. Pengenalan genteng sebagai atap juga dilakukan oleh tim kesehatan
Belanda. Misi kesehatan dilakukan karena saat itu terjadi wabah pes. Saat itu,
banyak tenaga kerja pribumi yang tidak bisa maksimal karena terserang penyakit
tersebut. Terungkap bahwa ternyata sebagian besar rumah yang saat itu masih
beratap rumbia menjadi penyebab penularan pes. Sebab atap sering dijadikan
sarang tikus penyebab pes. Sejak saat itulah pembuatan genteng tanah liat di
Indonesia semakin berkembang pesat hingga sekarang ini.
Permasalahan yang akan dihadapi saat ini ialah ketika sumber daya yang
akan dipakai untuk bahan baku tersebut akan punah. Seperti hal nya tanah yang
dibuat genteng jika terus menerus dimanfaatkan maka akan habis. Jika tidak
diimbangi dengan kesadaran yang dilakukan oleh pengrajin industry genteng.
Banyak kasus pabrik genteng pada saat ini gulung tikar seperti hal nya yang
terjadi pada parbik genteng yang ada di daerah Jatiwangi. Faktor utama dibalik
gulung tikarnya tersebut ialah keterbatasan bahan baku atau tanah liat. Bahan
baku atau tanah lat merupakan sumber daya alam yang terus menerus dipakai dan
suatu saat akan menipis dan habis. Kualitas tanah liat juga akan menurun seiring
dengan banyaknya pemukiman pada saat ini. hal ini juga akan mempengaruhi
kulaitas atau mutu dari hasil pembuatan produksi industry genteng yang ada.
3
Arum Megawati, Kebertahanan Pengrajin Genteng “Makna Dan Strategi Pertahanan Industri
Genteng”,2018
Lingkungan internal terdiri dari faktor-faktor atau variabel lingkungan
yang berasal atau berada di dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor ini
cenderung lebih mudah dikendalikan oleh organisasi atau berada di dalam
jangkauan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menentukan
kemampuan utama yang membuat berbeda dalam area persaingan. Hasil analisis
lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sedangkan
analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan diperlukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memberikan peluang dan ancaman bagi
perusahaan sehingga dapat dilakukan suatu tindakan tertentu untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Lingkungan eksternal perusahaan dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro perusahaan.4
4
Indang Dewata, Indang Dewata, Yun Hendri Danhas, Pencemaran Lingkungan, Depok, Rajawali
Pers, 2018, hal. 103
5
Drs. Achmad Lutfi, M.Pd, Pencemaran Lingkungan, Direktorat pendidikan menengah kejuruan
direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah departemen pendidikan nasional, 2004, hal.
32
potensial menimbulkan dampak. Konsep dampak diartikan sebagai pengaruh
munculnya aktifitas manusia dalam pembangunan terhadap lingkungan termasuk
manusia.
Sehubungan dengan itu Soemartono menjelaskan bahwa pada dasarnya
sasaran pembangunan adalah menaikkan tingkat kesejahteraan rakyat, akan tetapi
aktifitas pembangunan yang menimbulkan efek samping yang tidak direncanakan
di luar sasaran yang di sebut dampak. Dampak dapat bersifat biofisik, sosial,
ekonomi, dan budaya yang berpengaruh terhadap sasaran yang ingin di capai.
Adapun menurut Soedharto dampak sosial adalah konsekuensi sosial yang
menimbulkan akibat dari suatu kegiatan pembangunan ataupun penereapan suatu
kebijakan dan program merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan
masyarakat yang di akibatkan oleh aktifitas pembangunan.
Sosiologi ekonomi adalah studi tentang bagaimana cara orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa yang
menggunakan sosiolgi. Kondisi sosial ekonomi adalah tatanan kehidupan sosial
material, maupun spiritual yang meliputi rasa keselarasan, kesusilaan,
ketentraman lahirnya dan batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara
untuk mengadakan usaha untuk pemenuhan kebutuhan sosial lainnya yang sebaik
mungkin bagi diri sendiri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi
hak-hak asasi manusia serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.
