Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS PERAN INDUSTRI GENTENG TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN DAMPAKNYA PADA


LINGKUNGAN DI DESA TAMANSARI KECAMATAN WULUHAN

Hesti Ayu Susanti

Universitas Islam Negeri Kyai Haji Achmad Siddiq Jember

Email: hestisusanti662@gmail.com

ABSTRAK

Desa Tamansari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan


Wuluhan Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pada umumnya warga yang tinggal di
Desa Tamansari bekerja sebagai petani, buruh tani, dan juga yang bekerja di
sektor industri, seperti industri genteng. Industry adalah usaha atau kegiatan
pengolahan barang mentah atau setengah jadi menjadi barang konsumsi yang
memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan bagi produsen. Usaha
perakitan dan reparasi juga merupakan bagian dari industry. Hasil dari industry
tidak hanya berupa barang, namun juga berbentuk jasa. Beberapa contoh industry
yang ada di Indonesia merupakan industry makanan dan minuman, tembakau,
tekstil, kendaraan bermotor, mesin, perbankan, pergudangan, dan salah satunya
yang akan dibahas disini yaitu industry genteng. Indusrti merupakan suatu
kegiatan perekonomian yang akan emenuhi kebutuhan hidup manusia dengan
memanfaatkan lingkungannya, kegiatan industry menjadi salah satu ha yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Hal ini tentu memiliki dampak
bagi lingkungan fisis dan sosial, sebagaimana pendapat Rambo dan Iskandar
bahwa “Faktor-faktor sistem biofisik atau ekosistem di sekitar manusia sangat
beragam bergantung pada dimana manusia itu tinggal, termasuk di dalamnya
iklim, udara, air, tanah, tanaman, dan binatang”. Keberadaan kerajinan genteng
memiliki potensi tinggi dalam penyerapan tenaga kerja lokal dimana masyarakat
lokal banyak menggantungkan hidupnya pada usaha ini, dan telah mampu
menjadi katup pengaman perekonomian masyarakat setempat. Namun dengan
makin majunya teknologi membuat tambahnya permasalahan yang dialami para
pengarajin bahkan sampai harus menutup usahanya. Hal ini menandakan
meskipun kekuatan atau kelebihan yang dimiliki perusahaan sudah tidak mampu
lagi merespon faktor lingkungan dalam menghadapi ancaman.

Kata kunci: industri genteng, dampak lingkungan, masyarakat.


PENDAHULUAN

Industri adalah semua perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan


merubah bahan dasar atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih
tinggi nilainya. Termasuk ke dalam sektor ini adalah perusahaan yang melakukan
kegiatan jasa industry dan perakitan dari suatu industri. Menurut G. kartasapoetra
“Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bernilai tinggi”.
Definisi lain menyatakan industri adalah sebagai suatu untuk memproduksi
barang jadi melalui proses penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang
tersebut diperoleh dengan harga serendah mungkin tetpai dengan mutu setinggi
mungkin.

Menurut Abdurachmat dan Maryani industri merupakan salah satu


kegiatan ekonomi manusia yang penting. Ia menghilang berbagai kebutuhan hidup
manusia dari mulai makanan, minuman, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga
sampai perumahan dan kebutuhan hidup lainnya.

Sedangkan pengertian industri menurut Undang-Undang Republik


Indonesia No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian. Industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan
aau barang jadi menjadi barang dengan nilai tinggi untuk penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dalam sektor
industri dibedakan atas tiga jenis industri yakni industri besar, industri sedang atau
menengah, industri kecil dan rumah tangga. Dilihat dari segi jumlah tenaga kerja
yang dimiliki, maka yang dimaksud dengan industry besar adalah yang memiliki
tenaga kerja lebih dari 100 orang, industri sedang adalah industri yang memiliki
tenaga kerja 20 hingga 90 orang, industry kecil yang memiliki jumlah tenaganya 5
sampai 19 orang dan industri yang memilik tenaga kerja kurang dari 5 orang
disebut industri rumah tangga atau kerajinan rumah tangga.

Dari definisi di atas maka dapat diperoleh pengertian industri adalah suatu
kegiatan produksi yang menggunakan bahan tertentu sebagai bahan baku untuk
diproses menjadi hasil lain yang lebih berdaya guna bagi masyarakat. Jadi yang
dimaksud dengan industri dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan
memproduksi barang atau jasa melalui proses tertentu.

Kondisi sosial ekonomi adalah tatanan kehidupan sosial material spiritual


yang meliputi rsa keselarasan, kesusilaan, ketentraman lahirnya dan batin yang
memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha untuk
pemenuhan kebutuhan sosial lainya yang sebaik mungkin bagi diri sendiri
keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia serta
kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.

Sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hal-hal


yang berkenaan dengan masyarakat atau sifat-sifat kemasyarakatan yang
memperhatikan umum. Jadi sosial bisa dikatakan sebuah perilaku manusia yang
berhubungan ataupun bekerja sama satu sama lain dalam kehidupan
bermsyarakatnya, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan di
dalam hidupnya masing-masing baik kebutuhan sandang, pangan, dan juga papan.
Sedangkan ekonomi dapat di artikan sebagai perilaku manusia dalam mencapai
kesejahteraan an kebahagiaan di dalam kehidupannya.

Sosial ekonomi menurut Soerjon Soekanto adalah posisi seseorang dalam


masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan,
prestasinya, dan hak- hak serta kewajibannya dalam berhubungan dengan sumber
daya. Menurut Soekanto menyatakan bahwa komponen pokok keududkan sosial
ekonomi meliputi ukuran kekayaan, ukuran kekuasaaan, ukuran kehormatan, dan
ukuran ilmu pengetahuan.

Kondisi ekonomi bereperan penting dalam pendidikan seorang anak.


Menurut Gerungan, peranan kondisi ekonomi dalam pendidikan anak memegang
satu posisi yang sangat penting. Dengan adanya perekonomian yang cukup
emmadai, lingkungan material yang di hadapi anak dalam keluarganya jelas lebih
luas, maka ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas juga untuk
mengembangkan kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan tanpa adanya sarana
dan prasarana itu.

Sosial ekonomi adalah kondisi kependudukan yang ada tingkat


pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan, tingkat konsumsi, perumahan,
dan lingkungan masyarakat. Sedangkan menurut Soekanto sosial ekonomi adalah
posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti
lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam
hubungannya dengan sumber daya.

Berdasarkan pendapat di atas maka sosial ekonomi adalah posisi seseorang


atau kelompok orang dalam masyarakat yang kondisinya memungkinkan bagi
setiap individu maupun kelompok untuk mengadakan usaha guna pemenuhan
kebutuhan hidupnya yang sebaik mungkin bagi diri sendiri, kelarga serta
masyarakat dan lingkungannya.