Sosial ekonomi adalah kondisi kependudukan yang ada tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan, tingkat konsumsi, perumahan,
dan lingkungan masyarakat. sedangkan menurut Soekanto sosial ekonomi adalah
posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti
lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam
hubungannya dengan sumber daya. 6
Berdasarkan pendapat di atas maka sosial ekonomi adalah posisi seseorang
atau kelompok orang dalam masyarakat yang kondisinya memungkinkan bagi
setiap individu maupun kelompok untuk mengadakan usaha guna pemenuhan
6
Pengaruh Industri Genteng Terhadap Lingkungan Sekitarnya
kebutuhan hidupnya yang sebaik mungkin bagi diri sendiri, keluarga serta
masyarakat dan lingkungannya.
a. Kondisi Pendidikan
Pendidikan memberikan peluang dan melahirkan lapisan elite
sosial yang dapat menjadi motor penggerak pembangunan kea rah
kemajuan dan menjadikan masyarakat bersifat terbuka. BPS tentang
pendidikan mempunyai peranan penting bagi suatu bangsa dan
merupakan suatu arana untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan manusia, kualitas sumber daya manusia sangat
tergantung dari kulaitas pendidikan.
Menurut Tilaar mengemukakan pendidikan memiliki nilai fungsi
pada kehidupan masyarakat dan bernegara sebagai berikut:
a. Pendidikan merupakan investasi manusia yang berdampak pada
pertumbuhan ekonomi.
b. Pendidikan merupakan usaha untuk meningkatkan kecerdasan,
kualitas, keahlian dan keunggulan suatu bangsa.
Selanjutnya Mangunwijaya mengemukakan pendidikan sebagai
upaya mempengaruhi manusia dalam usaha membimbingnya menjadi
dewasa. Usaha membimbing yang di maksud disini adalah usaha yang
didasari dan dilakukan dengan sengaja.
Pendidikan akan membentuk pola pikir dan meningkatkan sumber
daya manusia. Pendidikan merupakan sarana meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan memberikan sumbangan besar dalam
merubah perilaku manusia sehiingga wawasan semakin menigkat yang
pada gilirannya memberikan nilai tambah yang besar untuk
memperbaiki kehidupan.
Dari uraian tersebut dapat di simpulkan bahwa pendidikan adalah
sarana untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia dan
memberikan sumbangan besar dalam memperbaiki kehidupan manusia
di segala aspek kehidupan.
b. Kondisi Pendapatan
Pengertian pendapatan yang dikemukakn dala kamus bahasa
Indonesia (KBBI), pendapatan adalah hasil kerja atau usaha.
Sedagngkan pendapatan rumah tangga adalah harta yang di terima
sebuah rumah tangga sebagai hasil usahanya.
Ensiklopedia Indonesia mendefinisikan mengenai pendapatan
adalah uang yang di berikan untuk tiap sumbangan itu berupa tenaga .
pengertian pendapatan menurut Evers bahwa pendapatan adalah
keseluruhan pendapatan rill rumah tangga yang diperoleh melalui
pendapatan formal, pendapatan informal dan penerimaan bukan
pendapatan.
Pendapatan formal yakni segala penghasilan baik berupa uang atau
barang yang bersifat regular dan diterima biasanya sebagai balas jasa
atau prestasi dari sektor pendapatan ini berupa pendapatan berupa uang
dan pendapatan berupa barang.
Pendapatan sektor informal yaitu segala penggunaan baik berupa
jasa dari sektor informal. Pendapatan ini berupa: a). pendapatan dari
usaha sendiri, b). pendapatan hasi investasi, c). pendapata dari
keuntungan sosial. Penerimaan bukan pendapatan seperti warisan
penjualan yaitu hak milik seperti tanah dan bangunan.
Mangdeska mengemukakan pendapatan menunjukkan jumlah
seluruh uang yang di terima oleh seseorang atau rumah tangga selama
jangka waktu tertentu. Pendapatan terdiri dari upah, penerimaan tenaga
kerja dan pendapatan dari kekayaan. Pendapatan ada dua yaitu: a).
perorangan merupakan pendapatan yang dihasilakn atau dibayarkan
kepada perorangan sebelum ditabung oleh rumah tangga, b).
pendapatan disposable, jumlah pendapatan yang saat ini dapat
dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga.