Dapat di tarik kesimpulan kondisi sosial ekonomi yaitu suatu posisi,


kedudukan, jabatan, kepemilikan yang di miliki seorang individu ataupun
kelompk yang berkaittan dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan,
kepemilikan aset rumah tangga, dan pemenuhan kebutuhan keluarga dan
pekerjaan yang di miliki yang akan sangat mempengaruhi status sosial seseorang,
kelompok ataupun keluarga di lingkungan masyarakatnya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu


sebagai berikut:

1. Sumber Daya Alam (SDA)


Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
sumber daya alam. Yaitu sesuatu yang berasal dari alam, mencakup
kesuburan tanag, letak dan susunannya, kekayaan alam, mineral, iklim,
sumber air, hingga ke sumber lautan. Bagi pertumbuhan ekonomi,
ketersediaan sumber daya alam yang melimpah sangat baik dalam
menunjang pembangunan. Sebagian besar negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, sumber
daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi. Terutama jika tidak di dukung ole kemampuan
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Kedua, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah individu
produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik
dalam perusahaan maupun institusi. SDM berperan sebagai elemen
utama organisai dibandingkan elemen lainnya seperti teknologi
maupun modal. Karena manusialah yang kemudia akan mengendalikan
faktor lainnya tersebut. SDM adalah faktor terpenting dalam proses
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Cepat lambatya proses
pembangunan tergantung kepada sejauh mana SDM selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pertumbuhan ekonomi.
3. Akumulasi Modal
Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
akumulasi modal. Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok
modal fisik buatan manusia berupa peralatan, mesin dan bangunan.
Apabila stok moda naik dalam jangka waktu tertentu, maka disbeut
juga akumulasi modal atau pembentukan modal.
4. Tenaga Managerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses
pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan penggunaan faktor
produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian.
5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan iptek yang semakin pesat mendorong percepatan proses
pembangunan. Pergantian poal kerja yang smeula menggunakan
tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak
kepada aspek efisiensi, kulaitas dan kuantitas.
6. Faktor Politik dan administrasi Pemerintah
Dari sisi non ekonomi, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi adalah struktur politik dan administrasi pemerintah. Struktur
politik dan administrasi yang lemah merupakan pengambat besar bagi
pembangunan ekonomi di negara-negar berkembang. Politik yang
tidak stabil serta pemerintah yang lemah dan korup sangat
menghambat kemajuan ekonomi.
7. Aspek Sosial Budaya
Faktor ini meliputi sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat,
motivasi kerja, atau kelembagaan masyarakat. Pendidikan dan
kebudayan barat membawa arah penalaran dan skeptisme menanamkan
semangat baru serta memunculkan kelas pedagang baru.

PEMBAHASAN

Desa Tamansari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan


Wuluhan, Kabupaten Jember. Desa Tamansari ini disebut juga sebagai daerah
agraris karena merupakan daerah pertanian. Pada umumnya masyarakat Desa
Tamansari berprofesi sebagai petani dan juga buruh tani. Sektor pertanian menjadi
salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Tamansari. Luas lahan
pertanian yang ada di Desa Tamansari mencapai 590 Ha dari luas wilayah yang
mencakup 1.267,55 Ha. Artinya hamper setengah dari jumlah wilayah Desa
Tamansari di dominasi oleh luas lahan pertanian. Sektor pertanian memiliki
keterbatasan yaitu penghasilan yang relatif kecil dan penghasilan yang terdapat
pada sektor pertanian ada ketika memasuki musim panen biasanya sekitar 3 bulan
masa tanam sampai masa panen tiba.

Desa Tamansari terdapat beberapa dusun yakni Dusun Kebonsari, Dusun


Tamanrejo, Dusun Gondosari dan juga Dusun Kerajan. Dari keempat dusun
tersebut terdapat salah satu dusun yang mayoritas penduduknya sebagai pengrajiin
industri genteng yakni terdapat di Dusun Kerajan. Pada umumnya masyarakat
Desa Tamansari bekerja pada sector pertanian. Dusun Kerajan yang merupakan
salah satu dusun yang menjadi sentra perusahaan industri genteng. Di dusun ini
mayoritas penduduk tersebut bermata pencaharian sebagai pengrajin industri
genteng, hal ini dapat dilihat dari beberapa rumah yang terdapat tempat produksi
genteng. Dalam pendirian suatu industri di Dusun Kerajan terdapat faktor
pendukung keberadaan dan perkembangan industri dalam proses pemasaran.
Keberadaan industri genteng ini mmapu menyerap cukup tenaga kerja terutama
bagi masyarakat Dusun Kerajan. Di dalam industri genteng ini terdapat UD yang
berperan sebagai pengepul untuk mempermudah para pengrajin industri. Selain itu
UD ini juga sebagai penyedia modal dan bahan baku untuk memproduksi genteng.
Sebelum adanya industri genteng ini mayoritas masyarakat di Dusun Kerajan ini
menggantungkan pekerjaannya pada sector pertanian. Dalam hal kepemilikan,
rata-rata lahan pertanian di dusun ini adalah bukan milik para pengrajin industri
genteng. Masyarakat hanya menyewa ataupun menjadi buruh di lahan tersebut.
Pada saat ini rata-rata yang memiliki lahan pertanian adalah para juragan atau
pemilik UD, akan tetapi para juragan atau pemilik UD tersebut lebih foku pada
sektor industri. Lahan pertanian yang mereka miliki ada yang disewakan, adapula
yang dikerjakan oleh orang lain. Hingga saat ini para juragan atau pemilik UD
lebih fokus bekerja pda sektor industri.

Awal mula industri genteng hanya dilakukan oleh satu orang saja yakni
bernama Alm Pak Keran. Setelah itu banyak masyarakat yang ikut dalam
memproduksi genteng tersebut, karena dirasa penghasilannya lebih besar daripada
pertanian. Pada waktu itu untuk memperoleh bahan seperrti tanah, kayu bakar
tidaklah sulit banyak orang yang menjual tanah tegalan yang akan dijadikan lahan
pertanian dan tanahnya terebut untuk pembuatan industri genteng. Beda dengan
kondisi saat ini untuk mendapatkan bahan baku pengiriman dari luar daerah dan
itu pun juga banyak campuran. Semakin majunya suatu kehidupan pada saat ini
mendorong pelaku industri untuk memperbarui sistem pembuatan genteng seperti
teknologi yang digunakan, bahan baku atau kayu, hanya kayu tertentu yang bisa
digunakan untuk pembakaran. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi
genteng telah memiliki berbagai macam jenis. Di Dusun Kerajan ini terdapat pula
industri genteng yang terbuat dari beton, akan tetapi pemasarannya masih sangat
sulit berbeda dengan genteng yang berbasis tanah liat. Di Dusun Kerajan terdapat
beberapa UD yang memproduksi genteng berbasis beton atau semen dan juga
genteng berbasis tanah liat. Seiring perkembangan jaman maka genteng yang
terbuat selain dari tanah liat juga akan berkembang dengan keterbatasan bahan
baku genteng yang terbuat dari tanah liat. 1

Masyarakat di Dusun Kerajan menganggap bahwa pekerjaan industri


genteng adalah mudah dan mempunyai penghasilan tetap, sehingga mayoritas
1
Arum Megawati, Kebertahanan Pengrajin Genteng “Makna Dan Strategi Pertahanan Industri
Genteng”,2018
masyarakat di dusun in menjadi pengrajin industri genteng. Ditengah keterbatasan
akan bahan baku seperti tanah liat sebagai bahan utama dalam proses produksi
genteng karena tanah atau lahan yang bersifat limitasi dan juga banyaknya bentuk
persaingan yang arus di hadapi kedepannya, masyarakat industri genteng berbasis
tanah liat mampu bertahan hingga saat ini. konstruksi merupakan sususan realistis
objektif yang diterima dan menjadi kesepakatan umum, meskipun didalam proses
konstruksi itu tersirat dinamika sosial. Konstruksi mengenai industri genteng
adalah suatu realitas yang dibangun dan diterima oleh masyarakat tentang industri
genteng yang sudah ada secara turun temurun sehingga masyarakat mampu
memepertahankan industri genteng tersebut.

Sektor industri dianggap sebagai obat yang paling mujarab untuk


mengatasi masalah pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang.
Menurut Sandy dalam Kartika, industri adalah usaha yang memproduksi barang
jadi, dari barang baku atau bahan mentah melalui proses suatu penggarapan dalam
jumlah besar, sehingga barang-barang itu bisa diperoleh dengan hara satuan yang
serendah mungkin, tetpai dengan mutu setinggi mungkin.

Pengertian industri menurut Yowaldi adalah usaha untuk memproduksi


barang dari bahan baku atau bahan mentah melalui proses penggarapan dalam
jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga satuan yang
serendah mungkin tetapi dengan mutu srtinggi mungkin. Sedangkan menurut I
Made Sandi pengertian industry adalah usaha untuk memproduksi barang jadi
dengan menggunakan bahan baku atau bahan mentah dengan produksi dalam
skala besar. Sehingga barang- barang yang di dapat dengan harga serendah
mungkin sedangkan kualitas dengan setinggi mungkin. Adapun pendapat dari
Kartasapoetra bahwa industry adalah sebuah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi menjadi barang
yang memiliki nilai lebih tinggi penggunaannya. Termasuk di dalamnya rancang
bangun idnustri dan perekayasaan industry. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa industri adalah kegiatan mengolah barang mentah, bahan
baku, barang setengah jadi maupun barang jadi menjadi barang yang siap
digunakan dengan nilai yang lebih tinggi.

Dalam pandangan umum, bahwa pembangunan industry bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kemakmuran dan keejahteraan rakyart secara adil dan


merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan taua hasil
budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup.
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah
struktur oerekonomian kea rah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih
seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan
lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umunya, serta memberikan
nilai tambah bagi pertumbuhan industry pada khususnya.
3. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong
terciptanya teknoloogi yang tepat guna dan menumbuhkan
kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha nasional.
4. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan
ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam
pembangunan industry.
5. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industry.
6. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil
produksi nasional yang bermutu, di samping penghematan devisa
melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna
mengurangi ketergantungan kepada luar negeri.
7. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industry yang menunjang
pembangunan daerah dalam rangka perwujudan wawasan nusantara.
8. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam
rangka memperkokoh ketahanan nasional.

Menurut Sadono Sukirno penciptaan kawasan perindustrian ditujukan


untuk pembangunan industry di daerah guna mempertinggi daya tarik dari daerah
tersebut, dengan harapan akan di peroleh manfaat sebagai berikut:

a. Menghemat pengeluaran pemerintah untuk menciptakan industry-


industry.
b. Untuk menciptakan efisiensi yang lebih tinggi dlaam kegiatan
industry- industry.
c. Untuk menciptakan perkembangan daerah yang lebih cepat dan
memaksimalkan peranan pembangunan daerah dalam keseluruhan
pembangunan ekonomi. Lebih lanjut dikatakan bahwa faktor yang
lebih penting lagi yang mendorong usaha menciptakan kawasan
perindustrian adalah besarnya keuntungan potensial yang akan
diperoleh berbagai industry apabila fasilitas yang demikian di sediakan
kepada mereka.

Oleh sebab itu pengembangan kawasan perindustrian terutama di


maksudkan untuk memberikan lebih banyaj perangsang kepada para penanam
modal. Langkah tersebut akan mengurangi masalah mereka untuk menciptakan
atau mendapatkan tempat bangunan, dapat mengurangi biaya yang diperlukan
untuk mendirikan industrinya karena bangunan perusahaan dapat di sewa atau di
beli dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

Industri kecil dan industri rumah tangga adalah suatu bentuk


perekonomian rakyat di Indonesia yang apabila dikembangkan akan mampu
memcahkan masalah dasar pembangunan Indonesia seperti pengangguran.
Pembangunan industri kecil yang berada di pedesaan mempunyai arti yang cukup
strategis. Sedangkan berdasarkan UU No. 9/1995 tentang usaha kecil,
mendefinisikan usaha kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dalam memenuhi criteria kekayaanbersih atau hasil penjualan tahunan seperti
kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Usaha kecil yang
dimaksud meliputi juga usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Usaha
kecil informal merupakan berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat,
dan berbadan hukum antara lain petani penggarap, industri rumah tangga,
pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung.
Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi
sederhana yang telah digunakan secara turun temurun dan atau yang berkaitan
dengan seni dan budaya. 2

Pembangunan industri kecil yang berada di pedesaan mmepunyai arti yang


cukup strategis. Menurut Hadi pembangunna industri kecil kecil khususnya di
pedesaann dapat diajukan alasan sebagai berikut:

1. Karna letaknya di pedesaan maka tidak akan menambah migrasi ke


kota atau dengan kata lain mengurangi atau menghentikan laju
urbanisasi.
2. Sifatnya padat tenaga kerja akan memberikan kemampuan serap lebih
besar per unit yang di investasikan.
3. Masih di mungkinkannya bagi tenaga yang diserap dengan letak yang
berdekatan, untuk kembali berburuh tani dalam usaha tani khususnya
menjelang dan saat-saat sibuk.
4. Penggunaan teknologi yang sederhana mudah dipelajari dan
dilaksanakan.