Pendapatan diperoleh seseorang dalam setiap masyarakat, ermasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan apapun. Pendapatan
berhubungan dengan suatu usaha yang dilakukan untk mendapatkan
suatu balasan dari hasil usaha yang dilakukannya. Kebutuhan ekonomi
sebuah kelarga menuntut kepala keluarga maupun anggota keluarga
berusaha dalam memenuhinya untuk kepuasan dan kebutuhan hidup.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah
keseluruhan uang atau barang yang diterima sebagai hasil kerja yang
dilakukan oleh masing-masing pekerja. Pendapatan adalah suatu hal
yang penting dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Semakin tinggi
pendapatan seseorang maka semakin bagus tingkat kehidupan
seseorang dan begitu sebaliknya semakin rendah pendapatan seseorang
maka semakin kurang bagus tingkat kehidupan seseorang, karena saat
ini segala yang menyangkut tentang kehidupan dinilai dengan materi.
c. Kondisi Tempat Tinggal
Pada awalnya fungsi rumah hanya untuk bertahan diri, namun lama
kelamaan berubah menjadi tempat tinggal keluarga. Selain kebutuhan
sandang dan pangan, rumah dikategorikan juga sebagai bagian
kebutuhan primer. Dikatakan kebutuhan primer karena rumah sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, rumah biasanya berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
Menurut WORD Health Organization, rumah adalah struktur fiisk
atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna
untuk kesehatan jasmani dan rohani dan keadaan sosial lainnya bak
demi kesehatan keluarga maupun individu.
Berdasarkan pendapat pendapat di atas, dalam penelitian ini rumah
adalah kebutuhan primer yang mutlak dimiliki oleh manusia dalam
upaya sosialisasi dan elindungi diri dari ancaman yang mengganggu
kelangsungan hidup anggota keluarganya.
Dalam keputusan pemerintah No. 14 Menteri Lingkungan Hidup 1994
tentang “penetapan dampak penting” terhadap aspek sosial ekonomi yaitu:
1. Aspek Sosial
a. Pranata sosial atau lembaga-lembaga yang tumbuh di kalangan
masyarakat, adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
b. Proses sosial atau kerja sama, akumulasi konflik di kalangan
masyarakat.
c. Akulturasi, asimilasi dan integrasi dari berbagai kelompok
masyarakat.
d. Kelompok-kelompok dan organisasi sosial.
e. Pelapisan sosial di kalangan masyarakat.
f. Perubahan sosial yang berlangsung di kalangan masyarakat.
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan
pekerjaan.
2. Aspek Ekonomi
a. Kesempatan bekerja dan berusaha.
b. Pola perubahan dan penguasaan lahan dari sumber daya alam.
c. Tingkat pendapatan.
d. Sarana dan prasarana infrastruktur.
e. Pola pemanfaatan sumber daya alam.
Menurut Soemarwoto untuk dapat melihat dan menjelaskan bahwa
suatu dampak dan perubahan telah terjadi pada suatu kawasan, maka
kita harus mempunyai perbandingan sebagai bahan acuan, salah satu
bahan acuan adalah keadaan sebelum terjadinya perubahan.
Keberadaan industry genteng di Desa Tamansari Kecamatan
Wuluhan Kabupaten Jember ini memberikan pengaruh terhadap
masyarakat yang bemukin di sekitar industry tersebut. Pengaruh sosial
yang terlihat adanya pembangunan fasilitas umum seperti mushola atas
antisipasi industry terhadap masyarakat, kesejahteraan masyarakat
meningkat sehingga menentukan status keluarga masyarakat di sekitar
industry. Selain itu juga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi yang
terjadi pada individu atau pada keluarga pekerja yang berada dekat
dengan industry, pengaruh yang ditimbulkan bisa meliputi pendapatan
kepala keluarga, perubahan jenis usaha dan tingkat kesejahteraan
keluarga. Pengaruh yang ditimbulkan secara eksternalitas dari
keberadaan industry adalah pengaruh yang ditimbulkan pada individu
atau keluarga pekerja yang berada dekat dengan industry, pengaruh
ynag ditimbulkan bisa meliputi bisa meliputi pendapatan kepala
keluarga, perubahan jenis usaha dan tingkat kesejahteraan keluarga.