Ada bermacam-macam tipe industri sesuai dengan klasifikasinya, ada yang


berdasrkan luar dan komleksitas kegiatannya, jumlah dan besarnya kebutuhan
bahan mentah dan lainnya. Dalam hal ini Abdurachmat dan Maryani
mengemukakan bahwa tipe-tipe industri diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan luas dan kompleksitas kegiatan dan pengorganisasian:

2
Arum Megawati, Kebertahanan Pengrajin Genteng “Makna Dan Strategi Pertahanan Industri
Genteng”,2018
a. Industri besar (Big Industry), ialah industri-industri dalam skala
besar dengan legiatan dan pengorganisasian yang komplek,
mempergunakan mesin-mesin yang modern dengan jumla buruh
yang cukup besar dan menempat areal tanah yang luas pula.
b. Industri kecil (Small Industry), ialah industri-industri yang
berukuran kecil baik dilihat dari modalnya, kegiatan,
pengorganisasiannya, produksinya maupun jumlah tenaga kerja
dan teknologinya.
2. Berdasarkan jumlah dan besarnya kebutuhan bahan mentah, sifat
produksi dan penggunaan mesin-mesin:
a. Industri berat (Heavy Industry), ialah industri-industri yang dalam
kegiatannya mempergunakan mesin-mesin berat, mengolah bahan
mentah dalam jumlah yang sangat banyak, dan memproduksinya
pun berupa barang-barang dalam kategori tahan lama dan berat.
b. Industri ringan (Light Industry), ialah industri-industri yang dalam
menggunakan mesin-mesin ringan dan membutuhkan bahan
mentah yang lebih sedikit.
3. Berdasarkan sifat bahan material dan sifat produksinya:
a. Industri primer ialah industri yang mengolah bahan mentah hasil
produksi sektor primer, baik dari pertanian, peternakan, kehutanan,
perikanan maupun pertambangan. Industri-industri ini pada
umumnya telah berorientasi kepada bahan mentah dan ditempatkan
di daerah sumber bahan mentah.
b. Industri sekunder ialah industri yang mengolah lebih lanjut hasil-
hasil industri lain (industri primer), bahan bakunya adalah barang
jadi atau barang setengah jadi yang diproduksi industri lain. Pada
umunya ditempatkan berdasarkan dengan industri-industri yang
menghasilkan bahan bakunya. Termasuk ke dalamnya industri
mobil dan industri perakitan lainnya dan lain-lain.
4. Berdasarkan daya serap (kemampuan tamping) tenaga kerja dan
permodalan:
a. Industri padat karya (Labor Industry), ialah industry-industri yang
banyak membutuhkan dan menggunakan tenaga kerja manusia.
b. Industry padat modal (Capital Industry), ialah industry-industri
yang mempergunakan modal yang besar dan mesin-mesin modern.
Termasuk kelompok ini adalah semua industry modern dengan
teknologi tinggi.
5. Berdasarkan jumlah modal, tenaga kerja dan teknologinya, dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Industry besar, jika kita mempergunakan modal yang cukup besar,
jumlah tenaga kerja di atas 200 orang, menggunakan mesin-mesin
modern.
b. Industry menengah, dengan jumlah modal yang tidak terlalu besar,
jumlah buruh antara 50-200 orang, dan menggunakan mesin-mesin
sederana.
c. Industry kecil, ialah industry yang menggunakan modal kecil,
dengan jumlah tenaga kerja umumnya kurang dari 50 orang, dan
dengan teknologi yang sederhana.

Berdasarkan jumlah modal, tenaga kerja dan teknologinya maka industry


genteng yang ada di Dusun Kerajan Desa Tamansari termasuk dalam kelompok
industry kecil karena memiliki modal yang kecil dengan jumlah tenaga kerja
antara kurang dari 50 orang dan menggunakan teknologi yang sederhana. Industry
genteng di Dusun Kerajan jika dilhat dari berdasarkan klasifikasi luas dan
kompleksitas kegiatan dan perngorganisasiannya juga termasuk industry kecil,
sedangkan berdasarkan daya serap tenaga kerja dan permodalannya termasuk ke
dalam industry padat karya.

Menurut Soerjono Soekanto, para ahli antropologi sosial biasanya


mengartikan masyarakar sebagai wadah dari orang-orang yang buta huruf,
mengadakan reproduksi sendiri, emmpunyai adat istiadat, mempertahankan
ketertiban, dengan menerapkan sanksi-sanksi sebagai sarana pengendalian sosial,
dan yang mempunyai wilayah tempat tinggal khusus. Sedangkan menurut
Koentjaraningrat mendefinisikan mengenai masyarakat secara khusus yaitu
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentnu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identittas
bersama, dipahami tentang cirri-ciir dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah
saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui
warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masayarakat adalah
kesatuan hidup manusia yang berinterksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu:
interaksi antar warga-warganya, adat istiadat, kontinuitas waktu, rasa identitas
kuat yang mengikat semua warga.

Suharso, kata masyarakat berarti sehimpunan manusia yang hidup


bersama-sama dala suatu tempat. Sedangkan Abdul Syaini masyarakat pad
umunya dilengkapi dengan adanya perasaan sosial, nilai-nilai dan norma-norma
yang timbul akibat adanya hubungan timbale balik dalam pergaulan hidup atau
hidup bersama. Masyarakat atau kelompok bisa disebut dengan community.
Community merupakan secara bersama dengan bersandar secara pada lokalitas
dan derajat hubungan sosial atau sentiment. Dalam buku soiologi karangan Abu
Ahmadi dalam Abdul Syani, menyatakan bahwa masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat sebagaii berikut:

1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan


pengumpulan binatang.
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama di sutu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka
untuk menuju kepada kepentingan atau tujuan bersama.

Menurut Soerjono Soekanto sebenarnya suatu masyarakat merupakan


suatu bentuk kehidupan bersama manusia yang mempunyai cirri-ciri pokok
sebagai berikut:

1. Manusia yang hidup bersama secara teoritis, maka jumlah manusia


yang hidup bersama ada dua orang. Di dalam ilmu-ilmu sosial
khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak ataupun
angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus
ada.
2. Bergaul selama jangka waktu yang lama.
3. Adanya kesadaran bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu
kesatuan.
4. Adanya nilai-nilai dan norma-nroma yangmenjadi patokan bagi
perilaku yang dianggap pantas.
5. Menghasilkan kebudayaan dan mengembangkan kebudayan tersebut.

Indonesia telah mengenal tanah liat sebelum abad ke-20, sat itu sudah
banyak warga yang membuat kerajinan yang terbuat dari tanah liat. Kerajinan
tanah liat masih berlanjut hiingga saat ini. Seperti halnya kerajinan genteng,
kerajinan ini muncul sekitar tahun 1920 an. Saat itu pemerintah kolonial Belanda
melakukan penelitian untuk memetakan daerah-daerah yang memiliki tanah liat
bagus untuk bahan atap bangunan. Beberapa daerah penghasil tanah liat termasuk
daerah Plered, Banyuwangi, Kebumen merupakan penghasil tanah liat sejumlah
daerah yang memiliki potensi sentra genteng. Genteng-genteng tersebut dibuat
untuk memenuhi pembangunan infrastruktur termasuk untuk dijadikan atap pabrik
gula. Pengenalan genteng sebagai atap juga dilakukan oleh tim kesehatan
Belanda. Misi kesehatan dilakukan karena saat itu terjadi wabah pes. Saat itu,
banyak tenaga kerja pribumi yang tidak bisa maksimal karena terserang penyakit
tersebut. Terungkap bahwa ternyata sebagian besar rumah yang saat itu masih
beratap rumbia menjadi penyebab penularan pes. Sebab atap sering dijadikan
sarang tikus penyebab pes. Sejak saat itulah pembuatan genteng tanah liat di
Indonesia semakin berkembang pesat hingga sekarang ini.

Keberlangsungan industry genteng ini sangat tergantung pada lingkungan


atau sumber daya yang ada. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan
alam sepertu kesuburan taah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil
laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industry suatu negara, terutama dalam
penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam menjadi sesuatu yang
memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). Industry
genteng di Indonesia sebagian besar merupakan industry kecil yang dikelola oleh
individu ataupun kelompok kecil dengan modal kecil. Bahan baku genteng
diperoleh pengrajin genteng dengan memanfaatkan tanah liat yang ada di sekitar
domisilinya, dimana bahan tanah liat keberadaannya melimpah hampir seluruh
wilayah Indonesia. Pengrajin genteng mengolah sendiri bahan baku lempung
tersebut, disamping ada kelompok pengrajin yang khusus menyediakan bahan
lempung yang siap pakai.3

Permasalahan yang akan dihadapi saat ini ialah ketika sumber daya yang
akan dipakai untuk bahan baku tersebut akan punah. Seperti hal nya tanah yang
dibuat genteng jika terus menerus dimanfaatkan maka akan habis. Jika tidak
diimbangi dengan kesadaran yang dilakukan oleh pengrajin industry genteng.
Banyak kasus pabrik genteng pada saat ini gulung tikar seperti hal nya yang
terjadi pada parbik genteng yang ada di daerah Jatiwangi. Faktor utama dibalik
gulung tikarnya tersebut ialah keterbatasan bahan baku atau tanah liat. Bahan
baku atau tanah lat merupakan sumber daya alam yang terus menerus dipakai dan
suatu saat akan menipis dan habis. Kualitas tanah liat juga akan menurun seiring
dengan banyaknya pemukiman pada saat ini. hal ini juga akan mempengaruhi
kulaitas atau mutu dari hasil pembuatan produksi industry genteng yang ada.

Pada era globalisasi, perubahan-perubahan berlangsung dengan cepat dan


dalam intensitas yang tinggi pula. Sala satunya adalah perubahan yang terjadi
pada lingkungan bisnis yang baik yang memberikan pengaruh yang baik maupun
yang memberikan pengaruh yang buruk. Analisis lingkungan organisasi yang
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuan. Tujuan dilakukan analisis lingkungan adalah
agar organsasi dapat mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat
bereaksi secara cepat dan tepa untuk kesuksesan organisasi.

3
Arum Megawati, Kebertahanan Pengrajin Genteng “Makna Dan Strategi Pertahanan Industri
Genteng”,2018
Lingkungan internal terdiri dari faktor-faktor atau variabel lingkungan
yang berasal atau berada di dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor ini
cenderung lebih mudah dikendalikan oleh organisasi atau berada di dalam
jangkauan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menentukan
kemampuan utama yang membuat berbeda dalam area persaingan. Hasil analisis
lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sedangkan
analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan diperlukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memberikan peluang dan ancaman bagi
perusahaan sehingga dapat dilakukan suatu tindakan tertentu untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Lingkungan eksternal perusahaan dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro perusahaan.4

Menurut Kotler, lingkungan mikro eksternal adalah lingkungan yang dekat


dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani
pelanggannya yang terdiri atas: 1) pemasok merupakan perusahaan yang
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun pesaing
untuk menghasilkan produk, 2) perantara merupakan perusahaan yang membantu
perusahaan mempromosikan, menjual dan mendistribusikan produk ke pembeli
akhir. Perantara meliputi penjual (pedagang besar dan pengecer), perusahaan
distribusi fisik, agen jasa pemasaran dan perantara keuangan, 3) pelanggan
merupakan konsumen yang membeli atau menggunakan produk yang dijual atau
ditawarkan oleh perusahaan. Jenis-jenis pelanggan yang terdiri dari pasar
konsumen, pasar industry, pasar pemerintah, pasar pedagang besar dan
internasional, 4) pesaing perusahaan merupakan lawan perusahaan yang
memperoduksi atau menjual produk yang sejenis di wilayah tertentu, 5)
masyarakat merupakan kelompok yang mempunyai kepentingan potensial atau
yang sudah terwujud pada atau berdapak pada kemampuan suatu organisasi untuk
mencapai sasarannya. Masyarakat meliputi masyarakat keuangan, media,
pemerintah, warga yang bertindak, lokal, umum dan internal. 5

Proses Industri memang dapat menghasilkan berbagai produk yang


dibutuhkan oleh manusia, namun dalam kegiatan industri tersebut seringkali
mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia sendiri.

Dampak adalah suatu perubahan yang disebabkan oleh suatu kegiatan,


suatu usaha inevstasi dalam kegiatan pembangunan memiliki kemampuan

4
Indang Dewata, Indang Dewata, Yun Hendri Danhas, Pencemaran Lingkungan, Depok, Rajawali
Pers, 2018, hal. 103
5
Drs. Achmad Lutfi, M.Pd, Pencemaran Lingkungan, Direktorat pendidikan menengah kejuruan
direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah departemen pendidikan nasional, 2004, hal.
32
potensial menimbulkan dampak. Konsep dampak diartikan sebagai pengaruh
munculnya aktifitas manusia dalam pembangunan terhadap lingkungan termasuk
manusia.
Sehubungan dengan itu Soemartono menjelaskan bahwa pada dasarnya
sasaran pembangunan adalah menaikkan tingkat kesejahteraan rakyat, akan tetapi
aktifitas pembangunan yang menimbulkan efek samping yang tidak direncanakan
di luar sasaran yang di sebut dampak. Dampak dapat bersifat biofisik, sosial,
ekonomi, dan budaya yang berpengaruh terhadap sasaran yang ingin di capai.
Adapun menurut Soedharto dampak sosial adalah konsekuensi sosial yang
menimbulkan akibat dari suatu kegiatan pembangunan ataupun penereapan suatu
kebijakan dan program merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan
masyarakat yang di akibatkan oleh aktifitas pembangunan.
Sosiologi ekonomi adalah studi tentang bagaimana cara orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa yang
menggunakan sosiolgi. Kondisi sosial ekonomi adalah tatanan kehidupan sosial
material, maupun spiritual yang meliputi rasa keselarasan, kesusilaan,
ketentraman lahirnya dan batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara
untuk mengadakan usaha untuk pemenuhan kebutuhan sosial lainnya yang sebaik
mungkin bagi diri sendiri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi
hak-hak asasi manusia serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.
Sosial ekonomi adalah kondisi kependudukan yang ada tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan, tingkat konsumsi, perumahan,
dan lingkungan masyarakat. sedangkan menurut Soekanto sosial ekonomi adalah
posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti
lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam
hubungannya dengan sumber daya. 6
Berdasarkan pendapat di atas maka sosial ekonomi adalah posisi seseorang
atau kelompok orang dalam masyarakat yang kondisinya memungkinkan bagi
setiap individu maupun kelompok untuk mengadakan usaha guna pemenuhan