Pengaruh yang ditimbulkan secara eksternalitas dari keberadaan
industry adalah pengaruh yang ditimbulkan pada individu atau
keluarga yang sebenarnya tidak memanfaatkan keberadaan industry
tersebut secara langsung.
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja/manpower adalah penduduk dalam usia kerja berusia
15 tahun 64 tahun atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara
yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap
tenaga mereka, dan jika mereka man berpartipasi dalam aktivitas
tersebut.
Tenaga kerja adalah mereka yang melakukan pekerjaan untuk
memperoleh pendapatan dan lama bekerja paling sedikit satu jam
secara perorangan dalam seminggu. Angkatan kerja adalah penduduk
usia kerja yaitu 15 tahun keatas yang bekerja, sementara tidak bekerja,
dan yang sedang mencari pekerjaan.
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal
1 ayat 2 menyatakan “bahwa ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan
sesudah masa kerja “. Menurut pasal 3 menyatakan “bahwa
pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain”.7
Bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud memperoleh
penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam satu
minggu. Menurut Soedarso dalam Tesa, tenaga kerja adalah manusia
yang digunakan dalam proses produksi, pengertian tenaga kerja
meliputi keadaan fisik jasmani, keahlian, kemampuan, berfikir yang
dimiliki oleh tenaga kerja, keadaan tenaga kerja, keadaaan tenaga kerja
7
Pengaruh Industri Genteng Terhadap Lingkungan Sekitarnya
dipengaruhi beberapa hal yaitu keuletan, kekuatan, kesehatan,
keterampilan, daya cipta, pendidikan, intelegensi dan sebagainya. 8
Berdasarkan pendapat di atas dpaat di tarik kesimpulan bahwa
tenaga kerja merupakan faktor penting dalam proses produksi karena
tenaga kerja mampu mengerakkan faktor-faktor industry yang lain
untuk menghasilkan suatu barangdan jasa.
4. Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan teaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga
kerja yang digunakan dalam sautu unit tertentu atau dengan kata lain
penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja
dalam suatu unit usaha. Menyerap tenaga kerja maknanya adalah
menghimpun orang atau tenaga kerja di suatu lapangan usaha, untuk
dapat sesuai dengan kebutuhan usaha itu sendiri. Dalam ilmu ekonomi
seperti kita ketahui faktor-faktor produksi yang terdiri dari tanah,
modal, tenaga kerja, skill. Salah satu faktor tersebut adalah tenaga
kerja yang seuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki agar
tenaga kerja yang dimiliki dalam sektor industry, modal utama yang
dibutuhkan adalah sumber daya manusia.
Penyerapan tenaga kerja yang ada dalam penelitian ini ada yang
berasal dari tenaga kerja industry dan tenaga kerja di luar industry.
Maksudnya adalah tenaga kerja industry merupakan tenaga kerja yang
diserap dan bekerja langsung di industry. Sedangkan tenaga kerja di
luar industry adalah tenaga kerja bukan industry yang memiliki usaha
dan melakukan aktivitas di sekitar industry namun memberikan
kontribusi terhadap aktivitas dalam kelangsungan perindustrian.
5. Pola Aktivitas
Menurut W.J.S Poewadarminto, aktivitas adalah kegiatan atau
kesibukan. Pola aktivitas bagi masyarakat khususnya yang memiliki
usaha atau yang berjualan di sekitar industry ini dimulai pukul 6 pagi
sampai pukul 6 sore. Sedangkan bagi pekerja industry aktivitasnya
8
Pengaruh Industri Genteng Terhadap Lingkungan Sekitarnya
dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore. Jadi dapat disimpulkan pola
aktivitas masyarakat dilakukan pada pagi hari sampai sore hari yaitu
pada jam 6 pagi sampai jam 6 sore baik yang bekerja sebagai tenaga
kerja di industry maupun yang memiliki usaha di sekitar industry.
Definisi lingkungan sangat luas, karena tidak hanya diartikan sebagai
lingkungan fisik, tapi bisa juga lingkungan sosial. Lingkungan juga dibedakan
menjadi lingkungan hidup dan lingkungan buatan. Lingkungan hidup
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik.9
Pengertian lingkungan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Bisa juga
diartikan sebagai bagian wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan
kerja pelaksanaan pemerintahan desa.