6
Pengaruh Industri Genteng Terhadap Lingkungan Sekitarnya
kebutuhan hidupnya yang sebaik mungkin bagi diri sendiri, keluarga serta
masyarakat dan lingkungannya.
a. Kondisi Pendidikan
Pendidikan memberikan peluang dan melahirkan lapisan elite
sosial yang dapat menjadi motor penggerak pembangunan kea rah
kemajuan dan menjadikan masyarakat bersifat terbuka. BPS tentang
pendidikan mempunyai peranan penting bagi suatu bangsa dan
merupakan suatu arana untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan manusia, kualitas sumber daya manusia sangat
tergantung dari kulaitas pendidikan.
Menurut Tilaar mengemukakan pendidikan memiliki nilai fungsi
pada kehidupan masyarakat dan bernegara sebagai berikut:
a. Pendidikan merupakan investasi manusia yang berdampak pada
pertumbuhan ekonomi.
b. Pendidikan merupakan usaha untuk meningkatkan kecerdasan,
kualitas, keahlian dan keunggulan suatu bangsa.
Selanjutnya Mangunwijaya mengemukakan pendidikan sebagai
upaya mempengaruhi manusia dalam usaha membimbingnya menjadi
dewasa. Usaha membimbing yang di maksud disini adalah usaha yang
didasari dan dilakukan dengan sengaja.
Pendidikan akan membentuk pola pikir dan meningkatkan sumber
daya manusia. Pendidikan merupakan sarana meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan memberikan sumbangan besar dalam
merubah perilaku manusia sehiingga wawasan semakin menigkat yang
pada gilirannya memberikan nilai tambah yang besar untuk
memperbaiki kehidupan.
Dari uraian tersebut dapat di simpulkan bahwa pendidikan adalah
sarana untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia dan
memberikan sumbangan besar dalam memperbaiki kehidupan manusia
di segala aspek kehidupan.
b. Kondisi Pendapatan
Pengertian pendapatan yang dikemukakn dala kamus bahasa
Indonesia (KBBI), pendapatan adalah hasil kerja atau usaha.
Sedagngkan pendapatan rumah tangga adalah harta yang di terima
sebuah rumah tangga sebagai hasil usahanya.
Ensiklopedia Indonesia mendefinisikan mengenai pendapatan
adalah uang yang di berikan untuk tiap sumbangan itu berupa tenaga .
pengertian pendapatan menurut Evers bahwa pendapatan adalah
keseluruhan pendapatan rill rumah tangga yang diperoleh melalui
pendapatan formal, pendapatan informal dan penerimaan bukan
pendapatan.
Pendapatan formal yakni segala penghasilan baik berupa uang atau
barang yang bersifat regular dan diterima biasanya sebagai balas jasa
atau prestasi dari sektor pendapatan ini berupa pendapatan berupa uang
dan pendapatan berupa barang.
Pendapatan sektor informal yaitu segala penggunaan baik berupa
jasa dari sektor informal. Pendapatan ini berupa: a). pendapatan dari
usaha sendiri, b). pendapatan hasi investasi, c). pendapata dari
keuntungan sosial. Penerimaan bukan pendapatan seperti warisan
penjualan yaitu hak milik seperti tanah dan bangunan.
Mangdeska mengemukakan pendapatan menunjukkan jumlah
seluruh uang yang di terima oleh seseorang atau rumah tangga selama
jangka waktu tertentu. Pendapatan terdiri dari upah, penerimaan tenaga
kerja dan pendapatan dari kekayaan. Pendapatan ada dua yaitu: a).
perorangan merupakan pendapatan yang dihasilakn atau dibayarkan
kepada perorangan sebelum ditabung oleh rumah tangga, b).
pendapatan disposable, jumlah pendapatan yang saat ini dapat
dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga.
Pendapatan diperoleh seseorang dalam setiap masyarakat, ermasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan apapun. Pendapatan
berhubungan dengan suatu usaha yang dilakukan untk mendapatkan
suatu balasan dari hasil usaha yang dilakukannya. Kebutuhan ekonomi
sebuah kelarga menuntut kepala keluarga maupun anggota keluarga
berusaha dalam memenuhinya untuk kepuasan dan kebutuhan hidup.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah
keseluruhan uang atau barang yang diterima sebagai hasil kerja yang
dilakukan oleh masing-masing pekerja. Pendapatan adalah suatu hal
yang penting dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Semakin tinggi
pendapatan seseorang maka semakin bagus tingkat kehidupan
seseorang dan begitu sebaliknya semakin rendah pendapatan seseorang
maka semakin kurang bagus tingkat kehidupan seseorang, karena saat
ini segala yang menyangkut tentang kehidupan dinilai dengan materi.
c. Kondisi Tempat Tinggal
Pada awalnya fungsi rumah hanya untuk bertahan diri, namun lama
kelamaan berubah menjadi tempat tinggal keluarga. Selain kebutuhan
sandang dan pangan, rumah dikategorikan juga sebagai bagian
kebutuhan primer. Dikatakan kebutuhan primer karena rumah sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, rumah biasanya berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
Menurut WORD Health Organization, rumah adalah struktur fiisk
atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna
untuk kesehatan jasmani dan rohani dan keadaan sosial lainnya bak
demi kesehatan keluarga maupun individu.
Berdasarkan pendapat pendapat di atas, dalam penelitian ini rumah
adalah kebutuhan primer yang mutlak dimiliki oleh manusia dalam
upaya sosialisasi dan elindungi diri dari ancaman yang mengganggu
kelangsungan hidup anggota keluarganya.
Dalam keputusan pemerintah No. 14 Menteri Lingkungan Hidup 1994
tentang “penetapan dampak penting” terhadap aspek sosial ekonomi yaitu:
1. Aspek Sosial
a. Pranata sosial atau lembaga-lembaga yang tumbuh di kalangan
masyarakat, adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
b. Proses sosial atau kerja sama, akumulasi konflik di kalangan
masyarakat.
c. Akulturasi, asimilasi dan integrasi dari berbagai kelompok
masyarakat.
d. Kelompok-kelompok dan organisasi sosial.
e. Pelapisan sosial di kalangan masyarakat.
f. Perubahan sosial yang berlangsung di kalangan masyarakat.
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan
pekerjaan.
2. Aspek Ekonomi
a. Kesempatan bekerja dan berusaha.
b. Pola perubahan dan penguasaan lahan dari sumber daya alam.
c. Tingkat pendapatan.
d. Sarana dan prasarana infrastruktur.
e. Pola pemanfaatan sumber daya alam.
Menurut Soemarwoto untuk dapat melihat dan menjelaskan bahwa
suatu dampak dan perubahan telah terjadi pada suatu kawasan, maka
kita harus mempunyai perbandingan sebagai bahan acuan, salah satu
bahan acuan adalah keadaan sebelum terjadinya perubahan.
Keberadaan industry genteng di Desa Tamansari Kecamatan
Wuluhan Kabupaten Jember ini memberikan pengaruh terhadap
masyarakat yang bemukin di sekitar industry tersebut. Pengaruh sosial
yang terlihat adanya pembangunan fasilitas umum seperti mushola atas
antisipasi industry terhadap masyarakat, kesejahteraan masyarakat
meningkat sehingga menentukan status keluarga masyarakat di sekitar
industry. Selain itu juga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi yang
terjadi pada individu atau pada keluarga pekerja yang berada dekat
dengan industry, pengaruh yang ditimbulkan bisa meliputi pendapatan
kepala keluarga, perubahan jenis usaha dan tingkat kesejahteraan
keluarga. Pengaruh yang ditimbulkan secara eksternalitas dari
keberadaan industry adalah pengaruh yang ditimbulkan pada individu
atau keluarga pekerja yang berada dekat dengan industry, pengaruh
ynag ditimbulkan bisa meliputi bisa meliputi pendapatan kepala
keluarga, perubahan jenis usaha dan tingkat kesejahteraan keluarga.
Pengaruh yang ditimbulkan secara eksternalitas dari keberadaan
industry adalah pengaruh yang ditimbulkan pada individu atau
keluarga yang sebenarnya tidak memanfaatkan keberadaan industry
tersebut secara langsung.
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja/manpower adalah penduduk dalam usia kerja berusia
15 tahun 64 tahun atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara
yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap
tenaga mereka, dan jika mereka man berpartipasi dalam aktivitas
tersebut.
Tenaga kerja adalah mereka yang melakukan pekerjaan untuk
memperoleh pendapatan dan lama bekerja paling sedikit satu jam
secara perorangan dalam seminggu. Angkatan kerja adalah penduduk
usia kerja yaitu 15 tahun keatas yang bekerja, sementara tidak bekerja,
dan yang sedang mencari pekerjaan.
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal
1 ayat 2 menyatakan “bahwa ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan
sesudah masa kerja “. Menurut pasal 3 menyatakan “bahwa
pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain”.7
Bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud memperoleh
penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam satu
minggu. Menurut Soedarso dalam Tesa, tenaga kerja adalah manusia
yang digunakan dalam proses produksi, pengertian tenaga kerja
meliputi keadaan fisik jasmani, keahlian, kemampuan, berfikir yang
dimiliki oleh tenaga kerja, keadaan tenaga kerja, keadaaan tenaga kerja

7
Pengaruh Industri Genteng Terhadap Lingkungan Sekitarnya
dipengaruhi beberapa hal yaitu keuletan, kekuatan, kesehatan,
keterampilan, daya cipta, pendidikan, intelegensi dan sebagainya. 8
Berdasarkan pendapat di atas dpaat di tarik kesimpulan bahwa
tenaga kerja merupakan faktor penting dalam proses produksi karena
tenaga kerja mampu mengerakkan faktor-faktor industry yang lain
untuk menghasilkan suatu barangdan jasa.
4. Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan teaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga
kerja yang digunakan dalam sautu unit tertentu atau dengan kata lain
penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja
dalam suatu unit usaha. Menyerap tenaga kerja maknanya adalah
menghimpun orang atau tenaga kerja di suatu lapangan usaha, untuk
dapat sesuai dengan kebutuhan usaha itu sendiri. Dalam ilmu ekonomi
seperti kita ketahui faktor-faktor produksi yang terdiri dari tanah,
modal, tenaga kerja, skill. Salah satu faktor tersebut adalah tenaga
kerja yang seuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki agar
tenaga kerja yang dimiliki dalam sektor industry, modal utama yang
dibutuhkan adalah sumber daya manusia.
Penyerapan tenaga kerja yang ada dalam penelitian ini ada yang
berasal dari tenaga kerja industry dan tenaga kerja di luar industry.
Maksudnya adalah tenaga kerja industry merupakan tenaga kerja yang
diserap dan bekerja langsung di industry. Sedangkan tenaga kerja di
luar industry adalah tenaga kerja bukan industry yang memiliki usaha
dan melakukan aktivitas di sekitar industry namun memberikan
kontribusi terhadap aktivitas dalam kelangsungan perindustrian.
5. Pola Aktivitas
Menurut W.J.S Poewadarminto, aktivitas adalah kegiatan atau
kesibukan. Pola aktivitas bagi masyarakat khususnya yang memiliki
usaha atau yang berjualan di sekitar industry ini dimulai pukul 6 pagi
sampai pukul 6 sore. Sedangkan bagi pekerja industry aktivitasnya

8
Pengaruh Industri Genteng Terhadap Lingkungan Sekitarnya
dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore. Jadi dapat disimpulkan pola
aktivitas masyarakat dilakukan pada pagi hari sampai sore hari yaitu
pada jam 6 pagi sampai jam 6 sore baik yang bekerja sebagai tenaga
kerja di industry maupun yang memiliki usaha di sekitar industry.
Definisi lingkungan sangat luas, karena tidak hanya diartikan sebagai
lingkungan fisik, tapi bisa juga lingkungan sosial. Lingkungan juga dibedakan
menjadi lingkungan hidup dan lingkungan buatan. Lingkungan hidup
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik.9
Pengertian lingkungan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Bisa juga
diartikan sebagai bagian wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan
kerja pelaksanaan pemerintahan desa.
Sementara arti lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.10
Pengertian lingkungan secara umum adalah kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Secara singkat, definisi
lingkungan secara umum adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.11
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa pengertian lingkungan
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