Sementara arti lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.10
Pengertian lingkungan secara umum adalah kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Secara singkat, definisi
lingkungan secara umum adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.11
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa pengertian lingkungan
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
9
I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hindu Indonesia
10
I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hindu Indonesia
11
I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hindu Indonesia
Pengertian lingkungan menurut Otto Soemarwoto adalah jumlah seluruh
benda dan keadaan yang terdapat didalam ruang yang ditempat dimana
mempengaruhi kehidupan kita. Secara teoritis bahwa pada ruang itu tak terbatas
untuk jumlahnya, namun secara praktis pada ruang tersebut selalu diberikan
batasan menurut sesuai kebutuhan yang bisa ditentukan, misalnya yakni sungai,
laut, jurang, faktor politik ataukah faktor lainnya. Adapun pengertian lingkungan
menurut Amsyari terbagi atas 3 kelompok dasar. Yang pertama lingkungan fisik
yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang terbentuk dari benda mati,
misalnya yakni udara, air, rumah, dan batu. Yang kedua lingkungan biologis yaitu
segala unsur yang berada pada sekitar manusia yang menyerupai organisme hidup
selain yang ada pada diri manusianya itu sendiri, misalnya hewan dan
tumbuhan. Yang ketiga lingkungan sosial yakni manusia-mansia yang lain yang
berada di dalam lingkungan masyarakat.
Eksploitasi tanah liat yang dilakukan secara berlebihan telah menyebbakan
terganggunya keseimbangan lingkungan hidup, sedangkan menurut Zein
hubungan manusia dan lingkungan hidup seimbang. Apabila hubungan manusia
dan lingkungan hidup ini tidak seimbang maka akan mengakibatkan kerusakan
fisik, sosial dan budaya. Karena lingkungan hidup disini diartikan luas tidak
hanya lingkungan fisik saja akan tetapi lingkungan ekonomi, sosial dan budaya.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan adanya pengerukan tanah yang
dilakukan tanpa terkendali menyebabkan perubahan pada struktur tanah,
dikhawatirkan menimbulkan terjadinya erosi, tanah longsor dan rusaknya sarana
transportasi warga, pencemaran udara pada musim kemarau dan genangan air di
musim penghujan menjadi sarang nyamuk.12
Menurut Djojodipuro, bahwa dampak industri terhadap sosial budaya
dapat dibedakan menjadi dampak penghidupan sosial budaya, yang pertama
merupakan dampak lingkungan alam yang dirasakan secara langsung, sedangkan
yang kedua merupakan gangguan terhadap pola penghidupan dan tingkah laku
masyarakat yang melalui proses bertahun-tahun menjadi suatu yang mapan.
12
I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hindu Indonesia
Tak terelakkan lagi bahwa pembangunan suatu industri memiliki dampak
positif maupun negatif terhadap lingkungan, layaknya apa yang telah
dikemukakan oleh Djojodipuro di atas. Kegiatan industri tersebut membuka
kesempatan kerja baru dan menambah pendapatan sehingga kebutuhan hidup
masyarakat dapat terpenuhi, namun disisi lain perpotensi menimbulkan dampak
pada lingkungan alam.
Sesuai dengan hasil observasi kami, dampak kegiatan pembuatan genting
desa Tamansari, berupa :
1. Terbukanya lapangan kerja baru.
Dengan dibangunnya industri tersebut, tentunya memerlukan
pekerja yang ahli dalam bidang industri pembuatan Genting, sehingga
industri tersebut menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.
2. Meningkatnya penghasilan dan taraf hidup masyarakat.
Karena terciptanya lapangan kerja baru, masyarakat kini memiliki
pekerjaan dengan penghasilan yang cukup untuk membiayai hidupnya dan
menekan angka pengangguran.
3. Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat.
penghasilan yang dihasilkan dari pekerjaan industri tersebut,
masyarakat dapat memenuhi berbagai kebutuhannya dan meningkatkan
kesejahteraanya.
4. Adanya proses interpendensi antara petani dan pengusaha genting
Kebutuhan para petani untuk menggali daerah persawahannya
dimanfaatkan para pengusaha pembuat genting untuk membeli tanah hasil
pendalaman daerah persawahan tersebut sebagai bahan baku pembuatan
genting.
KESIMPULAN