9
I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hindu Indonesia
10
I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hindu Indonesia
11
I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hindu Indonesia
Pengertian lingkungan menurut Otto Soemarwoto adalah jumlah seluruh
benda dan keadaan yang terdapat didalam ruang yang ditempat dimana
mempengaruhi kehidupan kita. Secara teoritis bahwa pada ruang itu tak terbatas
untuk jumlahnya, namun secara praktis pada ruang tersebut selalu diberikan
batasan menurut sesuai kebutuhan yang bisa ditentukan, misalnya yakni sungai,
laut, jurang, faktor politik ataukah faktor lainnya. Adapun pengertian lingkungan
menurut Amsyari terbagi atas 3 kelompok dasar. Yang pertama lingkungan fisik
yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang terbentuk dari benda mati,
misalnya yakni udara, air, rumah, dan batu. Yang kedua lingkungan biologis yaitu
segala unsur yang berada pada sekitar manusia yang menyerupai organisme hidup
selain yang ada pada diri manusianya itu sendiri, misalnya hewan dan
tumbuhan. Yang ketiga lingkungan sosial yakni manusia-mansia yang lain yang
berada di dalam lingkungan masyarakat.
Eksploitasi tanah liat yang dilakukan secara berlebihan telah menyebbakan
terganggunya keseimbangan lingkungan hidup, sedangkan menurut Zein
hubungan manusia dan lingkungan hidup seimbang. Apabila hubungan manusia
dan lingkungan hidup ini tidak seimbang maka akan mengakibatkan kerusakan
fisik, sosial dan budaya. Karena lingkungan hidup disini diartikan luas tidak
hanya lingkungan fisik saja akan tetapi lingkungan ekonomi, sosial dan budaya.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan adanya pengerukan tanah yang
dilakukan tanpa terkendali menyebabkan perubahan pada struktur tanah,
dikhawatirkan menimbulkan terjadinya erosi, tanah longsor dan rusaknya sarana
transportasi warga, pencemaran udara pada musim kemarau dan genangan air di
musim penghujan menjadi sarang nyamuk.12
Menurut Djojodipuro, bahwa dampak industri terhadap sosial budaya
dapat dibedakan menjadi dampak penghidupan sosial budaya, yang pertama
merupakan dampak lingkungan alam yang dirasakan secara langsung, sedangkan
yang kedua merupakan gangguan terhadap pola penghidupan dan tingkah laku
masyarakat yang melalui proses bertahun-tahun menjadi suatu yang mapan.

12
I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hindu Indonesia
Tak terelakkan lagi bahwa pembangunan suatu industri memiliki dampak
positif maupun negatif terhadap lingkungan, layaknya apa yang telah
dikemukakan oleh Djojodipuro di atas. Kegiatan industri tersebut membuka
kesempatan kerja baru dan menambah pendapatan sehingga kebutuhan hidup
masyarakat dapat terpenuhi, namun disisi lain perpotensi menimbulkan dampak
pada lingkungan alam.
Sesuai dengan hasil observasi kami, dampak kegiatan pembuatan genting
desa Tamansari, berupa :
1.    Terbukanya lapangan kerja baru.
Dengan dibangunnya industri tersebut, tentunya memerlukan
pekerja yang ahli dalam bidang industri pembuatan Genting, sehingga
industri tersebut menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.
2.    Meningkatnya penghasilan dan taraf hidup masyarakat.
Karena terciptanya lapangan kerja baru, masyarakat kini memiliki
pekerjaan dengan penghasilan yang cukup untuk membiayai hidupnya dan
menekan angka pengangguran.
3.    Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat.
penghasilan yang dihasilkan dari pekerjaan industri tersebut,
masyarakat  dapat memenuhi berbagai kebutuhannya dan meningkatkan
kesejahteraanya.
4.    Adanya proses interpendensi antara petani dan pengusaha genting
Kebutuhan para petani untuk menggali daerah persawahannya
dimanfaatkan para pengusaha pembuat genting untuk membeli tanah hasil
pendalaman daerah persawahan tersebut sebagai bahan baku pembuatan
genting.

Namun, terlepas dari dampak-dampak di atas, kegiatan pembuatan genting


di desa Tamansari juga memiliki dampak yang merusak lingkungan alam,
diantaranya :
1.    Timbulnya penyakit-penyakit pernafasan akibat pembakaran
pembuatan genting yang menghasilkan asap, akan mencemari udara.
Terlebih industri berada dekat dengan pemukiman warga.
2.    Penggunaan kayu sebagai bahan pembakaran, menjadikan kayu sebagai
sumber bahan pembakaran utama, hal ini berakibat pada kawasan
pepohonan yang semakin menggundul
3.    Menyempitnya lahan penghijauan karena digunakan sebagai lahan
perindustrian, sehingga semakain berkurangnya penyaring udara alami,

KESIMPULAN

Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna diantara makhluk


yang lainnya. Karena manusia diberi akal pikiran untuk melangsungkan hidupnya.
Seiring dengan perkembangan zaman pola pikir manusia terus bertambah maju
dalam mencari cara bagaimana agar dapat melangsungkan hidupnya. Dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia manusia dapat memproduksi suatu
barang yang dapat memenuhi kebutuhannya, dai mulai cara hidup nomaden
hingga lahirlah cara berfikir yang lebih modern untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Secara umum, usaha atau kegiatan pengolahan barang mentah atau


setengah jadi menjadi barang konsumsi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan bagi produsen diebut dengan industry. Kata industry
sering juga disbeut sektor industry pengolahan atau manufaktur yaitu salah satu
faktor produksi atau lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional
menurut pendekatan produksi.

Kualitas lingkungan hidup di lahan bekas penambangan tanah liat di


sebagian besar lahan bekas tambang sudah mengalami perubahan fisik dan hayati.
Berdasarkan tingkat kerusakannya, lahan bekas tambang tanah liat tersebut sudah
mengalami tingkat kerusakan sedang, hal ini ditandai dengan terjadinya
perubahan tofografi, sumber daya hayati dan tidak berpotensi longsor.

Indikator lingkungan yang telah mengalami kerusakan parah yang diamati


adalah tofografi yaitu kedalam galian, jarak antar dasar galian, perbedaan relief
dasar galian, kemiringan dasar galian, serta tidak adanya tanah yang dikembalikan
telah menyebabkan tidak adanya vegetasi tanaman budidaya dan tanaman tahunan
yang di temui di lokasi.
DAFTAR PUSTAKA

Arum Megawati, Kebertahanan Pengrajin Genteng “Makna Dan Strategi


Pertahanan Industri Genteng”,2018

Drs. Achmad Lutfi, M.Pd, Pencemaran Lingkungan, Direktorat pendidikan


menengah kejuruan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah
departemen pendidikan nasional, 2004

Indang Dewata, Indang Dewata, Yun Hendri Danhas, Pencemaran Lingkungan,


Depok, Rajawali Pers, 2018

I Wayan Redi Aryanta, Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan


Masyarakat, Universitas Hindu Indonesia

Pengaruh Industri Genteng Terhadap Lingkungan Sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai